Anda di halaman 1dari 7

Praktikum Rangkaian Listrik

JOB 1
HUKUM OHM

Tujuan :
 Mahasiswa dapat membentuk Kurva I-V untuk beban dari DC CIRCUIT yang telah
terukur.
 Mahasiswa dapat mengidentifikasi dasar-dasar Hukum Ohm dan menggunakan simbol
VIR
 Mahasiswa dapat melakukan perhitungan sederhana berdasarkan Hukum Ohm

Peralatan yang dibutuhkan:


 Circuit#1 of D3000-1.1 DC Circuits-1 Module
 Shorting Links dan Connecting Leads
 Multimeter

Hukum Ohm:
Tegangan pada sebuah rangkaian berbanding lurus dengan besarnya arus yang
mengalir.
Dapat kita tuliskan:
V I
V  (kons tan ta)  I

dimana konstanta adalah tahanan (R) pada rangkaian.


maka:
V  IR

dimana:
V = Tegangan (Volt)

1
Praktikum Rangkaian Listrik

I = Arus (Ampere)
R = Resistansi (Ohm)
dapat juga kita rumuskan:
V V
I and R
R I

Contoh:
1. Jika sebuah rangkaian memiliki arus 5 mA dan resistansi 2 kΩ. Berapakah tegangan pada
rangkaian tersebut ?
I  5mA  0.005 A
R  2 k  2000 
VIXR
V  0.005 X 2000
V  10V
Catatan : Arus dalam mA x Resistansi dalam kΩ menghasilkan tegangan dalam Volt
(5 mA x 2 kΩ = 10V)

2. Sebuah Tegangan 12 V diaplikasikan pada beban 2 kΩ, berapakah arus yang mengalir ?
V  12 V
R  2 k  2000 
V
I 
R
12
I 
2000
I  0.006A
I  6 mA
Catatan : Tegangan dalam Volts ÷ Resistansi dalam kΩ menghasilkan Arus dalam mA
12 V
(  6mA )
2 k

3. Jika sebuah rangkaian memiliki arus 5 mA dengan sumber tegangan 10 V. Berapakah


resistansi pada rangkaian tersebut ?

2
Praktikum Rangkaian Listrik

V  10 V
I  5mA  0.005 A
V
R
I
10
R
0.005
R  2000 
R  2 k
Catatan : Tegangan dalam Volt ÷ Arus dalam mA menghasilkan Resistansi dalam kΩ
10 V
(  2 k )
5mA

3
Praktikum Rangkaian Listrik

Latihan 1.1 Verifikasi Hukum Ohm

Gambar 1.1.a Rangkaian Pengukuran Tegangan


Dalam latihan ini kita akan melakukan pengukuran tegangan dan arus yang mengalir
pada sebuah rangkaian yang memiliki hambatan.
 Dengan modul power suplai OFF, set pengaturan tegangan listrik DC dengan batas atas
20 V, atau pergunakan fasilitas autorange jika tersedia, dan hubungkan rangkaian dengan
shorting Links pada gambar 1.1.a
 Hidupkan modul power suplai, dan set tegangan output menjadi 0 V
 Lepaskan leads, set alat ukur untuk membaca arus DC dengan batas atas 20 mA, atau
pergunakan fasilitas autorange jika tersedia, dan hubungkan rangkaian seperti terlihat di
gambar 1.1.b

Gambar 1.1.b Rangkaian pengukuran arus

4
Praktikum Rangkaian Listrik

 Tuliskan besar Arus yang terukur pada Table 1.1


 Ulangi langkah-langkah diatas untuk settingan tegangan pada 2V, 4V, 6V, 8V, 10V
dan 12V dan tuliskan besar arus yang terukur pada Table 1.1

Tegangan Sumber (Volts) Arus pada R1 (mA) Arus pada R2 (mA)


Koneksi 1.1 & 1.10 Koneksi 1.2 &1.3 Koneksi 1.5 & 1.6
0
2
4
6
8
10
12
Table 1.1

 Ulangi langkah-langkah diatas dengan menggunakan R2 yang terpasang pada circuit


pengganti dari R1, posisikan alat ukur pada range arus yang sesuai
 Gambarkan grafik dari Arus vs Tegangan untuk resistor R1 pada kolom yang telah
disediakan

5
Praktikum Rangkaian Listrik

Grafik Arus/ Tegangan

Catatan : titik-titik plot harus mampu membentuk garis lurus yang menunjukan arus
berbanding lurus terhadap tegangan

 Gambarkan grafik kedua dari Arus vs Tegangan untuk resistor R2 pada kolom di atas.
Bandingkan kedua garis lurus yang terbentuk dari titik-titik plot dari R1 dan R2,
bagaimana pengaruh nilai resistor yang lebih rendah yang dapat melewatkan arus yang
lebih besar yang mempengaruhi kemiringan slope.
Dari grafik dapat diperoleh nilai arus yang mengalir pada R2 yang memiliki suplai
tegangan sebesar 7V

Petunjuk:
Tarik garis vertikal dari sumbu tegangan 7V sehingga mengenai garis grafik R2, dari
titik ini tarik garis horizontal yang melewati sumbu arus. Titik pertemuan ini yang merupakan
nilai arus pada R2 berdasarkan sumber tegangan 7 V

6
Praktikum Rangkaian Listrik

Pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa arus berbanding lurus (proposional)
dengan Tegangan dan di buktikan dengan grafik.

Anda mungkin juga menyukai