Daftar Isi
Disclaimer
Diktat ini dibuat dan dijawab oleh mahasiswa dengan bekal ilmu yang sudah didapatnya
dengan tujuan mematangkan konsep dasar dalam menjawab soal, cara pengerjaan soal-
soal mungkin berbeda dengan yang diinginkan dosen Anda, gunakanlah cara yang
dianjurkan dosen Anda jika ada.
Contact Person:
Gita (081254091448)
Tristan (082233422409)
pendidikanimeftui@gmail.com akproimeftui.blogspot.co.id
Perluasan pantai atau reklamasi di suatu wilayah merupakan hal biasa. Beberapa
negara telah melakukannya, termasuk Singapura yang merupakan bagian dari ASEAN.
Pasir untuk reklamasi diimpor dari Provinsi Riau. Akibatnya, luas wilayah Singapura
maju sejauh 12 km ke arah perbatasan Indonesia mendekati pulau terluar, Pulau Nipah.
Di Indonesia, beberapa provinsi juga melakukannya antara lain Kalimantan Timur,
Sulawesi Selatan, dan di Benoa Bali. Izin reklamasi sepenuhnya kewenangan
pemerintah pusat, berdasarkan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
(RZWP3K), yang berada di bawah Kementrian Kelauan. Akan tetapi, pada praktiknya
kewenangan tersebut dapat dilimpahkan kepada pemerintah daerah.
Reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta sudah menjadi wacana sejak zaman Orde
Baru, namun rencana tersebut masih menimbulkan konflik sampai saat ini. Kepentingan
ekonomi, baik untuk pemerintah daerah maupun swasta versus kepentingan masyarakat
kecil dan pelestarian ekosistem, belum mendapatkan solusi yang memuaskan. Rencana
membangun pemukiman mewah dan pusat perbelanjaan bertaraf internasional di atas
pulau tersebut, serta pemasaran hunian bagi warga negara asing sangat kontras dengan
fakta bahwa nelayan dan masyarakat pesisir menjadi terpinggirkan dengan program
tersebut. Kerugian yang dinilai sangat signifikan oleh para nelayan adalah semakin
hilangnya akses melintasi laut (melaut) untuk melakukan kegiatan mencari nafkah di
laut. Hal ini bertentangan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi No. 3 Tahun 2010
tentang Uji Materi UU No. 27 Tahun 2007 tentang PWP3K terhadap UUD 1945 bahwa
nelayan seharusnya mendapatkan hak atas akses melaut. Sebagai bentuk kekecewaan
terhadap reklamasi tersebut, nelayan Teluk Jakarta yang berasal dari Muara Angke
menduduki Pulau G, Teluk Jakarta, Jakarta Utara, pada hari Minggu, 17 April 2016.
Perda Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta dan Raperda Zonasi
Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (ZWP3K) merupakan salah satu perda yang
mengatur aspek legal dari keberadaan pulau reklamasi serta bangunan yang berada di
atasnya. Perda ini sarat dengan berbagai kepentingan dari pihak-pihak terkait.
Mencuatnya kasus penyuapan anggota dewan dalam pembahasan perda oleh
pengembang merupakan salah satu contoh upaya memasukkan kepentingan ekonomi
kelompok tertentu dalam satu peraturan yang akan mempengaruhi kehidupan
masyarakat banyak.
Disarikan dari:
1. Republika.co.id, Senin, 11 April 2016, 18.33 WIB
2. CNN Indonesia, Jumat, 15 April 2016, 17.24 WIB
3. Megapolitan News, Selasa, 12 April 2016, 11.45 WIB
4. Liputan6.com News, Minggu, 17 April 2016, 20.05 WIB
2. Masyarakat nelayan merasa terpinggirkan akibat reklamasi Teluk Jakarta, apalagi ada
peluang besar hadirnya warga asing yang akan menempati lahan reklamasi yang
dulunya merupakan daerah tempat menangkap ikan. Berdasarkan kasus di atas, terlihat
bahwa ada ketimpangan dalam memahami lokasi tangkap dan tempat tinggal antara
pemda dan nelayan. Analisislah penyebab ketidakharmonisan tersebut dengan
menggunakan pendekatan prinsip-prinsip dalam hubungan timbal balik antara
negara dan warga negara, serta kajilah hubungan yang tidak harmonis antara
penduduk lokal dan penduduk pendatang yang menempati pulau reklamasi dengan
konsep pluralisme.
3. Reklamasi yang dilakukan Singapura dengan menggunakan pasir yang berasal dari
Riau telah membuat wilayah laut Indonesia semakin sempit. Bagaimana saudara
mencermati kejadian itu dengan menggunakan konsep geopolitik dan geostrategi
Indonesia serta jelaskan apa akibat ekspor pasir laut tersebut terkait dengan hubungan
antarbangsa di dunia Internasional.
3. Bentuk jati diri bangsa dapat dikenali dengan mengacu kepada kebudayaan nasional.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan kebudayaan nasional serta sebutkan fungsi dari
kebudayaan nasional.
4. Bagaimana implementasi atau perwujudan hak warga negara dan kewajiban warga
negara Indonesia?
Selain itu, praktik “suap-menyuap” juga dapat dianggap menyalahi sila keempat
karena tindakan tersebut tidak mengedepankan permusyawarahan yang menjunjung
kepentingan rakyat untuk pengambilan keputusan. Keputusan yang dirumuskan
dalam peraturan daerah seharusnya diambil dari hasil musyawarah dan bukan
karena pertimbangan sepihak karena iming-iming keuntungan.
Dari pemicu tersebut dapat dianalisis bahwa kasus tersebut terjadi sebagai dampak
dari diberlakukannya otonomi daerah. Dimana otonomi daerah memungkinkan
masing-masing pemerintahan daerah —secara mendiri— mengatur daerahnya
sendiri, hal ini termasuk mengatur pengelolaan daerah melalui perumusan peraturan
daerah.
3. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut yang sangat luas.
Sehingga konsep geopolitik Indonesia yang dituangkan dalam Wawasan Nusantara
pada dasarnya menyamakan konsep pengelolaan wilayahnya, khususnya laut.
Reklamasi yang dilakukan negara Singapura telah mengurangi sebagian wilayah
Indonesia dan hal ini menunjukkan bahwa Singapura ‘tidak bermaksud baik’ dalam
menjalin hubungan internasional yang bertujuan membangun perdamaian dunia.
Hal ini juga bertentangan dengan konsep geostrategis Indonesia yang tercantum
dalam Ketahanan Nasional, dimana konsep ini mengedepankan ketangguhan
Indonesia dalam menghadapi segala bentuk tantangan dan ancaman yang
mengganggu keberlangsungan Indonesia. Reklamasi yang dilakukan daat dianggap
sebagai ancaman karena telah mempersempit wilayah Indonesia.
Dampak yang ditimbulkan dari ekspor pasir laut terhadap hubungan internasional
dengan negara-negara asing adalah munculnya kecemburuan diantara negara-
negara lain, dimana negara-negara lain kemungkinan juga akan meminta ekspor
pasir laut dari Indonesia. Disamping itu, jika reklamasi yang dilakukan Singapura
dirasa semakin mengkhawatirkan wilayah laut Indonesia, Indoesia bisa
menghentikan ekspor pasir lautnya pada Singapura bahkan menutup bisnis ekspor
pasir laut di Indonesia.
3. Kebudayaan nasional adalah suatu kebudayaan yang dianggap dapat mewakili serta
memberikan satu ciri khas bagi suatu bangsa. Ciri khas ini adalah sesuatu yang bisa
dibanggakan dan tidak dapat ditemukan di negara lain.
Dengan memiliki kebudayaan nasional maka suatu negara bisa mendapatkan suatu
kebanggaan yang membedakan negara tersebut dari negara lain.
Banyaknya aneka ragam budaya yang terdapat pada negeri kita Indnesia merupakan
suatu bukti bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya. Banyak sekali
kepulauan di Indonesia memiliki kebudayaan daerah yang terdiri dari berbagai suku
bangsa, adat istiadat, dan bahasa. Kebudayaan daerah inilah yang menjadi faktor
Budaya nasional sendiri adalah budaya yang sudah ada dan mengakar pada suatu
bangsa. Biasanya kebudayaan ini telah ada sejak dahulu kala dan terus diwariskan
kepada anak cucu agar tetap lestari tidak termakan perubahan jaman. Kebudayaan
nasional yang terus dijaga dengan baik akan memberikan dampak yang baik bagi
suatu bangsa seperti menguatnya jati diri bangsa dan ideologi bangsa dapat terlihat
jelas.
Kebudayaan nasional di Indonesia memiliki berbagai sifat khas yang bisa dilihat
dari bahasa daerah, kesenian daerah, pakaian daerah dan juga berbagai kegiatan
ada. Kebudayaan nasional tidak bisa dilihat dari sesuatu yang bisa diterima secara
global seperti sistem ekonomi, kemajuan teknologi, agama atau sistem kehidupan
masyarakatnya. Kebudayaan nasional haruslah sesuatu yang benar-benar menjadi
ciri khas sebuah bangsa.
Jawaban oleh: https://brainly.co.id/tugas/9750057#readmore
4. Perwujudan hak dan kewajiban warga negara di Indonesia masih belum begitu baik.
Hal ini disebabkan karena masih banyak hak-hak warga negara yang belum
terpenuhi dan belum diperjuangkan oleh pemerintah, misalnya kesehatan yang
layak, pendidikan memadai, serta peningkatan gizi. Namun, warga negara
Indonesia pun masih banyak yang melalaikan kewajibannya sebagai warga negara,
seperti melanggar tata tertib lalu lintas, tidak membayar pajak, tidak menghormati
warga negara lain dan sebagainya.
Indonesia merupakan negara yang luas, memiliki ribuan pulau yang terbentang
dari Sabang di ujung barat hingga ke Merauke di ujung timur. Namun sayang, sudah
lama pembangunan di Indonesia masih terkonsentrasi di wilayah pulau Jawa. Fasilitas-
fasilitas infrastruktur maupun suprastrukturnya lebih tersedia dibandingkan dengan di
luar pulau Jawa sehingga pembangunan di luar Pulau Jawa kurang terurus, bahkan
beberapa batas wilayah di ujung luar pulau cenderung terabaikan. Hal ini sering
menimbulkan permasalahan:
1. Kesenjangan sosial ekonomi antara wilayah perbatasan Indonesia dan
wilayah perbatasan negara lain, seperti Malaysia, berpotensi menimbulkan
hal-hal seperti blank post area, illegal logging, dan illegal entry.
2. Kurangnya perhatian pemerintah Indonesia dalam mengelola kawasan
perbatasan sering menimbulkan kerugian dalam penyelesaian sengketa,
misalnya klaim Malaysia atas blok Ambalat yang belum terselesaikan hingga
kini menimbulkan ketegangan baik politik maupun pertahanan – keamanan.
3. Kerusakan lingkungan, baik oleh alam maupun sebagai akibat ulah manusia
berdampak terhadap berubahnya batas negara di laut yang berpotensi
mengurangi luas wilayah.
Ketidakseimbangan pembangunan ini juga menuju kepada suatu disparitas
pembangunan antara daerah dan pusat, terutama disebabkan oleh sistem pemerintahan
sebelumnya yang sentralistik, sementara aspirasi daerah diabaikan. Dalam hal ini, posisi
tawar pemerintah dan inisiatif masyarakat lokal menjadi lemah. Setelah berlangsungnya
era reformasi, seolah-olah menjadi momentum untuk meluapkan kekesalan pada
pemerintah pusat, sebagian bahkan melewati batas dengan membentuk ‘raja-raja kecil’
di daerah.
Untuk menghindari terjadinya disparitas yang besar antara pembangunan yang
dekat dengan daerah pusat dan daerah luar, pemerintah telah berusaha untuk menjadikan
wilayah perbatasan untuk menjadi prioritas pembangunan infrastruktur. Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, memastikan
bahwa wilayah perbatasan akan menjadi prioritas pembangunan infrastruktur pada
tahun ini. Pembangunan jalan di perbatasan Kalimantan, Nusa Tenggara Timur (NTT),
dan Papua akan dilanjutkan, setelah dimulai pada 2015 lalu. Basuki memaparkan bahwa
di Kalimantan terdapat jalan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia yang
membentang sepanjang 1.744 kilometer. Kondisinya saat ini telah tersambung 1.094
kilometer dan sisanya 60 kilometer akan terus dikerjakan mulai tahun ini hingga 2018.
Sumber:
1.http://www.pu.go.id/isustrategis/view/28
2.http://properti.kompas.com/read/2016/01/25/210000621/Wilayah.Perbatasan.Jadi.Prio
ritas.Pembangunan.Infrastruktur
3.http://www.batasnegeri.com/nasib-perbatasan-yang-tidak-kunjung-selesai/
A. Jawablah soal berikut ini sesuai dengan wacana yang diberikan di atas. (Bobot
60%)
1. Jelaskan bagaimana pendapat dan sikap anda, seandainya anda adalah salah seorang
penduduk Indonesia yang tinggal di daerah peratasan dan anda melihat bahwa
pembangunan di daerah anda terabaikan, sementara negara tetangga giat melakukan
pembangunan di daerah perbatasan. Apa yang akan anda lakukan?
2. Sesuai dengan permasalahan yang muncul di dalam wacana, menurut anda isu
strategis dan mendesak yang bagaimanakah yang diperlukan dalam pembangunan
kawasan perbatasan? Uraikan paling tidak 3 poin yang menurut anda paling penting
dan sesuaikan jawaban anda dengan mengisi tabel di bawah ini:
Isu Strategis/ Uraian Upaya Instansi
No.
Mendesak Masalah Penyelesaian Terkait
1. Sarana/Prasarana
2.
3.
3. Jelaskan bagaimana pendapat anda tentang butir-butir dari sila keadilan sosial
dalam kaitannya dengan pemerataan pembangunan dan harga yang harus dibayar
untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selanjutnya,
uraikan pula tentang hak dan kewajiban warga negara dikaitkan dengan keadilan
sosial tersebut.
B. Jawablah pertanyaan berikut ini sesuai dengan teori yang anda dapatkan
dalam MPKT A. (Bobot 40%)
1. Penjagaan perbatasan secara konsep geopolitik dan geostrategi adalah penting.
Jelaskan bagaimana pemahaman anda tentang hal ini.
3. Jelaskan beberapa faktor yang dapat mempersatukan bangsa yang majemuk ini.
Sebaliknya, jelaskan pula beberapa faktor yang dapat mengancam integrasi bangsa
akibat kemajemukan ini.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan jati diri bangsa. Selanjutnya, jelaskan pula
masalah apa saja yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam kaitannya dengan jati
diri bangsa ini.
3. Sila kelima dalam pancasila, yaitu keadilan sosial, mengandung butir-butir yang
dengan jelas menjelaskan bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban
yang sama, termasuk perihal pemerataan pembangunan di daerah perbatasan
dengan daerah-daerah di Pulau Jawa. Pemerataan pembangunan ini sifatnya sangat
krusial sebagai salah satu bentuk pengamalan sila-sila Pancasila. Terlebih, jika
pemerataan pembangunan ini berhasil dilaksanakan, maka gerakan separatis yang
timbul karena kecemburuan sosial bisadihindari sehingga persatuan dan kesatuan
NKRI tetap terjaga.
Hak dan kewajiban warga negara yang berkaitan dengan keadian sosial,
diantaranya adalah ikut serta dalam pembangunan daerah, tidak mementingkan
kepentingan golongan/pihak tertetu dalam proses pembanguan, serta menikmati
hasil dari pembangunan itu sendiri. Selain itu, warga negara juga berhak menuntut
pembangunan yang berkeadilan dengan tujuan agar sarana dan prasarana yang
dibangun di wilayah terpencil sama bagusnya dengan sarana dan prasarana di kota-
kota besar.
2. Tidak perlu dipungkiri bahwa kemajukan bangsa Indonesia memiliki kelebihan dan
kekurangan tersendiri. Kelebihan yang diperoleh dari kemajemukan antara lain
timbulnya rasa toleransi dan saling menghargai terhadap pluralisme. Masyarakat
Indonesia yang dari lahir sudah mengenal beragamnya kebudayaan memiliki rasa
untuk saling menghormati setiap individu yang berbeda.
3. Terdapat beberapa faktor yang menjadikan bangsa Indonesia yang majemuk ini
menjadi satu kesatuan bangsa yang utuh, antara lain: 1) latar belakang sejarah
bangsa, 2) Pancasila dan UUD 1945, 3) simbol-simbol atau lambang-lambang
persatuan bangsa, dan 4) kebudayaan nasional.
Faktor berikutnya yaitu Pancasila dan UUD 1945. Persatuan suku-suku bangsa
menjadi bangsa Indonesia dalam suatu negara memerlukan dasar dan ideologi
negara sebagai landasan berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila sebagai dasar
dan ideologi negara dan UUD 1945 sebagai hukum dasar ketatanegaraan.
Di sisi lain, terdapat pula beberapa faktor yang mengancam integrasi bangsa
Indonesia. Faktor tersebut antara lain: 1) Kurangnya toleransi, 2) Kurangnya
kesadaran diri, 3) Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan, dan 4) Adanya
paham etnosentrisme.
Faktor pertama yaitu kurangnya toleransi. Jika setiap pribadi tidak membekali diri
dengan sikap toleransi, maka akan mendorong munculnya disintegrasi nasional.
Dari kurangnya toleransi ini akan menimbulkan faktor-faktor lainnya seperti faktor
kedua yaitu kurangnya kesadaran diri. Kurangnya kesadaran diri terhadap sikap
toleransi dan menghormati sesama ini menyebabkan munculnya prasangka buruk
dan kecemburuan sosial antar sesama golonganFaktor ketiga yaitu kurangnya
penghargaan terhadap kemajemukan. Masyarakat maupun pemerintah terkadang
kurang memperhatikan adanya kemajemukan ini, sehingga menyebabkan
kemajemukan semakin terbengkalai dan timbulnya kecemburuan sosial antar
masyarakat.
4. Istilah jati diri dapat diartikan sebagai ciri-ciri, gambaran, atau keadaan khusus
seseorang atau suatu benda. Jati diri pun diartikan sebagai identitas. Jadi jati diri
bangsa Indonesia adalah ciri-ciri atau identitas kita sebagai bangsa Indonesia.
Terdapat beberapa masalah yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam
kaitannya dengan jati diri bangsa ini. Masalah-masalah tersebut antara lain
lemahnya toleransi terhadap perbedaan pendapat, munculnya elemen-elemen
separatisme dan kedaerahan/primordialisme, penafsiran keliru terhadap otonomi
Sepasang suami istri terlihat kalut. Anak laki-laki mereka yang kini duduk di
bangku kelas 1 SMA ketahuan mengonsumsi obat terlarang sejak dua tahun yang lalu.
Di kamar sang anak, tersimpan bong, alat pengisap ganja. Sebelumnya, sang ayah sudah
menaruh curiga saat si anak selalu meminta uang tambahan untuk biaya ekstrakulikuler.
Usut punya usut, tidak ada kegiatan ekskul di sekolah sang anak. Setelah ditelusuri,
uang tersebut digunakan untuk membeli ganja. Akhirnya, kedua orang tuanya
memindahkan anak tersebut ke pondok pesantren di daerah Tasikmalaya. Kisah tersebut
merupakan satu dari banyak kisah serupa lainnya yang memperlihatkan betapa pesatnya
peredaran narkoba di Indonesia. Peredarannya semakin masif, tak mengenal umur dan
status. Semua sudah kecanduan. Bahkan para gembong narkoba itu bisa bertransaksi di
tempat-tempat yang harusnya steril dari narkoba.
Oleh para mafia narkoba. Indonesia dijadikan produsen narkoba dan pasar empuk.
Banyak pintu masuk menuju Indonesia yang tidak dijaga ketat oleh aparat. Selain itu,
jumlah penduduk Indonesia yang banyak juga menjadi daya tarik bagi pengedar
narkoba. Salah satu contohnya di Kepulauan Riau terdapat lebih dari 2000 pintu masuk.
Di tempat masuknya narkoba, yang terjaga hanya beberapanya, itu pun dengan sarana
yang minim dan aparat yang berjumlah 2 orang. Oleh karena itu, di Kepulauan Riau
merupakan sasaran empuk untuk transit, dan penyimpanan narkoba, karena di daerah
tersebut tidak terdeteksi oleh aparat negara.
Untuk memerangi Narkoba diperlukan perbaikan di segala sisi terutama ketegasan
aparat negara. Hal itu terbukti ditemukannya narkoba di Lapas Nusakambangan
beberapa waktu lalu. Ketegasan presiden dalam menghukum mati terpidana narkoba
juga ikut menentukan. Kalau ditunda-tunda terus, sama saja kita dilecehkan oleh para
mafia itu. Aparat negara sebenarnya menyadari keadaan darurat narkoba di negeri ini.
Tapi sayang, negara seperti lemah di hadapan gembong narkoba. Bahkan lembaga
negara tidak bersinergi satu sama lain dan seolah-olah menyerahkan persoalan ini
kepada BNN semata. Sebenamya, semua lembaga, semua kementerian, ada andil dalam
memerangi narkoba tersebut.
Perangi narkoba dengan eksekusi mati. Eksekusi mati bagi para terpidana mati
tidak boleh ditunda terns menerus. Karena menyangkut wibawa negara Indonesia di
mata dunia. Hal itu bertujuan untuk memberi rasa adil bagi pihak-pihak yang merasa
dirugikan. Pelaksanaan eksekusi oleh Kejaksaan Agung terhadap delapan terpidana mati
kasus narkoba dinilai sudah tepat sehingga dapat membuat jera para Bandar, pengedar
narkoba, dan menjaga kedaulatan bangsa Indonesia. Selain itu, seluruh warga negara
Indonesia juga sepakat bahwa kejahatan narkoba adalah ancaman terbesar generasi saat
ini. Negara Amerika Serikat dan RRC pemah mengalami kehilangan generasi karena
narkoba. Oleh karena itu, Negara Indonesia jangan sampai kehilangan generasi.
Sementara terkait keputusan Kejaksaan Agung menunda eksekusi mati Mary Jane
Veloso, warga negara Filipina dapat dipahami karena ada informasi baru melalui
saluran diplomatik, bahwa telah ditangkap seseorang yang diduga punya keterkaitan
dengan Mary Jane.
Disarikan dari:
1. Harian Kompas. Selasa, 21 April 2015
2. Harian Kompas. Senin, 4 Mei 2015
Pertanyaan
A. Soal Analisis (Bobot 60%)
1. Eksekusi Mati terhadap 8 terpidana mati kasus narkoba yang telah dilaksanakan,
apakah melanggar nilai-nilai Pancasila?
3. Oleh para mafia narkoba, Indonesia dijadikan produsen narkoba, pasar empuk bagi
gembong narkoba dan jumlah penduduk Indonesia yang banyak menjadi daya tarik bagi
pengedar narkoba. Jelaskan dengan singkat, bagaimana mencegah agar Indonesia
tidak dijadikan pintu masuk untuk perdagangan narkoba?
3. Apa yang dimaksud dengan geopolitik dan geostrategi Indonesia? Jelaskan dengan
singkat apakah Konferensi Asia-Afrika yang telah diiaksanakan di Bandung
merupakan bagian dari geostrategi Indonesia.
4. Bangsa Indonesia semakin hari semakin jauh dari jati dirinya. Sebelumnya, bangsa
Indonesia dikenal sebagai Bangsa yang penuh dengan nilai-nilai kesopanan, penuh
kasih sayang, dan memiliki jalinan persaudaraan satu dengan lainnya yang sangat
erat. Namun, kini nilai-nilai tersebut kian memudar. Jelaskan dengan singkat
bagaimana mempertahankan jati diri bangsa Indonesia.
Selain itu, narkoba juga bertentangan dengan ajaran agama manapun (sila pertama),
serta bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan karena sifatnya yang merusak
kehidupan (sila kedua). Oleh karena itu, mencegah terjadinya kasus tindakan
penyalahgunaan narkoba dengan mengeksekusi mati terpidana kasus narkoba
adalah hal yang tepat.
Sedangkan hak warga negara dalam upaya pencegahan ancaman narkoba adalah:
Mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaan telah terjadi
tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika.
Memperoleh pelayanan dalam mencari, memperoleh, dan memberikan
informasi tentang adanya dugaan telah terjadi tindak pidana Narkotika dan
Prekursor Narkotika kepada penegak hukum atau BNN (Badan Narkotika
Nasional, ed.) yang menangani perkara tindak pidana Narkotika dan Prekursor
Narkotika.
Menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab kepada penegak
hukum atau BNN yang menangani perkara tindak pidana Narkotika dan
Prekursor Narkotika.
Memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporannya yang diberikan
kepada penegak hukum atau BNN.
Memperoleh perlindungan hukum pada saat yang bersangkutan melaksanakan
haknya atau diminta hadir dalam proses peradilan.
(Sumber: http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4f7481c7df82d/hak-hak-
masyarakat-dalam-pemberantasan-kejahatan-narkotika)
3. Berdasarkan analisis saya, hal yang dapat dilakukan untuk mencegah agar
Indonesia tidak dijadikan pintu masuk perdagangan narkoba, yaitu:
Menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat mengenai narkoba dan cara-
cara menghindari narkoba.
Memperkuat penjagaan dan pemeriksaan barang yang masuk dan keluar di
‘pintu masuk-pintu masuk’ Indonesia, seperti di bandara udara pelabuhan-
pelabuhan internasional.
Menyaring informasi, gaya hidup, dan tren dari luar negeri. Dimana hanya
yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila dan jati diri bangsa lah yang dapat
diterapkan.
Menerapkan hukuman yang berat dan tegas bagi pelaku penyalahgunaan
narkoba (baik pengguna maupun pengedar). Misalnya dengan menjatuhkan
hukuman mati atau hukuman seumur hidup.
Memperkuat keimanan dan penerapan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Terdapat empat faktor pemersatu bangsa, faktor-faktor tersebut saling terkait satu
sama lain dan harus dijaga untuk terus dipertahankan di dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), faktor-faktor tersebut, yaitu:
Latar belakang sejarah bangsa. Kesamaan sejarah yang dimiliki masyarakat
Indonesia (Sejak jaman purba, masa penjajahan hingga masa reformasi)
menimbulkan rasa senasib sepenanggungan sebagai sebuah bangsa. Perasaan
tersebut berkembang membentuk persaudaraan dan persatuan bangsa
Indonesia.
Pancasila dan UUD 1945. Sebagai landasan negara yang dirumuskan
berdasarkan keadaan bangsa, Pancasila dan UUD 1945 dijadikan pedoman
dalam berperilaku masyarakat Indonesia. Kesamaan ideologi dan dasar hukum
ini membentuk persatuan bangsa karena seluruh bangsa Indonesia mengakui
satu landasan yang sama.
Simbol-simbol atau lambang-lambang persatuan bangsa. Beberapa lambang
persatuan itu adalah bendera merah putih, bahasa nasional, lambang
negara, dan lagu kebangsaan. Simbol-simbol dan lambang-lambang ini lahir sebagai
bentuk dari persatuan Indonesia serta menyimpan makna filosofis tentang persatuan
bangsa.
Kebudayaan nasional. Secara teoretis, suatu kebudayaan nasional mempunyai
dua fungsi. Pertama, memperkuat rasa identitas nasional. Kedua, memperluas
rasa solidaritas nasional warga. Identitas dan solidaritas nasional yang kokoh
akan memperkuat rasa sebangsa dan setanah air masyarakat Indonesia,
sehingga hal tersebut juga memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mempertahankan jati diri
Bangsa Indonesia, diantaranya adalah: Meningkatkan pemahaman tentang
Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila di masyarakat Indonesia sebagai filter
pengaruh asing yang masuk ke Indonesia, menumbuhkan kebanggan berbangsa
Indonesia dengan berlomba-lomba mengukirkan prestasi, menanamkan motivasi
dan kebiasaan kritis terhadap segala tantangan dan perubahan yang akan dihadapi
bangsa.
Notes:
Jika ada saran, masukkan, maupun kesalahan pada diktat ini silahkan sampaikan
melalui
e-mail: pendidikanimeftui@gmail.com.
Untuk pembahasan lebih lanjut, silahkan hadir pada kelas-kelas asistensi. Info
mengenai asistensi akan segera disampaikan.