Pengolahan Nikel di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara
Nikel merupakan material yang tersedia di alam yang tanpa sadar kita butuhkan sehari-hari. Mulai dari uang logam, ponsel, struktur bangunan, hingga pesawat terbang semuanya mengandung nikel. Kelebihan dari nikel adalah tehan oksidasi dan anti karat, bahkan dalam suhu ekstrem Di kancah international, Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia dengan menyumbang 5% pasokan nikel dunia, Indonesia terkenal sebagai surga nikel, khususnya di pulau Sulawesi, dikarenakan hampir seluruh wilayah tanahnya mengandung unsur nikel. Terdapat dua perusahan smelter yang lumayan dikenal namanya sebagai pengelola nikel ini, ada PT Vale Indonesia di wilayah Sulawesi selatan dan PT Antam di Sulawesi tenggara. Umumnya produk dari kedua perusahan adalah biji nikel dan nikel matte. Nikel matte sendiri merupakan jenis nikel yang bentuknya seperti pasir, dimana produk ini memiliki unsur nikel sebanyak 78%, cobalt 1%, sulfur 20%, materil lainnya 1%. Nikel matte ini lebih murni dibandingkan feronikel yang mempunyai kadar besi yang lebih banyak. Proses pengolahan nikel secara singkat dibagi menjadi beberapa tahap sebagai berikut: 1. Land Clearing, lokasi tambang dibersihkan dari vegetasi 2. Stripping, Mengelupas lapisan tanah penutup. Pengerukan tanah sedalam 5-10 meter, tergantung kondisi tanah. Setelah lapisan tanah penutup terbuka maka akan Nampak biji nikel dengan kadar sedang dan tinggi. Selanjutnya lapisan penutup dibawa ke penampungan untuk menambah lahan purnatambang. 3. Ore Mining, biji nikel yang Nampak akan diangkut ke screening station. 4. Screening Station, biji nikel disaring sesuai permintaan ukuran pabrik pengolahan 5. Stockpile, tempat penampungan sementara ore, disini juga untuk mengurangi kadar air sebelum diolah ke pabrik. Kemudian ore diangkut ke apron feeder, lalu dipindahkan lagi ke dryer. Dryer adalah tempat penguapan sebagian kandungan dari biji nikel yang masih basah. Ore yang kering ditampung di Dry Ore Storage. 6. Reduction Klin, tahap menghilangkan kandungan air bebas dan air Kristal, juga mereduksi nikel oksida menjadi nikel logam. Hasil akhir proses ini disebut kalsin. 7. Furnace, tahap untuk menghilangkan air yang tersisa dan meleburkan kalsin menjadi nikel matte dan terak besi (slag). Kemudian nikel matte dan slag dipisahkan. Temperature matte sekitar 1.300℃ dan slag sekitar 1.500℃. 8. Converter, kadar matte ditingkatkan hingga 78%, kemudian disemprot air bertekanan tinggi hingga membentuk butiran nikel matte. 9. Packaging, nikel matte disaring dan siap dikemas, setiap kemasan berisi 3 ton nikel matte. Meskipun lahan yang ditambang vegetasinya telah dihilangkan, perusahaan akan bertanggung jawab terhadap lahan tersebut. Apabila lahan pertambangan sudah tidak dipakai lagi maka akan dilakukan penghijauan kembali, dengan menggunakan tanaman endemik daerah tersebut.