1. PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tulisan ini bertujuan untuk menginformasikan ilmu pengetahuan tentang teori peran
pendidikan musik esensial diberikan dalam pendidikan integral agar peserta didik dapat
memperoleh keseimbangan fungsi otak kiri dan kanan yang merupakan pendidikan
humanis. Mencari solusi dalam rangka untuk memperbaiki penyimpangan krisis moral
yang terjadi pada siswa-siswa sekolah. Memberikan sumbangan pemikiran kepada
penentu kebijakan kurikulum Depdiknas agar memasukkan pendidikan musik ke dalam
kurikulum nasional di tingkat pendidikan dasar.
2. KAJIAN TEORI
Tiap not dapat bernilai dengan perbandingan 3 : 1, jika diberi tanda trial
Tanda legatura menghubungkan dua buah not atau lebih ( ) memperpanjang nilai not
yang pertama menjadi jumlah nilai not-not yang dihubungkannya.
2213
Jika = ----, maka = ----- + ----- = -----
4444
2235
Jika = ----, maka = ----- + ----- = -----
4444
4437
Jika = ----, maka = ----- + ----- = -----
4444
3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Musik memberikan rangsangan terhadap jalinan antara neuron, sehingga neuron yang
bertautan akan meningkatkan kemampuan matematika dan emosi.
2. Musik merangsang pikiran.
3. Musik memperbaiki konsentrasi dan ingatan.
4. Musik membuat siswa lebih pintar.
5. Musik meningkatkan aspek kognitif.
6. Musik membangun kecerdasan emosional.
7. Siswa yang mendapat pendidikan musik jika kelak dewasa akan menjadi manusia yang
berpikiran logis, sekaligus cerdas, kreatif dan mampu mengambil keputusan dan
mempunyai empati.
8. Dengan pendidikan musik, anak memperoleh stimulasi yang seimbang antara belahan
otak kiri dan belahan otak kanan, artinya terdapat keseimbangan antara aspek kognitif
dan aspek emosi.
3.2. Saran
1. Kepada para pengambil keputusan agar pendidikan musik menjadi bagian integral
materi pelajaran intrakurikuler dari tingkat SD dan SLTP, dan mendapatkan alokasi waktu
yang sama dengan mata pelajaran matematika.
2. Seharusnya kurikulum nasional memasukan mata pelajaran musik dalam materi
intrakurikuler dilengkapi dengan kegiatan ekstrakurikuler dan tidak terintegrated dengan
mata pelajaran kesenian lainnya. Hal ini dimaksudkan agar terjadi keseimbangan antara
aspek intelektual dan emosi yang dapat menghasilkan generasi yang pintar, berbudi luhur
dan berbudaya yaitu manusia sehat jasmani dan rohani, mencintai bangsanya dan sesama
manusia seperti yang termaktub di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Don. 2001. Efek Mozart, Memanfaatkan Kekuatan Musik untuk Mempertajam
Pikiran, Meningkatkan Kreativitas, dan Menyehatkan Tubuh. Penerjemah T. Hermaya.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Cetakan I Januari.
Gallahue, DL & Ozmun J.C. 1998. Understanding Motor Development, Infant Children,
Adolescents Adults. Hill Boston : Mc Graw.
Goleman, Daniel. 1995. Emotional Intelligences. New York : Bantam Books.
Kartono, Kartini. 1982. Psikologi Anak. Bandung : Alumni.
Kurikulum Pendidikan Dasar 1994. 1993. GBPP Mata Pelajaran Kesenian dan Kerajinan
Tangan, Departemen Pendidikan Nasional.
Mudhoffir. 1987. Teknologi Instruksional. Jakarta : Remaja Karya.
Munandar, Utami. 1996. Metode Mendengar Musik Klasik Membuat Bayi Cerdas Sejak
Dikandungan.
News Week. 19 Februari 1996. Stimulating Neuron With Musik Increase Child
Competence.