Anda di halaman 1dari 1

Di Amerika Serikat, upaya peningkatan mutu pelayanan medik dimulai oleh ahli bedah Dr.

E.A Cod man dari Boston pada tahun 1917. Dr. E.A Codman dan beberapa ahli bedah lain
kecewa dengan hasil operasi yang seringkali buruk. Mereka berkesimpulan bahwa hal tersebut
terjadi karena kondisi yang tidak memenuhi syarat di rumah sakit. Untuk itu perlu ada penilaian
dan penyempurnaan terhadap semua kenis pelayanan yang diberikan. Hal ini adalah upaya
pertama yang berusaha mengidentifikasikan masalah klinis, dan kemudian mencari jalan
keluarnya. pada tahun 1918 The American College of Surgeons (ACS) menyusunsuatu
program standarisasi bagi rumah sakit. Program ini merupakan upaya pertama yang
terorganisasi dengan tujuan meningkatkan mutu pelayanan. Program ini ternyata sangat
berhasil meningkatkan mutu pelayanan sehingga banyak rumah sakit tertarik untuk ikut serta.
Sedangkan di Indonesia, langkah awal yang sangat mendasar dan terarah yang dilakukan
Departemen Kesehatan dalam rangka upaya peningkatan mutu yaitu penetapan kelas rumah
sakit pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 033/Birhup/1972. Secara
umum telah ditetapkan beberapa kriteria untuk tiap kelas rumah sakit A,B,C dan D. Kriteria
ini kemudian berkembang menjadi standar-standar. Disamping standar, Departemen Kesehatan
juga mengeluarkan berbagai pedoman dalam rangka meningkatkan penampilan pelayanan
rumah sakit. Untuk rumah sakit swasta telah keluar Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
806b/Menkes/SKIXll/87 dimana selain menetapkan kelas rumah sakit, juga dilengkapi dengan
standar berdasarkan kemampuan pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai