Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN TUGAS GETARAN

“SHOCKBREAKER PADA SEPEDA MOTOR HONDA


BEAT”

Oleh :
Aulia Mutiara Aminullah NRP: 02311645000005
Syahril Arisdianta NRP: 02311745000006
Mestika Andala Rahmah NRP: 02311745000010
Atika Dianasari NRP: 023117450000xx
M. Eko Yulianto W NRP: 02311745000024
Lintang Gumebyar NRP: 023117450000xx

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK FISIKA


DEPARTEMEN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN

2.1 Alat dan Bahan


1. Sepeda motor merk beat tahun 2014
2. Stipo
3. Kamera
4. Orang (beban) 96 kg

2.2 Langkah Percobaan


Adapun langkah-langkah percobaan yang dilakukan pada pengambilan data shock breaker
ini adalah sebagai berikut :

a. Titik ukur pegas yang akan diukur ditentukan mengguanakan stipo

Gambar 2.1 Pemberian tanda pada titik acuan

b. Diberikan gaya impuls dengan beban massa sebesar 96 kg dengan cara orang tersebut
langsung loncat ke sepeda motor yang akan diukur
c. Diamati osilasi yang disebabkan gaya impuls tersebut, osilasi tersebut diamati dari
video yang telah direkam
d. Dari hasil video tersebut diubah ke dalam gambar per sekon (fps) dengan menggunakan
software, dari gambar tersebut titik acuannya di tandai per pixel

Gambar 2.2 Tampilan software untuk mengubah video ke gambar


e. Diamati koordinat (x) dan (y) dari gambar tersebut, Sehingga dapat diketahui osilasi
dari pegasnya
f. Diperoleh grafik peluruhannya, kemudian di analisa untuk mecari nilai konstanta pegas
dan redamannya
BAB III
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisa Data


Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapatkan data koordinat dari setiap gambar
tersebut. Dalam video yang berdurasi 5 detik, kemudian diubah menjadi gamabar dengan
menggunakan free video to jpg converter dimana setiap detik menjadi 24 foto (24 fps).
Sehingga data yang diperoleh menjadi 120 data. Berikut adalah data koordinat yang diperoleh
sebagai berikut :
Tabel 3.1 Hasil Koordinat
Percobaan Percobaan
x y x y
ke ke
1 29,379 1,27 36 29,379 1,27
2 29,379 1,27 37 29,549 1,524
3 29,379 1,27 38 30,48 6,265
4 29,379 1,27 39 30,48 9,991
5 29,379 1,27 40 29,887 12,107
6 29,379 1,27 41 29,21 12,023
7 29,379 1,27 42 29,041 11,091
8 29,379 1,27 43 29,041 10,16
9 29,379 1,27 44 29,379 10,583
10 29,379 1,27 45 29,295 11,599
11 29,379 1,27 46 28,871 11,599
12 29,379 1,27 47 28,617 9,652
13 29,379 1,27 48 28,448 6,011
14 29,379 1,27 49 28,702 2,54
15 29,379 1,27 50 29,464 0,339
16 29,379 1,27 51 29,633 0,762
17 29,379 1,27 52 29,21 1,439
18 29,379 1,27 53 28,448 1,524
19 29,379 1,27 54 28,025 1,439
20 29,379 1,27 55 27,94 1,27
21 29,379 1,27 56 28,109 1,185
22 29,379 1,27 57 28,279 1,101
23 29,379 1,27 58 28,279 1,101
24 29,379 1,27 59 28,194 1,101
25 29,379 1,27 60 28,194 1,101
26 29,379 1,27 61 28,194 1,101
27 29,379 1,27 62 28,025 1,016
28 29,379 1,27 63 28,025 1,016
29 29,379 1,27 64 28,025 1,016
30 29,379 1,27 65 28,025 1,016
31 29,379 1,27 66 28,109 1,016
32 29,379 1,27 67 28,194 1,101
33 29,379 1,27 68 28,194 1,101
34 29,379 1,27 69 28,109 1,101
35 29,379 1,27 70 28,194 1,101
Tabel 3.1.1 Terusan Hasil koordinat

Percobaan Percobaan
x y x y
ke ke
71 28,109 1,101 106 28,194 1,016
72 28,194 1,101 107 28,194 1,016
73 28,109 1,101 108 28,194 1,016
74 28,025 1,101 109 28,194 1,016
75 28,194 1,101 110 28,194 1,016
76 28,194 1,016 111 28,194 1,016
77 28,194 1,016 112 28,194 1,016
78 28,109 1,016 113 28,194 1,016
79 28,194 1,016 114 28,194 1,016
80 28,194 1,016 115 28,279 1,016
81 28,194 1,016 116 28,363 1,016
82 28,194 1,016 117 28,279 1,016
83 28,194 1,016 118 28,279 0,931
84 28,109 1,016 119 28,279 0,931
85 28,194 1,016 120 28,279 0,931
86 28,194 1,016
87 28,109 1,016
88 28,109 1,016
89 28,109 1,016
90 28,109 1,016
91 28,109 1,016
92 28,109 1,016
93 28,109 1,016
94 28,109 1,016
95 28,194 1,016
96 28,194 1,016
97 28,194 1,016
98 28,109 1,016
99 28,109 1,016
100 28,194 1,016
101 28,194 1,016
102 28,194 1,016
103 28,194 1,016
104 28,194 1,016
105 28,194 1,016
Berdasarkan tabel diatas diperoleh grafik osilasi dari koordinat titik berdsarkan pixel
gambar yang telah ditandai sebagai berikut :

13

11

1
2
6
10
14
18
22

50
54
58
62

90
94
98
26
30
34
38
42
46

66
70
74
78
82
86

102
106
110
114
118
-1

Gambar 3.1 Grafik Koordinat

Berdasarkan teori, untuk pengolahannya menggunakan grafik peluruhan. Dimana grafik


diatas yang merupakan grafik peluruhannya yaitu sebelah sisi kanan karena grafik respon dari
sistem tersebut semakin kecil osilasinya (meluruh). Berikut perbesaran dari grafik
peluruhannya :

GR A F I K R ESPON HA SI L
PENGU KU R A N
Kondisi awal Pengujian

15,00

10,00
X(T)

5,00

0,00

PENGUJIAN

Gambar 3.2 Grafik Peluruhan Sistem

Dari grafik tersebut dilakukan analisa dengan cara sebagai berikut :


A. Analisa Hasil Pengujian
 Menghitung Nilai Peluruhan (𝛿)
𝑋1
𝛿 = 𝐼𝑛 ( )
𝑋2
11,599 − 1,27
𝛿 = 𝐼𝑛 ( )
1,524 − 1,27
10,329
𝛿 = 𝐼𝑛 ( )
0,254
𝛿 = 3,705

 Menghitung Nilai Rasio Redaman (𝜁)

2𝜋𝜁
𝛿=
√1 − 𝜁 2
2𝜋𝜁 2
1 − 𝜁2 = ( )
𝛿
2𝜋𝜁 2
1 − 𝜁2 = ( )
3,705
1 − 𝜁 2 = 2,872𝜁 2
1
𝜁2 =
3,872
𝜁 2 = 0,25823
𝜁 = 0,508

 Menghitung Nilai Frekuensi Natural (𝜔𝑛 )


2𝜋
𝜔𝑛 =
𝑃𝑑√1 − 𝜁 2
2𝜋
𝜔𝑛 =
0,318√1 − 0,25823
2𝜋
𝜔𝑛 =
0,27388
𝜔𝑛 = 22,93 𝑟𝑎𝑑/𝑠

 Menghitung Redaman Kritikal (𝐶𝑐 )


𝐶𝑐 = 2𝑚𝜔𝑛
𝐶𝑐 = 2 𝑥 96𝑘𝑔 𝑥 22,93𝑟𝑎𝑑/𝑠
𝐶𝑐 = 4402,508 𝑁𝑠/𝑚

 Menghitung Konstanta Redaman (C)


𝐶 = 𝜁𝐶𝑐
𝐶 = 0,508 𝑥 4402,508 𝑁𝑠/𝑚
𝐶 = 2237 𝑁𝑠/𝑚

 Menghitung Nilai Frekuensi Teredam (𝜔𝑑 )


𝜔𝑑 = 𝜔𝑛 √1 − 𝜁 2
𝜔𝑑 = 22,93 𝑥 √1 − 0,25823
𝜔𝑑 = 19,748 𝑟𝑎𝑑/𝑠
 Menghitung Konstanta Pegas (K)
𝐾 = 𝑚𝜔𝑛 2
𝐾 = 96 𝑥 22,932
𝑁 𝑁
𝐾 = 50474,16 = 50,47
𝑚 𝑚𝑚

Analisa Data Pengukuran dengan Nilai K sesuai acuan


Nilai K acuan pada manual book sebesar 14,5 N/mm
 Menghitung nilai frekuensi natural
𝑘
 𝜔𝑛 = √
𝑚

14.500
= √
96
= 12,2901 rad/s

 Menghitung Nilai Peluruhan (𝛿)


𝑋1
𝛿 = 𝐼𝑛 ( )
𝑋2
11,599 − 1,27
𝛿 = 𝐼𝑛 ( )
1,524 − 1,27
10,329
𝛿 = 𝐼𝑛 ( )
0,254
𝛿 = 3,705

 Menghitung Nilai Rasio Redaman (𝜁)

2𝜋𝜁
𝛿=
√1 − 𝜁 2
2𝜋𝜁 2
1 − 𝜁2 = ( )
𝛿
2𝜋𝜁 2
1 − 𝜁2 = ( )
3,705
1 − 𝜁 2 = 2,872𝜁 2
1
𝜁2 =
3,872
𝜁 2 = 0,25823
𝜁 = 0,508

 Menghitung Nilai Frekuensi Teredam (𝜔𝑑 )

𝜔𝑑 = 𝜔𝑛 √1 − 𝜁 2

= 12,2901 x 0,861

= 13,71 rad / s

Perhitungan Teori
Dari beberapa parameter karakteristik respon yang telah dihitung diatas,
dapat diketahui persamaan karakteristik respon dengan persamaan
𝑥(𝑡) = 𝑋. 𝑒 −𝜁𝜔𝑛 𝑡 . cos(𝜔𝑑 . 𝑡)
𝑥(𝑡) = 10,329. 𝑒 −(0,508)(12,29)𝑡 . cos(13,71. 𝑡)

Dengan menggunakan persamaan tersebut, dapat dilihat perbandingan


respon antara hasil pengukuran dan hasil perhitungan. Gambar menunjukkan
respon hasil pengukuran dan perhitungan.

Tabel 3.2 Hasil Perbandingan pengujian dan perhitungan

Waktu Kondisi awal Pengujian Pengukuran Manual Book


0.000 1.27 11.599 11.599
0.042 1.27 9.652 8.470
0.083 1.27 6.011 5.171
0.125 1.27 2.54 2.430
0.167 1.27 0.339 0.569
0.208 1.27 0.762 -0.397
0.250 1.27 1.439 -0.637
0.292 1.27 1.524 -0.398
0.333 1.27 1.439 0.077
0.375 1.27 1.27 0.598
0.417 1.27 1.185 1.042
Grafik Perbandingan Respon Pengujian
dan Pengukuran Acuan Manual Book
Kondisi awal Pengujian Pengukuran Manual Book

14.00

12.00

10.00

8.00

6.00

4.00

2.00

0.00
0.000 0.042 0.083 0.125 0.167 0.208 0.250 0.292 0.333 0.375 0.417
-2.00

3.2 Pembahasan
Pada percobaan yang telah dilakukan untuk mengetahui performa shockbreaker
didapatkan hasil data dan grafik seperti pada data diatas. Dari hasil tersebut dapat diketahui
bahwa pengujian shockbreaker pada percobaan dilakukan dengan cara memberikan beban
kepada motor dan mengamati perubahan respon shockbtreaker maka dapat diketahui time delay
(td) atau periode pada shockbreaker motor honda beat tahun 2008 adalah sebesar 0,084 second.
Berdasarkan gambar 3.2 dilakukan perhitungan untuk menentukan nilai dari karakteristik dari
grafik, seperti frekuensi natural, kekakuan pegas serta konstanta redaman, bahwa shock
breaker yang diuji memiliki nilai kekakuan sebesar 50474,16 N/m dimana diperoleh
menggunakan rumus 𝐾 = 𝜔𝑛2 𝑥 𝑚. Jika nilai konstanta K dari hasil pengujian dibandingkan
dengan standar, sangat jauh berbeda. Pada data K berdasarkan referensi manual book dari
honda beat tahun 2008 nilai K standartnya sebesar 14580 N/m, sedangkan K yang didapatkan
berdasarkan percobaan yaitu 50474,16 N/m. Hasil konstanta pegas yang tinggi ini
menyebabkan kekakuan pada pegas tinggi sehingga hasil grafik respon sistem yang dihasilkan
memiliki sedikit osilasi yang terjadi. Dari perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa
koefisien pegas lebih besar daripada standarnya.
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan antara lain
yaitu :
a. Dari hasil analisa grafik diperoleh nilai konstanta pegas sebesar 50474,16 N/m =
50,474 N/mm dan konstanta redaman sebesar 2237 N-s/m, sedangkan menurut
manual book dari nilai dari konstanta pegas sebesar 14,5 N/mm. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa konstanta pegas dari shockbreaker lebih besar dari konstanta
pegas acuan.
b. Apabila dilihat dari hasil analisa data yang mana diperoleh 𝜁 = 0.508 < 1 dikatakan
bahwa shocbreaker termasuk kedalam sistem underdamped

Anda mungkin juga menyukai