Desty Edit
Desty Edit
Disusun oleh:
Desy Faridah Manalu G4A016019
Riyanda Rama Putri G4A016027
Desty Ari Sandi G4A016022
Pembimbing :
dr. Hilma Paramitha, Sp. KJ
2018
LEMBAR PENGESAHAN
PRESENTASI KASUS
GANGGUAN NON PSIKOTIK
INSOMNIA NON ORGANIK
Disusun Oleh :
Desy Faridah Manalu G4A016019
Riyanda Rama Putri G4A016027
Desty Ari Sandi G4A016022
B. ANAMNESIS (Autoanamnesis)
Diambil dari : Poli Jiwa RSUD Banyumas
Tanggal : 5 Januari 2018
1. Keluhan Utama
Sulit tidur
2. Keluhan Tambahan.
Leher dan kepala terasa berat
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien kontrol ke Poliklinik Jiwa RS Banyumas dengan keluhan sulit
tidur. Pasien biasanya baru dapat tidur pukul 23.00 WIB tetapi itu pun jika
pasien telah meminum obat dari dokter. Bila sulit tidur, pasien merasa kepala dan
leher terasa berat tetapi pasien menyangkal jika ada keluhan seperti nyeri kepala
dan gangguan penglihatan maupun pendengaran. Pasien mengaku telah
melakukan berbagai cara untuk mengatasi sulit tidurnya termasuk meminta
tolong istrinya untuk memijat kepala nya, tetapi tetap tidak membaik kecuali
dengan obat dokter.
Pasien sudah mengalami keluhan sulit tidur selama kurang lebih 8 tahun
terakhir, walaupun pasien kadang merasa sangat lelah sekali, tetapi pasien tetap
sulit untuk tidur. Pasien mengakui keluhan nya membuat dirinya merasa tidak
segar setiap paginya hingga cukup mengganggu aktifitas dan pekerjaan pasien
yang sehari-hari sebagai seorang pedagang rokok. Pasien rutin berobat ke
Banyumas untuk mengatasi keluhan sulit tidurnya sejak 2 tahun terkahir ini,
pasien mengaku pernah berusaha tidur tanpa menggunakan obat dari dokter,
tetapi pasien tetap tidak bisa tidur, bahkan sempat mengalami mual dan muntah
jika tidak minum obat.
Beberapa tahun yang lalu pasien pernah merasakan cemas, cemas
dirasakan muncul tanpa penyebab, pasien kadang merasa berdebar-debar, gelisah
dan berkeringat dingin. Awalnya pasien mengakui sempat memikirkan masalah
ekonomi keluarganya akan tetapi kemudian lebih sering mengkhawatirkan hal-hal
tertentu seperti jika anaknya belum pulang sekolah pasien merasa sangat cemas
dan takut terjadi sesuatu pada anaknya. Hal-hal tersebut yang diakui pasien
sebagai pemicu pasien sering mengalami cemas, akan tetapi untuk mengatasi nya
pasien berusaha untuk tidak lagi memikirkan segala sesuatu secara berlebihan, dan
akhirnya pasien merasa keluhan cemas yang pernah dirasakan oleh pasien sudah
tidak muncul lagi.
Menurut pasien, ia dulu dilahirkan secara normal tanpa penyulit. Pasien
juga mengakui tumbuh kembangnya sama seperti orang lain pada umumnya.
Tidak ada masalah dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Pendidikan
pasien sampai SMP. Selama sekolah tidak pernah ada masalah dan dan tinggal
kelas.
Pasien mengaku tidak ada riwayat trauma kepala dan penyakit
sebelumnya. Riwayat penggunaan zat-zat psikoaktif juga tidak ada. Pasien
menyangkal adanya waham dan halusinasi auditorik maupun visual, pasien
menyangkal adanya rasa sedih, hilang minat, dan rasa mudah lelah, pasien juga
mengaku tidak ada rasa gembira berlebihan, maupun aktifitas fisik yang
berlebihan. Pasien memang dulu pernah merasakan cemas, gelisah, berdebar-
debar, tetapi saat ini sudah tidak dirasakan lagi. Menurut pasien di keluarganya
ada yang memiliki keluhan yang sama yaitu kakak kandung pasien. Kakak pasien
mengalami sulit tidur sejak 10 tahun yang lalu tetapi saat ini keluhan nya sudah
membaik.
Pasien saat ini tinggal bersama dengan istri dan kedua anaknya. Keadaan
rumah pasien baik, bersih dan cukup ventilasi. Pasien mengaku hubungan nya
dengan istri, kedua anaknya, dan saudar-saudaranya baik. Pasien mengaku rutin
berobat ke RS Banyumas dengan harapan agar ia bisa tidur dengan nyenyak
tanpa bantuan obat dari dokter lagi, sehingga ia dapat beraktifitas dengan fisik
yang segar di pagi harinya.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Vital Sign dan Antropometri
a. Tekanan darah : 120/70 mmHg
b. Nadi : 88 kali /menit
c. Frekuensi nafas : 21 kali /menit
d. Suhu badan : 36,6ºC
e. Berat badan : 50 kg
f. Tinggi badan : 160 cm
2. Status Generalis
a. Kepala : mesocephal
b. Mata : conjunctiva anemis -/- sklerai ikterik -/- , pupil 3
mm isokor
c. Hidung : nafas cuping hidung -/-
d. Paru : suara dasar vesikuler -/- Suara tambahan -/-
e. Cor : S1>S2 reguler murmur (-) gallop (-)
f. Abdomen : Datar, supel, timpani, bising usus (+) normal, nyeri
tekan (-)
g. Ekstremitas : edema -/- , sianosis -/-