DISUSUN OLEH :
DEWI RAHMAWATI 201420461011056
BAB II
JURNAL PENELITIAN
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Profil Penelitian
Judul penelitian
“Therapeutic Hypothermia after Out-of-Hospital Cardiac Arrest in Children”
“Terapi Hipotermia Setelah Keadaan Henti Jantung pada Anak”
Pengarang/ Author/s:
Frank W. Moler, M.D., dkk.
Sumber/ Source:
The new england journal o f medicine
Major/ minor subject (Key Words):
-
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efektifitas terapi hipotermia yang
diberikan pada pasien anak setelah mengalami keadaan henti jantung saat di rumah
sakit. Terapi hipotermia dianjurkan untuk pasien dewasa maupun anak yang habis
mengalami keadaan cardiac arrest saat berada di rumah sakit. penelitian ini
ditujukan untuk pasien anak-anak yang tidak sadarkan diri setelah mengalami
serangan jantung (cardiac arrest). Setelah mengalami henti jantung, 6 jam setelah
sirkualsi telah kembali dalam keadaan semula pasien dengan usia lebih dari 2 hari
dan kurang dari usia 18 tahun diberikan terapi suhu. Dimana terapi suhu ini dibagi
menajdi 2 intervensi yaitu terapi hipotermia (suhu target = 33,0oC) dan terapi pada
suhu normal biasa (suhu target 36,8oC). Pengukuran yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Vineland Adaptive Behavior Scales (VABS) dimana jika hasil
ukur mencapai skor 70 ataupun lebih (pada skala 20-160, dengan skor yang lebih
tinggi menunjukkan fungsi yang lebih baik) dan dibandingkan dengan pengukuran
skla VABS sebelum terjadinya cardiac arrest. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa efektifitas terapi hipotermia tidak memberikan manfaat yang signifikan
dalam kelangsungan hidup selama 1 tahun dibandingkan dengan normothermia
terapi.
Tanggal Publikasi:
April 25, 2015
Kelebihan-kelemahan penelitian
Kelebihan:
- Pada penelitian ini mudah dimengerti dan dijelaskan perbedaan intervensi
pada terapi hipotermi dan normotermi.
Kelemahan:
- Penelitian ini tidak dijelaskan tentang perhitungan dengan menggunakan
Vineland Adaptive Behavior Scales, second edition (VABS-II).
*VABS-II, dirancang untuk mengukur perilaku adaptif individu dari lahir
sampai usia 90. The VABS-II berisi 5 domain masing-masing dengan 2-3
subdomain. Domain utama adalah komunikasi, keterampilan dalam
kehidupan sehari-hari, sosialisasi, keterampilan motorik, dan perilaku
maladaptive (opsional). Skor domain menghasilkan perilaku yang adaptif.
1. Komunikasi:
- Reseptif: Bagaimana individu mendengarkan dan memperhatikan dan
apa yang dia mengerti.
- Ekspresif: Apa yang individu katakann, bagaimana ia menggunakan
kata dan kalimat untuk mengumpulkan dan memberikan informasi.
- Menulis: Apa yang individu mengerti tentang bagaimana membuat
kata-kata, dan apa yang dia baca dan tulis.
2. Keterampilan dalam kehidupan sehari-hari:
- Personal: Bagaimana individu makan, gaun, dan praktek kebersihan
pribadi.
- Domestik: Apa tugas yang dikerjakan individu.
- Komunitas: Bagaimana individu menggunakan waktu, uang, telepon,
komputer, dan keterampilan kerja.
3. Sosialisasi:
- Hubungan interpersonal: Bagaimana individu berinteraksi dengan
orang lain.
- Bermain dan Leisure Time: Bagaimana individu menggunakan waktu
luang.
- Keterampilan mengatasi: Bagaimana individu menunjukkan tanggung
jawab dan kepekaan terhadap orang lain.
4. Keterampilan motorik:
- Motorik kasar: Bagaimana individu menggunakan lengan dan kaki
untuk gerakan dan koordinasi.
- Motorik halus: Bagaimana individu menggunakan tangan dan jari untuk
memanipulasi objek.
5. Perilaku maladaptif (pilihan):
- Indeks Perilaku maladaptif: Sebuah gabungan dari Internalisasi,
Eksternalisasi dan jenis-jenis perilaku yang tidak diinginkan yang dapat
mengganggu fungsi adaptif individu.
- Perilaku maladaptif: perilaku maladaptif yang dapat memberikan
informasi penting secara klinis.
- Perilaku adaptif: Sebuah gabungan dari komunikasi, keterampilan
hidup sehari-hari, sosialisasi, dan keterampilan motorik domain.
4.1 Kesimpulan
Pada anak-anak yang bertahan hidup koma setelah serangan henti jantung
rumah sakit, terapi hipotermia dibandingkan dengan terapi normothermia tidak
memberikan manfaat yang signifikan terhadap kelangsungan hidup dengan hasil
fungsional yang baik pada 1 tahun. Kelangsungan hidup pada 12 bulan tidak berbeda
secara signifikan antara kelompok perlakuan.
4.2 Saran
Petugas kesehatan atau tim medis sebaiknya dapat melanjutkan penelitian ini
untuk membantu menemukan apakah terdapat efektivitas terapi hipotermi terhadap
pasien post cardiac arrest dengan intervensi dan populasi berbeda.
DAFTAR PUSTAKA