Anda di halaman 1dari 13

PEDOMAN

PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA


UPTD PUSKESMAS BAKI
No Dokumen : PED.SARPRAS/ADM/II/004/2016

No Revisi : 00

Tgl Terbit : 11 Januari 2016

DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang:
Sesuai PERMENKES RI NOMOR 75 tahun 2014, Puskesmas adalah suatu Fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Seiring dengan era desentralisasi yang sudah digulirkan dengan UU No. 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintah Daerah, sangat menuntut adanya peningkatan kualitas manajemen pengelolaan
pembangunan di daerah secara “mandiri” tidak terkecuali bidang kesehatan.
Di Kabupaten Sukoharjo dalam bidang kesehatan, hal ini sudah bisa dirasakan. Dalam hal
pengelolaan pembangunan kesehatan, telah diarahkan bahwa Puskesmas tidak lagi hanya berperan
sebagai “unit pelaksana”, tetapi lebih sebagai “pengelola” pembangunan di wilayahnya. Dalam
melaksanakan fungsi sebagai “pengelola” pembangunan kesehatan di wilayah, Puskesmas harus
mampu untuk menginventarisir permasalahan, faktor-faktor yang berkait (penyebab), potensi
sumber daya, juga kendala-kendala dalam melaksanakan program/kegiatan pada tahun sebelumnya
guna mewujudkan visi yang ingin dicapai. Adapun Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai UPTD
Puskesmas Baki adalah sebagai berikut :
 Visi :
Menjadikan Puskesmas Baki sebagai pusat pelayanan kesehatan dasar yang berorientasi pada
masyarakat dengan mengedepankan pelayanan prima menuju Kecamatan Baki sehat
 Misi :
1. Memberdayakan tenaga, sarana dan prasarana di Puskesmas di Puskesmas maupun
wilayah kerjanya.
2. Mengupayakan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan berkesinambungan yang di
dukung dengan perkembangan IPTEK.
3. Meningkatkan kemitraan dan kerjasama lintas program maupun lintas sektor.
4. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan

 Tujuan : Mewujudkan derajat kesehatan yang optimal di wilayah Kecamatan Baki

 Motto : Bersama “ SEHATI “ menuju Kecamatan Baki sehat

 Tata Nilai :
Senyum dalam melayani Pelanggan
Empati kepada Pasien dan rekan kerja
Handal dan cekatan dalam pelayanan
Amanah dalam melaksanakan tugas
Tertib pelayanan dan administrasi
Ikhlas membantu Masyarakat
Fungsi puskesmas itu sendiri meliputi :
a. Fungsi pokok :
Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan pusat pemberdayaan masyarakat dan
keluarganya dalam pembangunan kesehatan. Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.
b. Peran puskesmas :
Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat di wilayah terkecil dalam hal
pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan
secara mandiri.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum :
Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun sistem manajemen
pengelolaan sumber daya, baik untuk penyelenggaraan upaya puskesmas maupun untuk
penyelenggaraan pelayanan klinis
2. Tujuan Khusus :
Bahwa dalam rangka mencapai kinerja yang optimal harus tersedia Sarana dan prasarana yang
berfungsi baik dan alat ukur terkalibrasi.
3. Manfaat :
Pengelolaan sumber daya secara umum dalam rangka evaluasi program puskesmas yang sudah
dilaksanakan juga untuk dasar menyusun perencanaan program/ kegiatan tahun yang akan
datang.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman pengelolaan sarana dan prasarana ini disusun berdasarkan identifikasi
sarana dan prasarana, Penentuan jadwal pemeliharaan dan kegiatan untuk pelaksanaan kalibrasi alat
ukur.
D. Batasan Operasional
a. Inventarisasi peralatan
Kegiatan melaksanakan inventaris barang, melakukan penerimaan, melaksanakan up date
barang dan mendistribusikan barang
b. Pemeliharaan sarana medis dan non medis
Melaksanakan identifikasi terhadap sarana dan prasarana, kemudian menentukan penyusunan
jadwal dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk melaksanakan pemeliharan
c. Penyusunan jadwal Kalibrasi dan Pelaksanaan Kalibrasi
Melakukan identifikasi terhadap alat ukur dan melaksanakan kalibrasi serta memonitor
terhadap hasil kalibrasi
E. Landasan Hukum
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah:
Peraturan menteri kesehatan No 75 tahun 2014
BAB II.
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


1. Struktur Organisasi Puskesmas
Puskesmas Baki merupakan lembaga teknis daerah, secara kelembagaan sebagai UPTD, berada
langsung dibawah Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo.
Dengan Status Puskesmas Baki sebagai salah satu Puskesmas dengan bangunan yang sudah
terstandard tentunya akan bisa memberikan pelayanan yang maksimal apalagi lokasi Puskesmas
yang hampir berdekatan dengan jalan utama tentunya akan memberikan harapan yang baik
untuk mengembangkan pelayanan. Secara lengkap struktur organisasi Puskesmas Baki
tergambar sebagai berikut :

KEPALA UPTD

Kepala Tata Usaha

Kelompok Jabatan
Fungsional
:Garis Komando
:Garis Koordinasi

2. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


NO JABATAN KUALIFIKASI

1 Kasubag TU S1

2 Pengelola Barang Medis D III

3 Pengelola Barang Non Medis DI

4 Pengelola Kebersihan Lingkungan D III

B. Distribusi Ketenagaan
Faktor sumber daya manusia di puskesmas sangat dominan. Dokter dan tenaga medis lainnya
berperan utama dalam pelayanan, sehingga dalam mencapai kinerja yang telah ditentukan
mengedepankan kecepatan pelayanan.

Adapun secara lengkap tenaga (SDM) Puskesmas Baki sebagai berikut :

 Dokter : 4 orang
 Dokter gigi : 1 orang
 Ass Apoteker : 2 orang
 Pranata Lab : 2 orang
 Bidan : 36 orang ( 21 PNS dan 15 PTT )
 Perawat : 15 orang
 Perawat gigi : 1 orang
 Nutrisionis : 1 orang
 Sanitarian : 2 orang
 Rekam Medis : 1 orang
 Fisioterapi : 1 orang
 Tata Usaha : 6 orang
 Sopir : 1 orang

Distribusi Ketenagaan
Pada jam kerja (07.30 – 13.30) distribusi ketenagaan adalah sebagai berikut :
 Penanggugjawab pengelolaan sarana dan prasarana : Moro Baraswati, SKM

 Pengelola Barang Medis : Sri Utaminingsih, AMKg

 Pengelola Barang Non Medis : Indah Kristiana

 Pengelola Kesehatan Lingkungan : Titi Sukanti, AMKL

C. Jadwal Kegiatan
 Pengaturan kegiatan Pemeliharaan alat dilakukan secara berkala, harian, mingguan dan bulanan
disesuaikan dengan kondisi peralatan
 Pelaksanaan pemeliharaan dilakukan oleh unit terkait dan petugas pelaksana pemeliharaan
 Pelaksanaan jadwal Kalibrasi dilaksanakan minimal 1 tahun sekali

BAB III.
STANDAR FASILITAS

A. Denah ruang
Denah Ruang Pengelola Barang Medis dan non medis adalah sebagai berikut :

KM

Gudang
Medis

R. TB Gudang
Non Medis

B. Standar Fasilitas
I. Fasilitas dan sarana
Ruang pelayanan Pengelola Barang Medis dan Non Medis berdampingan dalam satu
gedung dengan ruangan yang terpisah.

II. Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk pemeliharaan sarpras secara rutin adalah :
 Untuk Pemeliharaan barang Medis menggunakan alat sterilisasi
 Untuk Pemeliharaan barang non medis menggunakan alat kebersihan
 Untuk Pemeliharaan kebersihan lingkungan menggunakan alat kebersihan

BAB IV
TATA LAKSANA

A. Tata laksana Inventaris barang


1. Mengidentifikasi sarana & prasarana setiap ruangan (KIR)
2. Melakukan penerimaan terhadap perlatan medis dan non medis
3. Melakukan up date terhadap inventaris
4. Mendistribusikan peralatan sesuai kebutuhan

B. Tata Laksana pemeliharaan alat sebagai berikut :


1. Identifikasi perlatan medis dan non medis
2. Membuat jadwal dan jenis pemeliharaan sarana dan prasarana
3. Menyampaikan jadwal dan jenis pemeliharaan sarana dan prasarana ke koordinator unit
4. Mengajukan usulan pengadaan kebutuhan barang ke Tim Belanja.
5. Berkoordinasi dengan kordinator unit untuk pemeliharaan sarana dan prasarana
6. Melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana sesuai jadwal
7. Melakukan pemeriksaan hasil pemeliharaan sarana dan prasarana
8. Membuat laporan hasil pemeliharaan
Mulai

Mengidentifikasi Sarana prasarana

Membuat jadwal pemeliharaan


sarana prasarana

Menentukan jadwal & jenis pemeliharaan


sarana dan prasarana ke koordinator unit

Mengajukan ke bagian anggaran

Tidak
Apakah disetujui ?

Ya
Diberikan ke Tim Belanja

Tim Belanja menghubungi rekanan/


koordinasi dengan koordinator unit

Rekanan melakukan pemeliharaan


sesuai jadwal

Melakukan pemeriksaan
hasil perawatan

Tidak
Apakah sesuai?

Ya
Membuat laporan hasil pemeliharaan

Menerima laporan Kerusakan Barang

Memeriksa Kerusakan

Bisa diperbaiki
sendiri?

Ya Tidak

Memperbaiki Alat Menghubungi Rekanan

Menyerahkan Hasil Perbaikan

Selesai
Tata Laksana Kalibrasi

1. Mengidentifikasi alat yang akan dikalibrasi dan jadwal kalibrasi dari tiap-tiap unit
2. Membuat surat permohonan persetujuan kalibrasi kepada Kepala Puskesmas
3. Melampirkan data alat pada permohonan persetujuan kalibrasi
4. Menyerahkan kepada Kepala Puskesmas untuk meminta persetujuan
5. Menyerahkan surat permohonan ke Dinas Kesehatan Kab Sukoharjo
6. Pelaksanaan kalibrasi dilakukan oleh pihak ke III
7. Mencatat hasil kalibrasi dan menyimpan bukti kalibrasi

Mulai

Mengidentifikasi alat dan jadwal


kalibrasi

Membuat penawaran kalibrasi

Membuat surat permohonan


persetujuan kalibrasi ke Kapus

Membuat kesepakatan kalibrasi


dengan pihak ke tiga

Melakukan pengecekan hasil


Kalibrasi
Tidak

Apakah
sesuai?
Ya

Mencatat hasil kalibrasi dan


menyimpan bukti kalibrasi

Selesai
BAB V
LOGISTIK/PEMENUHAN SUMBER DAYA

Untuk menunjang terselenggaranya pengelolaan Prasarana Puskesmas, maka perlu didukung


oleh penyediaan logistik yang memadai dan optimal, melalui perencanaan yang baik dan berdasarkan
kebutuhan pegawai , pasien dan usulan pemegang program yang sudah berdasarkan hasil pemetaan
masalah. Ketersediaan logistik harus dijamin kecukupannya dan pemeliharaan yang sudah dianggarkan
dan dijadwalkan. Pengadaan kebutuhan pemeliharaan dan kalibrasi dilaksanakan sesuai anggaran

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat asuhan pasien
lebih aman. Sistem tersebut meliputi : assessmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindaklanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut
diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan Kerja petugas adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat keselamat kerja
petugas agar lebih aman. Sistem tersebut meliputi : assessmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal
yang berhubungan dengan risiko petugas, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan tindaklanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem
tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kepala puskesmas berkewajiban menyediakan sarana yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan


pelayanan di puskesmas. Pengendalian Mutu terhadap SDM Puskesmas mencakup:

1. Ketepatan pemeliharaan prasarana

2. Ketepatan Pelaksanaan Kalibrasi

BAB IX
PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan dan staf pengelola barang puskesmas dalam
pelaksanaan pedoman pengelolaan Sarana dan prasarana dengan tetap memperhatikan prinsip proses
pembelajaran dan manfaat. Keberhasilan Pengelolaan sarana dan prasarana ini tergantung pada
komitmen yang kuat dari semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan kompetensi petugas.

Anda mungkin juga menyukai