Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemasan merupakan bahan yang berfungsi untuk melindungi bahan yang disimpan di
dalamnya baik pangan maupun non pangan. Agar kemasan dapat dipergunakan secara
maksimal, maka salah satu fungsi yang harus dapat dipenuhi oleh kemasan tersebut
adalah melindungi produk dari kerusakan atau gangguan baik dari dalam maupun dari
luar. Gangguan tersebut dapat karena pengaruh cuaca, serangga, mikroba, fisiologi,
maupun penumpukan.

Bahan baku pembuat kemasan terdiri dari berbagai jenis, antara lain kayu, plastik, dan
busa, tergantung jenis barang yang dikemas dan tujuan pengemasan itu sendiri. Saat ini
usaha kemasan kayu banyak menarik perhatian pengusaha, sebab lebih dari 60 persen
barang perdagangan ekspor impor menggunakan kemasan kayu.

Kemasan kayu terbagi atas beberapa tipe sesuai kebutuhan konsumen dan komoditi yang
dikemas. Beberapa jenis kemasan kayu antara lain pallet, kotak (box), peti (crates) dan
pengganjal (dunnage), Gambar kemasan kayu dapat dijabarkan pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Jenis Kemasan Kayu

1
Peluang usaha produksi kemasan kayu kebanyakan dimanfaatkan oleh industri kecil dan
menengah (IKM) untuk keperluan industri besar. Pada awalnya kemasan kayu yang
digunakan terbuat dari kayu mentah dan bermutu rendah serta diproduksi secara
konvensional. Kayu tersebut sering digunakan berulang kali, didaur ulang dan dirakit
kembali untuk pengepakan termasuk sebagai penyangga forklift. Harga jual kemasan
kayu juga relatif rendah dan lebih digolongkan dalam usaha pemanfaatan limbah. Akan
tetapi hal tersebut mengakibatkan rendahnya kualitas kemasan kayu dikarekan sifat kayu
yang higroskopis yaitu dapat menyerap atau melepaskan air sebagai akibat perubahan
kelembaban dan suhu udara di sekelilingnya. Kondisi ini mengakibatkan munculnya
hambatan yang cukup serius, karena dapat berakibat rusaknya barang yang dikemas
dengan kayu tersebut. Dengan alasan tersebut, maka PT Pallet wood akan membuat suatu
produk baru yaitu hiasan dinding yang barbahan dasar limbah kayu palet.

Pallet adalah bahan kemasan dan atau tatakan yang sering digunakan untuk menyimpan
dan mengangkut barang dari gudang ke distributor. Kayu merupakan bahan yang sering
digunakan untuk membuat pallet. Faktor mudah diperbaiki merupakan alasan utama
penggunaan kayu sebagai bahan pembuat pallet, selain fleksibel dan murah. Selain itu
pallet kayu tidak membutuhkan teknologi tinggi sehingga bisa dianggap padat karya dan
mengurangi pengangguran.

Hiasan dinding pada umumnya terbuat dari kayu jati, ulin, dan kayu lainnya . Namun
masih belum adanya hiasan dinding dari limbah kayu pallet di Samarinda. Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka PT berencana untuk memproduksi
hiasan dinding dari limbah kayu pallet, karena motif, dan corak serat dari kayu limbah
kayu pallet indah dan kuat selain itu harganya juga murah, sehingga nantinya dapat
dijadikan sebagai hiasan dinding. Sebelum perusahaan ini didirikan untuk dapat
memproduksi hiasan dinding dari limbah kayu pallet, maka perlu dilakukan analisis
kelayakan terhadap usaha hiasan dinding dari limbah kayu pallet ini. Analisis kelayakan
ini dilakukan agar dapat mengetahui apakah bisnis yang akan dibuat atau dikembangkan
dapat dikatakan layak beroperasi dan menguntungkan atau tidak, dengan hal-hal yang
akan dikaji dalam penelitian yaitu aspek pasar, aspek teknis dan aspek finansial

2
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana kelayakan usaha PT Pallet wood dari segi aspek pasar, berupa segmentasi
pasar, penentuan pasar dan strategi pemasaran?
2. Bagaimana kelayakan usaha PT Pallet wood dari segi aspek teknik, berupa
perencanaan teknologi proses, perencanaan kapasitas dan perencanaan tata letak?
3. Bagaimana kelayakan usaha PT Pallet wood dari segi aspek finansial, berupa harga
pokok produksi, penentuan harga jual, proyeksi neraca keuangan, proyeksi aliran kas,
permodalan dan analisa keuangan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu
sebagai berikut:
1. Mengetahui kelayakan usaha PT Pallet Wood dari segi aspek pasar, berupa
segmentasi pasar, penentuan pasar target dan strategi pemasaran,
2. Mengetahui kelayakan usaha PT Pallet Wood dari segi aspek teknis, berupa
perencanaan teknologi proses, perencanaan kapasitas dan perencanaan tata letak, dan
3. Mengetahui kelayakan usaha PT Pallet Wood dari segi aspek finansial, berupa harga
pokok produksi, penentuan harga jual, proyeksi neraca keuangan, proyeksi aliran kas,
permodalan dan analisa keuangan.

1.4 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan fokus sesuai dengan pelaksanaan serta hasil yang
indin dicapai, maka peneliti melakukan pembatasan dalam penelitian ini. Batasan
masalah dalam penelitian ini diantaranya adalah:
1. Analisa kelayakan industri yang dilakukan hanya dari segi aspek pasar, aspek teknis
dan aspek finansial, dan
2. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2018 sampai dengan Desember 2018.

3
1.5 Sistematika Penulisan

Sebelum menyusun laporan penelitian secara lenngkap, terlebih dahulu peneliti perlu
menyusun format atau sistematka peulisan secara benar. Sistematika penulisan laporan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab pertama akan membahas tentang pendahulan, dimana peneliti akan memaparkan
beberapa hal yang melatarbelakangi kegiatan penelitian tersebut, selain itu juga peneliti
akan membahas tentang rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
batasan penelitian. Dengan demikian pembaca aka memahami arti penting dari penelitian
yang dilakukan
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab kedua akan membahas tentang landasan teori atau tinjauan pustaka yang akan
menunjang dan menjadi dasar bagi penulis dalam mengolah data dan menganalisis.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ketiga akan membahas tentang lokasi penelitian, waktu penelitian, tahapan penelitian
dan diagram alir penelitian. Pada bab ini akan dijelaskan terkait metode penelitian yang
digunakan dan sekaligus menjelaskan subjek penelitian.
BAB IV : PEMBAHASAN
Bab empat yaitu pembahasan dimana peneliti akan membahas tentang gambaran umum
usaha, manajemen usaha, analisis kelayakan dari aspek pasar, teknis dan finansial.
Pembahasan merupakan hal terpenting yang perlu dipaparkan dalam bab empat karena
membahas tentang hasil-hasil penelitian dan juga memaparkan proses sekaligus hasil
analisis.
BAB V : PENUTUP
Bab lima yakni penutup akan membahas tentang kesimpulan dan saran dari penelitian.
Kseimpulan dapat dikatakan sebagai inti dari proses penelitian yang telah dilaksanakan.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Menurut UU Usaha Kecil No.9 tahun 1995, Industri Kecil didefinisikan sebagai bagian
dari Usaha Kecil di Indonesia yang memiliki aset < Rp. 200 juta di luar tanah dan
bangunan atau omset per tahun < Rp. 1 milyar. Selain itu juga disebutkan kriteria usaha
menengah, mandiri dan tangguh, yaitu:
1. Usaha Menengah : Omset per tahun Rp.700 Juta s/d 1 Milyar.
2. Usaha Mandiri : Omset per tahun Rp.100 Juta s/d < 700 Juta.
3. Usaha Tangguh : Omset per tahun < Rp.100 Juta.

Selain itu juga terdapat beberapa kriteria usaha kecil dan menengah lainnya. Namun saat
ini telah dibahas perubahan mengenai kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) seperti tercantum dalam UU Nomor 9 tahun 1995 dan disajikan pada Tabel 2.1
(Anonim, 2007).

Tabel 2.1 Tabel Kriteria usaha mikro, kecil dan menengah


Kriteria Usaha Mikro Usaha Kecil Usaha Menengah
Bentuk usaha Orang Perseorangan / badan Perseorangan/
perseorangan usaha badan usaha
Bukan afiliasi usaha Bukan afiliasi
menengah/besar usaha besar
Kekayaan bersih < Rp 50 juta, Rp 50 juta – Rp 500 juta, Rp 500 juta – Rp
tidak termasuk tidak termasuk tanah dan 10 miliar, tidak
tanah dan bangunan termasuk tanah dan
bangunan bangunan
Omzet tahunan < Rp 300 juta Rp 300 juta – Rp 2,5 miliar Rp 2,5 miliar – Rp 50 miliar

5
2.2 Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan atau disebut juga analisis proyek bisnis adalah penelitian tentang layak
atau tidaknya suatu usaha/bisnis dilaksananakan dengan menguntungkan secara terus-
menerus. Studi ini pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan
dengan konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan proyek
bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu. Dalam
studi ini, pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena akan dijadikan dasar
implementasi kegiatan usaha (Suryana, 2006).

Untuk memperoleh kesimpulan yang kuat tentang keputusan dijalankannya atau tidak
sebuah ide bisnis, studi kelayakan bisnis yang mendalam perlu dilakukan pada beberapa
aspek kelayakan bisnis (Suliyanto, 2011) yaitu aspek pasar , aspek teknis, aspek legal dan
lingkungan, aspek manajemen dan sumber daya manusia, dan aspek finansial.

2.3 Aspek Pasar

Salah seorang ahli pemasaran, Stanton, mengemukakan pengertian tentang pasar, yakni
merupakan kumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk
belanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Jadi ada tiga faktor utama yang
menunjang terjadinya pasar, yaitu orang dengan segala keinginannya, daya belinya, serta
tingkah laku dalam pembeliannya (Husein Umar, 2001). Beberapa hal yang akan dibahas
pada aspek pasar ini adalah penentuan peluang pasar, penentuan harga jual produk dan
penentuan strategi pemasaran.

Peluang pasar merupakan selisih antara permintaan yang datang dari pihak konsumen
dengan total penawaran yang ada dipasaran terhadap suatu produk tertentu. Penentuan
harga jual produk yang tepat adalah harga yang terjangaku dan paling efisien bagi
konsumen. Wirausaha bisa menciptakan harga yang paling efisien dengan inovasi dan
kreativitasnya. Agar investasi atau bisnis yang akan dijalankan dapat berhasil dengan
baik, maka perlunya dilakukan strategi pemasaran yang tepat. Pada dasarnya terdapat
beberapa strategi yang dapat dikendalikan perusahaan untuk mempengaruhi pasar,

6
strategi tersebut dikenal dengan marketing mix (Jakfar, 2010) yaitu product, place, price,
dan promotion.

2.4 Aspek Teknis

Analisis dari aspek teknis ini digunakan untuk menilai kesiapan perusahaan dalam
menjalankan usahanya dengan menilai ketepatan akan lokasi, kapasitas produksi, layout,
serta kesiagaan mesin-mesin yang akan digunakan. Beberapa hal yang akan dibahas pada
aspek teknis, diantaranya: Pemilihan dan Perancangan produk, agar perusahaan dapat
menentukan jenis produk yang harus diproduksi. Perencanaan kapasitas, agar perusahaan
dapat memenuhi target pasar dengan mengoptimalkan kapasitas yang ada di perusahaan.
Perencanaan proses dan fasilitas (teknologi), agar perusahaan bisa menentukan proses
operasi dan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan produksinya. Perencanaan
lokasi, agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi pabrik,
gudang, cabang, maupun kantor pusat.

2.5 Aspek Legalitas dan Lingkungan

Tujuan dari aspek legalitas adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian
dari dokumen-dokumen yang dimiliki. Sedangkan tujuan dari aspek lingkungan adalah
untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan, baik dampak negatif
maupun dampak positif. Beberapa hal yang akan dibahas pada aspek legal dan lingkungan
adalah mengidentifikasi badan hukum, mengidentifikasi Daftar Negatif Indonesia (DNI),
mengidentifikasi legalitas investasi, dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL).

Identifikasi badan hukum, Kriteria untuk menentukan adanya kedudukan sebagai suatu
badan hukum terdiri dari (Siregar, 1991) yaitu: adanya harta kekayaan yang terpisah,
mempunyai tujuan tertentu, mempunyai kepentingan pribadi, dan adanya struktur
organisasi yang teratur. Daftar Negativ Indonesia (DNI) adalah suatu aturan yang memuat
daftar bidang usaha yang sudah tertutup untuk melakukan investasi. Artinya, jika suatu
bidang tidak termasuk dalam DNI, maka bidang usaha tersebut secara legal layak

7
didirikan di wilayah Indonesia. Perizinan Sebagai pedoman pelaksanaan izin usaha
industri telah dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Tahun 1989 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pemberian Izin Usaha Industri. Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk
pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan (Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

2.6 Aspek Finansial

Dalam analisis finansial dilakukan perhitungan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh
mana gagasan usaha yang direncanakan dapat memberikan manfaat (benefit). Hasil
perhitungan analisis finansial merupakan indikator dari modal yang diinvestasikan, yaitu
perbandingan antara total benefit yang diterima dengan total biaya yang dikeluarkan
dalam bentuk present value selama umur ekonomi proyek. Beberapa hal yang akan
dianalisis pada aspek finansial yaitu: analisis investasi, income statement (laporan
keuangan), cashflow (arus kas), dan metode evaluasi investasi (payback periode, net
present value, dan internal rate of return).

Analisis investasi, Modal yang digunakan untuk membiayai bisnis atau usaha, mulai dari
biaya investasi yang terdiri dari biaya pra operasi, biaya investasi dalam aktiva tetap,
hingga modal kerja. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan investasi, modal dapat dicari
dari berbagai sumber dana yang ada. Income statement (laporan keuangan), adalah
laporan yang menunjukkan jumlah pendapatan yang diperoleh dan biaya-biaya yang
dikeluarkan dalam suatu periode tertentu. Metode evaluasi investasi, menganalisis hasil
metode yang digunakan yaitu payback periode, net present value, dan internal rate of
return.

8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi dari PT berada di Jl. Suwandi No.58, Samarinda. Penelitian ini dilakukan mulai
dari bulan November hingga bulan Desember 2018.

3.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2018 sampai dengan Desember 2018.

3.3 Tahapan Penelitian

Tahapan kegiatan dari penelitian mengenai kelayakan usaha hiasan dinding dari limbah
kayu palet dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan adalah langkah awal yang dilakukan pada praktikum Industri V ini.
Tahap persiapan dijabarkan sebagai berikut:
a. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan adalah langkah yang dilakukan oleh kelompok kami untuk
mendapatkan informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti
sebelum melakukan penelitian. Studi pendahuluan yang dilaksanakan meliputi
studi literatur melalui buku dan jurnal mengenai kelayakan industri, penelitian
sebelumnya, wawancara, dan pengamatan.
b. Identifikasi Masalah
Tahap Identifikasi masalah bertujuan untuk melihat permasalahan yang ada pada
tempat penelitian dan kemudian dapat menerapkan metode untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut. Tahapan meliputi mengidentifikasi masalah yang ada pada

9
tempat penelitian kemudian menerapkan penetapan metode yang tepat untuk
mendapatkan solusi dari permasalahan tersebut.
c. Perumusan Masalah
Tahapan ini bertujuan untuk merumuskan masalah yang ada di lobjek penelitian
untuk dijadikan fokus penelitian.
d. Tujuan Penelitian
Tahap Tujuan penelitian meliputi penetapan tujuan yang diambil berdasarkan
perumusan masalah yang ditetapkan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
e. Penentuan Batasan Masalah
Tahapan penentuan batasan masalah yaitu mengarahkan focus objek penelitian
agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini agar pada objek penelitian
tidak terjadi perluasan topik pembahasan.
2. Tahap Pengumpulan Data
Tahapan Pengumpulan data dilakukan bertujuan untuk mendapatkan data-data yang
diperlukan dalam penelitian untuk membantu dalan penelitian ini, meliputi data primer
dan sekunder yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Data Primer
Data primer dalam praktikum ini didapatkan secara langsung dari pihak yang
terkait. Data primer ini didapatkan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada
konsumen.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapatkan melalui dokumen yang ada dan
berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Pada penelitian ini data sekunder
tersebut didapatkan dari data-data tertulis seperti buku-buku dan jurnal penelitian.
3. Tahap Pengolahan Data
Tahap pengolahan data merupakan tahapan yang akan dilakukan setelah pengumpulan
data. Pengolahan data berdasarkan pada literature terkait pada tinjauan pustaka.
Pengolahan data yang dilakukan dijabarkan sebagai berikut:
a. Aspek Pasar
Aspek pasar merupakan aspek yang diteliti analisis kelayakan terkait pemasaran.
Pengolahan data pada aspek pasar mencakup tiga kegiatan yaitu sebagai berikut:
1) Segmentasi pasar,

10
2) Target pasar,
3) Posisi pasar, dan
4) Strategi pemasaran.
b. Aspek Teknis
Aspek Teknis merupakan hal yang diteliti analisis kelayakan berkaitan tentang hal-
hal teknis mengenai produk. Dalam aspek teknis terdapat empat kegiatan yaitu
sebagai berikut:
1) Pembuatan deskripsi dan spesifikasi teknis,
2) Perencanaan teknologi proses,
3) Perencanaan kapasitas, dan
4) Perencanaan tata letak.
c. Aspek Finansial
Aspek finansial merupakan aspek yang diteliti dalam analisis kelayakan berkaitan
dengan aspek-aspek keuangan objek yang akan diteliti. Dalam aspek finansial ini
terdapat kegiatan yang dijabarkan sebagai berikut:
1) Penentuan harga pokok produksi,
2) Penentuan harga jual,
3) Pembuatan proyeksi neraca keuangan,
4) Pembuatan proyeksi aliran kas,
5) Pembuatan pemodalan, dan
6) Pembuatan analisa keuangan.
4. Tahap Analisis Data dan Pembahasan
Langkah analisis kelayakan usaha Hiasan dinding Kayu Palet ini membahas tentang
aspek pasar, aspek teknis dan aspek finansial. Analisa dan pembahasan yang dilakukan
dijabarkan sebagai berikut:
a. Aspek Pasar
Aspek pasar dalam analisis kelayakan usaha Hiasan Dinding Kayu Palet ini
menganalisis tentang:
1) Segmentasi pasar,
2) Pasar target,
3) Posisi pasar, dan
4) Strategi pemasaran.

11
b. Aspek Teknis
Aspek teknis dalam analisis kelayakan usaha Hiasan Dinding Kayu Palet ini
menganalisis tentang:
1) Teknologi proses,
2) Perencanaan kapasitas, dan
3) Perancangan tata letak.
c. Aspek Finansial
Aspek finansial dalam analisis kelayakan usaha Hiasan Dinding Kayu Palet ini
menganalisis mengenai hal-hal berikut:
1) Harga pokok produksi,
2) Harga jual,
3) Neraca keuangan,
4) Aliran kas,
5) Pemodalan, dan
6) Keuangan.
5. Tahap Penutup
Tahap penutup adalah langkah akhir yang dilakukan dalam penelitian yang di
dalamnya berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan didapatkan dari hasil analisis
yang telah dilakukan berdasarkan pada tujuan penelitan. Sedangkan saran berfungsi
sebagai patokan untuk melengkapi kekurangan pada penelitian ini pada penelitian
selanjutnya.

3.4 Diagram Alir

Diagaram alir kegiatan merupakan tahap-tahapan dari aliran penelitian yang akan
dilakukan. Diagram alir kegiatan penelitian dapat dijabarkan pada Gambar 3.1.

12
Start

Studi Pendahuluan
Tahap Persiapan

Identifikasi Masalah

Tujuan Praktikm

Batasan masalah

Identifikasi Data
Pengumpulan
Tahap

Data

Data Sekunder
Data Primer
1. Studi Literatur
1. Kuesioner
2. Jurnal-Jurnal

Pengolahan Data:
1. Aspek Pemasaran
a. Penentuan segmentasi pasar
b. Penentuan pasar target
c. Penentuan posisi pasar
d. Penentuan strategi pemasaran
2. Aspek Produksi Teknis
Pengolahan

a. Penentuan deskripsi dan spesifikasi teknis produk


Tahap

b. Perencanaan teknologi proses


Data

c. Perencanaan kapasitas produksi


d. Perencanaan tata letak
3. Aspek Finansial
a. Penentuan harga pokok poduksi
b. Penentuan harga jual
c. Pembuatan proyeksi neraca keuanagan
d. Pembuatan proyeksi aliran kas
e. Penentuan pemodalan
f. Penentuan analisa keuangan

Gambar 3.1 Diagram alir Praktikum Industri V

13
1

Analisa dan Pembahasan


1. Aspek pemasaran
a. Analisis segementasi pasar
b. Analisis target pasar
c. Analisis posisi pasar
d. Analisis strategi pemasaran
2. Aspek Produksi Teknis
Pembahasan

a. Analisis produksi teknis


Analisa
Tahap

b. Analisis teknologi proses


Dan

c. Analisis kapasitas produksi


d. Analisis tata letak
3. Aspek Finansial
a. Analisis harga pokok produksi
b. Analisis harga jual
c. Analisis neraca keuangan
d. Analisis aliran kas
e. Analisis pemodalan
f. Analisis keuangan

Kesimpulan dan
Tahap Penutup

Saran

End

Gambar 3.1 Diagram alir Praktikum Industri V (lanjutan)

14
15

Anda mungkin juga menyukai