Anda di halaman 1dari 10

Jenis pelayanan kesehatan disesuaikan dengan kemampuan puskesmas, namun terdapat upaya

kesehatan wajib harus dilaksanakan oleh puskesmas ditambah dengan upaya kesehatan
pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada serta kemampuan puskesmas.

Kesehatan dasar Basic six atau 6 Program pokok puskesmas yaitu :

1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. Pencegahan Pemberantasan Penyakit
4. Kesehatan keluarga dan Reproduksi
5. Perbaikan Gizi Masyarakat
6. Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan
1. PROMOSI KESEHATAN
Penyuluhan kesehatan masyarakat adalah upaya memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan kondisi bagi perorangan, kelompok dan masyarakat dalam berbagai tatanan dengan
membuka jalur komunikasi, menyediakan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan prilaku dengan melakukan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan
pemberdayaan masyarakat untuk mengenali, menjaga atau memelihara,meningkatkan dan
melindungi kesehatannya.tujuannya untuk Tercapainya perubahan prilaku individu,
keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara prilaku sehat, serta berperan sdalam
upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

Sasaran dari promosi kesehatan adalah :

1. Pelaksanaan posyandu dan pembinaan kader


2. Penyuluhan kesehatan
3. Prilaku hidup bersih dan sehat
4. Advokasi program dan program prioritas
5. Promosi kesehatan tentang narkoba
6. Promosi tentang kepesertaan jamkesmas
7. Pembinaan dana sehat
2. KESEHATAN LINGKUNGAN
Berdasarkan teori Blum, lingkungan merupakan salah satu faktor yang pengaruhnya paling besar
terhadap status kesehatan masyarakat di samping faktor pelayanan kesehatan, faktor genetik dan
prilaku. Bahaya potensial terhadap kesehatan yang diakibatkan oleh lingkungan dan bersifat fisik,
kimia dan biologi.

Sejalan dengan kebijaksanaan ‘ Paradigma Sehat ‘ yang mengutamakan upaya-upaya yang


bersifat promotif, preventif dan protektif. Maka upaya kesehatan lingkungan sangat penting.
Semua kegiatan kesehatan lingkungan yang dilakukan oleh para staf puskesmas akan berhasil
baik apabila masyarakat berperan serta dalam pelaksanaannya harus mengikut sertakan
masyarakat sejak perencanaan sampai pemeliharaan.

1. Tujuan Umum
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya kualitas lingkungan yang
lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari segala kemungkinan resiko kejadian yang
dapat menimbulkan gangguan dan bahaya kesehatan menuju derajat keluarga dan masyarakat
yang lebih baik.

Tujuan Khusus

1. Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat mencapai derajat


kesehatan yang optimal.
2. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan keikutsertaan sektor lain yang bersangkutan,
serta bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan pelestarian lingkungan hidup.
3. Terlaksananya peraturan perundangan tentang penyehatan lingkungan dan pemukiman yang
berlaku.
4. Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna menunjang kegiatan dalam peningkatan
kesehatan lingkungan dan pemukimam yang
5. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sasaran sanitasi perumahan, kelompok
masyarakat, tempat pembuatan makanan, perusahaan dan tempat-tempat umum.
6. Kegiatan
Kegiatan-kgiatan utama kesehatan lingkungan yang harus dilakukan Puskesmas meliputi :

1. Penyehatan air
2. Penyehatan makanan dan minumam
3. Pengawasan pembuangan kotoran manusia
4. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah
5. Penyehatan pemukimam
6. Pengawasan sanitasi tempat umum
7. Pengamanan polusi industri
8. Pengamanan pestisida
9. Klinik sanitasi
3. PENCEGAHAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
4. Penyakit Menular adalah penyakit yang disebabkan oleh agent infeksi atau toksiknya yang
berasal dari sumber penularan atau reservoir yang ditukarkan atau di transmisikan kepada
penjamu yang rentan.
5. Kejadian luar biasa adalah kejadian kesakitan atau kematian yang menarik perhatian umum
dan mungkin menimbulkan kehebohan atau ketakutan dikalangan masyarakat, atau menurut
pengamatan epidemiologik dianggap adanya peningkatan yang brrarti dari kejadian kesakitan
atau kematian tersebut kepada kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu.
6. Wabah penyakit menular adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari keadaan yang
lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka ( Undang-undang
no.4 tahun 1984 tentang wabah penyakit yang menular ).
7. Penangulangan kejadian luar biasa penyakit menular ( P2M ) dengan upaya-upaya :
8. Pengobatan dengan memberikan pertolongan penderita, membangun pos-pos kesehatan di
tempat kejadian dengan dukungan tenaga dan sarana obat yang memadai termasuk rujukan.
9. Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya : abatisasi pada KLB, DBD,
Kaporisasi pada sumur-sumur yang tercemar pada KLB diare dsb.
10. Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan, pengamatan dan logistik.
1. Program Pencegahan adalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam
masyarakat yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host melalui
kegiatan penyuluhan kesehatan dan imunisasi.
2. Cara Penularan Penyakit Menular, dikenal beberapa cara penularan penyakit menular yaitu :
3. Penularan secara kontak
4. Penularan melalui vehicle seperti melalui makanan dan minuman yang tercemar
5. Penularan melalui vektor
6. Penularan melalui suntikan, transfusi, tindik dan tato
1. Surveilans epidemiologi Penyakit Menular adalah suatu kegiatan pengumpulan data atau
informasi melalui pengamatan terhadap kesakitan atau kematian dan penyebarannya serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya secara sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk
perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program, dan sistem kewaspadaan dini.
Program Pemberantasan Penyakit Menular : 1. Program imunisasi
2. Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TBC
3. Program malaria dengan angka insiden malaria ( AMI )
4. Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan penanggulangan pneumonia
5. Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diare
6. Program rabies
7. Program surveilans
8. Pemberantasan P2B2 demam berdarah
4.KESEHATAN KELUARGA DAN REPRODUKSI
Kesehatan keluarga adalah wujud keluarga sehat, kecil bahagia dan sejahtera dari suami istri,
anak dan anggota keluarga lainnya ( UU RI no 23 tahun 1992 ).

Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya
bebas dari penyakit dan kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem
reproduksi, fungsi serta prosesnya ( WHO ).

1. Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran kemandirian wanita dan keluarganya dalam mengatur biologik
keluarga termasuk fungsi reproduksi nya serta berperan aktif dalam mencegah dan
menyelesaikan masalah kesehatan keluarga serta meningkatkan kualitas hidup keluarga.

1. Tujuan Khusus
2. Peran serta aktif wanita dan keluarganya dalam mencegah dan memecahkan masalah
kesehatan keluarga dan masalah reproduksi.
3. Memberikan informasi, edukasi terpadu mengenai seksualitas dan kesehatan reproduksi,
manfaat dan resiko dari : obat, alat, perawatan, tindakan serta kemampuan memilih
kontrasepsi dengan tepat.
4. Melaksanakan pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas
5. Melaksanakan pelayanan kontrasepsi yang aman dan efektif
6. Kehamilan dan persalianan yang direncanakan dan aman
7. Pencegahan dan penanganan pengguguran kandungan yang tidak dikehendaki.
8. Pelayanan infertilitas
9. Informasi secara menyeluruh tentang pengaruh defisiensi hormon di usia lanjut
1. Kebijakan Penyelenggaraan Pembinaan kesehatan keluarga dan reproduksi sesuai dengan
intervensi nasional. Kegiatan Pelayanan reproduksi adalah :
2. Kesehatan Ibu dan Anak
3. Kesehatan Anak Usia Sekolah
4. Kesehatan Remaja
5. Keluarga Berencana
6. Kesehatan Usia Lanjut
1. Indikator keberhasilan program diwilayah kerja dinilai dari :
2. Angka Kematian Bayi
3. Angka kematian Ibu
4. Presentase ibu hamil yang mempunyai berat badan dan tinggi yang normal
5. Presentase ibu hamil dengan anemia
6. Presentase balita dengan berat badan dan tinggi sesuai
7. Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas serta
upaya kelangsungan hidup, pengembangan dan perlindungan bayi, anak bawah lima tahun
dan anak usia prasekolah dalam proses tumbuh kembang. Prioritas pelayanan KIA dewasa ini
adalah meningkatkan derajat anak dan ibu dalam rangka menurunkan angka kematian ibu
dan anak. Pelayanan KIA puskesmas terdiri dari :
8. Pelayanan kesehatan asuhan kebidanan di wilayah puskesmas
9. Pelayanan kesehatan bagi bayi, balita dan anak pra sekolah
Tujuan Umumnya agar terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna
jasa dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai kesempatan yang terbaik
dalam hal waktu dan jarak kehamilan, melahirkan bayi sehat yang aman dalam lingkungan yang
kondusif dan sehat, dengan asuhan antenatal yang ade kuat dengan gizi dan persiapan menyusui
yang baik.

Tujuan Khususnya :

1. Memberikan pelayanan kebidanan dasar kepada ibu hamil termasuk KB berupa pelayanan
antenatal, pertolongan persalinan dan pelayanan nifas serta perawatan bayi baru lahir.
2. Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan kebidanan dan neonatal serta
m,erujuk ke fasilitasa rujukan primer sesuai kebutuhan.
3. Memantau cakupan pelayanan kebidanan dasar dan penanganan kedaruratan kebidanan
neonatal
4. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan
5. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat dalam upaya KIA
6. Memberikan pelayanan kesehatan neonatal esensial seluruh bayi baru lahir yang meliputi
usaha pernafasan spontan, menjaga bayi tetap hangat, menyusui dini dan eksklusif, mencegah
interaksi serta tata laksana neonatal sakit.
7. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan anak pra sekolah yang
meliputi perawatan bayi baru lahir, pemeriksaan kesehatan rutin, pemberian imunisasi dan
upaya perbaikan gizi.
8. Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi tumbuh kembang pada seluruh
balita dan anak pra sekolah yang meliputi perkembangan motorik, kemampuan berbicara dan
kognitif serta sosialisasi dan kemandiriran anak.
9. Melaksanakan management terpadu balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan
termasuk pelayanan pra rujukan dan tindak lanjutnya.
10. Kesehatan Anak Usia Sekolah adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk prilaku hidup sehat anak usia
sekolah yang berada di sekolah dan perguruan agama. Anak usia sekolah ( 7-21 tahun )
sesuai proses tumbuh kembang di bagi 3 kelompok yaitu :
11. Pra remaja ( 7-9 tahun )
12. Remaja ( 10-19 tahun )
13. Dewasa muda ( 20-21 tahun )
Tujuan umum meningkatkan derajat peserta didik, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya.

Tujuan khusus

1. Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsisp hidup sehat
serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan sekolah, perguruan agama,
rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.
2. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalah gunaan narkotika
dan bahan berbahaya, alkohol, rokok dan sebagainya.
3. Meningkatnya mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan bagi peserta didik sekolah dan
diluar sekolah.
4. Terciptanya lingkungan kehidupan sehat di sekolah.
Sasarannya adalah masyarakat sekolah di tingkat pendidik dasar sampai dengan tingkat
pendidikan menengah termasuk perguruan agama beserta lingkunganya.

1. Kesehatan Remaja adalah pembinaan yang meliputi perencanaan, penilaian, bimbingan dan
pengendalian segala upaya untuk meningkatkan status kesehatan remaja dan peningkatan
peran serta aktif remaja dalam perawatan kesehatan diri dan kesehatan keluarga dengan
dukungan kerjasama lintas program dan lintas sektoral.
Tujuan umum yaitu untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat remaja sebagai unsur
kesehatan keluarga guna membina kesehatan diri dan lingkunganya dalam rangka meningkatkan
ketahanan diri, prestasi dan peran aktif nya dalam pembangunan nasional.

Tujuan Khusus

1. Meningkatkan pengetahuan remaja tentang perkembangan biologik yang terjadi pada dirinya.
2. Menurunnya angka kehamilan dikalangan remaja
3. Menurunnya angka kematian bayi dan ibu akibat kehamilan remaja
4. Menurunnya angka kejadian penyakit akibat hubungan seksual di kalangan remaja
5. Meningkatnya peran serta aktif keluarga dan masyarakat dalam upaya pembinaan kesehatan
remaja
Sasaran untuk wilayah puskesmas adalah :

1. Sasarana Remaja
2. Sasaran Pembina Remaja
3. Sasaran Pengelola Kegiatan
Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang
berkualitas.

Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan pasangan usia subur
dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah dan waktu kehamilan serta jarak antara kehamilan
guna menurunkan angka kelahiran nasional.

Tujuan Umum adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh bagi pengguna jasa
pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan usia subur mempunyai
kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah, waktu dan jarak antara kehamilan guna
merencanakan dan mewujudkan suatu keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

Tujuan Khusus

1. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE kepada pasangan usia subur
dan keluarganya.
2. Memberikan pertolongan pertama penanganan efek samping dan kegagalan metode
kontrasepsi serta merujuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan kebutuhan.
3. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metode kontrasepsi.
4. Menigkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan.
5. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat dalam upaya KB.
6. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon pasangan usia subur serta
anggota keluarga yang lain dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan fungsi
reproduksinya.
Sasaran pelayanan KB adalah :

1. Pasangan usia subur


2. Calon pasangan usia subur
3. Pasangan usia subur dengan wanita yang akan memasuki masa menopause
4. Keluarga yang tinggal dan berada di wilayah kerja Puskesmas
5. WUS yang datang pada pelayanan rawat jalan puskesmas yang dalam fase intervensi
pelayanan KB
5. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Adalah kegiatan mengupayakan peningkatan status gizi masyarakat dengan pengelilaan
terkoordinasi dari berbagai profesi kesehatan serta dukungan peran serta aktif masyarakat.

Program baik berupa Upaya dan Pencegahan dan penangulangan Perbaikan Gizi di Puskesmas
meliputi :

1. Upaya perbaikan gizi keluarga


2. Upaya perbaikan gizi Institusi
3. Upaya penanggulangan kelainan gizi
4. Pencegahan dan penanggulangan gangguan akibat kekurangan yodium
5. Pencegahan dan penanggulangan anemia besi
6. Pencegahan dan penanggulangan kurang kalori energi protein dan kurang energi kronis
7. Pencegahan dan penanggulangan kekurangan vitamin A
8. Pencegahan dan penanggulangan masalah kekurangan gizi mikro lain
9. Pencegahan dan penenggulangan masalah gizi lebih
Tujuan Umum adalah menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat.

Tujuan Khususnya :Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh
anggotanya untuk mewujudkan prilaku gizi yang baik dan benar sesuai dengan gizi seimbang.

1. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi warga dari berbagai institusi
pemerintah dan swasta
2. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas gizi puskesmas lain dalam
merencanakan, melaksankan, membina, memantau dan mengevaluasi upaya perbaikan gizi
masyarakat.
3. Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi keluarga terhadap pencegahan
dan penanggulangan masalah kelainan gizi.
4. Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan dan pelaporan masalah gizi dan tersedianya
informasi situasi pangan dan gizi.
A. Sasaran upaya perbaikan gizi adalah kelompok-kelompok yang beresiko menderita
kelainan gizi antara lain :
5. Bayi, anak balita, anak prasekolah dan anak usia sekolah.
6. Wanita usia subur termasuk calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui dan usia
lanjut.
7. Semua penduduk rawan gizi.
8. Semua anak dan dewasa mempunyai masalah gizi.
9. Pekerja penghasil rendah.

6. PENYEMBUHAN PENYAKIT DAN PELAYANAN KESEHATAN


7. Pelayanan Medik Rawat Jalan
8. Adalah pelayanan medik yang dilakukan oleh pelaksana pelayanan baik secara sendiri
ataupuan atas koordinasi bersama dengan sesama profesi maupun pelaksana penunjang
pelayanan kesehatan lain sesuai dengan wewenangnya untuk menyelesaikan masalah
kesehatan dan menyembuhkanpenyakit yang ditemukan dari pengguna jasa pelayanan
kesehatan dengan tidak memandang umur dan jenis kelamin yang dapat di selenggarakan
pada ruang praktek.
9. Tujuan Umum pelayanan medik rawat jalan adalah terwujudnya pengguna jasa dan
keluarganya yang partisipatif, sehat sejahtera, badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
setiap anggota keluarga hidup produktif secara sosial dan ekonomi dengan baik.
10. Tujuan Khusus Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh
anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatannya sendiri terutama melalui peningkatan
kesehatan dasar dan pencegahan penyakit.
11. Meningkatkan kesehatan pengguna jasa pelayanan dan komunikasi yang dilayani oleh
puskesmas.
12. Terselenggaranya pelayanan medik yang berkualitas serta melibatkan partisipasi keluarga
terhadap perawatan.
13. Menurunnya angka morbidilitas penyakit di wilayah kerja puskesmas.
Sasaran pelayanan medik rawat jalan yang diselenggarakan puskesmas adalah semua anggota
masyarakat dengan tidak memandang umur, dan tidak membedakan strata sosial.

1. Pelayanan Kedaruratan Medik


1. Adalah pelayanan medik terdepan yang merupakan penatalaksanaan kecelakaan dan keadaan
kedaruratan medik berkenaan dengan perubahan keadaan baik fisiologik, anatomik dan
mental psikologikal dari pengguna jasa pelayanan yang terjadi mendadak yang tindakan
mengatasinya harus segera dilaksanakan di mulai dari tempat kejadian sampai dengan
pelayanan medik untuk menyelamatkan kehidupan.
2. Tujuan pelayanan kecelakaan dan kedaruratan medik adalah memberikan pertolongan medik
segera dengan menyelesaikan masalah kritis yang ditemukan untuk mengambil fungsi vital
tubuh serta meringankan penderitaan dari pengguna pelayanan.
1. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
1. Adalah pelayanan gigi dan mulut yang dilakukan oleh pelaksana pelayanan medik ataupun
kesehatan yang berwenang dalam bidang kesehatan gigi dan mulut yang dilaksanakan sendiri
atau bersama menurut fungsinya masing-masing guna mengantisipasi proses penyakit gigi
dan mulut dan permasalahannya secara keseluruhan yang dapat dilaksanakan dalam prosedur
pelayanan di kamar praktek dan dengan pembinaan kesehatan wilayah setempat.
2. Tujuan Umum pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah meningkatnya partisipasi anggota
masyarakat dan keluarganya untuk bersama-sama mewujudkan tercapainya derajat kesehatan
gigi dan mulut masyarakat yang optimal.
3. Tujuan Khusus Meningkatnya kesadaran, sikap dan prilaku masyarakat dalam kemampuan
pemeliharaan diri di bidang kesehatan gigi dan mulut dalam mencari pertolongan sedini
mungkin.
4. Meningkatkan kesehatan gigi pengguna jasa pelayanan, keluarga dan komunikasinya.
5. Terselenggaranya pelayanan medik gigi dan mulut yang berkualitas serta melibatkan
partisipasi keluarga terhadap perawatan.
6. Menurunnya prevalensi penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat terutama
pada kelompok masyarakat yang rawan.
Sasaran pada kelompok rentan untuk mendapatkan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
yaitu :

1. Anak sekolah dasar


2. Kelompok ibu hamil dan menyusui
3. Anak pra sekolah
4. Kelompok masyarakat lain berpenghasilan rendah
5. Lansia
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat ternyata masih menyimpan
berbagai permasalahan yang kini banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Tidak hanya dilihat dari
segi sarana dan prasarana yang kurang memadai tetapi juga dari segi tenaga medis yang
demikian pula adanya. Oleh karena itu diperlukan perhatian khusus dari pemerintah dalam
memberikan pelayanan kesehatan serta komitmen untuk merubah sistem pelayanan kesehatan
yang dinilai buruk oleh masyarakat, selain itu puskesmas juga memiliki standar pelayanan yang
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat.

A. Program Pokok Puskesmas :


Program wajib yang telah standar dilakukan sesuai pengamatan dan pengalaman
penulis, antara lain:
1. Promosi Kesehatan (Promkes)
 Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
 Sosialisasi Program Kesehatan
 Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
2. Pencegahan Penyakit Menular (P2M) :
 Surveilens Epidemiologi
 Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, DBD, Malaria, Flu Burung, ISPA, Diare, IMS (Infeksi Menular
Seksual), Rabies
3. Program Pengobatan :
 Rawat Jalan Poli Umum
 Rawat Jalan Poli Gigi
 Unit Rawat Inap : Keperawatan, Kebidanan
 Unit Gawat Darurat (UGD)
 Puskesmas Keliling (Puskel)
4. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
 ANC (Antenatal Care) , PNC (Post Natal Care), KB (Keluarga Berencana),
 Persalinan, Rujukan Bumil Resti, Kemitraan Dukun
5. Upaya Peningkatan Gizi
 Penimbangan, Pelacakan Gizi Buruk, Penyuluhan Gizi
6. Kesehatan Lingkungan :
 Pengawasan SPAL (saluran pembuangan air limbah), SAMI-JAGA (sumber air minum-jamban
keluarga), TTU (tempat-tempat umum), Institusi pemerintah
 Survey Jentik Nyamuk
7. Pencatatan dan Pelaporan :
 Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
B. Program Tambahan/Penunjang Puskesmas :
Program penunjang ini biasanya dilaksanakan sebagai kegiatan tambahan, sesuai
kemampuan sumber daya manusia dan material puskesmas dalam melakukan pelayanan
1. Kesehatan Mata : pelacakan kasus, rujukan
2. Kesehatan Jiwa : pendataan kasus, rujukan kasus
3. Kesehatan Lansia (Lanjut Usia) : pemeriksaan, penjaringan
4. Kesehatan Reproduksi Remaja : penyuluhan, konseling
5. Kesehatan Sekolah : pembinaan sekolah sehat, pelatihan dokter kecil
6. Kesehatan Olahraga : senam kesegaran jasmani
(Disadur dan dirangkum kembali dari berbagai sumber pelayanan )

Anda mungkin juga menyukai