Hidrologi
Alwafi Pujiraharjo
Department of Civil Engineering
Universitas Brawijaya – Malang - INDONESIA
INFILTRASI
Alwafi Pujiraharjo
Jurusan Teknik Sipil
Universitas Brawijaya
Malang - INDONESIA
1
25-Oct-17
Pengertian
Infiltrasi adalah proses meresapnya air atau proses meresapnya air dari
permukaan tanah melalui pori-pori tanah. Dari siklus hidrologi, jelas bahwa
air hujan yang jatuh di permukaan tanah sebagian akan meresap ke dalam
tanah, sebagian akan mengisi cekungan permukaan dan sisanya
merupakan overland flow.
Perkolasi adalah pergerakan air di dalam tanah melalui “soil moisture
zone” pada lapisan tidak kenyang air (tak jenuh/unsaturated) sampai
mencapai muka air tanah. Perkolasi tidak akan terjadi sebelum daerah tak
jenuh mencapai kapasitas lapang (field capacity).
aLwaFi - 2014 3
Pengertian
Soil moisture deficiency (smd) adalah jumlah kandungan yang masih
diperlukan untuk membawa tanah pada “field capacity”.
Abstraksi awal (initial abstraction) adalah jumlah intersepsi dan
tampungan permukaan (depression storage) yang harus dipenuhi sebelum
terjadi limpasan (overland flow).
Kapasitas infiltrasi (fp) adalah laju infiltrasi maksimum yang bisa terjadi.
Kapasitas ini tergantung dari kondisi permukaan, termasuk lapisan tanah
yang paling atas. Satuan yang biasa digunakan adalah mm/jam.
aLwaFi - 2014 4
2
25-Oct-17
Pengertian
Laju infiltrasi (fa) adalah laju infiltrasi yang sesungguhnya terjadi yang
dipengaruhi oleh intensitas hujan dan kapasitas infiltrasi.
Kapasitas perkolasi (Pp) adalah laju perkolasi maksimum. Kapasitas
perkolasi dipengaruhi oleh kondisi tanah di bawah permukaan pada daerah
tak jenuh.
Laju perkolasi (Pa) adalah laju perkolasi yang sesungguhnya terjadi. Laju
perkolasi tergantung pada kondisi tanah baik di permukaan maupun bawah
permukaan pada daerah tak jenuh. Nilainya sangat dipengaruhi oleh laju
infiltrasi dan kapasitas perkolasi
aLwaFi - 2014 5
aLwaFi - 2014 6
3
25-Oct-17
Formasi tanah dengan kapasitas infiltrasi besar tetapi kapasitas perkolasi kecil
Formasi tanah dengan kapasitas perkolasi besar tetapi kapasitas infiltrasi kecil..
aLwaFi - 2014 7
aLwaFi - 2014 8
4
25-Oct-17
f (mm/jam)
f0
i < fp
i > fp
fc
t (jam)
aLwaFi - 2014 10
5
25-Oct-17
f (mm/jam)
Kadar air kecil
f0
Kadar air besar
fc
t (jam)
aLwaFi - 2014 11
6
25-Oct-17
fc
t1 t2
t (jam)
aLwaFi - 2014 13
7
25-Oct-17
aLwaFi - 2014 15
aLwaFi - 2014 16
8
25-Oct-17
aLwaFi - 2014 17
B. Rain Simulator
aLwaFi - 2014 18
9
25-Oct-17
aLwaFi - 2014 19
qc
t0 t1 t (jam)
aLwaFi - 2014 20
10
25-Oct-17
7. Selama masih ada air di permukaan maka infiltrasi masih terus terjadi
namun kecepatannya kecil. Dengan asumsi bahwa infiltrasi menurun
dengan cara yang sama seperti penurunan qr maka diperoleh hubungan:
fc
fr qr
qc
8. Volume total dari limpasan dan infiltrasi setelah penghentian hujan buatan
sama dengan simpanan (storage) air yang terjadi pada awal percobaan
sehingga dengan mengoreksi volume simpanan terhadapselisih (i – q)
didapat kurva yang menyatakan fp sebagai koordinat bagian atas.
t1 t
F f r dt S s dt
t0 0
aLwaFi - 2014 21
qc
s
t0 t1 t (jam)
Dipindahkan dengan volume yg sama
aLwaFi - 2014 22
11
25-Oct-17
Contoh
Percobaan infiltrasi dengan rain simulator pada suatu plot seluas 3 x 15 m2,
intensitas hujan buatan sebesar 75 mm/jam. Pada saat run off konstan sebesar
0,75 liter/detik yaitu setelah 35 menit, hujan buatan dihentikan. Dari pengukuran
run off pada outlet plot diperoleh data sebagai berikut:
Penyelesaian
Data yang diketahui diplot pada satu koordinat dengan satuan mm/jam
Intensitas hujan sudah dalam satuan mm/jam
Debit run off dikonversi ke dalam satuan mm/jam yaitu dibagi dengan luas DAS:
q = Q*3600/45000 (hasilnya disajikan pada kolom ke-3 tabel di bawah)
Debit run off konstan setelah t = 35 menit sebesar Qc = 0,75 liter/detik dijadikan
dalam mm/jam menjadi qc = 60 mm/jam, sehingga infiltrasi konstan sebesar fc = 15
mm/jam.
Setelah hujan dihentikan, masih terjadi run off dan juga infiltrasi, besarnya infiltrasi
dianggap sebanding dengan besarnya run off dan dihitung sebagai berikut:
fr = (fc/qc)*qr (hasilnya disajikan pada kolom ke-4)
aLwaFi - 2014 24
12
25-Oct-17
Volume total dari limpasan dan infiltrasi setelah penghentian hujan buatan
sama dengan simpanan (storage) air yang terjadi pada awal percobaan.
Dihitung sebagai berikut (hitungan dimulai dari menit ke-35):
S0 = (qc + fc + qr1 + fr1)* ½(5/60) = (60+15+31,2+7,8)*½(1/12) = 4,75 mm/jam
S1 = (qr1 + fr1 + qr2 + fr2)*½(5/10) = (31,2 + 7,8 + 16,8 + 4,2) = 2,5 mm/jam
dan seterusnya. (hasilnya disajikan pada kolom ke-5)
Besarnya infiltrasi adalah hujan dikurangi dengan limpasan permukaan dan
tampungan permukaan. (hasilnya disajikan pada kolom ke-9
Besarnya volume “surface detention “ dihitung sebagai berikut:
V = (S0 + S1 + S2 + S3 + S4 + S5) * A * ttotal
= (9,375 mm/jam) * (45 m2) * 1 jam = 421,875 liter
aLwaFi - 2014 25
aLwaFi - 2014 26
13
25-Oct-17
80
i
70
60
50
40
30
20
10
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
t (menit)
aLwaFi - 2014 28
14
25-Oct-17
aLwaFi - 2014 29
aLwaFi - 2014 30
15
25-Oct-17
Peff
f (P P eff )
f
t
DRO
BSF
t (jam)
aLwaFi - 2014 31
aLwaFi - 2014 32
16
25-Oct-17
Contoh
Q BSF DRO Volume Limpasan
1. Pada suatu Daerah Aliran Sungai t 3
(m /detik)
3
(m /detik)
3
(m /detik) Langsung (m )
3
aLwaFi - 2014 33
Jawaban
a) Volume DRO = 12.600.000 m3
b) Tinggi hujan efektif ;
DRO 12.600.000 m3
Peff 0.125 m 125 mm
A 101106 m 2
aLwaFi - 2014 34
17
25-Oct-17
Jawaban
Diasumsikan nilai 10 f < 20
(40 80 60 20 40) 125
f 23 mm / jam 20 asumsi tidak sesuai
5
Diasumsikan nilai 20 f < 40
aLwaFi - 2014 35
18