Anda di halaman 1dari 8

CARA MENANAM BAWANG MERAH DI POT

Bawang merah adalah salah satu bumbu dapur yang sangat penting. Karena hampir
semua masakan dibuat menggunakan bawang merah sebagai bahan pelengkapnya. Tidak
heran kebutuhan bawang merah semakin meningkat setiap harinya dan menjadikan harga
bawang merah pun terkadang lebih mahal jika dibandingkan dengan bawang putih dan
sayuran lain.
ads
Bawang merah atau dikenal juga dengan nama latin Allium cepa var ascalonicum (L)
backmerupakan tanaman yang berasal dari Iran, Pakistan dan daerah disekitarnya ini
merupakan tanaman yang paling terkenal di dunia. Karena selain digunakan sebagai
bumbu masak, bawang merah juga ternyata bisa di konsumsi dengan cara yang lain.
Seperti misalnya dijadikan bawang goreng, acar sebagai pelengkap sebuah masakan,
ataupun di makan mentah.
Namun tidak hanya digunakan untuk konsumsi, bawang merah juga biasa digunakan
untuk pengobatan tradisonal. Seperti misalnya dijadikan bahan untuk pengobatan ‘kerik’
jika anda masuk angin. Tidak hanya itu, bawang merah juga diyakini memiliki khasiat
lain dalam menyembuhkan beberapa penyakit seperti:
1. Mengobati maag,
2. menurunkan kolesterol,
3. menurunkan kadar gula dalam darah,
4. mengobati penyakit kencing manis atau Diabetes mellitus, dan penyakit lainnya.
Beragamnya fungsi bawang merah diatas adalah karena bawang merah memiliki banyak
kandungan yang berguna untuk kesehatan tubuh. Seperti misalnya kandungan kalium dan
serat. Tidak hanya itu, bawang merah juga memiliki kandungan vitamin C , asam folat,
kalsium dan juga zat besi yang sangat berguna untuk kesehatan dan kebugaran tubuh.
Di Indonesia sendiri, ada beberapa daerah yang menjadikan bawang merah sebagai
komoditas utama pertaniannya. Seperti misalnya kabupaten Brebes di Jawa Tengah dan
juga kabupaten Cirebon yang ada di Jawa Barat.
Jika anda tertarik untuk membudidayakan bawang merah, di bawah ini terdapat cara
menanam bawang merah di potsehingga anda bisa mencobanya sendiri dirumah. 6
langkah sederhana budidaya bawang merah di pot untuk hasil maksimal adalah cara yang
sangat sederhana bagi anda yang ingin belajar menanam bawang merah di rumah. Berikut
ini adalah cara menanam bawang merah di pot agar cepat tumbuh:
1. Memilih wadah tanam

Ternyata bawang merah merupakan tanaman yang cukup unik dan berbeda dengan
kebanyakan tanaman lainnya. Karena menanam bawang merah, anda tidak memerlukan
lahan yang luas. Anda bisa menanam di pekarangan rumah dengan menggunakan pot.
Dan beberapa cara memilih pot untuk budidaya bawang merah adalah:

 Pilih pot yang berlubang


Lubang pada pot merupakan hal yang sangat vital. Tidak perlu khawatir tanah yang anda
letakan di dalam pot akan keluar dari lubang yang ada dibawahnya. Fungsi dari lubang ini
adalah sebagai sirkulasi air sehingga setiap kali tanaman yang kita tanam disiram, tanah
didalam pot itu tidak mengandung air yang berlebihan yang berpotensi merusak tanaman.

 Jenis pot
Ada dua buah jenis pot. Ada yang diletakan di lantai dan ada pula yang digantung. Jika
anda memilih pot gantung, yang harus diperhatikan adalah berat dari pot tersebut.
Terlebih pada saat pot baru saja disiram. Air akan menambah berat dari pot. Dan jika pot
tidak kuat, pot bisa jebol karena tidak kuat menahan berat.
Ada beberapa bahan yang biasa digunakan untuk membuat pot dengan fungsi yang
berbeda-beda. Seperti misalnya pot yang terbuat dari plastik yang merupakan pot yang
cukup murah dalam segi harga. Namun terkadang pot dari plastik bersifat menkilat dan
cukup menyilaukan mata jika terkena sinar matahari langsung.
Selain itu juga ada pot yang terbuat dari keramik dan beton yang bisa mempertahankan
kelembapan tanah bagi tanaman yang memerlukan kelembapan tinggi. Lalu ada juga pot
dengan bahan dasar kayu dan tanah liat yang cocok digunakan pada saat musim hujan
karena dapat menjaga kelembapan tanah yang ada didalamnya. Namun kekurangan pot
yang terbuat dari kayu dan tanah liat ini adalah mudah rusak.
Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah ukuran. Ukuran pot harus menyesuaikan
tanaman dan luas tempat yang ada. Jika anda ingin menanam bawang, pot yang
digunakan tidak perlu terlalu besar. Bahkan jika memang sudah ada yang besar, anda bisa
menanam 2-3 bibit dalam satu pot untuk mengefisiensikan tempat.

2. Persiapan bibit

Ada dua acara untuk mendapatkan bibit dari bawang merah. Dengan membelinya di toko
pertanian atau menggunakan bawang sisa bahan masak. Dan jika anda ingin
menggunakan bibit dari bawang merah sisa bahan masak, berikut langkah-langkah yang
harus diperhatikan:
 Bawang merah yang dapat ditanam adalah bawang merah yang sudah tua. Salah satu
cara membedakan bawang merah yang tua dan yang muda adalah dengan melihat
warnanya. Bawang merah yang sudah tua memiliki warna yang sudah yang lebih
gelap dibandingkan bawang merah yang masih muda.
 Pilih bawang merah yang bersifat tunggal atau tidak memiliki anakan.
 Pilih bawang merah yang sudah terlihat tunas dibagian atas dan akar dibagian
bawahnya.
 Penampilan bawang tidak keriput
 Bawang tidak dalam kondisi busuk.

3. Teknik penanaman
Setelah anda memiliki bibit bawang merah sesuai kriteria diatas, selanjutnya kita akan
memasuki tahap ketiga. Yaitu tahap penanaman. Secara umum, tahap penanaman terdiri
dari dua hal. Yaitu menyiapkan media tanam dan tehnik penanaman itu sendiri.
 Untuk media tanam, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan. Beberapa
langkah tersebut adalah:
 Tanah yang digunakan haruslah tanah yang mengandung humus dimana salah satu
ciri-cirinya adalah mengandung banyak cacing tanah.
 Untuk pupuk dasar, anda bisa menggunakan pupuk kandang yang sudah kering
sebagai campuran tanah sekaligus pupuk dasar.
 Tanah yang digunakan harus gembur. Tanah yang gembur selain memudahkan air
terserap tanah juga akan memudahkan pergerakan akar saat tumbuh.

4. Cara Menanam Bawang Merah di Pot

Jika media tanam sudah disiapkan. Langkah berikutnya adalah tahap penanaman.
Beberapa langkahnya adalah:
 Masukan tanah yang sudah diberi pupuk dasar tadi kedalam pot.
 Tanah yang sudah dimasukan kedalam pot ada baiknya disiram dengan air terlebih
dahulu agar keadaan tanah lembab.
 Sebelum ditanam, bagian atas bawang merah yang mengkerucut di potong ¼ bagian
untuk merangsang pertumbuhan tunas baru.
 Saat ditanam, bagian yang sudah dipotong tadi harus berada di bagian atas dan
bagian bawah bawang merah yang sudah mulai terlihat titik-titik akar diletakan di
bawah.
 Perlu diperhatikan, bibit bawang merah yang anda tanam jangan dikubur secara
keseluruhan. Biarkan bagian atas terkena udara dan sinar matahari secara langsung.
 Sebagai catatan, usahakan menanam bibit bawang merah tadi pada waktu pagi atau
sore hari. Karena siang hari adalah saat dimana tumbuhan berfotosintesis dan juga
udara lebih kering dibandingkan dengan pagi dan sore hari.
 Jadi, begitulah cara menanam bawang merah di pot agar tumbuh subur. Namu, lihat
lagi tahap perawatan selanjutnya.

5. Teknik perawatan
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk merawat tanaman bawang merah yang anda
tanam agar mendapatkan hasil yang maksimal pada saat panen. Beberapa hal itu adalah:
Pada tahap awal penanaman, penyiraman sebaiknya dilakukan dua kali dalam satu hari di
waktu pagi dan sore. Hal ini dimaksud untuk menjaga kelembaban tanah. Namun setelah
masuk usia 10 hari, itensitas penyiram air dapat dikurangi menjadi satu kali sehari.

6. Penyiangan gulma
Gulma adalah salah satu musuh para petani. Terlebih pada musim hujan dimana gulma
dapat tumbuh dengan sangat cepat. Gulma dapat menimbulkan banyak dampak positif
bagi tanaman. Seperti salah satunya adalah mengganggu pertumbuhan bawang merah
yang anda tanam atau juga menyerap nutrisi yang ada didalam tanah sehingga bawang
merah yang ditanam tidak mendapat nutrisi yang cukup untuk tumbuh.

7. Pemberian pupuk lanjutan adalah hal penting lainnya


Namun ada yang harus diperhatikan dalam pemilihan pupuk lanjutan. Karena biasanya
pupuk lanjutan terdiri dari dua jenis pupuk. Yaitu pupuk daun dan pupuk buah.
Pemberian jenis pupuk yang salah pada suatu tanaman akan berdampak pada
pertumbuhan dari tanaman yang ditanam. Karena kedua pupuk tersebut memiliki fungsi
yang berbeda. Pupuk daun biasanya digunakan untuk melebatkan daun dan pupuk buah
untuk menumbuhkan buah. Jika anda menanam bawang untuk diambil daunnya, gunakan
pupuk daun sebagai pupuk lanjutan. Dan jika anda menanam bawang untuk diambil
umbinya, gunakan pupuk buah sebagai pupuk lanjutan.

8. Pengendalian hama

Secara umum, ada dua buah masalah yang biasa ditemui petani yang menanam bawang
merah yang bisa juga anda temui pada saat menanam bawang merah di pot. Yaitu
serangan ulat dan juga daun yang menguning atau penyakit layu. Berikut cara yang bisa
dilakukan untuk mengatasinya:
Salah satu ciri tanaman bawang merah yang terserang hama ulat adalah terdapatnya
bercak-bercak putih pada daun bawang. Selain itu, jika diperhatikan secara seksama, kita
akan melihat beberapa bagian daun yang robek dimakan ulat. Jika sampai terkena hama
ini, ada dua buah cara yang bisa anda lakukan. Cara kimiawi dan cara organik. Cara
kimiawi, anda bisa menyemprotkan insektisida kepada tanaman bawang merah yang
terserang hama ini. Namun jika tanaman bawang merah anda tidak terlalu banyak
jumlahnya, maka lebih disarankan untuk mengatasi hama ini dengan cara organik. Yaitu
mengambil, secara manual, ulat-ulat yang ada didaun.

 Penyakit layu. Penyakit layu biasa disebabkan karena serangan jamur dengan ciri-ciri
daun bawang mulai menguning pada ujungnya dan mulai melayu serta terpilin. Untuk
penyakit ini, sama seperti pada hama ulat, ada dua buah cara yang bisa dilakukan. Yaitu
dengan cara kimiawi dan juga dengan cara organik. Cara kimiawi, kita bisa
menyemprotkan insektisida secara merata. Sedangkan cara organik-nya, kita bisa
mencabut tanaman yang sudah terkena penyakit layu lalu membakarnya agar tidak
menular kepada bibit yang lain. Kenapa mencabutnya? Karena biasanya tanaman bawang
merah yang sudah terkena penyakit layu, besar kemungkinannya juga mengalami
pembusukan pada buahnya.
 Jika anda memutuskan untuk menggunakan cara kimiawi untuk mengatasi hama dan
penyakit, anda harus memperhatikan takaran bahan kimiawi yang akan digunakan. Jangan
terlalu banyak menggunakan cairan kimiawi karena selain akan menjadikan tanaman
bawang merah anda terkontaminasi bahan kimiawi berbahaya, tanah yang digunakan
sebagai media tanam juga akan mengalami kerusakan dan menjadikannya tidak produktif
lagi.

9. Cara pemanenan bawang merah

Tanaman bawang merah biasanya akan memasuki masa panen sekitar 55 sampai 70 hari
sejak tanggal tanam. Namun walaupun seperti itu, terdapat faktor lain yang
mempengaruhi lamanya masa panen bawang merah. Salah satunya adalah jenis bawang
merah yang ditanam serta cuaca.
Faktor cuaca adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada hasil panen tanaman
bawang merah. Karena seperti dijelaskan diatas, bawang merah termasuk tanaman yang
tidak membutuhkan banyak air pada saat penanaman. Karena semakin banyak air yang
didapatkan, kemungkinan bawang merah membusuk akan semakin tinggi dan
kemungkinan untuk gagal panen juga bisa terjadi. Untuk itulah, ketika anda memutuskan
menanam bawang merah dengan menggunakan pot, usahakan tanaman bawang merah
terkena sinar matahari yang cukup namun tetap terhindar dari air hujan.
Cara kita mengetahui apakah tanaman bawang merah sudah siap panen atau belum adalah
dengan memperhatikan daun-daunnya. Jika daunnya sudah tinggi dan 90% sudah
merunduk, itu tandanya tanaman bawang merah anda sudah bisa dipanen. Jika anda ingin
menggunakan hasil panen bawang merah itu untuk konsumsi sendiri, anda bisa langsung
mengolahnya untuk segera di konsumsi. Namun berbeda jika anda ingin menjualnya.
Biasanya, para petani bawang merah, setelah bawang merah mereka terpanen, mereka
akan segera menjemurnya di bawah sinar matahari 7 sampai 14 hari hingga kadar airnya
hanya tinggal 85% saja. Penjemuran ini bermaksud untuk mengurangi kadar air yang
terdapat didalam bawang merah sehingga menjadikannya lebih awet untuk di simpan
beberapa waktu kedepan.

Anda mungkin juga menyukai