Anda di halaman 1dari 21

PENJELASAN

ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINTANG
NOMOR 20 TAHUN 2015

TENTANG

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SINTANG


TAHUN 2016-2036
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. UMUM

Sesuai dengan amanat Pasal 26 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007


tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
merupakan pedoman untuk penyusunan rencana pembangunan jangka
panjang daerah; penyusunan rencana pembangunan jangka menengah
daerah; pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di
wilayah kabupaten; mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan
keseimbangan dan keseimbangan antar sektor; penetapan lokasi dan
fungsi ruang untuk investasi; dan penataan ruang kawasan strategis
kabupaten.
Oleh karena itu, RTRW Kabupaten Sintang disusun dengan
memperhatikan dinamika pembangunan yang berkembang, antara lain,
tantangan globalisasi, aspirasi masyarakat, keseimbangan perkembangan
kawasan/kecamatan dalam wilayah kabupaten, kondisi fisik wilayah yang
rentan terhadap bencana banjir dan kebakaran hutan, dampak
pemanasan global, pengembangan potensi perkebunan dan pariwisata,
pemanfaatan ruang kota, dan peran teknologi dalam memanfaatkan
ruang.
Untuk mengantisipasi dinamika pembangunan tersebut, upaya
pembangunan daerah juga harus ditingkatkan melalui perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian pemanfaatan ruang yang lebih baik agar
seluruh pikiran dan sumber daya dapat diarahkan secara berhasil guna
dan berdaya guna. Salah satu hal penting yang dibutuhkan untuk
mencapai maksud tersebut adalah peningkatan keterpaduan dan
keserasian pembangunan di segala bidang pembangunan, yang secara
spasial dirumuskan dalam RTRW.
Penggunaan sumber daya alam dilakukan secara terencana, rasional,
optimal, bertanggungjawab, dan sesuai dengan kemampuan daya
dukungnya, dengan mengutamakan sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat, memperkuat struktur ekonomi yang memberikan efek pengganda
yang maksimum terhadap pengembangan industri pengolahan dan jasa
dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan
lingkungan hidup serta keanekaragaman hayati guna mewujudkan
pembangunan yang berkelanjutan.

Sehubungan ...
Sehubungan dengan itu, RTRW yang merupakan matra spasial dalam
pembangunan daerah yang mencakup pemanfaatan sumber daya alam
yang berkelanjutan dan pelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan
secara aman, tertib, efektif, dan efisien. RTRW memadukan dan
menyerasikan tata guna tanah, tata guna udara, tata guna air, dan tata
guna sumber daya alam lainnya dalam satu kesatuan tata lingkungan
yang harmonis dan dinamis serta ditunjang oleh pengelolaan
perkembangan kependudukan yang serasi dan disusun melalui
pendekatan wilayah dengan memperhatikan sifat lingkungan alam dan
lingkungan sosial.
Untuk itu, penyusunan RTRW ini didasarkan pada upaya untuk
mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Sintang, antara
lain, meliputi upaya bagi perwujudan Kabupaten Sintang yang aman,
nyaman, produktif dan berkualitas menuju kabupaten mandiri,
demokratis, dan sejahtera berbasis pertanian, perkebunan dan pariwisata
yang didukung oleh sistem permukiman dan pengelolaan sumberdaya
yang berdaya saing dan berkelanjutan, serta pengembangan kawasan
perbatasan negara sebagai beranda depan.
Struktur ruang wilayah mencakup sistem pusat-pusat kegiatan
(perkotaan), sistem jaringan transportasi, sistem jaringan energi, sistem
jaringan telekomunikasi, dan sistem jaringan sumber daya air, serta
sistem jaringan pengelolaan lingkungan. Pola ruang wilayah nasional
mencakup kawasan lindung dan kawasan budidaya serta kawasan
strategis. Selain rencana pengembangan struktur ruang dan pola ruang,
RTRW ini juga menetapkan kriteria penetapan struktur ruang, pola ruang,
dan kawasan strategis; arahan pemanfaatan ruang yang merupakan
indikasi program utama jangka menengah lima tahunan; serta arahan
pengendalian pemanfaatan ruang yang terdiri atas indikasi arahan
peraturan zonasi, arahan perizinan, arahan insentif dan disinsentif, dan
arahan sanksi.

II. PASAL DEMI PASAL


Pasal 1.
Cukup jelas
Pasal 2.
Cukup jelas
Pasal 3.
Cukup jelas
Pasal 4.
Cukup jelas
Pasal 5.
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c ...
Huruf c
Cukup jelas
Huruf d
Cukup jelas
Huruf e
Cukup jelas
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
Cukup jelas
Huruf d
Cukup jelas
Huruf e
Cukup jelas
Huruf f
Cukup jelas
Huruf g
Cukup jelas
Huruf h
Cukup jelas
Huruf i
Yang dimaksud dengan “berbasis DAS” adalah pembangunan
prasarana Sumber Daya Air (SDA) harus mengikuti konsep
DAS.
Huruf j
Cukup jelas
Huruf k
Cukup jelas
Huruf l
Cukup jelas
Huruf m
Cukup jelas
Ayat (3)
Huruf a
Cukup jelas

Huruf b ...
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
Cukup jelas
Huruf d
Cukup jelas
Huruf e
Yang dimaksud dengan “kawasan berfungsi lindung” adalah
kawasan budidaya yang memiliki fungsi lindung, seperti
sempadan sungai, Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan dan
lain-lain.
Huruf f
Cukup jelas
Huruf g
Cukup jelas
Huruf h
Cukup jelas
Huruf i
Cukup jelas
Huruf j
Cukup jelas
Huruf k
Cukup jelas
Huruf l
Cukup jelas
Huruf m
Cukup jelas
Huruf n
Cukup jelas
Huruf o
Cukup jelas
Huruf p
Cukup jelas
Huruf q
Cukup jelas
Ayat (4)
Huruf a
Cukup jelas

Huruf b ...
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
Cukup jelas
Huruf d
Cukup jelas
Huruf e
Cukup jelas
Huruf f
Cukup jelas
Huruf g
Cukup jelas
Huruf h
Cukup jelas
Huruf i
Cukup jelas
Huruf j
Cukup jelas
Huruf k
Cukup jelas
Huruf l
Cukup jelas
Huruf m
Cukup jelas
Huruf n
Cukup jelas
Ayat (5)
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
Cukup jelas
Huruf d
Cukup jelas
Huruf e
Cukup jelas

Ayat (6) ...


Ayat (6)
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
Cukup jelas
Huruf d
Cukup jelas
Pasal 6.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal 7.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Cukup jelas
Ayat (6)
Cukup jelas
Pasal 8.
Cukup jelas
Pasal 9.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Pasal 10 ...
Pasal 10.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Cukup jelas
Pasal 11.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal 12.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Pasal 13.
Cukup jelas
Pasal 14.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 15.
Ayat (1)
Cukup jelas

Ayat (2) ...


Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal 16.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Cukup jelas
Ayat (6)
Cukup jelas
Ayat (7)
Pasal 17.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Cukup jelas
Ayat (6)
Cukup jelas
Ayat (7)
Cukup jelas
Ayat (8)
Cukup jelas
Pasal 18.
Cukup jelas
Pasal 19.
Cukup jelas

Pasal 20 ...
Pasal 20.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Cukup jelas
Ayat (6)
Cukup jelas
Pasal 21.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Cukup jelas
Ayat (6)
Cukup jelas
Ayat (7)
Cukup jelas
Pasal 22.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas

Pasal 23 ...
Pasal 23.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 24.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 25.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Pasal 26.
Cukup jelas
Pasal 27.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Cukup jelas

Pasal 28 ...
Pasal 28.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Cukup jelas
Pasal 29.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Cukup jelas
Pasal 30.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Cukup jelas
Ayat (6)
Cukup jelas
Ayat (7)
Cukup jelas

Ayat (8) ...


Ayat (8)
Cukup jelas
Ayat (9)
Cukup jelas
Ayat (10)
Cukup jelas
Ayat (11)
Cukup jelas
Pasal 31.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Cukup jelas
Pasal 32.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Cukup jelas
Pasal 33.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas

Pasal 34 ...
Pasal 34.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal 35.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal 36.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal 37.
Cukup jelas
Pasal 38.
Cukup jelas
Pasal 39.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Yang dimaksud Kawasan Ekosistem Muller dalam pasal ini adalah
kawasan bentang alam hutan hujan tropis sub pegunungan di
kawasan Jantung Kalimantan dengan fungsi utama sebagai
perlindungan kawasan resapan air dan koridor ekosistem
kawasan konservasi (Taman Nasional Betung Kerihun, Taman
Nasional Bukit Baka Bukit Raya dan Cagar Alam Saoat Hawung)
Ayat (4)
Cukup jelas
Pasal 40.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas

Pasal 41 ...
Pasal 41.

Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 42.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 43.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal 44.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal 45.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Cukup jelas
Ayat (6)
Cukup jelas
Ayat (7) ...
Ayat (7)
Cukup jelas
Ayat (8)
Cukup jelas
Ayat (9)
Cukup jelas
Ayat (10)
Cukup jelas
Ayat (11)
Cukup jelas
Ayat (12)
Cukup jelas
Ayat (13)
Cukup jelas
Ayat (14)
Cukup jelas
Ayat (15)
Cukup jelas
Ayat (16)
Cukup jelas
Ayat (17)
Cukup jelas
Pasal 46.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Cukup jelas
Ayat (6)
Cukup jelas
Ayat (7)
Cukup jelas

Ayat (8) ...


Ayat (8)
Cukup jelas
Ayat (9)
Cukup jelas
Pasal 47.
Cukup jelas
Pasal 48.
Cukup jelas
Pasal 49.
Cukup jelas
Pasal 50.
Cukup jelas
Pasal 51.
Cukup jelas
Pasal 52.
Cukup jelas
Pasal 53.
Cukup jelas
Pasal 54.
Cukup jelas
Pasal 55.
Cukup jelas
Pasal 56.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 57.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal 58.
Ayat (1)
Cukup jelas

Ayat (2) ...


Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 59.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal 60.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal 61.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal 62.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 63.
Cukup jelas
Pasal 64.
Cukup jelas
Pasal 65.
Cukup jelas
Pasal 66.
Cukup jelas
Pasal 67.
Cukup jelas

Pasal 68 ...
Pasal 68.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Pasal 69.
Cukup jelas
Pasal 70.
Cukup jelas
Pasal 71.
Cukup jelas
Pasal 72.
Cukup jelas
Pasal 73.
Cukup jelas
Pasal 74.
Cukup jelas
Pasal 75.
Cukup jelas
Pasal 76.
Cukup jelas
Pasal 77.
Cukup jelas
Pasal 78.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Pasal 79.
Cukup jelas
Pasal 80 ...
Pasal 80.
Cukup jelas
Pasal 81.
Cukup jelas
Pasal 82.
Cukup jelas
Pasal 83.
Cukup jelas
Pasal 84.
Cukup jelas
Pasal 85.
Cukup jelas
Pasal 86.
Cukup jelas
Pasal 87.
Cukup jelas
Pasal 88.
Cukup jelas
Pasal 89.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 90.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Cukup jelas
Ayat (6)
Cukup jelas
Pasal 91 ...
Pasal 91.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Pasal 92.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 93.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Cukup jelas
Ayat (6)
Cukup jelas
Ayat (7)
Cukup jelas
Ayat (8)
Cukup jelas
Ayat (9)
Cukup jelas
Pasal 94.
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2) ...
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal 95
Cukup jelas

Anda mungkin juga menyukai