Anda di halaman 1dari 20

Gigih Pambudi

15116036
gigih.pambudi@students.itb.ac.id
TUGAS 1

Survey GNSS GD3105 (K02)

Disusun oleh :

Gigih Pambudi (15116036)

Teknik Geodesi dan Geomatika

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

Institut Teknologi Bandung


Gigih Pambudi
15116036
gigih.pambudi@students.itb.ac.id

Buat suatu tulisan yang menjelaskan tentang sistem GNSS

1. GPS, Glonass, Galileo, Compass, QZSS, dan IRNSS


2. Isi pembahasan untuk setiap sistem :
a. Sejarah dan Status
b. Segmen Satelit
c. Segmen Sistem Kontrol
d. Segmen Receiver
Gigih Pambudi
15116036
gigih.pambudi@students.itb.ac.id
1. GPS (Global Positioning System)

Gambar 1. Ilustrasi Satelit GPS

a. Sejarah
GPS (Global Positioning System) adalah sistem untuk menentukan letak di
permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit.
Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke
Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk
menentukan letak, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS
antara lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India.
Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan
nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS (kesalahan umum adalah bahwa
NAVSTAR adalah sebuah singkatan, ini adalah salah, NAVSTAR adalah nama yang
diberikan oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS).
Kumpulan satelit ini diurus oleh 50th Space Wing Angkatan Udara Amerika Serikat.
Biaya perawatan sistem ini sekitar US$750 juta per tahun, termasuk penggantian
satelit lama, serta riset dan pengembangan.
GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking adalah teknologi AVL
(Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi
Gigih Pambudi
15116036
gigih.pambudi@students.itb.ac.id
kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking
memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat
sebuah objek, lalu menerjemahkannya dalam bentuk peta digital. Sampai saat ini
system navigasi GPS terus berkembang sehingga banyak manfaat yang bisa
didapatkan oleh semua orang yang membutuhkan. Berikut timeline perkembangan
GPS :
1. Pada tahun 1972, Holloman AFB AS melakukan perbandingan pengujian dua
prototipe penerima GPS di atas White Sand Missile Range, menggunakan
satelit tiruan pangkalan pusat.
2. Tahun 1978, satelit percobaan pertama Block-I GPS diluncurkan.
3. Tahun 1983, setelah pesawat interseptor Rusia menembak pesawat terbang
sipil KAL 007 di wilayah udara terlarang Rusia, yang membunuh 269 orang
dalam peristiwa tersebut, presiden AS Ronald Reagan mengumumkan bahwa
sistem GPS akan dapat digunakan oleh rakyat sipil begitu sistem itu selesai
dibuat.
4. Tahun 1985, sepuluh satelit percobaan Block-I GPS tambahan diluncurkan
untuk memvalidasi konsep tersebut.
5. Pada 14 Februari 1989, satelit modern Block-II pertama diluncurkan.
6. Tahun 1992, Space Wing kedua, yang pada dasarnya mengontrol sistem,
dinonaktifkan dan diganti dengan Space Wing ke-50.
7. Pada Desember 1993 sistem GPS mampu beroperasi untuk pertama kalinya.
8. Pada 17 Januari 1994, konstelasi komplit 24 satelit telah mengorbit.
9. Kemampuan untuk beroperasi penuh dideklarasikan oleh NAVSTAR pada
April 1995.
10. Tahun 1996, menyadari pentingnya GPS bagi rakyat sipil, presiden AS Bill
Clinton mengeluarkan kebijakan langsung yang menyatakan GPS sebagai
dual-use system dan mendirikan Interagency GPS Executive Board untuk
mengatur penggunaannya sebagai aset negara
11. Tahun 1998, Wakil Presiden AS Al Gore mengumumkan rencana untuk
mengupgrade GPS dengan dua sinyal sipil untuk mempertinggi keakuratan
Gigih Pambudi
15116036
gigih.pambudi@students.itb.ac.id
dan keandalan pengguna, terutama dengan respek terhadap faktor
keselamatan penerbangan.
12. Pada 2 mei 2000, “Selective Availability” tidak dilanjutkan sebagai hasil dari
Peraturan Pemerintah tahun 1996, memungkinkan pengguna untuk menerima
sinyal tidak bertingkat secara global.
13. Tahun 2004, pemerintah AS menandatangani sebuah perjanjian bersejarah
dengan Komunitas Eropa membangun kerjasama dalam bidang GPS dan
rencana sistem Galileo Eropa
14. Tahun 2004, presiden AS George W. Bush memperbaharui kebijakan
nasional, menggantikan lembaga eksekutif dengan National Space-Based
Positioning, Navigation, and Timing Executive Committee.
15. Pada November 2004, QUALCOMM mengumumkan keberhasilan menguji
aplikasi bantuan sistem GPS pada telepon genggam.
16. Pada tahun 2005, satelit GPS pertama yang dimodernisasi diluncurkan dan
mulai mentransmisikan sinyal sipil kedua (L2C) untuk meningkatkan
manfaatnya bagi pengguna.
17. Peluncuran terbaru pada 17 Oktober 2007. Satelit GPS tertua yang masih
beroperasI diluncurkan pada 4 Juli 1991 dan mulai dioperasikan pada 30
Agustus 1991.
18. Pada 14 September 2007, peraturan tentang Sistem Pengendalian Segmen
Pusat yang telah usang digantikan dengan Rencana Evolusi Arsitektur yang
baru.

b. Segmen Satelit
Satelit GPS pada dasarnya terdiri dari Solar Panel, komponen internal, dan
komponen eksternal.Setiap satelit GPS dilengkapi dengan 2 sayap yang berfungsi
sebagai sumber energy atau solar panel. Komponen internal GPS adalah jam atom
dan pembangkit sinyal. Satelit GPS membawa 4 jam atom berketelitian tinggi.
Komponen eksternal satelit GPS adalah antenna yang digunakan untuk memancarkan
dan menerima sinya dari dan ke satelit GPS.
Gigih Pambudi
15116036
gigih.pambudi@students.itb.ac.id
Segmen satelit GPS terdiri dari satelit – satelit GPS serta roket – roket delta peluncur
satelit dari Cape Canaveral di Florida, Amerika Serikat.
Segmen satelit ini berfungsi menerima dan menyimpan data yang ditransmisikan
oleh stasiun-stasiun pengontrol. Selain itu segmen ini berfungsi untuk menyimpan
dan menjaga informasi waktu dalam satelit denga akurat (sistem waktu atom) serta
memancarkan secara kontinyu informasi gelombang pada panjang L1 dan L2, yaitu
sekitar 1,75 cm dan 2,25 cm. Informasi yang dipancarkan berisi tentang jarak, posisi,
waktu dan pesan-pesan lain seperti kondisi dan kelayakan satelit.

c. Segmen Sistem Kontrol


Secara umum segmen sistem kontrol berfungsi mengontrol dan memantau
operasional satelit dan memastikan bahwa satelit berfungsi sebagaimana mestinya.
Sistem Kontrol GPS memiliki peran untuk menjaga satelit GPS melakukan tugasnya,
yaitu:
 Menjaga satelit GPS tetap berada pada bidang orbitnya.
 Memonitor status dan kelayakan satelit
 Memonitor baterai dan daya hidup satelit yang digunakan untuk bermanuver
di orbit
 Mengatasi anomali pengorbitan satelit
 Menentukan dan memantau sistem waktu GPS

d. Segmen Receiver
Segmen receiver terdiri dari para pengguna satelit GPS, baik di darat, laut maupun
udara. Para pengguna memerlukan alat penerima sinyal GPS ( Receiver GPS ) yang
akan menangkap sinyal dari satelit GPS.

Klasifikasi umum receiver GPS :


 Receiver Tipe Geodetik
Tipe receiver geodetic adalah tipe receiver yang paling canggih.Pada
receiver ini koordinat didapatkan dengan menghitung jarak dari satelit ke
receiver. Jarak tersebut kemudian digunakan dalam suatu model
Gigih Pambudi
15116036
gigih.pambudi@students.itb.ac.id
matematis penentuan koordinat untuk mendapatkan koordinat titik
tersebut.
 Receiver Tipe Navigasi
Receiver tipe navigasi kadang disebut tipe genggam yang umumnya
digunakan untuk penentuan posisi absolute secara instan dan tidak
memerlukan ketelitian yang terlalu tinggi. Ketelitian receiver GPS
navigasi untuk sipil sekitar 5 – 10 meter dan untuk militer sekita 3 – 5
meter.
 Receiver Tipe Pemetaan
Perbedaan receiver pemetaan dengan receiver navigasi adalah pada
receiver pemetaan data tersebut direkam sehingga dapat kemudian
dipindahkan ke computer untuk diproses lebih lanjut.Receiver pemetaan
dapat digunakan untuk penentuan posisi secara diferensial dan dalam hal
ini ketelitian yang dapat diperoleh sekita 1 – 2 meter.

Berdasarkan jenis data yang direkam atau diberikan, receiver GPS juga dapat
diklasifikasikan sebagai berikut, yaitu :
 Receiver kode-C/A.
 Receiver kkode-C/A + fase-L1.
 Receiver kode-C/A +fase-L1 + fase-L2.
 Receiver kode-C/A + kode-P + fase-L1,L2.
Gigih Pambudi
15116036
gigih.pambudi@students.itb.ac.id
2. Glonass

Gambar 2. Ilustrasi Satelit Glonass

a. Sejarah dan Status


GLONASS resmi dinyatakan beroperasi pada tanggal 24 september 1993
oleh Keputusan Presiden Federasi Rusia.Sampai saat ini ada 21 satelit yang
beroperasional. Seperti halnya GPS, GLONASS didesain untuk dapat
memberikan posisi, kecepatan dan waktu dimana saja di permukaan bumi setiap
saat tanpa tergantung oleh cuaca. Prinsip penentuan posisi GLONASS ini pada
dasarnya sama, yaitu dengan mengukur jarak ke beberapa satelit sekaligus. Sistem
GLONASS memiliki 21 satelit di 3 orbital pesawat dengan 3 on-orbit suku
cadang. Tiga pesawat orbit dipisahkan sejauh 120 derajat dan satelit dalam orbit
pesawat yang sama dengan 45 derajat. Setiap satelit beroperasi di orbit lingkaran
19.100 km pada sudut kemiringan 64.8 derajat.

b. Segmen Satelit

GLONASS memiliki 21 satelit di 3 orbital pesawat dengan 3 on-orbit suku


cadang. Tiga pesawat orbit dipisahkan sejauh 120 derajat dan satelit dalam orbit
pesawat yang sama dengan 45 derajat. Setiap satelit beroperasi di orbit lingkaran
19.100 km pada sudut kemiringan 64.8 derajat. Selama tiga dekade pembangunan,
Gigih Pambudi
15116036
gigih.pambudi@students.itb.ac.id
desain satelit telah melalui banyak perbaikan, dan dapat dibagi menjadi tiga
generasi: GLONASS asli (sejak 1982), GLONASS-M (sejak 2003) dan
GLONASS-K (sejak 2011). Setiap satelit GLONASS memiliki GRAU penetapan
11F654, dan masing-masing dari mereka juga memiliki militer "Cosmos-NNNN"
penunjukan. Generasi pertama benar GLONASS (juga disebut Uragan) satelit
yang semua 3-sumbu kendaraan stabil, umumnya berat 1.250 kg dan dilengkapi
dengan sistem propulsi sederhana untuk memungkinkan relokasi dalam
konstelasi. Seiring waktu mereka upgrade ke Block IIa, IIb, dan kendaraan IIV,
dengan masing-masing blok yang berisi perbaikan evolusi. Enam Blok IIa satelit
yang diluncurkan pada 1985-1986 dengan waktu perbaikan dan standar frekuensi
atas prototipe, dan stabilitas peningkatan frekuensi. Pesawat ruang angkasa ini
juga menunjukkan seumur hidup 16 bulan operasional rata-rata. Blok pesawat
ruang angkasa IIb, dengan 2 tahun masa hidupnya desain, muncul pada tahun
1987, dimana total 12 diluncurkan, tapi setengah hilang dalam kecelakaan
kendaraan peluncuran.
Generasi kedua dari satelit, yang dikenal sebagai Glonass-M,
dikembangkan mulai tahun 1990 dan pertama kali diluncurkan pada tahun
2003.Satelit ini memiliki seumur hidup secara substansial meningkat dari tujuh
tahun dan berat sedikit lebih pada 1.480 kg.
GLONASS-K adalah sebuah peningkatan yang substansial dari generasi
sebelumnya: itu adalah satelit GLONASS pertama unpressurised dengan massa
yang jauh berkurang (750 kg dibandingkan 1.450 kg GLONASS-M). Ini memiliki
masa operasional 10 tahun, dibandingkan dengan seumur hidup 7-tahun dari
generasi kedua GLONASS-M. Ini akan mengirimkan sinyal navigasi lebih untuk
meningkatkan akurasi sistem, termasuk sinyal CDMA baru di L3 dan band L5
yang akan menggunakan modulasi mirip dengan GPS modern, Galileo dan
Kompas canggih Satelit baru peralatan- dibuat semata-mata dari Rusia
komponen-akan memungkinkan penggandaan akurasi GLONASS. Seperti dengan
satelit sebelumnya, ini adalah 3-axis stabil, nadir menunjuk dengan array surya
ganda.The GLONASS-K satelit pertama adalah berhasil diluncurkan pada tanggal
26 Februari 2011.
Gigih Pambudi
15116036
gigih.pambudi@students.itb.ac.id

c. Segmen Sistem Kontrol


Segmen kontrol GLONASS dan GPS adalah sama. Segmen kontrol
GLONASS seluruhnya terletak di wilayah bekas Uni Soviet.The Ground Control
Center and Time Standard terletak di Moskow.The telemetry and tracking
stasions terletak di St. Petersburg, Ternopol, Eniseisk, Komsomolsk-na-Amure.
GLONASS memiliki System Control Center (SCC) bertanggung jawab untuk
mengontrol konstelasi satelit dan manajemen GLONASS satelit. Ini memberikan
telemetri, telekomando dan fungsi kontrol untuk seluruh GLONASS konstelasi
satelit. SCC mengkoordinasikan semua fungsi dan operasi pada tingkat sistem. Ini
memproses informasi dari stasiun Komando dan Pelacakan untuk menentukan
jam satelit dan negara orbit, dan update pesan navigasi untuk setiap satelit. Para
Stasiun Komando dan Pelacakan yang disusun oleh jaringan utama lima
Telemetri,Tracking dan Pengendalian (TT & C) stasiun didistribusikan di seluruh
wilayah Rusia. Para CTSS melacak GLONASS satelit di tampilan dan menumpuk
mulai data dan telemetri dari sinyal satelit. Informasi dari CTSS diproses di SCC
untuk menentukan jam satelit dan negara orbit dan untuk memperbarui pesan
navigasi dari setiap satelit. Ini informasi terbaru ditransmisikan ke satelit melalui
Stasiun upload, yang juga digunakan untuk transmisi informasi kontrol.

d. Segmen Receiver
Dari jenis data yang dikirim atau direkam, satelit GLONASS mengirimkan
dua jenis sinyal, yaitu sinyal Standard Precission (SP) dan sinyal High
Precission(HP). Sinyal menggunakan pengkodean DSSS dan modulasi Binary
Phase-Shift Keying (BPSK) yang sama seperti pada sinyal GPS. Semua satelit
GLONASS mengirimkan kode yang sama seperti sinyal SP mereka, namun setiap
pengiriman dilakukan pada frekuensi yang berbeda menggunakan 15-kanal
berteknik Frequency Division Multiple Access (FDMA) yang mencakup kedua
sisi baik dari 1602,0 MHz, yang dikenal sebagai band L1. Pusat frekuensi adalah
1602 MHz + n × 0.5625 MHz, dimana n adalah nomor saluran frekuensi satelit (n
= -7, -6, -5, …0, …, 6, sebelumnya n = 0, ..., 13). Sinyal yang ditransmisikan
Gigih Pambudi
15116036
gigih.pambudi@students.itb.ac.id
dalam kerucut 38°, dengan menggunakan polarisasi melingkar tangan kanan, pada
EIRP.

3. Galileo

Gambar 3. Ilustrasi Satelit Galileo

a. Sejarah dan Status


Satelit Galileo merupakan sistem satelit navigasi global Eropa yang
pertama dengan tingkat akurasi yang tinggi dan dikontrol dan dikelola oleh pihak
sipil Uni Eropa. Adapun tujuan Uni Eropa untuk menciptakan satelit baru ini
adalah untuk mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian GPS dan untuk
dapat bersaing dalam dunia persatelitan dengan negara-negara maju seperti
Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan
tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu secara kontinyu di seluruh dunia
tanpa bergantung pada waktu dan cuaca kepada banyak orang secara simultan.
Satelit ini masih baru dan mulai diluncurkan pada tahun 2005, dan akan
beroperasi secara penuh pada tahun 2008. Pada prinsipnya penentuan posisi
dengan satelit Galileo hampir sama dengan penentuan posisi dengan GPS. Kedua
satelit navigasi ini hanya berbeda pada spesifikasi dan kemampuannya.
Gigih Pambudi
15116036
gigih.pambudi@students.itb.ac.id
b. Segmen Satelit
Segmen angkasa Galileo mempunyai kontelasi operasi yang terdiri dari 30
satelit. Satelit yang beroperasi berjumlah 27 dan 3 satelit cadangan aktif.
Spesifikasi konstelasi minimal satelit Galileo :
 Ketinggian satelit 23.222 km diatas permukaan bumi
 Inklinasi orbit 560
 Tiga orbit berspasi sama
 9 operasional satelit berspaso sama pada setiap orbit
 1 satelit cadangan aktif pada setiap orbit
Segmen angkasa akan diatur lewat dua stasiun kontrol yang dipilih di suatu
tempat di Eropa, yang didukung oleh 20 stasiun sensor Galileo (GSS). Pertukaran
data antara stasiun kontrol dan satelit akan dikerjakan melalui stasiun penghubung
khusus. Sebanyak 15 stasiun penghubung akan dipasang di sekitar permukaan
bumi untuk memudahkan dalam hal transfer data. Sebagai komponen kontrol
bumi (ground segment), stasiun kontrol akan bertanggungjawab memanajemen
satelit, mengintegrasikan sinyal, dan sinkronisasi jam atom pada satelit.

c. Segmen Sistem Kontrol


Sistem Galileo dikontrol oleh 2 Galileo Control Centers (GCC) yang
berada di Eropa serta 20 Galileo Sensors Stasions (GSS) yang ditempatkan di
seluruh dunia. Segmen sistem kontrol Galileo diperkuat dengan 5 S-hand up-link
stasions serta 10C-band up-link stasions diseluruh dunia untuk kecepatan
komunikasi data antara GCC dengan satelit-satelit Galileo

d. Segmen Receiver
Segmen pengguna terdiri dari para pengguna satelit Galileo, baik di darat,
laut, udara maupun angkasa.Dalam hal ini alat penerima sinyal Galileo diperlukan
untuk menerima dan memproses sinyal-sinyal dari satelit Galileo untuk digunakan
dalam penentuan posisi, kecepatan dan waktu. Komponen utama dari suatu
receiver Galileo secara umum adalah antenna dengan pre-amplifier, bagian RF
dengan pengidentifikasi sinyal dan pemroses sinyal, pemroses mikro untuk
Gigih Pambudi
15116036
gigih.pambudi@students.itb.ac.id
pengontrolan receiver, data sampling dan pemroses data, osilator presisi, catu
daya, unit perintah dan tampilan, dan memori serta perekam data.

4. Compass

Gambar 4. Illustration of the Compass-GEO spacecraft


a. Sejarah dan Status
China mengembangkan GNSS independen, yang disebut COMPASS.
China merencanakan membuat system satelit navigasi pada tahun 1980, dan baru
pada tahun 2003, Demo Sistem Navigasi Compass terselesaikan, dan sistemnya
telah digunakan dibeberapa area di China pada saat itu. Dan pada tahun 2008,
satelit navigasi compass masih dalam prosses penyempurnaan.
Beidou China (Compass) pertama direncanakan untuk digunakan tujuan
militer, tetapi pemerintah Cina telah mengumumkan akan bebas untuk warga sipil
juga. Hal ini bertentangan dengan Uni Eropa (Galileo) yang berencana untuk
mendapatkan keuntungan dari penjualan receiver dan langganan untuk
mendapatkan keuntungan dari sinyal akurasi tinggi.
Sistem yang disebut dengan nama Beidou ini, merupakan alternatif dari
sistem navigasi lain seperti GPS dan Glonass yang menjanjikan dapat
memberikan informasi lokasi dengan tingkat akurasi hingga 10 meter. Beidou
mengklaim memiliki akurasi lebih baik dari GPS karena keakuratan pemosisian
Gigih Pambudi
15116036
gigih.pambudi@students.itb.ac.id
berjarak 10 meter (33 ft), kecepatan dalam 0,2 m/s, dan presisi pengaturan waktu
hingga 50 nanodetik.

b. Segmen Satelit
Beidou-2 (sebelumnya dikenal sebagai COMPASS) bukan merupakan
perpanjangan kedua Beidou-1, melainkan menggantikan itu langsung. Sistem baru
akan menjadi konstelasi 35 satelit, yang meliputi 5 satelit orbit geostasioner untuk
kompatibilitas dengan Beidou-1, dan 30 non-geostasioner satelit (27 di orbit bumi
menengah dan 3 di orbit geosynchronous cenderung), yang akan menawarkan
cakupan lengkap dari seluruh dunia.
Akan ada dua tingkat layanan yang disediakan, layanan gratis untuk warga
sipil dan layanan berlisensi kepada pemerintah Cina dan pengguna militer :
1. Layanan gratis ini akan memiliki 10 meter lokasi-pelacakan akurasi, akan
menyinkronkan jam dengan akurasi 10 ns, dan kecepatan mengukur
dalam 0,2 m/s.
2. Layanan berlisensi akan lebih akurat dibandingkan dengan layanan gratis,
dapat digunakan untuk komunikasi, dan akan memberikan informasi
tentang status sistem untuk pengguna.

c. Segmen Sistem Kontrol


Segmen kontrol sistem COMPASS saat ini menggunakan satu Master
Control Station (MCS), dua Upload Station (US), dan 30 jaringan Monitor Station
(MS) yang tersebar secara global. Komponen-komponen segmen kontrol ini
mempunyai tugas yang berbeda-beda satu sama lain.

d. Segmen Receiver
Segmen Pengguna COMPASS terdiri dari KOMPAS / Beidou terminal
pengguna, yang menerima sinyal navigasi Kompas, menentukan pseudoranges
(dan diamati lainnya) dan memecahkan persamaan navigasi untuk mendapatkan
koordinat mereka. Sebuah penerima COMPASS adalah perangkat yang mampu
menentukan posisi pengguna, kecepatan dan waktu yang tepat (PVT) dengan
Gigih Pambudi
15116036
gigih.pambudi@students.itb.ac.id
mengolah sinyal disiarkan oleh satelit COMPASS. Setiap solusi navigasi yang
disediakan oleh Receiver GNSS didasarkan pada perhitungan jarak ke satu set
satelit, dengan cara ekstraksi waktu propagasi dari sinyal masuk bepergian
melalui ruang pada kecepatan cahaya, menurut satelit dan jam receiver lokal
.Perlu dicatat bahwa dalam versi pertama dari sistem, Beidou-1, posisi pengguna
dihitung oleh stasiun tanah dan diteruskan kembali ke pengguna melalui satelit
GEO.

5. QZSS

Gambar 5. Satelit QZSS

a. Sejarah dan Status


Sistem Satelit Quasi-Zenith atau Quasi-Zenith Satellite System ( QZSS )
adalah sistem transfer waktu regional tiga satelit dalam pengembangan dan sistem
augmentasi berbasis satelit untuk Global Positioning System yang akan menjadi
penerima di Jepang. Satelit pertama "Michibiki" diluncurkan pada 11 September
2010. Status operasional penuh diperkirakan pada 2013. Pada bulan Maret 2013,
Kantor Kabinet Jepang mengumumkan perluasan Sistem Satelit Kuasi-Zenit dari
tiga satelit ke empat. Kontrak senilai $ 526 juta dengan Mitsubishi Electric untuk
pembangunan tiga satelit dijadwalkan diluncurkan sebelum akhir 2017. Sistem
empat satelit dasar direncanakan akan beroperasi pada tahun 2018.
Berita resmi oleh pemerintah Jepang pada tahun 2002, mengerjakan
sebuah konsep untuk Sistem Satelit Kuasi-Zenit (QZSS), atau Juntencho eisei
Gigih Pambudi
15116036
gigih.pambudi@students.itb.ac.id
shisutemu ( bahasa Jepang), mulai dikembangkan oleh tim Advanced Space
Business Corporation (ASBC), termasuk Mitsubishi Electric, Hitachi, dan GNSS
Technologies Inc. Namun, ASBC ambruk pada tahun 2007. Pekerjaan diambil
alih oleh Satellite Positioning Research and Application Center. SPAC dimiliki
oleh empat departemen pemerintah Jepang.

b. Segmen Satelit
QZSS ditargetkan untuk memberikan layanan posisi yang sangat tepat dan
stabil di wilayah Asia-Oceania, sambil menjaga kompatibilitas dengan GPS.
Satelit ketiga diluncurkan ke orbit pada tanggal 19 Agustus 2017. Yang keempat
diluncurkan pada tanggal 10 Oktober 2017.The fourth was launched on October
10, 2017.
QZSS menggunakan tiga satelit, masing-masing 120 ° terpisah, dengan
orbit yang sangat miring, sedikit elips, dan geosynchronous. Karena
kecenderungan ini, mereka tidak geostasioner; Mereka tidak tinggal di tempat
yang sama di langit. Sebagai gantinya, jejak tanah mereka adalah pola angka-8
asimetris (analemma), dirancang untuk memastikan bahwa muatannya hampir di
atas kepala (ketinggian 60 ° atau lebih) di atas Jepang setiap saat.

c. Segmen Sistem Kontrol


Sistem kontrol satelit QZSS terdiri dari stasiun master control (MCS),
pelacakan stasiun kontrol (TT&C), stasiun laser mulai dan stasiun pemantauan.
MCS bertanggung jawab untuk meng-generasi pesan navigasi yang uplink ke
satelit melalui tempat stasiun TT&C di Okinawa .

d. Segmen Receiver
QZSS akan menyiarkan beberapa sinyal frekuensi dan juga menyediakan
layanan pesan singkat (SMS) seperti halnya sistem BeiDou Cina. Untuk
keperluan navigasi dan penentuan posisi, QZSS tidak bisa berdiri sendiri. Sinyal
yang dipancarkan oleh satelit ini harus dikombinasikan dengan sistem yang sudah
ada yaitu GNSS GPS dan/atau Galileo. Enam tipe sinyal QZSS yang kompatibel
Gigih Pambudi
15116036
gigih.pambudi@students.itb.ac.id
dengan existing terdiri dari GNSS compatible (L1-C/A, L1C, L2C, L5), GPS-
SBAS compatible (L1-SAIF) dan Galileo E6 compatible (LEX). Sinyal QZSS
diklaim tidak akan menganggu aktifitas sistem satelit navigasi lainnya. Dengan
mengkombinasikan sistem GPS dengan QZSS, penentuan posisi di permukaan
bumi diklaim bisa dilakukan dengan lebih akurat dengan ditransmisikannya sinyal
L1-SAIF dan LEX.(ESA, 2014) Lebih jauh, sistem waktu yang digunakan oleh
QZSS akan berbeda dengan yang dipakai pada satelit GPS.

6. IRNSS

Gambar 6. Photo of IRNSS-1A after its integration with the PSLC-C22

a. Sejarah dan Status


IRNSS (The Indian Regional Navigation Satellite System), dengan nama
operasional NAVIC ("pelaut" atau "navigator" dalam bahasa Sanskerta, Hindi dan
banyak bahasa India lainnya dan juga berdiri untuk NAVigation dengan Indian
Constellation), adalah daerah otonom sistem navigasi satelit yang menyediakan
Gigih Pambudi
15116036
gigih.pambudi@students.itb.ac.id
penentuan posisi waktu dan layanan waktu akurat. Bulan Mei 2006, pemerintah India
menyetujui proyek pembangunan sistem satelit navigasi India yang dinamakan
dengan IRNSS. Proyek ini dikembangkan oleh badan antariksa India India Space
Research Organisation (ISRO) yang berada dibawah kontrol pemerintah India.
Proyek ini dijadwalkan akan selesai dan dapat diimplementasikan pada tahun 2014.
Ini mencakup India dan wilayah yang memanjang 1.500 km (930 mil) di sekitarnya,
dengan rencana untuk perluasan lebih lanjut. Area Layanan Perpanjangan terletak di
antara area servis utama dan area persegi panjang yang dilingkupi oleh paralel ke-30
ke selatan ke utara paralel ke-50 dan meridian ke-30 ke timur ke 130th meridian east,
1.500–6.000 km di luar batas. Sistem saat ini terdiri dari konstelasi tujuh satelit,
dengan dua satelit tambahan di tanah sebagai stand-by. Konstelasi berada di orbit
pada 2018, dan sistem itu diperkirakan akan beroperasi mulai awal 2018 setelah
pemeriksaan sistem. NAVIC akan menyediakan dua tingkat layanan, "layanan
pemosisian standar", yang akan terbuka untuk penggunaan sipil, dan "layanan
terbatas" (yang dienkripsi) untuk pengguna resmi (termasuk militer). Karena
kegagalan salah satu satelit dan penggantinya, tidak ada tanggal baru untuk status
operasional yang telah ditetapkan.

b. Segmen Ruang
Segmen ruang IRNSS terdiri dari 7 satelit (3 GEO dan 4 GSO). 3 GEO
akan berlokasi di 32.5o E, 83oE dan 131o E dan 4 GSO memiliki penyeberangan
garis bujur 55o E dan 111.75o E (dua di setiap pesawat). Pesawat antariksa
IRNSS-1A diluncurkan pada 1 Juli 2013. Dilanjutkan dengan peluncuran 5
wahana antariksa lainnya hingga IRNSS-1F di tahun 2014-16. Tanggal
peluncuran satelit IRNSS diberikan dalam tabel di bawah ini. Segmen ruang
terdiri dari tujuh satelit IRNSS dengan satelit terakhir IRNSS-1G diluncurkan
pada 28 April 2016.
Satelit IRNSS dirancang di sekitar bus I-1K dengan massa kering 600 Kg
& massa angkat 1425 Kg. Ini memiliki kemampuan generasi daya 1600 W. Tiga-
sumbu kontrol dari satelit dengan kemampuan kemudi Yaw untuk
mengoptimalkan penggunaan Solar Panel dan untuk mendukung kontrol termal
Gigih Pambudi
15116036
gigih.pambudi@students.itb.ac.id
dari satelit. Payload navigasi mentransmisikan sinyal SPS & RS di L5 & S Bands.
Standar Frekuensi Atom Rubidium yang sangat stabil (RAFS) digunakan on-
board untuk membangkitkan Sinyal Navigasi.

c. Segmen Sistem Kontrol


Segmen Sistem Kontrol bertanggung jawab atas pemeliharaan dan
pengoperasian konstelasi IRNSS. Segmen Tanah terdiri dari:
 IRNSS Spacecraft Control Facility (IRSCF)
 ISRO Navigation Center (INC)
 IRNSS Range and Integrity Monitoring Stations (IRIMS)
 IRNSS Network Timing Center (IRNWT)
 IRNSS CDMA Ranging Stations (IRCDR)
 Stasiun Laser
 Jaringan Komunikasi Data IRNSS (IRDCN)
INC yang didirikan di Byalalu melakukan operasi jarak jauh dan pengumpulan
data dengan semua stasiun bumi. 14 IRIMS saat ini beroperasi dan mendukung
operasi IRNSS. CDMA mulai dilakukan oleh empat stasiun IRCDR secara teratur
untuk semua satelit IRNSS. IRNWT telah dibentuk dan menyediakan waktu
sistem IRNSS dengan akurasi 20ns (2 sigma) w.r.t UTC. Laser mulai dilakukan
dengan dukungan stasiun ILRS di seluruh dunia. Perangkat Lunak Navigasi
beroperasi di INC sejak 1 Agustus 2013. Semua parameter navigasi yaitu.
ephemeris satelit, koreksi jam, parameter integritas dan parameter sekunder yaitu.
koreksi iono-delay, time offset w.r.t UTC dan parameter GNSS, almanac, pesan
teks, dan orientasi bumi lainnya dihasilkan dan meng-uplink spacecrafts secara
otomatis. IRDCN telah membuat tautan terestrial dan VSAT antara stasiun-
stasiun darat. tujuh 7.2m FCA dan dua 11m FMA IRSCF saat ini beroperasi untuk
LEOP dan fase orbit satelit IRNSS.

d. Segmen Receiver
Segmen Pengguna terutama terdiri dari:
Gigih Pambudi
15116036
gigih.pambudi@students.itb.ac.id
 Receiver IRNSS frekuensi tunggal mampu menerima sinyal SPS / RS
pada frekuensi band L5 atau S.
 Sebuah penerima IRNSS frekuensi ganda yang mampu menerima sinyal
SPS / RS di kedua frekuensi band L5 dan S.

Daftar Pustaka

Abidin, H.Z. (2001). Geodesi Satelit. P.T. Pradnya Paramita, Jakarta.

http://forum.otomotifnet.com/otoforum/showthread.php?21806-Pengertian-GPS-dan-
Detail-Cara-Kerjanya
http://www.navipedia.net/index.php/GLONASS_Ground_Segment

https://directory.eoportal.org/web/eoportal/satellite-missions/content/-/article/irnss

https://www.isac.gov.in/navigation/irnss.jsp

http://qzss.go.jp/en/

https://directory.eoportal.org/web/eoportal/satellite-missions/content/-/article/cnss

https://www.esa.int/Our_Activities/Navigation/Galileo/Galileo_satellites

Anda mungkin juga menyukai