1893 4262 1 PB
1893 4262 1 PB
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) metode pembelajaran kooperatif
STAD menggunakan peta pikiran menghasilkan prestasi belajar yang lebih tinggi
dibandingkan metode STAD menggunakan peta konsep pada materi pokok Sistem Periodik
Unsur diukur dari aspek kognitif, dan (2) metode pembelajaran kooperatif STAD
menggunakan peta pikiran menghasilkan prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan
metode STAD menggunakan peta konsep pada materi pokok Sistem Periodik Unsur diukur
dari aspek afektif. Penelitian menggunakan metode eksperimen, sampel terdiri dari 2 kelas,
data prestasi kognitif menggunakan tes, prestasi afektif menggunakan angket, uji hipotesis
menggunakan uji t-pihak kanan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1)
metode pembelajaran kooperatif STAD menggunakan peta pikiran menghasilkan prestasi
belajar yang lebih tinggi dibandingkan metode STAD menggunakan peta konsep pada materi
pokok Sistem Periodik Unsur diukur dari aspek kognitif. Hal ini terbukti dari hasil uji t-pihak
kanan untuk prestasi belajar kognitif diperoleh harga t hitung (4,60) > ttabel (1,669), dan (2)
metode pembelajaran kooperatif STAD menggunakan peta pikiran menghasilkan prestasi
belajar yang lebih tinggi dibandingkan metode STAD menggunakan peta konsep pada materi
pokok Sistem Periodik Unsur diukur dari aspek afektif. Hal ini terbukti dari hasil uji t-pihak
kanan untuk prestasi belajar afektif diperoleh harga thitung (2,73) > ttabel (1,669).
Kata Kunci : Student Teams Achievement Divisions, Peta Pikiran, Peta Konsep, Sistem
Periodik Unsur.
dalam sistem periodik unsur [4]. Untuk oleh kata-kata dalam suatu unit. Dalam
itu perlu cara mudah untuk bentuk yang sederhana, peta konsep
penyampaian kepada siswa dengan hanya terdiri dari dua konsep yang
metode pembelajaran yang bervariasi dihubungkan untuk membentuk suatu
agar siswa lebih aktif belajar dan tidak proposisi. Peta konsep dapat berfungsi
mengalami kesulitan dalam memahami untuk menolong siswa mempelajari cara
materi. Dengan metode pembelajaran belajar, membantu anak didik di dalam
Student Teams Achievement Divisions belajar bermakna terhadap konsep-
(STAD) diharapkan siswa lebih mudah konsep sains [6]. Dengan mempelajari
menguasai konsep-konsep yang ada peta konsep ini maka dapat
dalam sistem periodik unsur. memperkirakan kedalaman dan
Metode pembelajaran Student keluasan konsep yang perlu diajarkan
Teams Achievement Divisions (STAD) kepada siswa.
merupakan model pembelajaran Penggunaan metode STAD
kooperatif yang menekankan pada dengan peta pikiran juga dapat
keberhasilan target kelompok dengan digunakan. Peta pikiran adalah metode
asumsi bahwa target hanya dapat mencatat kreatif yang memudahkan kita
dicapai jika setiap anggota tim berusaha mengingat banyak informasi. Dalam
menguasai subyek yang menjadi peta pikiran, sistem kerja otak diatur
bahasan [5]. Metode STAD ini secara alami. Otomatis kerjanya pun
mengelompokkan siswa kedalam sesuai dengan kealamian cara berpikir
kelompok kecil dimana siswa dapat manusia [7]. Peta pikiran membuat otak
saling membantu dalam kelompoknya manusia tereksplor dengan baik, dan
dalam menguasai konsep pada materi bekerja sesuai fungsinya. Dalam peta
tersebut sehingga kesulitan pikiran, kedua sistem otak diaktifkan
pemahaman materi yang dialami siswa sesuai porsinya masing-masing.
dapat dipecahkan bersama Dengan kombinasi warna, gambar, dan
kelompoknya serta dengan bimbingan cabang-cabang melengkung, akan
guru. Metode STAD memiliki ciri yaitu merangsang secara visual.
diskusi yang dilakukan dengan cara Peta pikiran merupakan suatu
presentasi, tanya jawab, dan diskusi metode pembelajaran yang sangat baik
untuk menyelesaikan soal. Untuk sintak digunakan oleh guru untuk
pada metode STAD adalah menyajikan meningkatkan daya hafal siswa dan
materi secara singkat kepada siswa, pemahaman konsep siswa yang kuat,
membentuk kelompok, memberikan siswa juga dapat meningkatkan daya
masalah, membimbing diskusi, kreatifitasnya melalui kebebasan
presentasi dan yang terakhir adalah berimajinasi. Peta pikiran juga
memberikan penghargaan pada merupakan teknik meringkas bahan
kelompok diskusi terbaik. Siswa yang akan dipelajari dan
membangun pemahaman terhadap memproyeksikan masalah yang
materi secara bersama-sama dengan dihadapi ke dalam bentuk peta atau
siswa lain dalam kelompoknya. teknik grafik sehingga lebih mudah
Sedangkan peta konsep dan peta memahaminya [8].
pikiran mempunyai persamaan antara Beberapa penelitian terdahulu
lain adalah sama-sama merupakan yang mendukung penelitian ini
salah satu strategi pembelajaran yang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
digunakan untuk mempelajari suatu dengan menggunakan media peta
konsep dengan cara menuangkannya konsep lebih tinggi daripada hasil
dalam bentuk gambar yang disusun belajar siswa tanpa media peta konsep
secara sistematis. Peta konsep [9]. Sedangkan hasil penelitian lain
digunakan untuk menyatakan hubungan menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil
yang bermakna antara konsep-konsep tes penalaran formal siswa pada
dalam bentuk proposisi-proposisi. pembelajaran kooperatif tipe NHT
Proposisi-proposisi merupakan dua atau menggunakan peta pikiran lebih baik
lebih konsep-konsep yang dihubungkan daripada nilai rata-rata hasil tes
kooperatif Student Teams Achievement 0,81. Taraf kesukaran soal terdiri dari 13
Divisions (STAD) menggunakan peta soal mudah, 16 soal sedang dan 1 soal
pikiran menghasilkan prestasi belajar sukar.Daya beda soal terdiri dari 16 soal
yang lebih tinggi dibandingkan metode baik, 9 soal cukup, 1 soal jelek dan 4
STAD menggunakan peta konsep pada soal jelek sekali. Untuk soal afektif maka
materi pokok Sistem Periodik Unsur didapatkan 35 soal valid. Harga
diukur dari aspek afektif. reliabilitasnya pun sangat tinggi yakni
0,93. Dari perhitungan uji normalitas
HASIL DAN PEMBAHASAN maka didapatkan hasil seperti pada
Dari hasil try-out, maka didapatkan Tabel 2. Untuk uji homogenitas, dapat
25 soal valid dari 30 soal kognitif dilihat pada tabel 3.
reliabilitasnya pun tinggi yakni sebesar
Parameter 2
hitung
2
tabel Kesimpulan
Nilai Kognitif 0,59 3,841 Homogen
Nilai Afektif 0,01 3,841 Homogen
Hal ini selaras dengan penelitian membuka kembali catatan. Selain itu, di
terdahulu yang berjudul “Pembelajaran dalam peta pikiran siswa diberikan
Biologi Menggunakan Model Inkuiri kebebasan untuk mengungkapkan
Terbimbing Melalui Teknik Peta Konsep hipotesisnya, mengeluarkan ide,
Dan Peta Pikiran Ditinjau Dari mengembangkan dan merumuskan
Kreativitas Dan Kemampuan Memori gagasannya sendiri tanpa dibatasi
Siswa”. Pada penelitian ini, disimpulkan aturan-aturan yang baku sehingga siswa
bahwa siswa yang mengikuti lebih eksploratif dalam menuangkan ide
pembelajaran teknik peta pikiran dan pengetahuan yang dimilikinya.
mempunyai prestasi belajar lebih tinggi Model pembelajaran
dari pada yang mengikuti pembelajaran menggunakan peta pikiran merupakan
dengan teknik peta konsep [15]. suatu teknik yang kreatif dan mudah
Penelitian lain yang sejalan dengan untuk digunakan karena berdasarkan
penelitian ini adalah penelitian yang cara kerja otak dimana otak bekerja
berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran lebih optimal jika menggunakan otak kiri
Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads dan otak kanan secara bersama-sama.
Together) Menggunakan Peta Konsep Hal ini disebabkan peta pikiran
dan Peta Pikiran terhadap Penalaran membuat otak manusia ter-eksplor
Formal Siswa”. Pada penelitian ini, dengan baik, dan bekerja sesuai fungsi
disimpulkan bahwa nilai rata-rata hasil otak. Otak manusia terdiri dari otak
tes penalaran formal siswa pada kanan dan otak kiri, otak kanan bertugas
pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan irama, imajinasi, melamun,
menggunakan peta pikiran lebih baik warna dan dimensi, otak kiri bertugas
dari pada nilai rata-rata hasil tes dengan kata-kata, logika, angka, urutan,
penalaran formal pada pembelajaran daftar, dan analisis. Dalam
kooperatif tipe NHT menggunakan peta pembelajaran peta pikiran kedua sistem
konsep [16]. otak diaktifkan sesuai fungsi masing-
Tingginya prestasi belajar siswa masing pada saat yang bersamaan.
menggunakan metode STAD dengan Sedangkan pada peta konsep hanya
peta pikiran dari pada menggunakan menggunakan keterampilan otak kiri
metode STAD dengan peta konsep saja dan mengabaikan sisi otak yang
diukur dari aspek kognitif dikarenakan lain sehingga mengurangi potensi
model pembelajaran yang keseluruhan otak dan kerja otak menjadi
menggunakan peta pikiran kurang optimal yang berpengaruh
memudahkan siswa dalam mengingat terhadap hasil belajar kognitif siswa.
materi dan informasi yang mereka catat. Jika dilihat dari aspek afektif,
Catatan dibuat dengan teknik mencatat maka sikap dan minat siswa pada
kreatif menggunakan imajinasi, penggunaan metode STAD
kombinasi warna, dan gambar. Peta menggunakan peta pikiran lebih tinggi
pikiran adalah cara mudah menggali dibandingkan pada penggunaan metode
informasi dari dalam dan luar otak, STAD menggunakan peta konsep. Hal
karena peta pikiran menjadikan ini terlihat dari keantusiasan siswa
informasi yang diterima tersusun rapi dalam mengikuti pelajaran. Berdasarkan
sesuai pikiran siswa, jika siswa ingin hal tersebut dapat diketahui bahwa
membaca informasi tersebut siswa kompetensi siswa pada aspek afektif
dapat dengan mudah menemukannya menjadi penunjang keberhasilan untuk
kembali. Informasi dikembangkan mencapai hasil pembelajaran pada
berdasarkan gagasan utamanya dan aspek lainnya yaitu aspek kognitif.
disusun menggunakan kreativitas yang
tidak terbatas, misalnya seperti KESIMPULAN
penggunaan simbol, gambar dan warna Berdasarkan hasil penelitian dapat
yang memudahkan siswa mengenali disimpulkan bahwa:
dan mengingat informasi yang telah 1. Metode pembelajaran kooperatif
disimpan [17]. Catatan yang menarik STAD menggunakan peta pikiran
lebih meningkatkan minat siswa untuk menghasilkan prestasi belajar yang
[16] Siswanto., 2011, Pengaruh Model [17] Buzan, Tony., 2007, Buku pintar
Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Map untuk anak agar jadi
NHT (Numbered Heads Together) pintar di sekolah, Gramedia
Menggunakan Peta Konsep dan Pustaka Utama, Jakarta.
Peta Pikiran terhadap Penalaran