NPM/KELAS : 1513010037/A
BAB 1
A. Pengertian Kualitas
Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan yang mencakup produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan serta merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang
dianggap kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang). Goetsch
dan David (1994, p.4) membuat definisi mengenai kualitas yang lebih luas cakupannya, definisi
tersebut adalah : Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
» Sepuluh unsur utama TQM (Goetsch dan Davis,1994,pp 14-18) sebagai berikut :
1) Fokus pada Pelanggan
2) Obsesi terhadap Kualitas
3) Pendekatan Ilmiah
4) Komitmen Jangka Panjang
5) Kerja Sama Tim
6) Perbaikan Sistem Secara Berkesinambungan
7) Pendidikan dan Pelatihan
8) Kebebasan yang Terkendali
9) Kesatuan Tujuan
10) Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan
NPM/KELAS : 1513010037/A
BAB 2
B. DIMENSI KUALITAS
Ada delapan dimensi kualitas yang dikembangkan Garvin dan dapat digunakan sebagai kerangka
perencanaan strategis dan analisis, terutama untuk produk manufaktur. Dimensi-dimensi tersebut
adalah:
1) Kinerja (performance)
2) Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features)
3) Kehandalan (reliability)
4) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications)
5) Daya tahan (durability)
6) Serviceability
7) Estetika
8) Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality)
C. SUMBER KUALITAS
1) Program, kebijakan, dan sikap yang melibatkan komitmen dari manajemen puncak.
2) Sistem informasi yang menekankan ketepatan, baik pada waktu maupun detail.
3) Desain produk yang menekankan keandalan dan perjanjian ekstensif produk sebelum
dilepas ke pasar
4) Kebijakan produksi dan tenaga kerja yang menekankan peralatan yang terpelihara baik,
pekerja yang terlatih baik, dan penemuan penyimpangan secara cepat.
5) Manajemen vendor yang menekankan kualitas sebagai sasaran utama.
H. PENGUKURAN KUALITAS
Kualitas dapat diukur melalui penelitian konsumen mengenai persepsi pelanggan terhadap
kualitas suatu produk atau perusahaan. Penelitian konsumen tersebut menggunakan berbagai macam
metode, misalnya sistem keluhan dan saran, ghost shopping, lost customer analysis, maupun dengan
survei pelanggan. Pada hakikatnya pengukuran kualitas suatu jasa atau produk hampir sama dengan
pengukuran kepuasan pelanggan, yaitu ditentukan oleh variabel harapan dan kinerja yang dirasakan
(perceived performance).