Anda di halaman 1dari 2

EPISTAKSIS

No. Kode : SOP/ADMIN/SLKG/


2015
SOP Terbitan
No Revisi
: 1
: 00
Tgl Mulai : 01 November 2015 UPTD
DINKESSOS berlaku PUSKESMAS
KOTA Halaman : 1/3 SILUNGKANG
SAWAHLUNTO
Ditetapkan Kepala UPTD dr. Lusi Dewina
Puskesmas Silungkang NIP. 197612212009022001

A. Pengertian Epistaksis adalah perdarahan akut yang berasal dari lubang hidung,
rongga hidung atau nasofaring. Epistaksis bukan suatu penyakit,
melainkan gejala dari suatu kelainan yang hampir 90% dapat
berhenti sendiri. Perdarahan dari hidung dapat merupakan gejala
yang sangat mengganggu. Faktor etiologi dapat lokal atau sistemik.
Sumber perdarahan harus dicari dan dikoreksi untuk mengobati
epistaksis secara efektif.

Sebagai acuan dalam penatalaksanaan epistaksis dan mencegah


B. Tujuan terjadinya komplikasi untuk semua pasien yang menderita epistaksis
yang datang di Unit Pelayanan Umum Puskesmas Silungkang.

C. Kebijakan
D. Referensi a. Buku pedoman pengobatan dasar di Puskesmas 2007
b. Kapita selekta kedokteran jilid 1, ed III, penerbit aeculapius FK-
UI

E. Prosedur a. Dokter melakukan anamnesa terhadap pasien terkait keluhan yang


dirasakan seprti kembung, nyeri ulu hati, mual, muntah, tidak nafsu
makan sehari-hari, pola defekasi, ada/ tidak adanya demam.
b. Dokter melakukan pemeriksaan fisik seperti keadaan umum pasien,
ada tidaknya nyeri tekan epygastrium, ada tidaknya dehidrasi.
c. Melakukan trapi sesuai dengan acuan penatalaksanaan terapi seperti
:
 H2 Bloker 2x/hari (Ranitidin 150 mg/kali, Famotidin 20 mg/kali,
Simetidin 400-800 mg/kali),
 PPI 2x/hari (Omeprazol 20 mg/kali, Lansoprazol 30 mg/kali),
 Antasida dosis 3 x 500-1000 mg/hari.

F. Unit Terkait IGD ,Rawat Inap, Rawat Jalan


EPISTAKSIS

No. Kode : SOP/ADMIN/SLKG/


2015
SOP Terbitan
No Revisi
: 1
: 00
Tgl Mulai : 01 November 2015 UPTD
DINKESSOS berlaku PUSKESMAS
KOTA Halaman : 1/3 SILUNGKANG
SAWAHLUNTO
Ditetapkan Kepala UPTD dr. Lusi Dewina
Puskesmas Silungkang NIP. 197612212009022001

Anda mungkin juga menyukai