Anda di halaman 1dari 12

BAB II

KAJIAN TEORI

1.1 Konsep Event

Definisi Event adalah sebagai berikut: “Events are transient, and every

event is a unique blending of its duration, setting, management, and

people.”Event adalah fana, tidak abadi, dan setiap event merupakan suatu

campuran unik dari durasi, pengaturan, pengurus dan orang-orangnya. (Getz,

1997, p. 4).

Sedangkan definisi special event adalah sebagai berikut: “Special events

are defined as specific rituals, presentation, performances or celebrations that are

conciously planned and created to mark special occasions or to achieve

particular social, cultural, or corporate objectives.” Special event adalah suatu

ritual istimewa, penunjukan, penampilan, atau perayaan yang pasti direncanakan

dan dibuat untuk menandai acara-acara khusus atau untuk mencapai tujuan sosial,

budaya atau tujuan bersama-sama. (Allen, 2002, p. 11).

Event dibedakan menjadi public event dan private event. Yang termasuk

dalam public event adalah : perayaan budaya, seni atau hiburan, bisnis atau

perdagangan, kompetisi olahraga, pendidikan dan ilmu pengetahuan, rekreasi,

serta politik atau kenegaraan. Sedangkan private event meliputi perayaan pribadi

seperti peringatan hari jadi atau anniversaries, liburan keluarga, pesta pernikahan,

dan pesta ulang tahun, serta event-event sosial seperti pesta-pesta, gala, dan acara

reuni. (Getz, 1997, p. 7).


Typology of planned event menurut Getz dapat digambarkan sebagai

berikut :

CULTURAL CELEBRATIONS SPORT COMPETITIONS PRIVATE EVENTS


- Festivals - Profesional Personal Celebrations:
- Carnivals - Amateur - Anniversaries
- Religious events EDUCATIONAL & SCIENTIFIC - Family holidays
- Parades - Seminars, workshops, clinics Social Events:
- Haritage commemorations - Congresses Parties, galas
ART/ENTERTAINMENT - Interpretive events Reunions
- Concerts RECREATIONAL
- Other performances - Games & Sport for fun
- Exhibits - Amusement events
- Award ceremonies POLITICAL/STATE
Private event
BUSINESS/TRADE - Inaugurations
- Fairs, markets, sales - Investitures
- Consumer & Trade Shows - VIP visits
- Exposition - Rallies
- Meeting & Conventions
- Publicity events
- Fund-raiser events

Public event

Gambar 2.1. Typology of Planned Events

Sumber : Getz (1997, p. 7)

Sedangkan event dalam bidang ekonomi politik dan pariwisata adalah

sebagai penarik minat turis, pembuat image, alat politik, dan sebagai alat untuk

menggalang dana. Dalam perayaan umum dapat berupa acara peringatan, pesta,

upacara agama atau ritual-ritual, dan event-event santai. Sedangkan dalam

pekerjaan dan kehidupan sehari-hari berupa perayaan pribadi.


The Realm of Political Economy and Tourism
Events is
• Tourist attractions • Political Tools
• Image Makers • Fund-raisers

The Realm of Public Celebration


• Commemorations • Rites and rituals
• Festivals • Leisure events

The Realm of Work and Everyday Life


• Private celebrations

Gambar 2.2. An Event Typology Based on Social and Cultural Meanings

Sumber : Getz (1994, p. 58)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Festival yang biasa dirayakan

di suatu tempat merupakan suatu event yang termasuk dalam private events dalam

bidang ekonomi politik dan pariwisata.

1.2 Pengertian Festival

Menurut I Allasi (dalam Jiunkpe: 1998) di dalam kata pengantar pada

bukunya yang berjudul " Time Out of Time : Essay on The Festival ", Fallasi

(1987) menyimpulkan bahwa : Festival is an event, a social phenomenon,

encountered in vitually all human cultures (Festival adalah suatu peristiwa atau

kejadian penting, suatu fenomena sosial yang pada hakekatnya dijumpai dalam

semua kebudayaan manusia).

Sedangkan, menurut W.J.S.Poerwadarminta (dalam Jiunkpe: 1998)

Festival dapat diartikan dalam dua pengertian, yaitu :


1. Hari atau pekan gembira dalam rangka peringatan peristiwa penting dan

bersejarah, pesta rakyat.

2. Perlombaan.

Dapat diketahui atau disimpulkan bahwa sifat dasar dari semua festival

adalah sesuatu yang berhubungan dengan perayaan dan juga pesta rakyat

yang pada umumnya ditentukan oleh sesuatu yang mempunyai nilai

kebudayaan.

Jenis-Jenis Festival

a. Festival Film

Merupakan sebuah perayaan yang dimana isinya menampilkan produksi

film - film (biasanya film yang diproduksi selama setahun)

b. Festival musik

Biasanya serangkaian tindakan di tempat tertentu dan terinspirasi oleh

tema pemersatu, seperti musik nasional, musik modern atau

mempromosikan karya-karya komposer / yang menonjol, dapat juga

berupa bentuk kontes untuk penyanyi atau komposer.

c. Festival seni

Merupakan peristiwa besar di mana pertunjukan, pameran dan kompetisi

seputar seni musik, teater, lukis dan kerajinan diadakan.

d. Festival budaya

Festival budaya merupakan pengekspresian pandangan tentang isu-isu

budaya, sosial dan politik. Seringkali perdebatan perubahan pada fokus


polarisasi antara para pendukung perubahan dan yang ingin melestarikan

"tradisional" atau "lokal budaya modernisasi dan globalisasi.

Dari jenis – jenis festival di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Festival

Saronde termasuk dalam kategori Festival Seni dan Budaya.

2.3 Pengertian Atraksi Wisata

Menurut Yoeti Oka (2005:60) Atraksi wisata adalah sesuatu yang dapat

dilihat atau disaksikan melalui suatu pertunjukan (shows) yang khusus

diselenggarakan untuk para wisatawan. Jadi atraksi wisata di bedakan dengan

objek wisata (tourist object), karena objek wisata dapat dilihat atau disaksikan

tanpa membayar. Contohnya festival, tarian, pameran dll. Selain itu, dalam atraksi

wisata untuk menyaksikannya harus mempersiapkan lebih dahulu, sedangkan

objek wisata dapat dilihat tanpa dipersiapkan terlebih dahulu, seperti danau,

pemandangan, pantai, gunung, candi, monument dan lain-lain.

Kesenian rakyat tradisional merupakan atraksi wisata yang sangat potensial

untuk konsumsi wisatawan. Namun atraksi wisata tidak hanya terbatas pada

kesenian tradisional saja, tetapi banyak atraksi lain yang cukup menarik untuk

disuguhkan kepada wisatawan misalnya festival, pameran, dan lain-lain. Hal-hal

semacam ini harusnya di kembangkan, diorganisir, disediakan fasilitasnya,

sehingga dapat dijadikan daya tarik bagi wisatawan.

2.4 Pengertian Daya Tarik Wisata

Dalam undang-undang No 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan Daya

tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai
yang berupa keaneka ragaman keayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia

yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

Menurut Gamal Suwantoro (2002:19) Daya tarik wisata harus di rancang

dan dibangun / dikelolah secara profesional sehingga dapat menarik wisatawan

untuk datang. Membangun suatu objek wisata harus di rancang sedemikian rupa

berdasarkan kriteria tertentu. Umumnya daya tarik suatu objek wisata berdasarkan

pada :

- Adanya sumberdaya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman

dan bersih.

- Adanya aksesibilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya.

- Adanya ciri khusus / spesifikasi yang bersifat langka.

- Adanya sarana / prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan yang

hadir.

- Objek wisata alam mempunyai daya tarik karena keindahan alam

pegunungan, sungai, pantai, pasir, hutan, dan sebagainya.

- Objek wisata budaya mempunyai daya tarik tinggi karena memeiliki nilai

khusus dalam bentuk atraksi kesenian.

Suatu objek wisata dapat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan harus

memenuhi syarat-syarat untuk pengembangan daerahnya, menurut Bagiyono

(2005:22) syarat-syarat tersebut adalah

1. What to see

Di tempat tersebut harus ada objek wisata dan atraksi wisata yang berbeda

dengan yang dimiliki daerah lain. Dengan kata lain daerah tersebut harus
memiliki daya tarik khusus dan atraksi budaya yang ada disajikan

“entertainment” bagi wisatawan. What to see meliputi pemandangana alam,

kegiatan kesenian, dan atraksi wisata.

2. What to do

Di tempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan disajikan, harus

disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat wisatawan betah tinggal lama

di tempat itu.

3. What to buy

Tempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk berbelanja terutama barang

souvenir dan kerajinan rakyat sabagai oleh-oleh untuk di bawah pulang ke

tempat asal.

4. What to arrived

Di dalamnya terdapat aksesbilitas, bagaimana kita mengunjungi objek wisata

tersebut, kendaraan apa yang akan digunakan, dan berapa lama tiba ketempat

tujuan wisata tersebut.

5. What to stay

Bagaimana wisatawan akan tinggal untuk sementara salama dia berlibur di

objek wisata itu. Diperlukan penginapan-penginapan baik hotel berbintang atau

hotel non berbintang dan sebagainya.

Perkembangan suatu kawasan wisata juga tergantung pada apa yang

dimiliki kawasan tersebut untuk dapat di tawarkan kepada wisatawan. Hal ini

tidak dapat di pisahkan dari peranan para pengelola kawasan wisata. Dalama Oka

A.Yoeti (1997:165) berpendapat bahwa berhasilnya suatu tempat wisata hingga


tercapainya industri wisata sangat tergantung pada tiga A (3A). Yaitu atraksi

(attraction), mudah dicapai (accesibility), dan fasilitas (amenities).

1. Atraksi (attraction)

Atraksi wisata yaitu sesuatu yang dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat

dilihat, dinikmati dan yang termasuk dalam hal ini adalah; tari-tarian, nyayian

kesenian rakyat tradisional, upacara adat, dan lain-lain. Dalam Oka A. Yoeti

(1997:172) tourism disebut attractive spontance, yaitu segala sesuatu yang tedapat

di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang

berkunjung ke suatu tempat tujuan wisaa diantaranya adalah:

a. Benda-benda yang tersedia dan terdapat dialam semesta, yang dalam

istilah Natural Amenities.

Termasuk kelompok ini adalah:

Iklim contohnya curah hujan, sinar matahari, panas, hujan, dan saju

Bentuk tanah dan pemandangan contohnya pegunungan, perbukitan,

pantai, air terjun, dan gunung api.

Hutan belukar

Flora dan fauna, yang tersedia di cagar alam dan daerah perburuan

Pusat-pusat kesehatan, misalnya; Sumber air mineral, sumber air panas,

dan mandi lumpur. Diamana tempat tersebut diharapkan dapat

menyembuhkan macam-macam penyakit.

b. Hasil ciptaan manusia (man made supply). Kelompok ini dapat dibagi

dalam empat produk wisata yang berkaitan dengantiga unsur penting yaitu

historical (sejarah), curtural (budaya), dan religious (agama)


Monumen bersejarah dan sisa perdaban masa lampau (artifact)

Musem art gallery, perpustakaan, kesenian rakyat dan kerajinan tangan

Acara tradisional, pameran , festival, upacara naik haji, pernikahan,

khitanan, dan lain-lain.

Rumah-rumah ibadah, seperti mesjid, candi, gereja, dan kuil.

2. Aksesibilitas (accesibility)

Aktivitas kepariwisataan banyak tergantung pada transportasi dan

komunikasi karena faktor jarak dan waktu yang sangat mempengaruhi keinginan

seseorang untuk melakukan perjalanan wisata. Unsur yang terpenting dalam

aksesibilitas adalah transportasi, maksudnya yaitu frekuensi penggunaanya,

kecepatan yang dimilikinya dapat mengakibatkan jarak seolah-olah menjadi dekat.

Selain transportasi yang berkaitan dengan aksesibilitas adalah prasarana

meliputi jalan, jembatan, terminal, stasiun dan bandara. Prasarana ini berfungsi

untuk menghubungkan suatu tempat dengan tempat yang lain. Keberadaan

prasarana transportasi akan mempengaruhi laju tingkat transportasi itu sendiri.

Kondisi prasarana yang baik akan membuat laju transportasi optimal.

3. Fasilitas (amenites)

Fasilitas pariwisata tidak akan terpisah dengan akomodasi perhotelan

karena paiwisata tidak akan pernah berkembang tanpa penginapan. Fasilitas

wisata merupakan hal-hal penunjang terciptanya kenyamanan wisatawan untuk

dapat mengunjungi suatu daerah tujuan wisata. Adapun sarana-sarana penting

yang berkaitan dengan perkembangan pariwisata adalah sebagai berikut:


a) Akomodasi Hotel

b) Restoran

c) Air bersih

d) Komunikasi

e) Hiburan

2.5 Pengertian Objek Wisata

Menurut Marsongko (2000:10) objek wisata adalah suatu bentuk aktivitas

dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau

pengunjung untuk datang ke suatu daerah atau tempat tertentu.

Objek wisata menurut Direktorat Jendral Pemerintah dibagi menjadi 3

macam, yaitu:

1. Objek wisata alam

Objek wisata alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta memiliki

daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami maupun setelah ada

usaha budi daya. Potensi objek wisata alam dapat dibagi menjadi epat kawasan,

yaiti:

a) Flora dan Fauna

b) Keunikan dan kekhasan ekosistem, misalnya ekosistem pantai dan

ekosisem hutan bakau.

c) Gejala alam, misalnya kawah, sumber air panas, air terjun dan danau

d) Budidaya sumber daya alam, misalnya sawah, perkebunan, peternakan,

usaha perikanan.
2. Objek wisata sosial budaya

Objek wisata sosial budaya dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai

objek wisata meliputi museum, peninggalan sejarah, upacara adat, sei

pertunjukan, dan kerajinan.

3. Objek wisata Minat Khusus

Objek wisata minat khusus merupakan jenis wisata yang baru dikembangkan di

Indonesia. Wisata ini lebih diutamakan pada wisatawan yang mempunyai

motivasi khusus. Dengan demikian, biasanya para wisatawan harus memiliki

keahlian. Contohnya: berburu, mendaki gunung, arung jeram, tujuan

pengobatan, agrowisata, dan lain-lain.

Perencanaan dan pegelolaan objek dan daya tarik wisata alam, sosial

budaya, maupun objek wisata minat khusus harus berdasarkan pada kebijakan

rencana pembangunan asional maupun regional. Jika kedua kebijakan rencana

tersebut belum tersusun, tim perencana pengembangan objek dan daya tarik

wisata harus mampu mengasumsikan rencana kebijakan yang sesuai dengan area

yang bersangkutan.

Sedangkan objek wisata bahari terdiri dari objek wisata pantai, objek

wisata pulau, dan objek wisata laut.

1. Objek Wisata Pantai

Marpaung (2000:83) pantai merupakan salah satu objek dan daya tarik

wisata yang banyak di minati. Banyak kawasan wisata yang terkenal di

dunia terletak di pantai, jenis objek dan daya tarik wisata ini erat kaitannya
dengan aktifitas seperti berjemur di matahari, berenang, berselancar,

berjalan-jalan di tepi pantai, ski air, dan berpetualang di bawah air.

2. Objek Wisata pulau

Pulau merupakan salah satu tujuan wisata, pulau adalah bidang tanah yang

lebih kecil dari benua dan lebih besar dari karang, yang di kelilingi air,

gugusan pulau di namakan kepulauan.

3. Objek Wisata Laut

Wisata laut adalah objek wisata yang banyak di minati oleh wisatawan

asing maupun domestic, wisata dengan objek kawasan laut misalnya

menyelam, berselancar, berlayar, memancing dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai