Anda di halaman 1dari 32

Seminar 3

KASUS 3
KELOMPOK 7
• 03013080 Florentina Eunice Ciptoyuwono
• 03013081 Galuh Merdiana Pratiwi
• 03013082 Gesa Syauqi Humaira
• 03013083 Grace Hardiana Puspitasari
• 03013085 Grenata Nanda Ustriyana
• 03013086 Gustamas Indra Maulana
• 03013088 Hana Ananda Irivani
• 03013090 Hasnania Rilanty Munaf
• 03013091 Heike Esfandari
• 03013092 Heru Dimas Prakoso
Perempuan 45 tahun datang ke poliklinik
dengan kaki bengkak
• Perempuan 45 tahun datang ke poliklinik dengan bengkak di
kedua kaki. Bengkak sudah dirasakan sejak beberapa bulan
terakhir. Selama ini cepat lelah bila beraktivitas. Perut kanan
atas sering terasa nyeri.
Loading…
• Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/60 mmHg, HR
110x/menit, irreguler. JVP 5+4cm. Ictus cordis di ICS V garis
aksilaris anterior. Murmur middiastolik di apex. Hepatomegali
3cm dibawah arcus costae. Edema pretibial kedua tungkai
• EKG menemukan gambaran sebagai berikut
KLASIFIKASI ISTILAH
• Murmur mid diastolic : Bising akibat aliran darah,
terdengar pada pertengahan fase diastol, biasa terjadi
pada stenosis mitral atau insufiensi aorta
• Edema tungkai : pembengkakan pada tungkai akibat
penumpukan cairanLoading…
• JVP : Tekanan untuk mengukur aktivitas jantung,
menggambarkan tekanan pada atrium kanan
• Hepatomegali : Perbesaran ukuran hati
Wanita 45
tahun

Keluhan :
bengkak kedua kaki, cepat
lelah beraktivitas, perut kanan Demam
atas sering terasa nyeri Rematik

Gagal Jantung Kanan


PF : TD: 110/60 mmHg, HR:
110x/menit, irreguler. JVP 5+4cm
ICS V garis aksila anterior.
Murmur middiastolik di apeks
Hepatomegali, edema pretibial
Mitral stenosis
Learning objectives
1. Menjelaskan tentang patofisiologi demam rematik

2. Menjelaskan tentang gambaran klinis demam rematik dan mekanisme patofisiologinya

3. Menjelaskan tentang prinsip tata laksana demam rematik

4. Menjelaskan komplikasi demam rematik dan pencegahannya

5. Menjelaskan tentang penyakit jantung rematik

6. Menjelaskan tentang mekanisme patofisiologi gejala dan tanda mitral stenosis

7. Menjelaskan tentang komplikasi mitral stenosis

8. Menjelaskan prinsip tata laksana mitral stenosis


Patofisiologi Demam Rematik
• Protein M, faktor virulen yang terdapat pada dinding sel
Streptokokus secara imunologi memiliki kemiripan dengan struktur
protein yang terdapat dalam tbuh manusia, seperti :
• Miokardium (miosin dan tropomiosin)

• Katup jantung (laminin)


• Sinovial (vimentin)
• Kulit (keratin)
• Subtalamus dan nukleus kaudatus (lysogangliosides)
PATOFISIOLOGI
KEMIRIPAN STRUKTUR MOLEKUL AUTOIMUN
reaktivitas silang antara protein M streptokokus dengan jaringan manusia
yang akan mengaktivasi sel limfosit B dan T.

Sel T yang telah teraktivasi mghasilkan sitokin dan antibodi spesifik

Sitokin dan antibodi secara langsung menyerang menyerang protein tubuh


manusia yang mirip streptokokus
(miosin, tropomiosin, vimentin, keratin,laminin lysogangliosides)
Dasar diagnostik pasien demam reumatik :
DOUBTFUL DIAGNOSIS
HIGHLY PROBABLE
• 2 Kriteria Mayor
• 2 Kriteria Mayor
ATAU
ATAU
Loading…• 1 Kriteria Mayor + 2
• 1 Kriteria Mayor + 2 Kriteria minor + TIDAK
Kriteria minor + bukti infeksi ada bukti infeksi
Streptokokus Beta Streptokokus Beta
Hemolitikus Grup A Hemolitikus Grup A
(peningkatan ASTO atau
kultur positif)

Pengecualian

Bila ditemukan chorea saja atau karditis


indolen saja
Manifestasi Klinis
• Terdapat periode laten selama 3 minggu (1-5minggu)
antara infeksi Streptokokus dengan munculny
manifestasi klinis demam reumatik

• Pada korea & karditis periode memanjang mungkin


hingga 6 bulan
Manifestasi Klinis
• Gejala faringitis umumnya tidak spesifik, hanya dapat
ditegakkan dgn pemeriksaan antibodi Streptokokus
• Demam
• Poliarthritis (60-75% kasus)
• Karditis 50-60%
• Chorea 2-30%
• Nodulus subkutan (<5%)
Manifestasi Klinis Mayor
1. KARDITIS
• Miokardium, endokardium dan perikardium sering
terlibat
• Miokarditis : pembesaran jantung, takikardi, tanda
gagal jantung
• Perikarditis : nyeri pada jantung dan nyeri tekan,
bising gesek saat diastolik ataupun sistolik
Manifestasi Klinis Mayor
2. ARTHRITIS
• Radang sendi aktif yang ditandai dengan nyeri hebat,
bengkak, demam, dan eritema.
• Nyeri saat istirahat yang menghebat pada gerakan aktif
dan pasif
• Arthritis remati bersifat asimetris dan berpindah-
pindah (poloarthritis migrans)
Manifestasi Klinis Mayor
3. Sydenham's chorea
• 2x lebih sering pada perempuan
• Mencerminkan keterlibatan proses radang pada SSP, ganglia
basal, dan nukleus kaudatus otak
• Gejala awal biasanya emosi yang labil dan iritabilitas
• Diikuti dengan gerakan yang tidak disengaja, tidak bertujuan
dan inkoordinasi muskular
• Semua otot dapat terkena, namun yg sering : otot wajah dan
ekstremitas
Manifestasi Klinis Mayor
ERITEMA MARGINATUM
• Ruam khas, tidak gatal, makulr, berwarna merah
jambu atau kemerahan dengan tepi eritema
• Sering muncul pada batag tubuh dan tungkai proximal
Manifestasi Klinis Mayor
NODULUS SUBKUTAN
• Jarang dijumpai
• Sering pada permukaan ekstensor sendi, terutama ada
siku, ruas jari, lutut dan persendian kaki
Tata laksana Demam Reumatik
• 1. Tatalaksana faringitis SBHGA
• Antibiotik

• a. Benzatine-Penisilin G
• b. Penisilin V
• 250 mg peroral 4kali/hari (anak-anak)

• 500 mg peroral 3 kali/hari (dewasa)


• c. Cephalexin 15-20 mg/kg BB/hari dibagi dalam 2 dosis –peroral
• d. Azitromisin 12 mg/kg BB/hari-peroral
2. Tatalaksana anti-inflamasi
Artritis +karditis Dosis awal : anak-anak 100 mg/kg/hari untuk 2-3 minggu
ringan dewasa 6-8 g/hari –dibagi dalam 4-5 dosis
ASPIRIN Dosis dikurangi bertahap bila gejala berkurang

Naproxen 10-20 mg /kg/hari


(bila sesudah 4 hari
belum ada perubahan)

Karditis sedang-berat 2mg /kg/hari ,max 80 mg/hari . Sampai LED normal


Steroid (2minggu)
Prednisolone Lalu di kurangi bertahap 2-4 minggu (2.5-5mg/3 hari)

Tidak berespon Methyl 30 mg/kg/hari untuk 3 hari


Prednisolone intravena

3. Tatalaksana Chorea
Ringan : reda dengan sendirinya ,hanya perlu lingkungan yang tenang dan sedatif
Phenobarbitone 15-30 mg / 6-8 jam atau diazepam -> tidak berespon haloperidol 0.25-0,5 mg/kg/hari.

Rilantono I.L.,2015. Penyakit Kardiovaskular 5 Rahasia. Jakarta :Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Komplikasi
Demam Reumatik
Komplikasi utama demam rematik akut adalah
perkembangan penyakit katup jantung rematik.
Katup mitral adalah yang paling sering terkena,
tetapi katup aorta dan trikuspidal juga beresiko.
Biasanya, katup trikuspidal menjadi terlibat hanya
pada penderita yang menderita penyakit katup
mitral dan aorta yang menyebabkan hipertensi
pulmonal
Pencegahan
Primer

• Pencegahan infeksi Streptokokus beta


hemolitikus grup A sehingga tercegah dari
penyakit demam reumatik

Sekunder

• Mencegah menetapnya infeksi Streptokokus


beta hemolitikus grup A pada pasien yang
pernah demam reumatik
Penyakit Jantung Rematik

PJR adalah penyakit jantung sebagai akibat


adanya gejala sisa (sekuele) dari Demam
Rematik (DR), yang ditandai dengan terjadinya
cacat katup jantung.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22332/4/Chapter%20
Patofisiologi Mitral Stenosis
• Antibodi jantung memiliki antigen yang sama dengan
Streptococcus
• Bakteri Streptococcus menyerang katup sehingga katup
mengalami fibrosis dan menjadi sempit akibat fusi komisura
sehingga terjadi penebalan atau kalsifikasi katup
• Darah yang masuk ke ventrikel kiri berkurang menyebabkan
cardiac output berkurang
• Terjadi pembesaran atrium kiri hipertensi vena
pulmonalis hipertensi kapiler, arteriol dan arteri
pulmonalis
• Hipertensi pulmonal sistolik overload pada ventrikel
kanan hipertrofi dan dilatasi ventrikel kanan
• Tekanan pada atrium kanan membesar darah dari vena
cava tidak dapat masuk
Silbernagl .S.,Lang.F.,2014.Teks Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta :EGC
Manifestasi Klinis Mitral
Stenosis
• Dispnea on effort
• Orthopnea
• Paroksimal noctumal dispnea
• Loading…
Cepat lelah saat beraktivitas
• Edema paru
Komplikasi MS

Fibrilasi atrium
Emboli sistemik
Hipertensi pulmonal
Dekompensasi kordis
Endokarditis
Tatalaksana
• Medikamentosa :
Mitral Stenosis
• Antibiotik (penicillin, eritromisin)
• Beta blocker atau Ca blocker
• Digitalis
• Antikoagulan (warfarin)
• Non medikamentosa :
• Ballon mitral valvotomi
• Reparasi atau ganti katub
Referensi
Saharaman, Leman. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid 1. Edisi 6. Jakarta: Interna Publishing;
2014. Bab 18, Kardiologi, Demam Reumatik dan
Penyakit Jantung Reumatik; Hal. 1162-1170.

Rilantono I.L.,2015. Penyakit Kardiovaskular 5


Rahasia. Jakarta :Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai