Anda di halaman 1dari 12

PENANGANAN PENYAKIT JIWA

No. Dokumen KAK/Pokja II/BAB VI/


No. Revisi 00
KAK
Tanggal Terbit 20 Oktober 2015
Halaman 1/4
PEMERINTAH KABUPATEN
BOJONEGORO DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KANOR dr. VERA AGUSTINA
KECAMATAN KANOR
NIP.197908172010012003

KERANGKA ACUAN KERJA


PENANGANAN PENYAKIT JIWA
PUSKESMAS KANOR

I. PENDAHULUAN
Kesehatan jiwa di Indonesia selama ini relative terabaikan, padahal penurunan
produktifitas akibat gangguan kesehatan jiwa terbukti berdampak nyata pada perekonomian.
Di Indonesia, jumlah penderita masalah kesehatan jiwa cukup tinggi dan cenderung meningkat
dari tahun ketahun. Hampir seluruh bagian dari wilayah Indonesia dan selama beberapa
decade, populasi telah mengalami masa sulit karena konflik, kemiskinan ataupun bencana
alam.Sejumlah besar masyarakat Indonesia mengalami penderitaan mental yang bervariasi
mulai dari tekanan psikologis ringan hingga gangguan jiwa. Meskipun gangguan jiwa tidak
menyebabkan kematian secara langsung namun akan menyebabkan penderitanya menjadi
tidak produktif dan menimbulkan beban bagi keluarga penderita dan lingkungan masyarakat
sekitarnya. Sampai saat ini perhatian pemerintah terhadap kesehatan jiwa di tanah air boleh
dikatakan kurang memuaskan ( Notosoedirjo, 2005 ).

II. LATAR BELAKANG


Upaya untuk meningkatkan kesehatan jiwa, mencegah dan mengatasi gangguan jiwa
merupakan tiga poin yang dijadikan fokus utama dalam rangka mengurangi naiknya beban,
ketidakmampuan maupun kematian yang muncul sebagai akibat dari adanya gangguan
mental.Tiga fokus utama tersebut, dapat diaplikasikan oleh para klinisi kepada pasien secara
individual, dan juga oleh perencana program kesehatan publik untuk target dalam skala lebih
luas. Mengintegrasikan peningkatan, pencegahan, maupun managemen terkait masalah
kesehatan jiwa akan sangat membantu dalam menghindari kematian, mengurangi stigma
yang melekat pada seseorang dengan gangguan jiwa dan memperbaiki kondisi perekonomian
masyarakat. (WHO, 2002)

III. TUJUAN
3.1 Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kesehatan jiwa, Mencegah gangguan jiwa dan mengatasi
gangguan jiwa.
3.2 Tujuan Khusus
3.2.1 Agar pelaksana program kesehatan jiwa PKM Kanor dapat melaksanakan kegiatan
dengan efisien dan efektif sesuai dengan tujuan yang telah di tetapkan.
3.2.2 Agar pemegang program jiwa dapat melaksanakan pemantauan dan penilaian
kegiatan secara benar dan terarah.
3.2.3 Agar masyarakat mengetahui tentang kasus jiwa dan cara penanganannya

IV. KEGIATAN
4.1 Kunjungan rumah pada pasien gangguan jiwa
4.2 Pengobatan pada pasien gangguan jiwa
4.3 Sosialisasi atau penyuluhan pada masyarakat tentang kesehatan jiwa dan gangguan jiwa

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


5.1 Petugas program jiwa mengumpulkan data dari laporan bidan didesa, kader, masyarakat /
kelompok masyarakat tentang pasien dengan gangguan jiwa
5.2 Petugas program jiwa menindaklanjuti dengan melakukan kunjungan rumah pada warga
yang mengalami gangguan jiwa
5.3 Petugas melakukan pengkajian pada pasien jiwa
5.4 Petugas berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi
5.5 Melaksanakan rujukan bila diperlukan

VI. SASARAN
Penderita gangguan jiwa, keluarganya dan masyarakat serta sekitar penderita
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Waktu dan Lokasi
 Hari Pelaksanaan : Pelayanan di Puskesmas stiap hari jam kerja
 Waktu Pelaksanaan : Di luar puskesmas sesuai jadwal.
 Sasaran : Penderita gangguan jiwa, keluarganya dan masyarakat, sekitar penderita

Upaya Volume Rincian Lokasi Tenaga Jadwal


No. Kegiatan Sasaran Target Biaya
Kesehatan Kegiatan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksana Pelaksana
Kunjungan rumah
dan penyuluhan
Kesehatan Individu, Transport
pada penderita Sesuai jadwal
jiwa keluarga kunjungan ke Rumah pasien
1. gangguan jiwa, 25 X 22 X Perawat BOK
dan penderita penyakit penyakit jiwa 1 bulan 2 x
keluarga dan
masyarakat jiwa
masyarakat,
sekitar penderita

BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kunjungan rumah dan
penyuluhan pada
penderita gangguan jiwa,
1 X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
keluarga dan
masyarakat, sekitar
penderita
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi dilakukan oleh penanggung jawab program terhadap ketepatan
pelaksanaan kegiatan apakah sesuai jadwal pada saat persiapan dan
pelaksanaan kegiatan.
Evaluasi dilakukan setiap akhir kegiatan oleh penanggung jawab program
dan ditujukan kepada kepala puskesmas dengan tembusan Dinas Kesehatan.
Evaluasi kegiatan ini akan dilakukan dalam bentuk postest dilakukan oleh
penanggung jawab program dan ditujukan kepada kepala puskesmas dengan
tembusan Dinas Kesehatan.

IX. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Penanggung jawab program harus membuat laporan tiap kegiatan paling
lambat 1 minggu setelah pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Puskesmas dan
evaluasi akhir kegiatan paling lambat 2 minggu setelah keseluruhan kegiatan
selesai dilakukan.
.
KUNJUNGAN RUMAH KASUS JIWA DAN NAPZA
No. Dokumen SOP/Pokja II/IV/
No. Revisi 00
SOP
Tanggal Terbit 26 Oktober 2015
Halaman 1/1

PEMERINTAH KABUPATEN
BOJONEGORO DINAS KESEHATAN dr. VERA AGUSTINA
UPTD PUSKESMAS KANOR NIP.197908172010012003
KECAMATAN KANOR

1. Pengertian Memberikan informasi kepada keluarga tentang perkembangan kondisi pasien


selama dilakukan pengobatan di rumah, sehingga keluarga dapat menerima
dan merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa dan menjadi
sistem pendukung yang efektif.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan kunjungan rumah dan melaksanakan asuhan
keperawatan jiwa pada keluarga yang mengalami masalah kesehatan jiwa
sehingga dapat memaksimalkan kesesuaian penemuan dengan perencanaan
penanganan kasus gangguan jiwa dan napza.
3. Kebijakan Setiap kunjungan rumah kasus jiwa dan napza harus mengikuti langkah-langkah
dalam SOP
4. Referensi Buku pedoman umum tim pembina, tim pengarah dan tim pelaksana kesehatan
jiwa masyarakat (TP-KJM)
5. Prosedur / 1. Mengumpulkan informasi dari masyarakat, kader dan petugas kesehatan di
langkah- desa
langkah 2. Melakukan kunjungan rumah bagi individu yang bermasalah
3. Mengkaji individu yang bermasalah
4. Analisa data
5. Menentukan diagnosa
6. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi
7. Dirujuk / dilakukan pengobatan lebih lanjut
6. Bagan Alir -
7. Hal-hal yang Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kasus jiwa dan cara
perlu penanganannya
diperhatikan
8. Unit Terkait BP
10.Rekaman
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diperlakukan
Historis
KUNJUNGAN RUMAH KASUS JIWA DAN NAPZA
No. Dokumen

No. Revis
DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit

Halaman
PEMERINTAH KABUPATEN
BOJONEGORO DINAS KESEHATAN
dr. VERA AGUSTINA
UPTD PUSKESMAS KANOR
NIP.197908172010012003
KECAMATAN KANOR

TIDAK
NO LANGKAH-LANGKAH YA TIDAK
BERLAKU
Mengumpulkan informasi dari masyarakat, kader dan
1
petugas kesehatan di desa

2 Melakukan kunjungan rumah bagi individu yang bermasalah

3 Mengkaji individu yang bermasalah

4 Analisa data

5 Menentukan diagnosa

6 Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi

7 Dirujuk / dilakukan pengobatan lebih lanjut

JUMLAH
PELAYANAN KONSELING JIWA
No. Dokumen SOP/Pokja II/IV/

No. Revisi 00
SOP
Tanggal Terbit 26 Oktober 2015

Halaman 1/1
PEMERINTAH KABUPATEN
BOJONEGORO DINAS KESEHATAN dr. VERA AGUSTINA
UPTD PUSKESMAS KANOR NIP.197908172010012003
KECAMATAN KANOR

1. Pengertian Upaya membantu individu melalui proses interaktif yang bersifat pribadi
antara petugas dengan pasien agar pasien mampu memahami diri dari
lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan
berdasarkan nilai yang di yakininya sehingga pasien merasa bahagia dan
efektif perilakunya.

2. Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan pelayanan konseling kesehatan jiwa


sehingga dapat menghasilkan solusi terhadap penanganan gangguan
kesehatan jiwa yang di alami pasien.

3. Kebijakan Setiap pelayanan konseling jiwa harus mengikuti langkah-langkah dalam SOP

4. Referensi Buku pedoman umum tim pembina, tim pengarah dan tim pelaksana kesehatan
jiwa masyarakat (TP-KJM)
5. Prosedur / 1. Mengumpulkan informasi dari masyarakat, kader dan petugas kesehatan di
langkah-langkah desa
2. Melakukan kunjungan rumah bagi individu yang bermasalah
3. Mengkaji individu yang bermasalah
4. Analisa data
5. Menentukan diagnosa
6. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi
7. Dirujuk / dilakukan pengobatan lebih lanjut
6. Bagan Alir -
7. Hal-hal yang Penanganan saat menghadapi pasien jiwa yang agresif dan tidak bisa
perlu menerima petugas
diperhatikan
8. Unit Terkait BP

9. Rekaman
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diperlakukan
Historis
PELAYANAN KONSELING JIWA
No. Dokumen

No. Revis
DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit

Halaman
PEMERINTAH KABUPATEN
BOJONEGORO DINAS KESEHATAN
dr. VERA AGUSTINA
UPTD PUSKESMAS KANOR
NIP.197908172010012003
KECAMATAN KANOR

TIDAK
NO LANGKAH-LANGKAH YA TIDAK
BERLAKU
Mengumpulkan informasi dari masyarakat, kader dan
1
petugas kesehatan di desa

2 Melakukan kunjungan rumah bagi individu yang bermasalah

3 Mengkaji individu yang bermasalah

4 Analisa data

5 Menentukan diagnosa

6 Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi

7 Dirujuk / dilakukan pengobatan lebih lanjut

JUMLAH
PENANGANAN GANGGUAN MENTAL ORGANIK
No. Dokumen SOP/Pokja II/IV/

No. Revisi 00
SOP
Tanggal Terbit 26 Oktober 2015

Halaman 1/1
PEMERINTAH KABUPATEN
BOJONEGORO DINAS KESEHATAN dr. VERA AGUSTINA
UPTD PUSKESMAS KANOR NIP.197908172010012003
KECAMATAN KANOR

1. Pengertian Suatu upaya untuk melakukan pencegahan pada pasien GMO terhadap
kecanduan NAPZA.

2. Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan penanganan pasien dengan GMO

3. Kebijakan Setiap penanganan gangguan mental organik harus mengikuti langkah-langkah


dalam SOP

4. Referensi Buku pedoman umum tim pembina, tim pengarah dan tim pelaksana kesehatan
jiwa masyarakat (TP-KJM)

5. Prosedur / 1. Hadapi pasien dengan tenang


langkah-langkah 2. Lindungi pasien dari kecelakaan apabila kecanduan obat NAPZA
3. Monitor terus perkembangan pasien dengan kondisi putus zat NAPZA
4. Bimbing keluarga agar dapat menerima keadaan atau keterbatasan anak
dengan penderita GMO
5. Berikan obat sesuai anjuran dokter
6. Bila keadaan pasien belum membaik kirim ke RSJ untuk rehabilitasi
6. Bagan Alir -
7. Hal-hal yang - Melindungi pasien dari kecelakaan apabila kecanduan obat NAPZA
perlu - Mencegah agar pasien tidak mengalami kecanduan NAPZA lagi.
diperhatikan

8. Unit Terkait BP

9. Rekaman
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diperlakukan
Historis
PENANGANAN GANGGUAN MENTAL ORGANIK
No. Dokumen

No. Revis
DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit

Halaman
PEMERINTAH KABUPATEN
BOJONEGORO DINAS KESEHATAN
dr. VERA AGUSTINA
UPTD PUSKESMAS KANOR
NIP.197908172010012003
KECAMATAN KANOR

TIDAK
NO LANGKAH-LANGKAH YA TIDAK
BERLAKU
1 Hadapi pasien dengan tenang
Lindungi pasien dari kecelakaan apabila kecanduan obat
2
NAPZA
Monitor terus perkembangan pasien dengan kondisi putus
3
zat NAPZA
Bimbing keluarga agar dapat menerima keadaan atau
4
keterbatasan anak dengan penderita GMO

5 Berikan obat sesuai anjuran dokter


Bila keadaan pasien belum membaik kirim ke RSJ untuk
6
rehabilitasi

JUMLAH
PENANGANAN PASIEN PSIKOSA
No. Dokumen SOP/Pokja II/IV/

No. Revisi 00
SOP
Tanggal Terbit 26 Oktober 2015

Halaman 1/1
PEMERINTAH KABUPATEN
BOJONEGORO DINAS KESEHATAN
dr. VERA AGUSTINA
UPTD PUSKESMAS KANOR
KECAMATAN KANOR
NIP.197908172010012003

1. Pengertian Suatu upaya untuk melakukan penanganan pasien psikosa.


2. Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan penanganan pasien spikosasehingga dapat
menghasilkan solusi dengan baik.
3. Kebijakan Setiap penanganan pasien psikosa harus mengikuti langkah-langkah dalam
SOP
4. Referensi Buku pedoman umum tim pembina, tim pengarah dan tim pelaksana
kesehatan jiwa masyarakat (TP-KJM)
5. Prosedur / 1. Menenangkan pasien gangguan psikosa
langkah-langkah 2. Bicara pada pasien secara empatik / hindari pada pasien pengikatan
kecuali sangat membahayakan / gaduh gelisah
3. Beri obat penenang / anti psikosis modecate 1 ampul / injeksi diazepam
bila gaduh gelisah 1 ampul sesuai dengan advis dokter
4. Beri obat secara adekuat minimal 2 minggu dan pemberian psikoterapi
dosis harus sesuai advis dokter
5. Perhatikan efek samping dan bila ada segera ditanggulangi
6. Menganjurkan keluarga sebagai pengawas minum obat secara teratur
dalam jangka waktu lama dan membawa pasien untuk control di
Puskesmas
7. Manipulasi lingkungan agar lingkungan dapat :
 Memahami dan menerima keadaan pasien
 Membimbing dalam kehidupan sehari-hari missal : memberi pekerjaan
dan kesibukan pada pasien gangguan psikosa
8. Bila dalam 2 minggu tidak membaik segera kirim ke Puskesmas Jiwa / RSJ
6. Bagan Alir -
7. Hal-hal yang Pasien psikosa perasaannya sangat sensitive (mudah marah), jadi kita harus
perlu diperhatikan benar-benar hati-hati saat bicara jangan sampai menyinggung perasaan
pasien
8. Unit Terkait BP
9. Rekaman
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diperlakukan
Historis
PENANGANAN PASIEN PSIKOSA
No. Dokumen

No. Revis
DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit

Halaman
PEMERINTAH KABUPATEN
BOJONEGORO DINAS KESEHATAN
dr. VERA AGUSTINA
UPTD PUSKESMAS KANOR
NIP.197908172010012003
KECAMATAN KANOR

TIDAK
NO LANGKAH-LANGKAH YA TIDAK
BERLAKU
1 Menenangkan pasien gangguan psikosa

Bicara pada pasien secara empatik / hindari pada pasien


2
pengikatan kecuali sangat membahayakan / gaduh gelisah
Beri obat penenang / anti psikosis modecate 1 ampul /

3 injeksi diazepam bila gaduh gelisah 1 ampul sesuai dengan


advis dokter
Beri obat secara adekuat minimal 2 minggu dan pemberian
4
psikoterapi dosis harus sesuai advis dokter
Perhatikan efek samping dan bila ada segera ditanggulangi
5
Menganjurkan keluarga sebagai pengawas
minum obat secara teratur dalam jangka waktu lama dan
6
membawa pasien untuk control di Puskesmas
Manipulasi lingkungan agar lingkungan dapat :
 Memahami dan menerima keadaan pasien
7  Membimbing dalam kehidupan sehari-hari missal :
memberi pekerjaan dan kesibukan pada pasien gangguan
psikosa
Bila dalam 2 minggu tidak membaik segera kirim ke
8
Puskesmas Jiwa / RSJ

JUMLAH

Anda mungkin juga menyukai