Tuberkulosis Milier
Oleh
dr. Sulthoni
PENDAMPING
1
PORTOFOLIO KASUS PARU
No RM : 50.12.03
- Diagnostik
- Manajemen
2
BORANG STATUS PORTOFOLIO KASUS PENYAKIT DALAM
3
• Batuk berdahak sejak 1 bulan yang lalu, awalnya batuk kering, beberapa hari kemudian
jadi berdahak dan kadang-kadang disertai sesak napas. Sesak tidak dipengaruhi oleh
aktivitas, tidak dipengaruhi oleh cuaca dingin dan tidak ada alergi debu.
• Berat badan terasa turun sejak keluhan demam dirasakan.
• Nafsu makan juga menurun sejak keluhan demam dirasakan
• BAK (+) normal, BAB (+) normal
• Riwayat HT (-), DM (-), penyakit jantung (-).
b. Pemeriksaan sistemik:
Kulit : Teraba hangat, pucat (-), ikterik (+), sianosis (-), turgor baik
Kepala : Bentuk normal, rambut hitam
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik -/-, pupil isokor, diameter 2
mm/2 mm, refleks cahaya +/+ normal
Telinga : Tidak ditemukan kelainan
Hidung : Tidak ditemukan kelainan
Mulut : Mukosa mulut dan bibir basah
4
Tenggorok : Tidak ditemukan kelainan
Leher : JVP 5-2 cmH2O, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Thoraks :
- Paru :
Inspeksi : normochest
Palpasi : fremitus kiri = kanan
Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru
Auskultasi : vesikuler, ronkhi +/+ minimal, wheezing -/-
- Jantung:
Inspeksi : iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : kiri : 1 jari medial LMCS RIC V
kanan : LSD
atas : RIC II
Auskultasi : irama teratur, bising tidak ada
Abdomen :
Inspeksi : distensi (-), venektasi (-)
Palpasi : defanse muscular (-), nyeri tekan (+) di epigastrium.
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, refilling kapiler < 3 detik, sianosis (-), ikterik (-).
Pemeriksaan Penunjang:
Pemeriksaan darah rutin:
Hb : 11,5 gr/dl
Leukosit : 9.200 /mm3
Ht : 38 %
Trombosit : 209.000/mm3
GDR : 102 mg/dl
Pemeriksaan urinalisa :
Warna : kuning
PH : 5
5
BJ : 1.010
Albumin : +
Reduksi : -
Bilirubin : +
Urobilin : +++
Sedimen : Eritrosit : -
Leukosit : -
Silinder : -
Kristal : -
Epitel : -
Benda keton : -
Nitrit : -
8. Diagnosis : TB Milier
9. Diagnosis Banding : Pneumonia Bakterial
10. Penatalaksanaan :
Tatalaksana awal :
IVFD NaCl 0,9% guyur 250 cc = TD 100/70
Selanjutnya IVFD NaCl 0,9% : D5% = 2 : 1 = 20 gtt/i
Inj. Ceftriaxone 1 x 2gr (ST)
Inj. Ranitidin 2 x 1
PCT 3 x 1
Curcuma 3 x 1
Anjuran : cek widal, cek BTA SPS
11. Follow Up
21/08/16 S/ Batuk (+) berdahak
Demam (+)
Nafsu makan (-)
O/
paru : vesicular, RH +/+, WH -/-
A/ TB Milier
6
P/ Terapi lanjut
Anjuran cek LED, BTA, Ureum, creatinin, SGOT, SGPT, total protein, albumin
dan globulin.
22/08/16 S/ Batuk (+) berdahak, sesak napas (+), nyeri dada
Demam (+)
Nafsu makan (-) berkurang, berat badan menurun
O/
paru : vesicular, RH +/+, WH -/-
7
O/
Paru : vesicular, RH +/+, WH -/-
Hasil BTA :
Sewaktu : +++
Pagi : +++
Sewaktu : +++
Hasil laboratorium :
LED : 34 / jam
Ureum : 16 mg/dl
Creatinin : 0,4 mg/dl
Total protein : 3,0 g/dl
Albumin : 2,1 g/dl
Globulin : 0,9 g/dl
SGOT : 43 U/L
SGPT : 20 U/L
A/ TB Milier
P/ Terapi lanjut
24/08/16 S/ Batuk (-)
Demam (-), mual (-)
Nafsu makan (+) biasa
O/
Paru : vesicular, RH +/+, WH -/-
A/ TB Milier
P/ PCT stop
IVFD RL : Aminofluid = 2 : 1 = 20 gtt/i
Benovit M 1 x 1
Terapi lain lanjut
8
25/08/16 S/ Batuk (-)
Demam (-), mual (-)
Nafsu makan (+) biasa
O/
Paru : vesicular, RH -/-, WH -/-
A/ TB Milier
P/ Inj. Ceftriaxon stop
Inj. Ranitidin stop
Ranitidin tablet 2 x 1
Lisagor stop
Terapi lain lanjut
FDC 1 x 3 tab
B6 1 x 1
Curcuma 3 x 1
Benovit M 1 x 1
Vostein 3 x CI
Lesichol 2 x 1
Ranitidin 2 x 1
Antasid 3 x CI
3. Assessment
Telah dilaporkan seorang pasien perempuan berusia 61 tahun dengan diagnosis TB Milier.
Dasar diagnosis pada pasien adalah dari anamnesa didapatkan pasien mengalami demam sejak 1.5
bulan yang lalu bersifat hilang timbul, batuk berdahak sejak 1 bulan yang lalu, penurunan berat
badan dan penurunan nafsu makan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan ronkhi minimal diseluruh
lapang paru bilateral.
Tuberculosis milier adalah infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang penyebaran
nya melalui lifo-hematogen sistemk dari paru ke bagian lain dari tubuh. Bentuk TB ini ditandai
9
dengan adanya penyebaran luas ke seluruh tubuh dengan ukuran lesi yaitu 1-5 mm. gambaran lesi
ini khas terlihat pada rontgen paru, yaitu adanya bintik-bintik kecil seperti biji atau millet yang
distribusinya pada seluruh paru.
Manifestasi klinis pada TB Milier ini tidak spesifik. Gejala bisa berupa febris lama dan
tidak diketahui penyebab nya, letargi, keringat malam, nafsu makan berkurang, batuk, sesak napas
dan berat badan menurun.
Pentalaksanaan terapi pada TB Milier ini pada prinsipnya sama dengan pengobatan TB
pada umumnya. Pentalaksanaan medikamentosa pada TB Milier adalah pemberian 4-5 macam
OAT kombinasi isoniazid, rifampisin, pirazinamid, dan streptomisin atau etambutol selama 2
bulan pertama, dilanjutkan dengan isoniazid, rifampisin sampai 9-12 bulan sesuai perkembangan
klinis. Untuk kasus TB tertentu yaitu TB milier, efusi pleura TB, perikarditas TB diberikan
kortikosteroid ( prednisone ) dosis 1-2 mg/kgbb/hari, dibagi dalam 3 dosis.
4. Plan
Diagnosis : TB Milier
Tatalaksana awal di IGD
IVFD NaCl 0,9% guyur 250 cc = TD 100/70
Selanjutnya IVFD NaCl 0,9% : D5% = 2 : 1 = 20 gtt/i
Inj. Ceftriaxone 1 x 2gr (ST)
Inj. Ranitidin 2 x 1
PCT 3 x 1
Curcuma 3 x 1
Pendidikan :
Kepada pasien dan keluarga dijelaskan mengenai penyakit dan penatalaksanaannya
Konsultasi :
Perlu dilakukan konsultasi kepada spesialis Paru untuk tindakan selanjutnya
10