ASUHAN KEPERAWATAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Tempat, tanggal lahir : Sleman, 07 Mei 1972
Umur : 44 tahun
Alamat : Burikan, Jetis, Sumberadi, Mlati, Sleman, DIY
Pekerjaan : Buruh harian lepas
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin cerai
Nomor RM : 073723
Tanggal masuk RS : 29 November 2014
Tanggal dirawat Bangsal Srikandi : 01 Desember 2014
Diagnosa medis : F 32.3 Depresi Berat dengan gejala Psikotik
C. ALASAN MASUK RS
Pasien adalah rujukan dari Puskesmas Mlati II dengan keterangan depresi berat
dengan gejala psikotik. Keluarga pasien mengeluhkan pasien sering menangis, sulit
makan. Sejak pasien berhenti bekerja sebagai pembantu rumah tangga karena pasien
mengalami sakit typhoid, ± sudah sejak 1 tahun yang lalu pasien sering terlihat sedih, sulit
tidur, tidak mau makan, tidak mau mandi, merasa tidak berguna, merasa tidak bisa berpikir
dan tidak bertenaga. Pasien kemudian dibawa ke poliklinik jiwa RSJ Grhasia pada tanggal
29 November 2014. Pasien lalu dirawat di Bangsal Bima selama 2 hari. Pada tanggal 01
Desember 2014, pasien dipindah ke bangsal perawatan Srikandi.
E. FAKTOR PREDISPOSISI
Pasien pernah mengalami penyakit kejang typhus ± sudah 1 tahun yang lalu. Pasien
pernah dirawat di puskesmas selama 5 hari. Kepribadian pasien cenderung tertutup.
Keluarga pasien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. Pasien kawin cerai dengan
suaminya sejak anak pasien masih kecil. Pasien mengatakan suaminya mencari uang dan
tidak pulang-pulang.
F. FAKTOR PRESIPITASI
Sejak pasien berhenti bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
G. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Cukup
Kesadaran : Compos mentis
1. Tanda-tanda vital
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 19 x/menit
S : Afebris
2. Status gizi
BB : 41 kg
TB : 148 cm
IMT : 41 kg/2,19 m2 = 18,7 kg/m2 (normal)
3. Keluhan fisik
Tidak ada keluhan.
H. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Pasien
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Tinggal serumah
: Cerai
: Hamil
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Pasien menyukai semua bagian tubuhnya.
b. Identitas
Pasien menyadari dirinya sebagai seorang ibu, mertua dan anak perempuan satu-
satunya di keluarganya.
c. Peran
Pasien mengatakan dirinya berperan untuk membantu ayah dan ibunya yang
sudah tua. Pasien mengatakan tidak mau merepotkan kedua orang tuanya.
d. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin cepat pulang dan bekerja karena sudah merasa bosan
berada di rumah sakit dan rindu dengan keluarganya.
e. Harga diri
Pasien mengatakan dirinya malu dan merasa tidak berguna apabila tidak bekerja.
Pasien mengatakan dirinya merasa sedih dikarenakan pasien belum
mendapatkan pekerjaan. Pasien mengatakan ingin selalu bekerja dan tidak
bermalas-malasan. Pasien mengatakan tidak berguna, merasakan sudah tidak
punya darah dan tidak ada gunanya lagi untuk hidup
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah anaknya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat
Pasien mengatakan jarang mengikuti kegiatan di kampungnya. Pasien
mengatakan selama 1 tahun sebelum masuk RS tidak pernah mengikuti kegiatan
di kampungnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Sebelum sakit typhus, pasien mengatakan tidak ada hambatan dalam hubungan
dengan teman di bangsal. Pasien mengatakan selama 1 tahun sebelum masuk
RS tidak pernah bersosialisasi dengan warga dan tetangga di kampungnya.
Pasien hanya mengurung diri di rumah dan menonton TV. Keluarga pasien
mengatakan kegiatan pasien selama di rumah hanya menonton televisi dan
menangis. Keluarga pasien mengatakan selama di rumah, apabila ada tetangga
yang menyapa pasien, pasien tidak menjawab sapaan. Selama di bangsal pasien
tidak pernah memulai pembicaraan, pasien lebih banyak tiduran di tempat tidur
daripada mengobrol dan berkumpul dengan teman satu bangsal. Pasien
mengatakan belum mengenal dan hapal nama semua pasien satu bangsal.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan beragama Islam.
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan tidak pernah beribadah shalat.
I. STATUS MENTAL.
1. Penampilan
Pasien menggunakan seragam RSJ Grhasia dengan rapi. Penampilan pasien baik dan
bersih. Pakaian sesuai.
2. Pembicaraan
Pasien berbicara dengan lambat. Blocking.
3. Aktivitas motorik
Pasien terlihat lesu. Pasif. Pasien banyak tidur di tempat tidur.
4. Alam perasaan
Pasien mengatakan dirinya merasa sedih dikarenakan pasien belum mendapatkan
pekerjaan. Sedih dirasakan setiap sore hari. Pasien mengatakan ingin selalu bekerja
dan tidak bermalas-malasan karena sudah terbiasa bekerja keras sejak masih SD.
5. Afek
Tumpul.
6. Interaksi selama wawancara
Pasien kooperatif. Kontak mata selama wawancara kurang. Pasien pergi menghindar
dan menolak secara verbal apabila diajak bercerita mengenai kehidupan pribadinya
(blocking).
7. Persepsi
Selama di rumah, keluarga pasien mengatakan pasien sempat mengatakan ingin
bunuh diri, ingin ditabrak mobil dan truk agar mati. Keluarga pasien mengatakan
pasien juga sempat mendengarkan suara agar pasien berenang di kolam ikan, tapi
keluarga pasien membiarkan pasien untuk berenang di kolam. Pasien juga sempat
mengatakan tidak berguna, merasakan sudah tidak punya darah dan tidak ada
gunanya lagi untuk hidup.
8. Proses Pikir
Koheren. Tidak ada masalah.
9. Isi pikir
Pasien tidak mengalami disorientasi. Pasien terlihat stabil dan tidak bingung.
10. Tingkat kesadaran
Orientasi pasien terhadap orang, tempat dan waktu baik.
11. Memori
Ingatan jangka pendek dan panjang pasien baik.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi dan berhitung pasien baik.
13. Kemampuan penilaian
Kemampuan penilaian pasien baik.
14. Daya tilik diri
Pasien mengetahui dirinya dirawat di RSJ Grhasia karena saat pertama kali pasien
masuk RSJ Grhasia merasa kebingungan.
K. MEKANISME KOPING
Pasien mengatakan ketika ada masalah sering memendam sendirian dan menangis.
Pasien mengatakan jarang menceritakan permasalahannya dengan orang lain, orang yang
dipercayai untuk bercerita adalah adiknya dan tantenya. Namun sekarang adiknya tinggal
berjauhan dengannya, sehingga pasien sangat jarang bertemu dan menceritakan
permasalahannya. Pasien mengatakan selama di RSJ Grhasia pasien tidak pernah
menceritakan masalahnya kepada teman-teman satu bangsal.
Maprotiline 1-0-½ Depresi pada pasien Pusing, sakit kepala, kelelahan, sedasi,
50 mg neurosis, gangguan mengantuk, mulut kering, ruam, urtikaria,
dysthymic, depresi mual, muntah, konstipasi, berkeringat,
manik kenaikan BB, gelisah, hipotensi postural,
jarang, konvulsi, gangguan
ekstrapramidal, gangguan tidur,
penglihatan kabur, retensi urin,
peningkatan serum transaminase
M. ANALISA DATA
DATA MASALAH
DO : Harga diri
1. Kontak mata kurang rendah kronik
2. Pasif
3. Pasien terlihat lesu
4. Afek tumpul
5. Pasien berbicara lambat
DS :
1. Pasien mengatakan dirinya malu dan merasa tidak berguna apabila tidak
bekerja
2. Pasien mengatakan dirinya merasa sedih dikarenakan belum
mendapatkan pekerjaan
3. Pasien mengatakan sedih dirasakan setiap sore hari
4. Pasien ingin selalu bekerja dan tidak bermalas-malasan karena sudah
terbiasa bekerja keras sejak masih SD
5. Keluarga pasien mengeluhkan sejak pasien berhenti bekerja sebagai
pembantu rumah tangga karena pasien mengalami sakit typhoid, ± sudah
sejak 1 tahun yang lalu, pasien sering terlihat sedih, sulit tidur, tidak mau
makan, tidak mau mandi, merasa tidak berguna, merasa tidak bisa
berpikir dan tidak bertenaga
DO : Isolasi sosial
1. Pasien pergi menghindar dan menolak secara verbal apabila diajak
bercerita mengenai kehidupan pribadinya
2. Kontak mata kurang
3. Pasif
4. Pasien terlihat lesu
5. Selama di bangsal pasien tidak pernah memulai pembicaraan, pasien
lebih banyak tiduran di tempat tidur daripada mengobrol dan berkumpul
dengan teman satu bangsal.
DS :
1. Pasien mengatakan selama 1 tahun sebelum masuk RS tidak pernah
bersosialisasi dengan warga dan tetangga di kampungnya.
2. Pasien mengatakan selama di rumah hanya mengurung diri di rumah dan
menonton TV
3. Keluarga pasien mengatakan kegiatan pasien selama di rumah hanya
menonton televisi dan menangis
4. Keluarga pasien mengatakan selama di rumah, apabila ada tetangga
yang menyapa pasien, pasien tidak menjawab sapaan
5. Pasien mengatakan selama 1 tahun sebelum masuk RS tidak pernah
mengikuti kegiatan di kampungnya
6. Pasien mengatakan belum mengenal dan hapal nama semua pasien
satu bangsal.
DO : - Ketidakefektifan
DS : manajemen
1. Keluarga pasien mengatakan pasien pernah dibawa ke dukun karena regimen
ada dugaan dari keluarga adanya guna-guna dari orang yang tidak terapeutik
bertanggung jawab keluarga
2. Pasien mengatakan sudah berkali-kali kontrol ke Puskesmas Mlati II
apabila obat habis
3. Keluarga pasien mengatakan pasien juga sempat mendengarkan suara
agar pasien berenang di kolam ikan, tapi keluarga pasien membiarkan
pasien untuk berenang di kolam
4. Sejak pasien berhenti bekerja sebagai pembantu rumah tangga karena
pasien mengalami sakit typhoid, ± sudah sejak 1 tahun yang lalu pasien
sering terlihat sedih, sulit tidur, tidak mau makan, tidak mau mandi,
merasa tidak berguna, merasa tidak bisa berpikir dan tidak bertenaga
O. POHON MASALAH
Isolasi sosial
2. Isolasi sosial 08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014
09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB
Tujuan Umum: 1. Setelah 2x interaksi 1. Bina hubungan saling percaya dengan: Dengan terbinanya hubungan
Pasien dapat pasien menunjukkan a. Beri salam setiap interaksi saling percaya merupakan
berinteraksi tanda-tanda percaya b. Perkenalkan nama, nama panggilan dasar untuk interaksi perawat
dengan orang lain. kepada atau terhadap perawat, dan tujuan perawat dengan pasien dan dasar
perawat: berkenalan untuk merencanakan
Tujuan Khusus: a. Wajah cerah, c. Tanyakan dan panggil nama perencanakan selanjutnya.
1. Pasien dapat tersenyum kesukaaan pasien
membina b. Mau berkenalan d. Tunjukkan sikap jujur dan menepati
hubungan c. Ada kontak janji
saling percaya mata e. Tanyakan perasaan pasien dan
masalah yang dihadapi pasien
d. Bersedia f. Buat kontrak interaksi yang jelas
menceritakan 2. Dengarkan dengan penuh perhatian
perasaan ekspresi perasaan pasien