Anda di halaman 1dari 31

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN

Tanggal pengkajian : 08 Desember 2014


Waktu : 08.00 WIB
Tempat : Bangsal Srikandi
Metode : Wawancara, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi, observasi
Sumber : Pasien, catatan medis dan tim kesehatan

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Tempat, tanggal lahir : Sleman, 07 Mei 1972
Umur : 44 tahun
Alamat : Burikan, Jetis, Sumberadi, Mlati, Sleman, DIY
Pekerjaan : Buruh harian lepas
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin cerai
Nomor RM : 073723
Tanggal masuk RS : 29 November 2014
Tanggal dirawat Bangsal Srikandi : 01 Desember 2014
Diagnosa medis : F 32.3 Depresi Berat dengan gejala Psikotik

B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Tn. R
Umur : 21 tahun
Pekerjaan : Buruh harian lepas
Pendidikan : SD
Hubungan dengan pasien : Anak kandung

C. ALASAN MASUK RS
Pasien adalah rujukan dari Puskesmas Mlati II dengan keterangan depresi berat
dengan gejala psikotik. Keluarga pasien mengeluhkan pasien sering menangis, sulit
makan. Sejak pasien berhenti bekerja sebagai pembantu rumah tangga karena pasien
mengalami sakit typhoid, ± sudah sejak 1 tahun yang lalu pasien sering terlihat sedih, sulit
tidur, tidak mau makan, tidak mau mandi, merasa tidak berguna, merasa tidak bisa berpikir
dan tidak bertenaga. Pasien kemudian dibawa ke poliklinik jiwa RSJ Grhasia pada tanggal
29 November 2014. Pasien lalu dirawat di Bangsal Bima selama 2 hari. Pada tanggal 01
Desember 2014, pasien dipindah ke bangsal perawatan Srikandi.

D. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


Pasien mengatakan pernah mengalami sakit typhoid ± sudah sejak 1 tahun yang lalu.
Keluarga pasien mengatakan pasien pernah mengalami kejang dan biasanya kejang timbul
pada siang hari. Keluarga pasien mengatakan pasien pernah dibawa ke dukun karena ada
dugaan dari keluarga adanya guna-guna dari orang yang tidak bertanggung jawab. Pasien
mengatakan sudah berkali-kali kontrol ke Puskesmas Mlati II apabila obat habis.

E. FAKTOR PREDISPOSISI
Pasien pernah mengalami penyakit kejang typhus ± sudah 1 tahun yang lalu. Pasien
pernah dirawat di puskesmas selama 5 hari. Kepribadian pasien cenderung tertutup.
Keluarga pasien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. Pasien kawin cerai dengan
suaminya sejak anak pasien masih kecil. Pasien mengatakan suaminya mencari uang dan
tidak pulang-pulang.

F. FAKTOR PRESIPITASI
Sejak pasien berhenti bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

G. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Cukup
Kesadaran : Compos mentis
1. Tanda-tanda vital
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 19 x/menit
S : Afebris
2. Status gizi
BB : 41 kg
TB : 148 cm
IMT : 41 kg/2,19 m2 = 18,7 kg/m2 (normal)

3. Keluhan fisik
Tidak ada keluhan.

H. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Pasien

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Tinggal serumah
: Cerai
: Hamil

2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Pasien menyukai semua bagian tubuhnya.
b. Identitas
Pasien menyadari dirinya sebagai seorang ibu, mertua dan anak perempuan satu-
satunya di keluarganya.
c. Peran
Pasien mengatakan dirinya berperan untuk membantu ayah dan ibunya yang
sudah tua. Pasien mengatakan tidak mau merepotkan kedua orang tuanya.
d. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin cepat pulang dan bekerja karena sudah merasa bosan
berada di rumah sakit dan rindu dengan keluarganya.
e. Harga diri
Pasien mengatakan dirinya malu dan merasa tidak berguna apabila tidak bekerja.
Pasien mengatakan dirinya merasa sedih dikarenakan pasien belum
mendapatkan pekerjaan. Pasien mengatakan ingin selalu bekerja dan tidak
bermalas-malasan. Pasien mengatakan tidak berguna, merasakan sudah tidak
punya darah dan tidak ada gunanya lagi untuk hidup
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah anaknya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat
Pasien mengatakan jarang mengikuti kegiatan di kampungnya. Pasien
mengatakan selama 1 tahun sebelum masuk RS tidak pernah mengikuti kegiatan
di kampungnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Sebelum sakit typhus, pasien mengatakan tidak ada hambatan dalam hubungan
dengan teman di bangsal. Pasien mengatakan selama 1 tahun sebelum masuk
RS tidak pernah bersosialisasi dengan warga dan tetangga di kampungnya.
Pasien hanya mengurung diri di rumah dan menonton TV. Keluarga pasien
mengatakan kegiatan pasien selama di rumah hanya menonton televisi dan
menangis. Keluarga pasien mengatakan selama di rumah, apabila ada tetangga
yang menyapa pasien, pasien tidak menjawab sapaan. Selama di bangsal pasien
tidak pernah memulai pembicaraan, pasien lebih banyak tiduran di tempat tidur
daripada mengobrol dan berkumpul dengan teman satu bangsal. Pasien
mengatakan belum mengenal dan hapal nama semua pasien satu bangsal.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan beragama Islam.
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan tidak pernah beribadah shalat.

I. STATUS MENTAL.
1. Penampilan
Pasien menggunakan seragam RSJ Grhasia dengan rapi. Penampilan pasien baik dan
bersih. Pakaian sesuai.
2. Pembicaraan
Pasien berbicara dengan lambat. Blocking.
3. Aktivitas motorik
Pasien terlihat lesu. Pasif. Pasien banyak tidur di tempat tidur.
4. Alam perasaan
Pasien mengatakan dirinya merasa sedih dikarenakan pasien belum mendapatkan
pekerjaan. Sedih dirasakan setiap sore hari. Pasien mengatakan ingin selalu bekerja
dan tidak bermalas-malasan karena sudah terbiasa bekerja keras sejak masih SD.

5. Afek
Tumpul.
6. Interaksi selama wawancara
Pasien kooperatif. Kontak mata selama wawancara kurang. Pasien pergi menghindar
dan menolak secara verbal apabila diajak bercerita mengenai kehidupan pribadinya
(blocking).
7. Persepsi
Selama di rumah, keluarga pasien mengatakan pasien sempat mengatakan ingin
bunuh diri, ingin ditabrak mobil dan truk agar mati. Keluarga pasien mengatakan
pasien juga sempat mendengarkan suara agar pasien berenang di kolam ikan, tapi
keluarga pasien membiarkan pasien untuk berenang di kolam. Pasien juga sempat
mengatakan tidak berguna, merasakan sudah tidak punya darah dan tidak ada
gunanya lagi untuk hidup.
8. Proses Pikir
Koheren. Tidak ada masalah.
9. Isi pikir
Pasien tidak mengalami disorientasi. Pasien terlihat stabil dan tidak bingung.
10. Tingkat kesadaran
Orientasi pasien terhadap orang, tempat dan waktu baik.
11. Memori
Ingatan jangka pendek dan panjang pasien baik.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi dan berhitung pasien baik.
13. Kemampuan penilaian
Kemampuan penilaian pasien baik.
14. Daya tilik diri
Pasien mengetahui dirinya dirawat di RSJ Grhasia karena saat pertama kali pasien
masuk RSJ Grhasia merasa kebingungan.

J. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Pasien makan secara rutin 3 kali sehari dan mandiri. Pasien selalu menghabiskan 1
porsi makan setiap kali makan dengan menu nasi, sayur, lauk. Setelah selesai makan,
pasien selalu membereskan peralatan makannya dan mencuci piring dan gelasnya
sendiri.
2. BAB atau BAK
Pasien BAB dan BAK secara mandiri di toilet.
3. Mandi
Pasien mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun secara mandiri.
4. Berpakaian atau berhias
Pasien dapat berpakaian dan berhias secara mandiri.
5. Istirahat dan tidur
Selama di Bangsal Srikandi, pasien mengatakan dapat tidur tenang saat malam hari.
Pasien mengatakan selalu tidur siang karena tidak melakukan pekerjaan.. Pasien aktif
mengikuti kegiatan yang ada di bangsal seperti senam pagi, makan, terapi aktivitas
dan rehabilitasi. Pasien mempunyai riwayat menolak dan menangis ketika diajak untuk
mengikuti rehabilitasi.
6. Penggunan obat
Selama di Bangsal Srikandi pasien minum obat secara mandiri dan teratur. Keluarga
pasien mengatakan selama di rumah, pasien rutin dan teratur minum obat sesuai
waktu dan jenis yang diberikan puskesmas.
7. Pemeliharaan kesehatan
Pasien pernah terkena typhoid ±1 tahun yang lalu. Pasien pernah dilakukan rawat inap
di puskesmas selama 5 hari. Keluarga pasien mengatakan pasien pernah dibawa ke
dukun karena ada dugaan dari keluarga adanya guna-guna dari orang yang tidak
bertanggung jawab. Pasien mengatakan sudah berkali-kali kontrol ke Puskesmas
Mlati II apabila obat habis.

K. MEKANISME KOPING
Pasien mengatakan ketika ada masalah sering memendam sendirian dan menangis.
Pasien mengatakan jarang menceritakan permasalahannya dengan orang lain, orang yang
dipercayai untuk bercerita adalah adiknya dan tantenya. Namun sekarang adiknya tinggal
berjauhan dengannya, sehingga pasien sangat jarang bertemu dan menceritakan
permasalahannya. Pasien mengatakan selama di RSJ Grhasia pasien tidak pernah
menceritakan masalahnya kepada teman-teman satu bangsal.

L. TERAPI (08 DESEMBER 2014)


Waktu Efek Samping Obat
Nama Obat Indikasi
Pemberian
KV : takikardia, hiper atau hipotensi,
Haloperidol ½-0-0 Penanganan
aritmia, gelombang T abnormal dengan
schizofrenia,
1,5 mg perpanjangan repolarisasi ventrikel,
sindroma Tourette
torsade de pointes (sekitar 4%).
pada anak dan
dewasa, masalah SSP : gelisah, cemas, reaksi
perilaku yang berat ekstrapiramidal, reaksi distonik, tanda
pada anak. pseudoparkinson, diskinesia tardif,
sindroma neurolepsi malignan,
perubahan pengaturan temperatur
tubuh, akatisia, distonia tardif, insomnia,
eforia, agitasi, pusing, depresi,
lelah,sakit kepala, mengantuk, bingung,
vertigo, kejang.

Kulit : kontak dermatitis, fotosensitifitas,


rash, hiperpigmentasi, alopesia

Metabolik & endokrin :


amenore, gangguan seksual, nyeri
payudara, ginekomastia, laktasi,
pembesaran payudara, gangguan
keteraturan menstruasi, hiperglisemia,
hipoglisemia, hiponatremia.

Saluran cerna : berat : mual muntah,


anoreksia, konstipasi, diare,
hipersalivasi, dispepsia, xerostomia.
retensi urin, priapisme.

Mata : penglihatan kabur.

Clozapine 0-0-½ Pengobatan Granulositopenia dan agranulositosis,


25 mg penderita resisten leukositosis, eosinifilia, fatigue, pusing,
skizofrenia (non sedasi, mulut kering, penglihatan
responsif atau memudar, gangguan pengaturan keringat
intoleransi terhadap dan temperatur, hipersalivasi, takikardia,
neuroleptik klasik) hipotensi postural, hipertensi, depresi
saluran nafas, mual, muntah, konstipasi,
inkontinensia urin dan retensi urin.

Trihexyphe 0-0-½ Terapi tambahan Mulut kering, penglihatan kabur, pusing,


nidyl 2 mg dalam parkinson cemas, konstipasi, retensi urin, takikardi,
dilatasi pupil, TIO meningkat, sakit
kepala.

Maprotiline 1-0-½ Depresi pada pasien Pusing, sakit kepala, kelelahan, sedasi,
50 mg neurosis, gangguan mengantuk, mulut kering, ruam, urtikaria,
dysthymic, depresi mual, muntah, konstipasi, berkeringat,
manik kenaikan BB, gelisah, hipotensi postural,
jarang, konvulsi, gangguan
ekstrapramidal, gangguan tidur,
penglihatan kabur, retensi urin,
peningkatan serum transaminase
M. ANALISA DATA
DATA MASALAH
DO : Harga diri
1. Kontak mata kurang rendah kronik
2. Pasif
3. Pasien terlihat lesu
4. Afek tumpul
5. Pasien berbicara lambat
DS :
1. Pasien mengatakan dirinya malu dan merasa tidak berguna apabila tidak
bekerja
2. Pasien mengatakan dirinya merasa sedih dikarenakan belum
mendapatkan pekerjaan
3. Pasien mengatakan sedih dirasakan setiap sore hari
4. Pasien ingin selalu bekerja dan tidak bermalas-malasan karena sudah
terbiasa bekerja keras sejak masih SD
5. Keluarga pasien mengeluhkan sejak pasien berhenti bekerja sebagai
pembantu rumah tangga karena pasien mengalami sakit typhoid, ± sudah
sejak 1 tahun yang lalu, pasien sering terlihat sedih, sulit tidur, tidak mau
makan, tidak mau mandi, merasa tidak berguna, merasa tidak bisa
berpikir dan tidak bertenaga
DO : Isolasi sosial
1. Pasien pergi menghindar dan menolak secara verbal apabila diajak
bercerita mengenai kehidupan pribadinya
2. Kontak mata kurang
3. Pasif
4. Pasien terlihat lesu
5. Selama di bangsal pasien tidak pernah memulai pembicaraan, pasien
lebih banyak tiduran di tempat tidur daripada mengobrol dan berkumpul
dengan teman satu bangsal.
DS :
1. Pasien mengatakan selama 1 tahun sebelum masuk RS tidak pernah
bersosialisasi dengan warga dan tetangga di kampungnya.
2. Pasien mengatakan selama di rumah hanya mengurung diri di rumah dan
menonton TV
3. Keluarga pasien mengatakan kegiatan pasien selama di rumah hanya
menonton televisi dan menangis
4. Keluarga pasien mengatakan selama di rumah, apabila ada tetangga
yang menyapa pasien, pasien tidak menjawab sapaan
5. Pasien mengatakan selama 1 tahun sebelum masuk RS tidak pernah
mengikuti kegiatan di kampungnya
6. Pasien mengatakan belum mengenal dan hapal nama semua pasien
satu bangsal.
DO : - Ketidakefektifan
DS : manajemen
1. Keluarga pasien mengatakan pasien pernah dibawa ke dukun karena regimen
ada dugaan dari keluarga adanya guna-guna dari orang yang tidak terapeutik
bertanggung jawab keluarga
2. Pasien mengatakan sudah berkali-kali kontrol ke Puskesmas Mlati II
apabila obat habis
3. Keluarga pasien mengatakan pasien juga sempat mendengarkan suara
agar pasien berenang di kolam ikan, tapi keluarga pasien membiarkan
pasien untuk berenang di kolam
4. Sejak pasien berhenti bekerja sebagai pembantu rumah tangga karena
pasien mengalami sakit typhoid, ± sudah sejak 1 tahun yang lalu pasien
sering terlihat sedih, sulit tidur, tidak mau makan, tidak mau mandi,
merasa tidak berguna, merasa tidak bisa berpikir dan tidak bertenaga

N. DIAGNOSA KEPERAWATAN BESERTA PRIORITAS


1. Harga diri rendah kronik
2. Isolasi sosial
3. Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga

O. POHON MASALAH

Isolasi sosial

Harga diri rendah kronik


Core problem

Ketidakefektifan manajemen regimen


terapeutik keluarga

Ketidakefektifan koping individu


P. DIAGNOSA MEDIS
Aksis 1 : F 32.3 : Depresi berat dengan gejala psikotik
Aksis 2 : Cenderung schizoid
Aksis 3 : Belum ada diagnosa
Aksis 4 : Masalah pekerjaan
Aksis 5 : GAF 31-40
Q. PERENCANAAN KEPERAWATAN BESERTA RASIONAL
DIAGNOSA PERENCANAAN
No
KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI RASIONAL
1 Harga diri rendah 08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014
kronik 09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB
Tujuan umum : Setelah 2 kali interaksi, Bina hubungan saling percaya dengan Hubungan saling percaya
Pasien memiliki pasien menunjukkan menggunakan prinsip komunikasi merupakan dasar untuk
konsep diri yang eskpresi wajah terapeutik : hubungan interaksi
positif bersahabat, menun- 1. Sapa pasien dengan ramah baik verbal selanjutnya.
jukkan rasa senang, ada maupun non verbal. Vinda
Tujuan khusus: kontak mata, mau 2. Perkenalkan diri dengan sopan.
1. Pasien dapat berjabat tangan, mau 3. Tanyakan nama lengkap dan nama
membina menyebutkan nama, panggilan yang disukai pasien.
hubungan mau menjawab salam, 4. Jelaskan tujuan pertemuan.
saling percaya pasien mau duduk 5. Jujur dan menepati janji.
dengan berdampingan dengan 6. Tunjukan sikap empati dan menerima
perawat. perawat, mau pasien apa adanya.
mengutarakan masalah 7. Beri perhatian dan perhatikan
yang dihadapi. kebutuhan dasar pasien.

08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014


09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB
Tujuan khusus: 1. Diskusikan dengan pasien tentang:
2. Pasien dapat Setelah 2 kali interaksi a. Aspek positif yang dimiliki pasien, Menilai realitas, kontrol diri
mengidentifikasi pasien menyebutkan: keluarga, lingkungan. atau integritas ego diperlukan
aspek positif 1. Aspek positif dan b. Kemampuan yang dimiliki pasien. sebagai dasar asuhan
dan kemampuan yang 2. Bersama pasien buat daftar tentang: keperawatannya,
kemampuan dimiliki pasien. a. Aspek positif pasien, keluarga, reinforcement positif akan
yang dimiliki. 2. Aspek positif lingkungan. meningkatkan harga diri
keluarga. b. Kemampuan yang dimiliki pasien. pasien, dan pujian yang
3. Aspek positif 3. Beri pujian yang realistis, hindarkan realistik tidak menyebabkan
lingkungan pasien. memberi penilaian negatif. pasien melakukan kegiatan
hanya karena ingin
mendapatkan pujian.

08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014


09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB
Tujuan khusus: Setelah 2 kali interaksi 1. Diskusikan dengan pasien kemampuan Prasarat untuk berubah dan
3. Pasien dapat pasien menyebutkan yang dapat dilaksanakan. mengerti tentang kemampuan
menilai kemampuan yang dapat 2. Diskusikan kemampuan yang dapat yang dimiliki dapat memotivasi
kemampuan dilaksanakan dan dilanjutkan pelaksanaannya. pasien untuk tetap
yang dimiliki mengikuti rehabilitasi 3. Motivasi dan ikut sertakan pasien untuk mempertahankan
untuk mengikuti rehabilitasi penggunaannya
dilaksanakan

08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014


09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB
Tujuan khusus: Setelah 2 kali interaksi 1. Rencanakan bersama pasien aktivitas Pasien adalah individu yang
4. Pasien dapat pasien membuat yang dapat dilakukan setiap hari sesuai bertanggung jawab terhadap
merencanakan rencana kegiatan harian kemampuan pasien: dirinya sendiri, pasien perlu
kegiatan sesuai a. Kegiatan mandiri. bertindak secara realistis
dengan b. Kegiatan dengan bantuan. dalam kehidupannya, dan
kemampuan 2. Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi contoh peran yang dilihat
yang dimiliki pasien. pasien akan memotivasi
3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan pasien untuk melaksanakan
yang dapat pasien lakukan. kegiatan.

08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014


09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB
Tujuan khusus: Setelah 2 kali interaksi 1. Anjurkan pasien untuk melaksanakan Reinforcement positif dapat
5. Pasien dapat pasien melakukan kegiatan yang telah direncanakan. meningkatkan harga diri kllien
melakukan kegiatan sesuai jadwal 2. Pantau kegiatan yang dilaksanakan dan memberikan kesempatan
kegiatan sesuai yang dibuat pasien. kepada pasien untuk tetap
rencana 3. Beri pujian atas usaha yang dilakukan melakukan kegiatan yang
pasien. biasa dilakukan
4. Diskusikan dengan pasien
kemungkinan pelaksanaan kegiatan
setelah pulang.
08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014
09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB
Tujuan khusus: Setelah 1 kali interaksi 1. Bantu keluarga memberikan dukungan Mendorong keluarga akan
6. Pasien dapat pasien memanfaatkan selama pasien di rawat sangat berpengaruh dalam
memanfaatkan sistem pendukung yang 2. Beri pendidikan kesehatan pada mempercepat proses
sistem ada di keluarga keluarga tentang cara merawat pasien penyembuhan pasien dan
pendukung dengan harga diri rendah meningkatkan peran serta
yang ada. 3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan keluarga dalam merawat
di rumah pasien di rumah.

2. Isolasi sosial 08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014
09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB
Tujuan Umum: 1. Setelah 2x interaksi 1. Bina hubungan saling percaya dengan: Dengan terbinanya hubungan
Pasien dapat pasien menunjukkan a. Beri salam setiap interaksi saling percaya merupakan
berinteraksi tanda-tanda percaya b. Perkenalkan nama, nama panggilan dasar untuk interaksi perawat
dengan orang lain. kepada atau terhadap perawat, dan tujuan perawat dengan pasien dan dasar
perawat: berkenalan untuk merencanakan
Tujuan Khusus: a. Wajah cerah, c. Tanyakan dan panggil nama perencanakan selanjutnya.
1. Pasien dapat tersenyum kesukaaan pasien
membina b. Mau berkenalan d. Tunjukkan sikap jujur dan menepati
hubungan c. Ada kontak janji
saling percaya mata e. Tanyakan perasaan pasien dan
masalah yang dihadapi pasien
d. Bersedia f. Buat kontrak interaksi yang jelas
menceritakan 2. Dengarkan dengan penuh perhatian
perasaan ekspresi perasaan pasien

08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014


09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB
Tujuan khusus : Setelah 1x interaksi 1. Tanyakan pada pasien tentang: Diketahuinya penyebab akan
2. Pasien mampu pasien dapat a. orang yang tinggal serumah atau dapat dihubungkan dengan
menyebutkan menyebutkan minimal teman sekamar pasien faktor presipitasi yang dialami
penyebab satu penyebab menarik b. orang yang paling dekat dengan pasien
menarik diri diri dari: pasien di rumah atau di ruang
1. Diri sendiri perawatan
2. Orang lain c. Apa yang membuat pasien dekat
3. Lingkungan dengan orang tersebut
d. Orang yang tidak dekat dengan
pasien di rumah atau di ruang
perawatan
e. Apa yang membuat pasien tidak
dekat dengan orang tersebut
f. Upaya yang sudah dilakukan agar
dekat dengan orang lain
2. Diskusikan dengan pasien penyebab
menarik diri
3. Beri pujian terhadap kemampuan pasien
mengungkapkan perasaannya

08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014


09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB
3. Pasien mampu Setelah 1x interaksi 1. Tanyakan pada pasien tentang: Dengan mengetahui
menyebutkan dengan pasien dapat a. Manfaat hubungan sosial keuntungan dari berinteraksi
keuntungan menyebutkan b. Kerugian menarik diri pasien diharapkan terdorong
berhubungan keuntungan 2. Diskusikan bersama pasien tentang untuk berinteraksi
sosial dan berhubungan sosial, manfaat berhubungan sosial dan
kerugian misalnya: kerugian menarik diri
menarik diri. 1. Banyak teman 3. Beri pujian terhadap kamampuan pasien
2. Tidak kesepian mengungkapkan perasaannya
3. Bisa diskusi
4. Saling menolong
Dan kerugian menarik
diri, misalnya:
1. Sendiri
2. Kesepian
3. Tidak bisa diskusi
08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014
09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB
4. Pasien dapat Setelah 3x interaksi 1. Observasi perilaku pasien saat Pasien harus mencoba
melaksanakan pasien dapat berhubungan sosial berinteraksi secara bertahap
hubungan melaksanakan hubungan 2. Beri motivasi dan bantu pasien untuk agar terbiasa membina
sosial secara sosial secara bertahap berkenalan atau berkomunikasi hubungan yang sehat dengan
bertahap. dengan: dengan: orang lain
a. Perawat a. Perawat lain
b. Perawat lain b. Pasien lain
c. Pasien lain c. Kelompok
d. Kelompok 3. Libatkan pasien dalam Terapi Aktivitas
Kelompok Sosialisasi
4. Diskusikan jadwal harian yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan pasien bersosialisasi
5. Beri motivasi pasien untuk melakukan
kegiatan sesuai dengan jadwal yang
telah dibuat
6. Beri pujian terhadap kemampuan
pasien memperluas pergaulannya
melalui aktivitas yang dilaksanakan
08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014
09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB
5. Pasien mampu Setalah 3x interaksi 1. Diskusikan dengan pasien tentang Mengungkapkan perasaan
menjelaskan pasien dapat perasaannya setelah berhubungan akan membantu pasien
perasaannya menjelaskan sosial dengan: menilai keuntungan
setelah perasaannya setelah a. Orang lain berinteraksi dengan orang lain.
berhubungan berhubungan sosial b. kelompok
sosial. dengan: 2. Beri pujian terhadap kemampuan
1. Orang lain pasien mengungkapkan perasaannya
2. Kelompok

08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014


09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB
6. Pasien Setelah 1x pertemuan 1. Diskusikan pentingnya peran serta Keterlibatan keluarga sangat
mendapat keluarga dapat keluarga sebagai pendukung untuk mendukung terhadap proses
dukungan mempraktekan cara mengatasi perilaku menarik diri perubahan perilaku pasien.
keluarga merawat pasien menarik 2. Diskusikan potensi keluarga untuk
dalam diri dan menjelaskan membantu pasien mengatasi perilaku
memperluas tentang: menarik diri
hubungan 1. Pengertian menarik 3. Jelaskan pada keluarga tentang:
sosial diri a. Pengertian menarik diri
2. Tanda dan gejala b. Tanda dan gejala menarik diri
menarik diri c. Penyebab dan akibat menarik diri
3. Penyebab dan akibat d. Cara merawat pasien menarik diri
menarik diri 4. Latih keluarga cara merawat pasien
4. Cara merawat pasien menarik diri
menarik diri 5. Tanyakan perasaan keluarga setelah
mencoba cara yang dilatihkan
6. Beri motivasi keluarga agar membantu
pasien untuk bersosialisasi
7. Beri pujian kepada keluarga atas
keterlibatnnya merawat pasien di rumah
sakit

3. Ketidakefektifan 08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014 08 Desember 2014


manajemen 09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB 09.00 WIB
regimen Tujuan umum : Setelah dilakukan 1. Observasi kepatuhan pasien untuk 1. Minat pasien untuk minum
terapeutik Manajemen asuhan keperawatan minum obat selama di rumah sakit obat dapat diketahui
keluarga regimen terapeutik selama 1x pertemuan dengan melihat keaktifan
pasien efektif diharapkan manajemen pasien untuk meminta obat
regimen terapeutik pada perawat secara aktif
pasien kembali efektif atau harus di ingatkan oleh
dengan kriteria hasil: perawat jika pasien minum
1. Pasien mengetahui obat
manfaat dan efek
samping dari minum 2. Diskusikan dengan pasien tentang 2. Memberikan pengertian
obat pentingnya minum obat secara teratur, mengenai ketergantungan
2. Pasien berkomitmen manfaat dan kerugian tidak minum obat, obat pasien berkaitan
untuk selalu minum nama, warna, dosis, cara, efek terapi, dan dengan gangguan jiwa
obat efek samping penggunaan obat serta yang dialami pasien
3. Pasien mampu cara mengatasi efek samping
mengelola obatnya 3. Diskusikan dengan pasien efek tidak 3. Mengetahui akibat jika
selama dirumah minum obat tanpa konsultasi dengan tidak minum obat yaitu
4. Keluarga mengerti dokter terjadinya kekambuhan
untuk mencegah 4. Anjurkan pasien untuk mengatur jadwal 4. Mencegah terjadinya
terjadinya putus obat minum obat dan rutin kontrol 3 hari kekambuhan akibat putus
pada pasien sebelum obat habis obat
5. Lakukan kunjungan rumah untuk 5. Menambah pengetahuan
mendiskusikan tentang manajemen dan keikutsertaan keluarga
regimen terapeutik dalam perawatan pasien
R. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
DIAGNOSA
IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Isolasi sosial Senin, 08 Desember 2014 Senin, 08 Desember 2014
08.00 WIB 08.30 WIB
Mengikut sertakan dan memotivasi S : Pasien mengatakan senang mengikuti TAKS sesi 1, pasien mengatakan makin banyak
pasien untuk mengikuti kegiatan teman
terapi aktivitas kelompok : Sosialisasi O : Pasien kooperatif, mampu memperkenalkan diri, pasien aktif dalam terapi TAKS sesi 1
Sesi 1 A : Pasien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap dengan perawat lain dan
pasien lain
P : N : Bina hubungan saling percaya, ikutsertakan serta motivasi pasien mengikuti TAKS sesi
2
K : Membina hubungan saling percaya dengan perawat, berperan aktif dalam TAKS sesi 2

Harga diri rendah Senin, 08 Desember 2014 Senin, 08 Desember 2014


kronik 08.30 WIB 08.35 WIB
Memotivasi dan mengikut sertakan S : Pasien mengatakan senang mengikuti rehabilitasi karena bisa beraktivitas di luar bangsal
pasien untuk mengikuti rehabilitasi Srikandi
O : Pasien terlihat antusias, pasien mengikuti rehabilitasi pertanian
A : Pasien mengikuti rehabilitasi
P : N : Bina hubungan saling percaya
K : Membina hubungan saling percaya dengan perawat
Harga diri rendah Senin, 08 Desember 2014 Senin, 08 Desember 2014
kronik 09.30 WIB 10.00 WIB
Membantu keluarga memberikan S : Pasien mengatakan senang dijenguk oleh anaknya sesuai dengan janji, pasien senang
dukungan selama pasien dirawat dibawakan makanan dan buah banyak oleh anaknya
O : Rehabilitasi ditunda, pasien dijenguk anaknya, pasien terlihat senang dan antusias, pasien
dan anaknya ngobrol di luar bangsal
A : pasien memanfaatkan sistem pendukung yang ada di keluarga
P : N : Lanjutkan TUK 6
K : Memanfaatkan sistem pendukung : keluarga

Isolasi sosial Senin, 08 Desember 2014 Senin, 08 Desember 2014


10.00 WIB 10.10 WIB
1. Membina hubungan saling S : Pasien mengatakan “Kula Minarni”, pasien mengatakan senang dijenguk anaknya, ketika
percaya dengan menggunakan diajak ngobrol pasien mengatakan “Mboten, kula kesel, pengen turu mawon”, pasien
prinsip komunikasi terapeutik mengatakan tidak ada keluhan fisik, pasien mengatakan kadang-kadang masih merasa sedih
2. Dengarkan dengan penuh O : Pembicaraan koheren, kontak mata kurang, mau berjabat tangan, pasien mau menjawab
perhatian ekspresi perasaan salam, pasien terlihat berpaling dan menolak ketika diajak duduk berdampingan, pasien tidak
pasien mau mengutarakan masalah yang dihadapi, anak pasien datang menjenguk dan membawakan
3. Tanyakan pada pasien tentang: barang kebutuhan pasien
a. Orang yang tinggal serumah A : Pasien belum menunjukkan tanda-tanda percaya kepada atau terhadap perawat
atau teman sekamar pasien P : N : Lanjutkan TUK 1 dan 2
K : Membina hubungan saling percaya dengan perawat, mengidentifikasi dan menguraikan
perasaan
b. Orang yang paling dekat
dengan pasien di rumah atau di
ruang perawatan
c. Apa yang membuat pasien
dekat dengan orang tersebut
d. Orang yang tidak dekat dengan
pasien di rumah atau di ruang
perawatan
e. Apa yang membuat pasien
tidak dekat dengan orang
tersebut
f. Upaya yang sudah dilakukan
agar dekat dengan orang lain
4. Diskusikan dengan pasien
penyebab menarik diri
5. Beri pujian terhadap kemampuan
pasien mengungkapkan
perasaannya

Harga diri rendah Selasa, 09 Desember 2014 Selasa, 09 Desember 2014


kronik 15.00 WIB 15.30 WIB
1. Membina hubungan saling
percaya
2. Mendiskusikan dengan pasien S : Pasien mengatakan baru saja mengikuti rehabilitasi bertani, pasien mengatakan senang
tentang: bekerja, pasien mengatakan pernah mengikuti rehabilitasi membuat telur asin di RSJ Grhasia,
a. Aspek positif yang dimiliki pasien mengatakan kegiatan di rumah membantu pekerjaan rumah, kolam ikan lele dan sawah
pasien, keluarga, lingkungan. O : Pasien terlihat senang dan antusias ketika diajak berbicara mengenai kerja dan aktivitas,
b. Kemampuan yang dimiliki kontak mata cukup, pasien mau duduk berdampingan
pasien. A : Pasien dapat menyebutkan aspek positif dan kemampuan yang dimiliki pasien, aspek positif
3. Memberi pujian yang realistis keluarga, aspek positif lingkungan pasien
P : N : Diskusikan dengan pasien kemampuan pasien
K : Mengidentifikasi kemampuan yang dapat dilaksanakan dan dilanjutkan

Isolasi sosial Selasa, 09 Desember 2014 Selasa, 09 Desember 2014


16.00 WIB 16.30 WIB
1. Tanyakan pada pasien tentang: S : Pasien mengatakan belum pernah curhat kepada teman satu bangsal, pasien
a. Orang yang tinggal serumah mengatakan ketika ada masalah sering memendam sendirian dan menangis, pasien
atau teman sekamar pasien mengatakan jarang menceritakan permasalahannya dengan orang lain, pasien mengatakan
b. Orang yang paling dekat belum hafal teman satu bangsal, pasien mengatakan ingin tidur tidak ingin diganggu karena
dengan pasien di rumah atau di capek ikut rehabilitasi, pasien mengatakan tinggal satu rumah dengan anak, ibu dan
ruang perawatan bapaknya
c. Apa yang membuat pasien O : Pasien terlihat segan membicarakan masalah pribadinya, pasien berpaling dan blocking
dekat dengan orang tersebut ketika diajak mengungkapkan perasaan dan permasalahannya,
d. Orang yang tidak dekat dengan A : Pasien dapat menyebutkan penyebab menarik diri dari diri sendiri, orang lain, lingkungan
pasien di rumah atau di ruang P : N : Lanjutkan TUK 3
perawatan K : Mengungkapkan perasaan dan masalahnya kepada orang yang dapat dipercaya
e. Apa yang membuat pasien
tidak dekat dengan orang
tersebut
f. Upaya yang sudah dilakukan
agar dekat dengan orang lain
2. Diskusikan dengan pasien
penyebab menarik diri
3. Beri pujian terhadap kemampuan
pasien mengungkapkan
perasaannya

Harga diri rendah Rabu, 10 Desember 2014 Rabu, 10 Desember 2014


kronik 07.10 WIB 07.30 WIB
1. Merencanakan bersama pasien S : Pasien mengatakan akan giat beraktivitas di bangsal agar cepat pulang, pasien mengatakan
aktivitas yang dapat dilakukan selama di rumah sering membantu mengerjakan perkerjaan rumah, pasien mengatakan masih
setiap hari sesuai kemampuan mampu untuk bekerja, pasien mengatakan akan membantu pasien lainnya untuk
pasien membersihkan peralatan makan dan membersihkan serta merapikan tempat makan setelah
2. Meningkatkan kegiatan sesuai selesai makan
kondisi pasien O : Pasien terlihat antusias, kooperatif, pasien mampu untuk mengidentifikasi kemampuannya
A : Pasien dapat membuat rencana kegiatan harian
P : N : Lanjutkan TUK 5
K : Melakukan aktivitas sesuai rencana
Isolasi sosial Rabu, 10 Desember 2014 Rabu, 10 Desember 2014
08.00 WIB 08.30 WIB
1. Mengobservasi perilaku pasien S : Pasien mengatakan senang mengikuti TAKS sesi 3, pasien mengatakan makin banyak
saat berhubungan sosial teman
2. Memberi motivasi dan membantu O : Pasien kooperatif, mampu bercakap-cakap dengan teman sebelahnya, pasien aktif dalam
pasien untuk berkenalan atau terapi TAKS sesi 3
berkomunikasi dengan: A : Pasien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap dengan perawat, perawat
a. Perawat lain lain, pasien lain da kelompok
b. Pasien lain P : N :Ikut sertakan dan motivasi pasien mengikuti TAKS sesi 4
c. Kelompok K : Berperan aktif dalam TAKS sesi 4
3. Melibatkan pasien untuk
mengikuti kegiatan terapi aktivitas
kelompok : Sosialisasi Sesi 3
4. Memberi pujian terhadap
kemampuan pasien memperluas
pergaulannya melalui aktivitas
yang dilaksanakan

Harga diri rendah Rabu, 10 Desember 2014 Rabu, 10 Desember 2014


kronik 08.30 WIB 08.35 WIB
Memotivasi dan mengikut sertakan S : Pasien mengatakan senang mengikuti rehabilitasi karena bisa beraktivitas di luar bangsal
pasien untuk mengikuti rehabilitasi O : Pasien terlihat antusias, pasien mengikuti rehabilitasi pertanian
A : Pasien mengikuti rehabilitasi
P : N : Ikut sertakan dan motivasi pasien mengikuti rehabilitasi
K : Mengikuti rehabilitasi
Harga diri rendah Rabu, 10 Desember 2014 Rabu, 10 Desember 2014
kronik 12.00 WIB 12.30 WIB
1. Menganjurkan pasien untuk S : Pasien mengatakan senang bisa beraktivitas dan bekerja di bangsal daripada bermalas-
melaksanakan kegiatan yang malasan dan tidur-tiduran
telah direncanakan. O : Pasien terlihat membantu menyapu, mencucikan piring makan dan gelas pasien lain,
2. Memantau kegiatan yang merapikan meja tempat makan, pasien terlihat mengambil, merapikan serta membagikan
dilaksanakan pasien. handuk dan pakaian dalam pasien lain dari jemuran
3. Memberi pujian atas usaha yang A : Pasien melakukan kegiatan sesuai jadwal yang dibuat
dilakukan pasien P : N : Lanjutkan TUK 6
K : Mempertahankan kegiatan yang telah direncanakan bersama

Harga diri rendah Selasa, 16 Desember 2014 Selasa, 16 Desember 2014


kronik 12.00 WIB 13.00 WIB
1. Beri pendidikan kesehatan pada S : Keluarga pasien mengatakan akan mengajak pasien bersosialisasi dengan warga dan
keluarga tentang cara merawat tetangga sekitar, akan mengajak pasien untuk beribadah shalat, akan mengajak beraktivitas,
pasien dengan harga diri rendah akan rajin kontrol dan mengingatkan pasien untuk teratur minum obat, akan mendukung
2. Bantu keluarga menyiapkan kegiatan positif untuk pasien
lingkungan di rumah O : Keluarga pasien kooperatif, kontak mata cukup
A : Pasien memanfaatkan sistem pendukung yang ada di keluarga
P : N : Diskusikan dengan pasien kemungkinan pelaksanaan kegiatan setelah pulang
K : Memanfaatkan support sistem di keluarga
Harga diri rendah Kamis, 18 Desember 2014 Kamis, 18 Desember 2014
kronik 10.00 WIB 10.15 WIB
Mendiskusikan kemungkinan S : Pasien mengatakan sempat merasakan dirinya tidak berguna dan merasa malu, pasien
pelaksanaan kegiatan setelah pulang mengatakan khawatir terhadap menantunya yang sedang hamil, pasien mengatakan ingin
Vinda mencoba usaha membuat telur asin di rumah, pasien mengatakan akan teratur minum obat
dan rutin kontrol 3 hari sebelum obat habis, pasien mengatakan akan berusaha mencari
pekerjaan setelah pulang dengan tempat tetap di dakam provinsi tidak jauh dari keluarga dekat
O : Pasien terlihat antusias, kooperatif
A : Pasien melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat
P : N : Beri edukasi mengenai obat
K : Memanfaatkan sistem pendukung di rumah
Vinda
Ketidakefektifan Kamis, 18 Desember 2014 Kamis, 18 Desember 2014
manajemen 11.30 WIB 11.45 WIB
regimen 1. Mendiskusikan dengan pasien S : Pasien mengatakan selalu minum obat secara teratur selama di RS, pasien mengatakan
terapeutik tentang pentingnya minum obat setelah minum obat efek samping yang sering dirasakan adalah perasaan mudah lemas dan
keluarga secara teratur, manfaat dan ingin tidur, pasien mengatakan mengatasi perasaan mengantuk dengan tidur maupun tiduran,
kerugian tidak minum obat, nama, pasien mengatakan apabila tidak minum obat secara teratur akan kambuh, pasien mengatakan
warna, dosis, cara, efek terapi, akan rajin kontrol 3 hari sebelum obat habis dan teratur mium obat
dan efek samping penggunaan O : Pasien terlihat antusias, banyak bertanya, kooperatif, memperhatikan
obat serta cara mengatasi efek A : Pasien mengetahui manfaat dan efek samping dari minum obat, pasien berkomitmen untuk
samping selalu minum obat
2. Mendiskusikan dengan pasien P : N : Pasien BLPL
efek tidak minum obat tanpa K : Mempertahankan keteraturan dan kedisiplinan minum obat selama di rumah
konsultasi dengan dokter
3. Menganjurkan pasien untuk
mengatur jadwal minum obat dan
rutin kontrol 3 hari sebelum obat
habis

Anda mungkin juga menyukai