SKRIPSI
Oleh:
Rike Pangestika
NIM : 121434061
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Rike Pangestika
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan naskah skripsi ini.
Naskah skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama penyusunan naskah skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu,
memberikan dorongan dan masukan serta motivasi kepada penulis baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu melalui kesempatan ini penulis
dengan sepenuh hati ingin mengucapkan terimakasih kepada:
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Rike Pangestika
Universitas Sanata Dharma
2017
Getah batang semu pisang biasanya digunakan sebagai obat luka bakar
oleh masyarakat Toraja. Penelitian Sundari menyatakan bahwa getah pelepah
pisang kepok dapat merangsang pembentukan sel-sel baru, pembentukan
pembuluh darah baru dan sebagai antiseptik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana peranan getah batang semu pisang ambon (Musa
acuminata) dan getah batang semupisang kepok (Musa balbisiana) serta
mengetahui manakah diantara kedua getah pisang tersebut yang lebih cepat
memperkecil panjang luka bakar mencit (Mus musculus).
Penelitian bersifat eksperimental laboratorium. Sampel yang digunakan
pada penelitian ini yaitu getah batang semu pisang ambon dan kepok. Pengujian
sampel dilakukan dengan membuat luka bakar derajat II dalam pada punggung
mencit. Setiap sampel dioleskan pada area luka 3x sehari. Data diperoleh dengan
mengukur panjang luka menggunakan jangka sorong kemudian dianalisis dengan
cara deskriptif.
Hasil rata-rata pengukuran panjang luka getah pisang kepok yakni 9,89
mm sedangkan pisang ambon yakni 12,29 mm. Peranan getah pisang kepok lebih
baik karena mencit cepat mengalami pertumbuhan bulu dan perubahan warna
luka. Kesimpulan kedua getah pisang memiliki peranan yang baik dalam
mempercepat proses penyembuhan luka bakar. Getah batang semu pisang kepok
(Musa balbisiana) lebih cepat memperkecil panjang luka bakar dibandingkan
pisang ambon (Musa acuminata).
Kata kunci: getah batang semu pisang, pisang ambon (Musa acuminata), pisang
kepok (Musa balbisiana), mencit (Mus musculus), luka bakar
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Rike Pangestika
Universitas Sanata Dharma
2017
Keywords: banana apparent stem latex, ambon banana (Musa acuminata), kepok
banana (Musa balbisiana), white mice (Mus musculus), burns.
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Rata-Rata Panjang Luka Bakar Mencit (Mus musculus) ................ 39
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
beberapa efek akan muncul yaitu hilangnya seluruh atau sebagian fungsi
wound), luka lecet (abraded wound), luka tusuk (punctured wound), luka
gores (lacerated wound), luka tembus (penetrating wound) dan luka bakar
baik secara tradisional maupun secara modern akan tetapi memiliki lama
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(abraded wound), luka gores (lacerated wound), dan luka bakar (combustio)
memiliki beberapa keuntungan, antara lain tidak adanya efek samping yang
penutupan luka gores dengan daun sirih atau daun binahong. Begitu pula
penanganan pada luka bakar dengan luas luka yang kecil dapat ditangani
disebabkan oleh kontak kulit dengan sumber yang bersuhu lebih tinggi dari
suhu normal kulit yang dapat dirasakan misalnya; api, air panas, bahan
kimia, listrik, dan radiasi atau suhu yang sangat rendah seperti daerah kutub
bakar dibagi menjadi: luka bakar suhu tinggi (thermal burn), luka bakar
bahan kimia (chemical burn), luka bakar sengatan listrik (electrical burn),
dan luka bakar radiasi (radiasi injury) (Moenadjat dalam Isrofah, 2013).
pisang kepok sebagai perangsang pertumbuhan sel-sel baru pada luka bakar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F.) Dan Minyak Kelapa pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)”. Penelitian
ini digunakan sebagai dasar untuk membuat luka bakar derajat II dalam pada
penelitian ini dipilih dengan alasan yaitu persebaran tanaman pisang yang
tradisional dengan getah batang semu pisang ambon (Musa acuminata) dan
pisang. Pada penelitian ini digunakan jenis luka bakar derajat II dalam yang
Penelitian ini membandingkan dua jenis pisang yaitu pisang kepok dan
batang semu pisang ambon (Musa acuminata) dan getah batang semu pisang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
musculus).
B. Rumusan Masalah
dan getah batang semu pisang kepok (Musa balbisiana) terhadap proses
2. Manakah antara getah batang semu pisang ambon (Musa acuminata) dan
getah batang semu pisang kepok (Musa balbisiana) yang lebih cepat
C. Tujuan Penelitian
dan getah batang semu pisang kepok (Musa balbisiana) yang lebih cepat
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Pendidikan
kelompok.
3. Bagi Masyarakat
BAB II
DASAR TEORI
A. Pisang
jenis antara lain Pisang ambon (Musa acuminata), pisang kepok (Musa
balbisiana) dan pisang raja (Musa sapientum). Buah pisang tersusun dalam
Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang,
meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan
hampir hitam. Menurut Oputu (2012), buah pisang memiliki banyak manfaat
sehari-hari.
1. Klasifikasi
berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Musales
Family : Musaceae
Genus : Musa
2. Morfologi
umbi batang. Pada bagian atas umbi batang terdapat bagian yang
menghasilkan daun dan pada suatu saat akan tumbuh bunga pisang
(jantung).
sebagai batang adalah batang semu. Batang semu ini terbentuk dari batang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
daun panjang yang saling menelengkup dan menutupi dengan kuat dan
batang semu ini berkisar 3,5-7,5 meter tergantung jenisnya (Oputu, 2012).
tangkai daun yang panjangnya antara 30-40 cm. Daun pisang mudah sekali
robek atau terkoyak oleh hembusan angin yang keras karena tidak
bawah bunga jantan (jika ada). Benang sari 5 buah pada betina tidak
sempurna, bakal buah persegi, sedang pada bunga jantan tidak ada. Buah
akan tumbuh setelah keluarnya bunga dan akan terbentuk sisir pertama,
3. Getah Pisang
dan fungsi yang berbeda. Sel atau sekumpulan sel ini berisi cairan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang berwarna putih seperti susu. Saluran getah biasanya disebut sel-sel
golongan yaitu: laticiferous vessel (buluh getah) dan laticiferous cells (sel
Bagian dalam saluran getah ini terdapat getah atau latices. Zat-zat yang
A B
Warna getah tidak selalu jernih atau seperti susu, tergantung pada
saluran getah apabila saluran getah terluka. Hal ini dikarenakan sel-sel
saluran getah itu terisi oleh cairan getahnya dan bersifat turgescent
(Sutrian, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dengan pasti, getah pada tanaman memiliki beberapa manfaat seperti: obat
luka bakar (getah pisang, getah pepaya dll), obat luka sayatan (getah
pisang, getah pepaya, getah pohon jarak dll), bahan dasar pembuatan karet
(getah pohon karet), bahan dasar pembuatan minyak urut (getah pohon
jarak), bahan dasar gula (getah pohon aren) serta bahan pelarut
digunakan sebagai tali, pupuk dan pakan ternak sementara ares (empulur
pisang) digunakan sebagai obat luka, penawar racun, bisa ular, pupuk dan
sebagai antibiotik dan penghilang rasa sakit. Selain itu, di dalam getah
bakteri agar tidak dapat masuk pada bagian tubuh kita yang sedang
11
darah baru (angiogenesis) pada luka sehingga suplai oksigen dan nutrisi
menjadi lebih optimal. Selain itu, saponin juga berfungsi sebagai antibiotik
(Perdana, 2013).
batang semu pisang bersifat antiseptik (Budi dalam Surahman Agus dkk.,
berat dan alkaloid. Tanin juga digunakan sebagai antiseptik karena adanya
gugus fenol (Hanani, 2015). Selain tanin, flavonoid dan saponin getah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
B. Luka bakar
burn) disebabkan oleh kobaran api, kontak dengan benda panas, uap
kontak dengan kulit. Tiga jenis agen kimiawi yaitu: asam, alkali dan
kimiawi.
akibat kontak dengan aliran listrik bergantung pada jenis aliran listrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
(searah DC atau bolak-balik (AC), voltase, area tubuh yang terpajan dan
d) Luka bakar radiasi (radiasi injury) luka bakar radiasi disebabkan karena
terpapar dengan sumber radioaktif. Tipe luka bakar radiasi ini sering
ujung syaraf sensorik teriritasi. Dasar luka berwarna merah atau pucat
14
luka bakar pada mulanya tampak seperti luka bakar derajat I dan
dan putih segera setelah terjadi cedera karena variasi suplai darah
yang sedikit atau tidak ada sama sekali, daerah yang berwarna
Jika infeksi dicegah, luka bakar akan sembuh dalam 3-9 minggu
15
dalam, tidak dijumpai bula, apendises kulit rusak, kulit yang terbakar
yang dikenal sebagai scar, tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang
dan dermis yang dikenal scar, tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang
2013).
mengalami defek akibat kerusakan integritas kulit yang terjadi adalah fase
16
a. Fase inflamasi
hari ke-5 pasca cedera. Tujuan utama fase ini adalah hemostasis,
dan mencegah perdarahan lebih lanjut pada fase ini. Pembuluh darah
luka kronis yang tak kunjung sembuh (Regan dkk. dalam Hidayat,
17
membentuk kapiler baru untuk mencapai daerah luka. Pada akhir fase
Hidayat, 2013).
yang tersusun dari kumpulan fibroblas, makrofag dan sel endotel yang
18
yang menarik dari fase proliferasi ini adalah bahwa pada suatu titik
19
Hidayat, 2013).
rupa seperti jaringan asalnya. Fase maturasi ini berlangsung mulai hari
kemudian diserap. Fase ini berupa jaringan parut yang pucat, tipis,
20
terkarakteristik dengan baik. Mencit sering digunakan sebagai hewan uji coba
karena memiliki susunan genetik yang hampir sama dengan manusia, serta
cukup mudah sehingga memudahkan peneliti melakukan uji coba pada mencit.
akan dihasilkan strain murni dari mencit. Menurut Mangkoewidjojo dan Smith
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Mamalia
Ordo : Rodentia
Family : Muridae
Genus : Mus
21
berwarna putih, memiliki siklus estrus teratur yaitu 4-5 hari. Kondisi ruang
untuk pemeliharaan mencit harus senantiasa bersih, kering dan jauh dari
dengan umur 35-60 hari memiliki berat badan 18-35 g. Lama hidup mencit
berkisar 1-2 tahun, namun dapat mencapai usia 3 tahun. Masa reproduksi
mencit betina berlangsung 1,5 tahun. Mencit betina ataupun jantan dapat
dikawinkan pada umur 8 minggu. Lama masa bunting berkisar 19-20 hari.
Jumlah anak mencit rata-rata 6-15 ekor dengan berat lahir antara 0,5-1,5 g.
yaitu daur estrusnya teratur dan dapat dideteksi, periode bunting yang
22
Beberapa penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini yaitu sebagai
berikut :
dulcis F.) Dan Minyak Kelapa Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)”
luka bakar. Penelitian ini digunakan sebagai dasar untuk membuat luka
23
E. Kerangka Berpikir
menyebabkan substansi jaringan rusak atau hilang (Umar dalam Lilis, 2015).
disebabkan oleh kontak kulit dengan suhu yang lebih tinggi misalnya; api, air
panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi (Moenadjat dalam Sumoza dkk., 2014).
disekitar kita baik yang diperoleh dari tanaman maupun hewan. Pengobatan
cepat. Sebagai contoh penutupan luka gores (lacerated wound) dengan daun
sirih atau daun binahong yang ada di sekitar. Begitu pula penanganan pada
luka bakar (combustio) dengan luas luka yang kecil dapat ditangani dengan
24
pisang kepok untuk merangsang pertumbuhan sel-sel baru pada luka bakar,
lainnya mengenai aktivitas sediaan gel ekstrak batang semu pisang ambon
saponin dengan kandungan yang paling banyak, kemudian flavonoid dan tanin
2013). Tanin dalam tanaman menyebabkan timbulnya rasa sepet selain itu
berwarna putih seperti susu. Zat-zat yang terkandung dalam cairan getah dapat
tanin, lendir, enzim, damar dan lain-lain. Pada familia Musaceae dihasilkan
tanin. Tentang warna getah tidak selamanya jernih atau seperti susu,
25
Modern
Pengobatan
Luka Bakar
Tradisional
Merangsang pertanaman
Uji efektivitas tanin, sel-sel baru,
saponin & flavonoid antiperadangan, anti
mikroba, antiseptik &
pereda rasa perih
26
F. Hipotesis
1. Getah batang semu pisang ambon (Musa acuminata) dan getah batang
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
(Musa acuminata) dan getah batang semu pisang kepok (Musa balbisiana)
dalam pengecilan panjang luka bakar pada mencit (Mus musculus). Penelitian
B. Variabel Penelitian
3. Variabel kendali :
b) Luka bakar dengan luas luka sebesar 1,5 cm dan dengan derajat
luka II dalam
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
g) Dosis obat 3 ml
C. Batasan Penelitian
1. Pisang yang digunakan ialah pisang ambon dan pisang kepok. Pisang yang
digunakan adalah pisang yang masih muda pada bagian batang semu.
bulan.
3. Jenis luka bakar yaitu panas (termal) dengan derajat II dalam, luka dibuat
4. Penelitian ini hanya mengukur luas penyembuhan luka bakar pada mencit
tumbuhnya bulu.
1. Alat
erlenmeyer steril, jangka sorong, autoklaf, set alat bedah seperti: gunting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
diseksi, pinset, pisau bedah, klem, korek api, kapas, cotton bud steril,
2. Bahan
Getah batang semu pisang ambon, getah batang semu pisang kepok,
bioplacenton, akuades steril, B-2, air mineral, alkohol, dan mencit berjenis
kelamin jantan, berusia 3 bulan dan berat badan berkisar 250 – 300 g.
E. Cara Kerja
1. Tahap Persiapan
diadaptasi selama 5 hari dengan pemberian pakan B-2 dan air mineral
untuk minum.
akuades.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
bagian batang semu pisang yang masih muda, batang semu diiris
dipegang dengan tangan (gambar 3.1.a). Saat getah tidak lagi keluar,
batang semu pisang di area lain agar getah keluar kembali. Getah
31
c. Pada mencit yang diberi perlakuan getah batang semu pisang, peneliti
sehari.
32
bulu di sekitar area luka dan perubahan warna pada luka dilakukan
selama 21 hari.
Data diambil setiap hari dengan mengukur panjang luka bakar pada
jangka sorong digital sehingga saat mencit akan diukur panjang luka,
jangka sorong cukup ditempel pada bagian punggung mencit lalu geser
scroll bawah sepanjang luka pada mencit, layar pada jangka sorong akan
area luka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
A B C
D E F
Gambar. 3.1. Tahap-tahap penelitian: a. Pengambilan getah batang semu pisang b. Pencukuran bulu
mencit c. Pemanasan scalpel di atas Bunsen d. Penempelan scalpel panas pada punggung mencit e.
Pemberian obat pada area luka f. Pengukuran panjang luka dengan jangka sorong digital
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
F. Analisis Data
Data yang didapat ialah data berupa kuantitatif dan deskripsi. Data
kuantitatif yaitu data berupa angka yang diperoleh dari pengukuran panjang
luka bakar pada mencit menggunakan jangka sorong. Data angka panjang luka
bakar akan ditampilkan dalam diagram garis. Data deskriptif yaitu berupa
pertumbuhan bulu mencit pada area luka bakar dan warna luka pada area luka
bakar.
dan 4.10 untuk SMA kelas XI di dalam kelas. Peneliti juga berharap penelitian
ini dapat merangsang siswa untuk berpikir kritis dalam diskusi kelompok.
luka bakar pada mencit selama 3 hari yang kemudian dipresentasikan. Sebagai
kerja siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
Hasil penelitian ini menyajikan data proses penyembuhan luka bakar yang
pengamatan pertumbuhan bulu dan perubahan warna luka pada mencit selama dua
minggu. Berikut ini grafik tentang rata-rata panjang luka yang diukur
14.00
12.00
Panjang Luka Bakar (mm)
10.00
8.00 Rata-rata PA
6.00 Rata-rata PK
Rata-rata K+
4.00
Rata-rata K-
2.00
0.00
1 2 3 4 5 6 7
Hari ke-
(Mus musculus) dengan perlakuan getah batang semu pisang kepok (Musa
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
balbisiana) lebih baik daripada perlakuan getah batang semu pisang ambon
Faktor lain seperti kandungan fitokimia antara getah batang semu pisang
kepok dan pisang ambon tidak jauh berbeda. Hal yang menyebabkan
air dikarenakan getah pisang ambon lebih encer daripada getah pisang
37
dkk, dapat diambil kesimpulan bahwa getah pisang yang kental lebih baik
daripada getah pisang yang encer atau bercampur dengan air, dengan kata
lain getah pisang kepok lebih kental dibandingkan getah pisang ambon.
luka memar, luka bakar, luka bekas gigitan serangga dan sebagai
Sundari (2015), pisang kepok yang telah dilakukan uji skrinning fitokimia
dan antrakuinon.
pisang ambon terkena air dari tetesan daun pisang, sehingga menyebabkan
kandungan getah yang saat diambil bercampur dengan air yang terkena
guncangan saat peneliti menekan batang semu pisang. Posisi getah batang
semu pisang kepok yang jauh dari daun pisang yang basah menyebabkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
getah batang semu pisang kepok sedikit terkena air dan peneliti menekan
batang semu pisang tidak terlalu keras. Hal ini yang mempengaruhi
luka bakar.
panjang luka dari hari ke hari semakin mengecil, namun pada pisang ambon
tidak. Hal ini dapat dikarenakan faktor dari sistem imun tubuh mencit, faktor
semu pisang mengalami perubahan fisik. Perubahan fisik yang terjadi pada
getah batang pisang ambon terdapat dua lapisan yaitu getah dan air. Hal ini
terjadi karena senyawa flavonoid dapat larut dalam air. Flavonoid yang larut
dalam air dapat mengurangi kandungan flavonoid itu sendiri sehingga kinerja
39
pengecilan panjang luka bakar yang tidak sesuai, yang seharusnya panjang
terjadi peningkatan. Pada hari ke-3 dan ke-4 kontrol negatif mengalami
kenaikan panjang luka yang cukup besar, hari ke-5 mengalami penurunan
panjang luka, hari ke-6 mengalami peningkatan panjang luka kembali namun
tidak tinggi dan pada hari ke-7 mengalami penurunan panjang luka kembali.
Hal ini terjadi karena perlakuan kontrol negatif hanya menggunakan perlakuan
akuades steril yang dioleskan pada luka bakar mencit, sehingga sangat rentan
terkena bakteri.
Resiko infeksi dapat terjadi dari kandungan akuades steril yang tidak
semakin parah, hal ini ditandai dengan keluarnya nanah dan dapat berujung
pembusukan luka. Faktor dari dalam mencit juga berpengaruh dalam proses
penyembuhan luka bakar. Mencit yang hanya dibasuh dengan akuades steril
menyebabkan mencit merasa kesakitan. Hal ini ditandai dengan keluarnya air
40
ialah:
2. Kondisi tubuh, kondisi tubuh seperti system imun yang baik pastinya
pembengkakan.
mendinginkan saat dioleskan pada luka bakar memberikan sensasi tenang pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
psikologis mencit. Mencit tidak merasakan kesakitan yang lama akibat luka
bakar. Hal ini terlihat jelas ketika pemberian bioplacenton kedua kalinya,
maturasi. Menurut Lorenz dkk. dalam Hidayat (2013), fase inflamasi suatu
proses hemostasis yang cepat dan dimulainya suatu siklus regenerasi jaringan.
Fase ini dimulai setelah cedera sampai hari ke-5 pasca cedera. Pada fase ini
terjadi peradangan, hal ini ditandai setelah mencit dilukai dan dioleskan obat,
mencit merasa kesakitan hal ini dibuktikan dengan jeritan mencit. Jeritan
mencit masih berlangsung saat dioleskan obat untuk kesekian kalinya hingga
beberapa hari. Namun pada hari ke-2 mencit dengan perlakuan bioplacenton
sudah tidak merasa takut maupun kesakitan. Hal ini terlihat saat mencit akan
diambil dari kandang untuk dioleskan obat kembali, mencit tidak sulit
ditangkap dan saat dioleskan obat kembali mencit tidak mengeluarkan air
ekstrak plasenta 10%, Neomycin sulfat 0,5% dan jelly base, sehingga berefek
mendinginkan luka bakar dan mencit merasa nyaman dan tidak kesakitan.
karena kandungan saponin, namun efek ini tidak sedingin bioplacenton yang
sensasi dinginnya sangat terasa saat dioleskan. Getah batang semu pisang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
tidak jauh berbeda dengan bioplacenton dalam mereda rasa sakit. Hal ini
dibuktikan pada hari ke-3 mencit tidak sulit ditangkap dan tidak mengeluarkan
Getah batang semu pisang juga dapat meredakan rasa sakit karena adanya
kandungan flavonoid, sehingga mencit tidak merasa kesakitan yang lama. Hal
ini senada dengan Perdana (2013), menyatakan bahwa flavonoid pada getah
batang semu pisang berfungsi pereda nyeri dan menstimulasi sel darah putih.
Hal berbeda terlihat pada mencit dengan perlakuan akuades steril, pada hari
ke-7 mencit masih susah untuk ditangkap dan masih mengeluarkan kotoran
dan air kencing saat akan dioleskan obat kembali. Hal ini terjadi karena
meredakan rasa sakit pada mencit. Perbedaan ini terjadi karena perbedaan
Gurtner dalam Hidayat (2013) mengatakan bahwa tujuan utama fase ini
maupun infeksi oleh agen mikrobial patogen. Netrofil pada umumnya akan
(2013), pada akhir fase inflamasi mulai terbentuk proses granulasi. Pada
penelitian ini proses granulasi terjadi pada hari ke-4 setelah terjadinya luka.
granular yang ditandai dengan adanya warna kemerahan pada area luka seperti
43
kaya fibroblas, kapiler dan sel radang tetapi tidak mengandung ujung saraf.
Menurut Singer dalam Isrofah (2013), pada fase ini terjadi re-epitelisasi yang
dimulai beberapa jam setelah terjadinya luka bakar. Menurut Kalangi dalam
yang mengalami kerusakan yang terkena luka bakar. Semakin cepat terjadi
proses re-epitellisasi pada perlakuan pisang kepok berlangsung cepat. Hal ini
a b c
Gambar 4.3. a. kondisi bulu hari ke-2 b. kondisi bulu hari ke-4 c. kondisi bulu hari
ke-6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Hal tersebut senada dengan Fitriyah (2011) menyatakan bahwa lektin yang
sel kulit. Fase proliferasi merupakan fase kedua yang berlangsung dari hari ke-
4 hingga hari ke-21 pasca cedera. Pada fase ini keratin sudah mulai bekerja
beberapa jam pasca cedera. Keratin inilah yang menjadi dasar terbentuknya
lapisan kulit pada area luka bakar. Pada fase ini proses pembuluh darah baru
akan terjadi. Jaringan granular mulai terbentuk pada fase pertama hingga fase
penting fase proliferasi. Tanpa adanya pembentukan pembuluh darah baru dan
Sel punca merupakan sel yang belum berdiferensiasi dan dapat tumbuh
menjadi berbagai jenis sel, seperti sel darah merah, sel otot atau sel otak.
tekanan oksigen sekitar menjadi perantara dalam proses diferensiasi sel punca.
Hal yang menarik dari fase proliferasi ialah proses re-epitellisasi serta
penyembuhan luka. Selama fase ini jaringan baru yang terbentuk akan
tersusun seperti jaringan asalnya. Menurut Gurtner dalam Hidayat (2013), fase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
maturasi ini berlangsung mulai hari ke-21 hingga sekitar 1 tahun. Perubahan
matriks temporer yang berlebihan dan penataan serat kolagen sepanjang garis
dalam Hidayat (2013), menyatakan bahwa fase ini terdapat jaringan parut
yang pucat, tipis, lemas dan mudah digerakkan dari dasarnya. Kekuatan
jaringan parut bekas luka akan semakin meningkat akibat berubahnya tipe
kolagen. Menurut Gurtner dalam Hidayat (2013), pada akhir fase remodeling,
jaringan baru hanya akan mencapai 70% dari kekuatan jaringan awal.
jenis luka, kedalaman luka serta perlakuan pada luka itu sendiri. Indikator
luka.
Pada hari pertama mencit dilukai, luka berwarna merah. Beberapa mencit
yang dilukai ada yang berwarna coklat kehitaman. Hal ini disebabkan saat
pemotongan bulu mencit hasilnya kurang rapi dan masih menyisakan bulu
mencit sehingga saat dilukai, bulu terkena skalpel panas akibatnya bulu
menjadi gosong. Pada hari ke-4 warna bekas luka pada mencit dengan
menjadi merah muda. Fitriyah (2011), menjelaskan bahwa hal ini menandakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
sel kulit, sehingga sel kulit cepat berregenerasi sehingga terjadilah perubahan
penyembuhan luka ialah perubahan warna pada area luka yang mendekati
gambar 4.4.
a b
Gambar. 4.4. a. awarna luka masih merah pada hari ke-2 b. warnabluka menghitam
pada hari ke-14
Pada gambar 4.4 terlihat perbedaan warna yang terjadi dari hari ke-2
hingga hari ke-14. Warna luka pada gambar a berwarna merah sedangkan
sama dengan warna kulit normalnya. Proses perubahan warna kulit mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
warna kulit normalnya akan membutuhkan waktu yang cukup lama bahkan
saponin warna, hal ini dikarenakan getah batang semu pisang kepok
akuades steril mengalami perubahan warna bekas luka yang cukup lama.
Perlakuan dengan akuades steril mengalami perubahan warna luka pada hari
ke-6, warna luka dari merah berubah menjadi warna merah muda. Mencit
dengan perlakuan pisang ambon pada hari ke-5 mengalami perubahan warna
luka dari merah berubah menjadi sedikit kehitaman. Warna kehitaman inilah
perubahan warna. Hal ini disebabkan karena kandungan akuades steril yang
perubahan warna.
48
3. Tumbuhnya bulu
pisang kepok pertumbuhan bulu sudah dimulai. Perlakuan akuades steril dan
pertumbuhan bulu akan segera dimulai serta area luka sudah mengering
sehingga pertumbuhan bulu dapat dimulai. Perlakuan pisang kepok tidak jauh
perlakuan pisang kepok, mengalami pertumbuhan bulu dengan baik dan cepat.
Pada hari ke-4 bulu mencit perlakuan bioplacenton dan perlakuan pisang
kepok sudah mulai tumbuh bulu. Pada hari ke-10 bulu pada perlakuan
bioplacenton sudah hampir tumbuh setengah dari luas area luka. Pada
perlakuan bioplacenton area luka pada hari ke-12 sudah mengalami keropeng
49
3. Psikologis mencit
Pada perlakuan pisang ambon keropeng terjadi lebih dari 14 hari yang
melebihi waktu pengamatan dalam penelitian ini. Hal ini disebabkan karena
area luka masih sedikit basah dan belum terbentuk keropeng serta kandungan
senyawa kimia yang terdapat pada getah pisang, kurang efektif dalam proses
proses pertumbuhan bulu, pengeringan luka serta perubahan warna luka. Hal
ini dikarenakan luka hanya diolesi dengan akuades steril yang tidak memiliki
area luka yang masih basah dan warna luka masih merah tua juga menjadi
keropeng terjadi lebih dari hari ke-14 sama halnya dengan perlakuan pisang
perlakuan pisang ambon. Hal ini disebabkan karena kandungan akuades steril
kesembuhan seperti tumbuhnya bulu, warna pada area luka berubah dan
panjang luka mengecil. Area luka yang mengalami keropeng akan mengelupas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
dengan sendirinya, di bawah ini gambar 4.5 merupakan foto keadaan area luka
a b c d
Gambar 4.6. a. mencit perlakuan pisang ambon b. mencit perlakuan pisang kepok c.
mencit perlakuan kontrol (+) d. mencit perlakuan kontrol (-)
kedalaman luka serta perlakuan pada luka. pada gambar 4.6 juga terlihat
adanya jaringan parut yang berwarna merah pucat, licin serta lemas. Pada
gambar 4.6 ada yang tidak memperlihatkan adanya jaringan parut, contohnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
pada gambar B terlihat area luka berwarna coklat kehitaman yang mengalami
parut. Area tersebut dapat mengalami jaringan parut yang abnormal yang
Pada gambar 4.6 terlihat berbeda-beda hal ini dapat terjadi dikarenakan
beberapa hal seperti pada gambar B luka bakar mengalami gosong, pada
kurang pendek dan pada gambar D luka bakar terbentuk dengan baik.
kendala dan keterbatasan. Kendala yang dialami ialah keadaan kandang yang
lembab karena tetesan air minum dan kurangnya paparan sinar matahari
menyebabkan luka sukar mengering. Hal ini dapat memicu terjadinya infeksi.
Adapun alternatif lain, yaitu dengan membuka pintu agar terkena sinar
matahari, namun hal ini beresiko menggangu psikologis mencit akibat suara
52
Hal ini disebabkan karena saat pengambilan getah pisang ambon, getah
bercampur dengan air dari tetesan daun yang terkena guncangan saat
bakar pada mencit yang diberi perlakuan dengan getah batang pisang
mencit.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Getah batang semu pisang ambon (Musa acuminata) dan getah batang
2. Berdasarkan rata-rata panjang luka bakar getah batang semu pisang kepok
B. Saran
1. Saat pembuatan luka bakar pada mencit, usahakan mencit dalam keadaan
tenang
pada mencit
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
tenang
6. Perlu dilakukan uji kandungan getah batang semu pisang kepok (Musa
balbisiana) selain senyawa kimia saponin, flavonoid dan tanin yang dapat
BAB VI
Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XI semester ganjil, pada materi sistem
ekskresi melalui kegiatan presentasi dan diskusi kelompok. Materi terkait sistem
Sub bab ini dapat dilakukan dengan kegiatan presentasi dan diskusi
Dalam RPP tersebut, tatap muka bersama dengan siswa dirancang sebanyak 8 jam
pertemuan (jp), yang dibagi dalam tiga kali pertemuan dengan pembagian waktu
masing-masing pertemuan 3 jp. 2 jp dan 3 jp. Tujuan dari setiap kegiatan yang
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
1. Pertemuan I
pada kulit
2. Pertemuan II
3. Pertemuan III
- Soal evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Fitriyah, Laili. 2011. Pengaruh Getah Pohon Pisang Ambon (Musa Acuminate, L)
Terhadap Waktu Perdarahan, Koagulasi Dan Penutupan Luka Pada
Mencit (Mus musculus). Skripsi. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Hidayat, Taufiq Sakti Noer. 2013. Peran Topical Ekstrak Gel Aloe Vera Pada
Penyembuhan Luka Bakar Derajat Dalam Pada Tikus, Skripsi,
Universitas Airlangga. Surabaya
Isrofah, Sagiran, Moh. Afandi. 2013. Efektifitas Salep Ekstrak Daun Binahong
(Anredera cordifolia (ten) S) Terhadap Proses Penyembuhan Luka
Bakar Derajat 2 Termal Pada Tikus Putih (Rattus novergicus).
Muhammadiyah Journal of Nursing. Vol 1 No 3. 2013
Ningsih, Ayu Putri, Nurmiati dan Anthoni Agustien. 2013. Uji Aktivitas
Antibakteri Ekstrak Kental Tanaman Pisang Kepok Kuning (Musa
paradisiaca Linn.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia
coli. Jurnal Biologi Universitas Andalas, 2(3) – September 2013: 207-
213.
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Sari, Etika Julita. 2016. Struktur Tulang Belakang Fetus Mencit (Mus musculus)
Setelah Pemberian Ekstrak Rimpang Teki (Cyperus rotundus). Skripsi.
Universitas Lampungss
Sumoza, Nelsy Sucidayana, Efrizal, dan Resti Rahayu. 2014. Pengaruh Gambir
(Uncaria gambir R) Terhadap Penyembuhan Luka Bara Pada Mencit
Putih (Mus musculus L) Jantan. Jurnal. Biologi Universitas Andalas.
Vol 3 No. 4. Desember 2014.
Sundari, Lilis. 2015. Pengaruh Getah Pelepah Pisang Kepok (Musa balbisiana)
Terhadap Waktu Penyembuhan Luka Pada Mencit (Mus musculus).
Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo.
Surahman, Agus, Hendra Ermawan dan Zwageri Argo Pitoyo. 2009. Pemanfaatan
Getah Bonggol Pisang Sebagai Obat Oles Alternatif Penyembuh Luka
Lecet. Makalah. Universitas Negeri Malang.
Lampiran 1
KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
1.1. Mengamati
Mengagumi keteraturan Struktur dan
Guru mengajak murid untuk
Tugas 8 x 45 Buku siswa
dan kompleksitas ciptaan fungsi sel pada Siswa JP
mengamati video anatomi kulit yang Buku
Tuhan tentang struktur dan sistem ekskresi tersusun atas beberapa bagian. mempelajari
biology
fungsi sel, jaringan, organ manusia. Guru menjelaskan prosedur kembali materi
penyusun sistem dan Struktur kulit presentasi dari LKS, hanya beberapa yang sudah Internet
kelompok yang dapat presentasi Buku
bioproses yang terjadi pada Fungsi struktur karena terkait waktu, watktu
diberikan
mahluk hidup. kulit prsentasi dan tanya jawab selama 20 Siswa membuat referensi
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, Fungsi kulit menit gambar berbagai
tekun, jujur terhadap data Gangguan pada anatomi kulit sumber
Menanya
dan fakta, disiplin, kulit normal dan
Guru memberikan kesempatan
tanggung jawab, dan peduli kepada siswa untuk bertanya terkait kulit yang
dalam observasi dan video anatomi kulit mengalami
eksperimen, berani dan Siswa yang lainnya dapat mencoba gangguan
memberikan jawaban/hasil analisa
santun dalam mengajukan
sementara.
pertanyaan dan Siswa diberi kesempatan untuk Tes
berargumentasi, peduli bertanya mengenai prosedur Soal essai
lingkungan, gotong presentasi
royong, bekerjasama, cinta Guru memberi kesempatan pada
siswa untuk tanya jawab
damai, berpendapat secara
ilmiah dan kritis, responsif Mengumpulkan Data
dan proaktif dalam dalam Guru membagi siswa dalam
setiap tindakan dan dalam kelompok dan mengajak siswa
untuk berdiskusi dalam
melakukan pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Mengasosiasikan
Siswa secara berkelompok
3.9. Memahami struktur, fungsi mendiskusikan soal pada video
dan gangguan pada kulit. Siswa menuliskan hasil diskusi soal
pada video dalam bentuk laporan
4.10. Melakukan pengukuran tertulis dan PPT singkat
Kelompok lain yang tidak presentasi
pengecilan panjang luka dapat menuliskan hal-hal penting
yang disampaikan oleh kelompok
bakar pada mencit
presentasi sebagai catatan tambahan
menggunakan jangka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lampiran 2
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
65
66
E. Materi Pembelajaran
a) Materi Konsep
Struktur kulit
Fungsi kulit
Gangguan pada kulit
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Discovery
3. Metode : Presentasi siswa, diskusi dan literature
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
G. Kegiatan Pembelajaran
Waktu
No Deskripsi Kegiatan Guru dan Siswa
(menit)
1 o Menyiapkan Guru memberikan salam dan berdoa bersama 20
kondisi belajar Guru mengabsen, mengondisikan kelas
o Melakukan
Apersepsi: membangun analogi siswa, Guru membawa
apersepsi
jeruk, kemudian menunjuk dua siswa, satu untuk
menusuk jeruk tanpa kulit dengan pisau dan satu untuk
menusuk jeruk yang berkulit dengan pisau,
68
d. Mengasosiasikan
Siswa secara berkelompok mendiskusikan soal pada
video
Siswa menuliskan hasil diskusi soal pada video dalam
bentuk laporan tertulis dan PPT singkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
e. Mengomunikasik
an
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat
dari hasil diskusi siswa.
o Memotivasi
Guru memberi tayangan video pendek mengenai nilai
kejujuran
70
o Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
c. Mengkomunikasi
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok terkait
kan
LKS
Guru memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk
bertanya
71
o Memotivasi
Guru memberi tayangan video pendek mengenai nilai
kejujuran
72
b) Media:
- Komputer/laptop, LCD
- Alat tulis
- LKS
- Jeruk
- Pisau
- Video
- Lembar soal evaluasi
I. Penilaian
J. Lampiran
1. Instrumen Penilaian Kognitif
2. Instrumen Penilaian Psikomotor
3. Instrumen Penilaian Afektif
4. Kisi-kisi soal evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Rike Pangestika
121434061
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3
Alat Bahan
Cara kerja:
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
76
4) Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4
Soal Evaluasi
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4
Level Jumlah
Kompetensi Dasar Indikator No Soal
Kognitif Soal
3.9.1 Menyebutkan
struktur penyusun
C1 1 1
kulit
3.9.2 Mendeskripsikan
3.9 fungsi struktur
Memahami C2 2 1
kulit
struktur, fungsi dan
gangguan pada 3.9.3 Menganalisis
kulit. gangguan pada
kulit
C4
3 1
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4
Penilaian Kognitif
Kelas/semester : XI/II
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
81
3 Pada kulit secara alamiah Siswa Siswa hanya Siswa hanya Siswa hanya Siswa hanya Siswa
melakukan proses penyembuhan menjelaskan 3 menjelaskan 3 menjelaskan 3 menjelaskan menjelaskan tidak
sendiri. Tubuh memiliki 3 fase dan fase dan fase dan 2 fase dan 1 fase dan menjawab
tahapan dalam penyembuhan menyebutkan menyebutkan menyebutkan 1 menyebutkan menyebutkan atau
luka, yaitu fase inflamasi, fase perbedaan 2 perbedaan perbedaan 2 perbedaan 1 perbedaan jawaban
proliferasi dan fase maturasi setiap fase setiap fase setiap fase setiap fase setiap fase salah
(remodeling). Fase inflamasi
merupakan fase dimana tubuh
secara alamiah melakukan
proses hemostasis, yaitu proses
pemberhentian perdarahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
83
84
Lampiran 4
Penilaian Afektif
Kelas/semester : XI/ II
Aspek Penilaian
No Nama Siswa Kerjasama Santun Proaktif
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Kriteria nilai :
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
A. Kerjasama
SKOR
1 2 3 4 5
Kurang Kerjasama Kerjasama Kerjasama Kerjasama dalam
bekerjasama dalam berbagi dalam berbagi dalam berbagi berbagi pendapat,
dalam berbagi pendapat pendapat dan pendapat, kerjasama dalam
pendapat, berbagi kerjasama kerjasama berbagi tugas,
tugas, menjawab dalam berbagi dalam berbagi kerjasama dalam
persoalan dan tugas tugas dan menjawab
mencari kerjasama persoalan dan
informasi/mengu dalam kerjasama dalam
mpulkan data menjawab mencari
persoalan informasi/mengu
mpulkan data
B. Santun
SKOR
1 2 3 4 5
Kurang santun Santun dalam Santun dalam Santun dalam Santun dalam
dalam mengutarakan mengutarakan mengutarakan mengutarakan
mengutarakan pendapat pendapat dan pendapat, santun pendapat,
pendapat, dalam santun dalam dalam santun dalam
menghargai menghargai menghargai menghargai
pendapat orang pendapat orang pendapat orang pendapat orang
lain, dalam lain lain dan santun lain, santun
bertindak dan dalam bertindak dalam bertindak
dalam mengolah dan santun
informasi/fakta dalam mengolah
informasi/fakta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
C. Proaktif
SKOR
1 2 3 4 5
Kurang proaktif Proaktif Proaktif dalam Proaktif dalam Proaktif dalam
dalam dalam berpendapat berpendapat, berpendapat,
berpendapat, berpendapat dan proaktif proaktif dalam proaktif dalam
mencari dalam mencari mencari mencari
informasi/fakta, informasi/fakta informasi/fakta informasi/fakta,
berbagi tugas dan proaktif proaktif dalam
kelompok dan dalam berbagi berbagi tugas
dalam menjawab tugas kelompok dan
persoalan kelompok proaktif dalam
menjawab
persoalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4
Penilaian Psikomotor
Kelas/semester : XI / II
Aspek Penilaian
No Trampil Trampil menyajikan Trampil
Nama Siswa
Urut menjawab materi presentasi di bertanya
pertanyaan depan kelas
Kriteria nilai :
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
C. Trampil bertanya
1 2 3 4 5
Kurang trampil Trampil Trampil bertanya Trampil bertanya Trampil bertanya
bertanya seperti: bertanya seperti: aktif seperti: aktif seperti: aktif
bertanya harus seperti: aktif bertanya tanpa bertanya tanpa bertanya tanpa
disuruh terlebih bertanya disuruh, disuruh, disuruh, pertanyaan
dahulu, pertanyaan tanpa disuruh pertanyaan pertanyaan menarik, pertanyaan
tidak menarik, menarik menarik, sesuai topik dan
pertanyaan tidak pertanyaan sesuai pertanyaan berbobot
sesuai topik dan topik
pertanyaan tidak
berbobot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5
HASIL PENGAMATAN
14.00
Panjang Luka Bakar (mm)
12.00
10.00
8.00 Rata-rata PA
6.00 Rata-rata PK
4.00 Rata-rata K+
2.00 Rata-rata K-
0.00
1 2 3 4 5 6 7
Hari ke-
Keterangan:
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
P1 (A) P2 (K) K+ K-
Hari/ Tgl
P1 a P1b P1c P2a P2b P2 c K+a K+b K+c K-a K-b K-c
13/11 - - - + + + + + + - - -
14/11 - - - + + + + + + - - -
15/11 + + + + ++ ++ ++ ++ ++ + + +
16/11 + ++ + + ++ ++ ++ ++ ++ + + +
17/11 + ++ + + ++ ++ ++ ++ ++ + + +
18/11 + ++ + + ++ ++ ++ ++ ++ + + +
Bulu Mencit
19/11 ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ + + +
20/11 ++ ++ ++ ++ ++ ++ +++ +++ +++ + + +
21/11 ++ ++ ++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ ++ ++ ++
22/11 ++ ++ ++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ ++ ++ ++
23/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ ++ ++ ++
24/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ ++ ++ ++
25/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++
26/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++
27/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++
28/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++
29/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++
30/11 +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++
10/11 + + + + + + + + + + + +
11/11 + + + + + + + + + + + +
12/11 + + + + + + + + + + + +
13/11 + + + + + + ++ ++ ++ + + +
14/11 + + + ++ ++ ++ ++ ++ ++ + + +
15/11 ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ + + +
16/11 ++ ++ ++ ++ ++ ++ +++ +++ +++ ++ ++ ++
Warna Bekas Luka
92
B. Warna Luka
+ ++ +++ ++++
Warna luka Warna luka Warna luka Warna luka sudah
berwarna berwarna merah berwarna merah berwarna kulit
merah muda pada normalnya
kebiruan