Anda di halaman 1dari 53

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di

atas 140 mmHg dan tekanan diastolic di atas 90 mmHg. Pada populasi manula, hipertensi

didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolic 90 mmHg.

Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke dan gagal ginjal. Disebut

sebagai “pembunuh diam-diam” karena orang hipertensi sering tidak menampakkan gejala. Institute

Nasional Jantung, Paru dan Darah memperkirakan separuh orang yang menderita hipertensi tidak

sadar akan kondisinya. Begitu penyakit ini diderita, tekanan darah pasien harus dipantau teratur

karena hipertensi merupakan kondisi seumur hidup.

Sekitar 20% populasi dewasa mengalami hipertensi, lebih dari 90% diantara mereka

menderita hipertensi esensial (primer), dimana tidak dapat ditentukan penyebab medisnya. Misalnya

mengalami kenaikan tekanan darah dengan penyebab tertentu (hipertensi sekunder), seperti

penyempitan arteri renalais atau penyakit parenkim ginjal, berbagai obat, disfungsi organ, tumor

dan kehamilan.

Hipertensi merupakan risiko morbiditas dan mortalitas premature, yang meningkat sesuai

dengan peningkatan tekanan sistolik dan diastolik. Laporan Joint Nationale Committee on Detection

Evaluation and Treatment of High Blood Presure (1993) yang kelima mengeluarkan panduan baru

mengenai deteksi, evaluasi dan penanganan hipertensi. Komite ini juga memberikan klasifikasi

tekanan darah pada individu berumur 18 tahun ke atas, yang akan sangat berguna sebagai criteria

tindak lanjut bila digunakan berdasarkan pemahaman cepat. Gangguan emosi, obesitas, konsumsi

alkohol yang berlebihan, dan rangsangan kopi yang berlebihan, serta tembakau obat-obatan yang

bahwa diagnosis didasarkan pada rata-rata dua pengukuran yang dilakukan secara terpisah.

Hipertensi esensial biasanya dimulai sebagai proses labil (intermitten) pada individu pada

akhir 30-an dan awal 50-an dan secara bertahap menetap. Pada suatu saat dapat saja terjadi secara

mendadak dan berat, perjalannya dipercepat atau “maligna” yang menyebabkan kondisi pasien

memburuk dengan merangsang dapat berperan disini, tetapi penyakit ini sangat dipengaruhi factor

keturunan. Penyakit ini lebih banyak menyerang wanita daripada pria, tetapi pria khususnya pria
Amerika keturunan Afrika, lebih tidak mampu menoleransi penyakit ini. Di Amerika Serikat,

insidens hipertensi meningkat sesuai proses penuaan dan insidens pada orang Amerika keturunan

Afrika jauh melebihi orang kulit putih.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penyusunan makalah ini untuk mengetahui

bagaimana asuhan keperawatan keluarga pada pasien dengan penyakit hipertensi.

1.3 Tujuan

a. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran umum tentang hipertensi yang terjadi.

b. Tujuan Khusus

1. Mengetahui pengertian, etiologi, patofisiologi, serta tanda dan gejala yang terjadi pada

pasien penderita hipertensi.

2. Mengetahui penatalaksanaan dan asuhan keperawatan keluarga yang seharusnya

diberikan pada pasien penderita hipertensi.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi dan Fisiologi Hipertensi

2.1.1 ANATOMI

a. Jantung

Berukuran sekitar satu kepalan tangan orang dewasa dan terletak didalam dada, batas

kanannya terdapat pada sternum kanan dan aspeksnya pada ruang intercostalis kelima kiri

pada linea midclavicular.

Hubungan jantung adalah:

Atas : pembuluh darah besar

Bawah : diafragma

Setiap sisi : paru-paru

Belakang : aorta desendens, oesophagus, columna vertebralis.

b. Arteri

Tabung yang dilalui darah yang dialirkan pada jaringan dan organ. Arteri terdiri dari

lapisan dalam: lapisan yang licin, lapisan tengah jaringan elastin/otot: aorta dan cabang-

cabangnya besar memiliki lapisan tengah yang terdiri dari jaringan elastin (untuk

mengantarkan darah untuk organ), arteri yang lebih kecil memiliki jaringan lapisan tengah

otot (mengatur jumlah darah yang disampaikan pada suatu organ).

c. Arteriol

Adalah pembulu darah dengan dinding otot polos yang relatif tebal. Otot dinding arteriol

dapat berkontraksi. Kontraksi menyebabkan kontriksi diameter pembuluh darah. Bila

kontriksi bersifat local, suplai darah pada jaringan/organ berkurang. Bila terdapat kontriksi

umum, tekanan darah akan meningkat.

d. Pembuluh Darah Utama dan Kapiler


Pembuluh darah utama adalah pembuluh darah berdinding tipis yang berjalan langsung

dari arteriol ke venul. Kapiler adalah jaringan pembuluh darah kecil yang membuka

pembuluh darah utama.

e. Sinusoid

Terdapat limpha, hepar, sumsum tulang dan kelenjar endokrin. Sinusoid tiga sampai

empat kali lebih besar dari kapiler dan sebagian dilapisi dengan sel system retikulo-

endotelial.pada tempat adanya sinusoid, darah mengalami kontak konlangsung dengan sel-

sel dan pertukaran tidak melalui ruang jaringan.

f. Vena dan Venul

Venul adalah vena kecil yang dibentuk gabungan kapiler. Vena di bentuk oleh gabungan

venul. Vena memiliki tiga dinding yang tidak berbatasan secara sempurna satu sama lain.

2.1.2 FISIOLOGI

Jantung mempunyai fungsi sebagai pemompa darah yang mengandung O2 dalam system

arteri, yang dibawa ke sel dan seluruh tubuh untuk mengumpulkan darah deoksigenasi (darah

yang kadar O2-nya kurang) dari system vena yang dikirim ke dalam paru-paru untuk

reoksigenasi.

2.2 Definisi Hipertensi

Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih dan

tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996). Hipertensi adalah peningkatan tekanan

darah sistolik lebih dari 140 mmHG dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman

Sorensen,1996).

Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan

tekanan diastolic nya diatas 90 mmHg (Smith Tom, 1995). Menurut WHO penyakit hipertensi

merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau

tekanan diastolic sama dengan atau lebih besar 95 mmHg.


Hipertensi dikatagorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95-104 mmHg,

hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105-114 mmHg, dan hipertensi berat bila

tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih (Smith Tom, 1995).

2.3 Etiologi

Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi dua golongan besar,

yaitu(Lany Gunawan,2001)

 Hipertensi Primer (Essensial), yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya.

 Hipertensi Sekunder, yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain.

 Hipertensi primer belum diketahui pasti penyebabnya, penelitian sebelumnya menemukan

beberapa factor yang sering menyebabkan hipertensi. Factor-faktornya adalah sebagai berikut:

 Faktor keturunan

Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk

mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi.

 Ciri Perseorangan

Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah umur, (jika umur

bertambah maka tekanan darah meningkat), jenis kelamin (laki-laki lebih tinggi daripada

perempuan) dan ras (ras kulit hitam lebih banyak daripada kulit putih).

 Kebiasaan hidup

Kebiasaan hidup yang sering menimbulkan hipertensi adalah; konsumsi garam yang tinggi

(melebihi 30 gr), kegemukan atau makan berlebihan, stress, dan pengaruh lain, misalnya

merokok, minum alcohol, minum obat-obatan (ephedrine,prednisone, dan epinephrin).

2.4 Patofisiologi

Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di pusat

vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang

berlanjut ke bawah korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganlia simpatis di

toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak

ke bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion

melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah,
dimana dengan dilepaskannya norepinephrin mengakibatkan kontriksi pembuluh darah. Berbagai

factor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap

rangsang vasokontriksi.

Individu dengan hipertensi sangat meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal

tersebut bisa terjadi. Pada saat bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang pembuluh

darah sebagai respon rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan

aktivitas vasokontriksi.

Medulla adrenal mensekresi epinephrine, yang menyebabkan vasokontriksi. Korteks adrenal

mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respon vasokontriktor pembuluh

darah. Vasokontriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan

rennin. Rennin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian di ubah menjadi angiotensin

II, suatu vasokontriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks

adrenal. Hormon ini menyebabkan rtensi Natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan

peningkatan volume intra vascular. Semua factor ini cenderung mencetuskan keadaan hipertensi.

Untuk pertimbangan gerontology, perubahan sruktural dan fungsional pada sistem pembuluh

perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan

tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi

otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang

pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam

mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (Volume sekuncup), mengakibatkan

penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan perifer (Brunner & Suddarth, 2002).
2.5 Manifestasi Klinis

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak

sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi

(padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung,
pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi,

maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:

1. Sakit kepala

2. Kelelahan

3. Mual

4. Muntah

5. Sesak nafas

6. Gelisah

Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan

ginjal.Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena

terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan

penanganan segera.

Tanda dan gejala pada hipertensi menurut Edward K Chung, 1995 adalah sebagai berikut:

1. Tidak ada gejala

Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan

darah, selain penentuan tekanan arteri. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah

terdiagnosa jika tekanan artei tidak terukur.

2. Gejala yang lazim

Sering dikatakan gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan

kelelahan. Dalam kenyataan ini meruapakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan

pasien yang mencari pertolongan. Peninggian tekanan darah kadang-kadang merupakan

satu-satunya gejala . Bila demikian gejala baru muncul setelah terjadi komplikasi pada

ginjal, mata, otak, atau jantung,. Gejala lain yang sering ditemukan adalah sakit kepala,

epistaksis, marah, telinga berdengung, berat di tengkuk, sukar tidur, mata berkunang-

kunang, dan pusing.

2.6 Komplikasi

Beberapa komplikasi-komplikasi atau efek samping dari hipertensi dapat terjadi, diantaranya

:
1. Penyakit jantung koroner.

Penyebabnya karena terjadi pengapuran pada dinding pembuluh darah jantung. Nyeri dada yang

terjadi disebabkan adanya penyempitan lubang pembuluh darah jantung dan kurangnya aliran darah

pada beberapa bagian otot jantung. Jika aliran darah pada suatu otot jantung benar-benar berhenti

akan timbul gangguan pada otot jantung yang sering disebut sebagai serangan jantung.

2. Gagal jantung

Hipertensi dapat memaksa otot jantung bekerja lebih berat untuk memompa darah, akibatnya otot

jantung akan menegang dan renggang sehingga daya pompa otot menurun yang pada akhirnya akan

mengakibatkan kegagalan kerja jantung secara umum.

3. Kerusakan pembuluh darah otak

Ada dua jenis kerusakan yang ditimbulkannya, yaitu :

1. Pecahnya pembuluh darah

Tingginya tekanan darah mengakibatkan pergeseran dinding pembuluh darah. Akibat lebih

lanjut, pembuluh darah pecah sehingga darah mengalir keluar dari pembuluh darah.

2. Rusaknya dinding pembuluh darah

Apabila terlalu lama menderita hipertensi dalam tubuh terjadi pergeseran pembuluh darah yang

diikuti dengan rusaknya dinding pembuluh darah.

3. Gagal ginjal

Hipertensi juga dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah pada ginjal. Ginjal tidak dapat

berfungsi sebagaimana mestinya. Kelainan ginjal akibat hipertensi yaitu :Nefrosklerosis benigna

yang diakibatkan oleh karena hipertensi yang berlangsung lama atau karena percepatan sclerosis

fisiologik pada proses menua.

2.7 Penatalaksanaan

Deteksi dan tujuan penatalaksanaan hipertensi adalah menurunkan risiko penyakit

kardiovaskular dan mortalitas serta morbiditas yang berkaitan. Tujuan terapi adalah mencapai dan

mempertahankan tekanan sistolik di bawah 140 mmHg dan tekanan diastolic di bawah 90 mmHg

dan mengntrol factor risiko. Hal ini dapat di capai melalui modifikasi gaya hidup saja atau dengan

obat antihipertensi.
2.7.1 Terapi tanpa Obat

1. Diet; yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :

 Penurunan konsumsi garam dari 10 gr/hari menjadi 5 gr/hari

 Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh.

 Penurunan berat badan.

 Penurunan asupan etanol.

 Latihan fisik atau olahraga yang teratur dan terarah.

2. Olahraga yang dianjurkan seperti :

 Lari

 Jogging

 Bersepeda

 Berenang, dan lain-lain.

Lamanya latihan berkisar antara 20-25 menit berada dalam zona latihan.Intensitas olahraga

yang baik antara 60-80% dari kapasitas aerobic atau 72-80% dari denyut nadi maksimal yang

disebut zona latihan.Frekuensi latihan sebaiknya 3 kali/minggu dan lebih baik lagi 5 kali/minggu.

2.7.2 Pendidikan Kesehatan (Penyuluhan)

Tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit

hipertensi dan pengelolaannya sehingga pasien dapat mempertahankan hidupnya dan mencegah

komplkasi lebih lanjut.

2.7.3 Terapi dengan Obat

Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi juga

mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat bertambah kuat.

Pilihan obat untuk penderita hipertensi adalah sebagai berikut :

 Hipertensi tanpa komplikasi : diuretic, beta blocker.

 Hipertensi dengan indikasi penyakit tertentu : inhibitor ACE, penghambat reseptor

angiotensin II, alfa blocker, alfa-beta-blocker, beta blocker, antagonis Ca dan diuretic

 Indikasi yang sesuai Diabetes Mellitus tipe I dengan proteinuria diberikan inhibitor

ACE.Pada penderita dengan gagal jantung diberikan inhibitor ACE dan diuretic.Hipertensi
sistolik terisolasi : diuretic, antagonis Ca dihidropiridin kerja sama.Penderita dengan infark

miokard : beta blocker (non ISA), inhibitor ACE (dengan disfungsi sistol)
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

1. Identitas keluarga
 Nama keluarga : Ardiansyah
 Alamat : Desa Tanjung Selamat, Darussalam, Aceh Besar.
 Komposisi keluarga :

Nama Gender Hubungan Usia Tempat Pekerjaan Pendidikan Status


Lahir Kesehatan
Ardiansyah L Ayah 58 th Sigli PNS S1 Sehat
Rani P Ibu 48 th Aceh Besar IRT SMA Sakit
Mira P Anak 22 th Aceh Besar Mahasiswi S1 Sehat
Aditya L Anak 15 th Aceh Besar Pelajar SMU sehat

 Tipe keluarga : Keluarga dengan tipe keluarga inti dimana hanya ada bapak
Ardiansyah, ibu Rani, dan kedua anaknya Mira dan Aditya.
 Latar Belakang budaya : Keluarga ini adalah sebuah keluarga dari suku Aceh asli.
Jaringan social keluarga berasal dari kelompok etnis dan agama yang sama. Kegiatan
keagamaan menjadi kegiatan utama.
 Identifikasi Religius : Keluarga terlibat secara aktif dalam praktik-praktik dalam
sistem keyakinan ajaran Islam : menghadiri pengajian secara teratur setiap hari Minggu
malam yang diadakan di meunasah.
 Status Kelas Keluarga :Ayah merupakan pencari nafkah. Terkadang ibu juga
menerima pesanan catering untuk menambah penghasilan keluarga.
 Status Ekonomi : Keluarga memiliki pendapatan yang mencukupi kebutuhan
mereka, penghasilan tetap.
 Aktivitas Rekreasional : Bapak Ardiansyah dan Ibu Rani memanfaatkan waktu luang
mereka untuk bercocok tanam di kebunnya, merawat dan memetik sejumlah hasil tanaman
yang mereka tanam. Sementara kedua anaknya sering pergi bersama teman-teman mereka.
2. Perkembangan Keluarga
 Tahap perkembangan keluargasaat ini : keluarga sedang berada dalam tahap mengadapi anak
remaja/dewasa muda
 Jangkauan sejauh mana keluargamemenuhi tugas-tugas perkemba-ngan : keluarga dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhankeluarga dalam hal papan, sadang dan pangan, keamanan
dan kenyamanan terjaga dengan baik. Pemeliharaan hubungan anak-orang tua memuaskan.
 Riwayat keluarga : Bapak Ardiansyah dan ibu Rina tinggal bersamaanak-anaknya. Mereka
mengatakan bahwa selama tidak ada permasalahan /konflik yang berartidalam keluarga
mereka.
 Riwayat keluarga asal dari kedua orang tua : orang tua Bapak Ardiansyah tinggal di
Laweung,Sigli dan bekerja sebagai nelayan tradisional. Anak-anak dibesarkan deengan nilai-
nilai agamayang tinggi. Meskipun keadaan ekonomi merekamenengah ke bawah, tapi orang
tua Bapak Ardiansyah mampu membiayai biaya pendidikananaknya sampai ke perguruan
tinggi. Orang tuaIbu Rani tinggal di Tanjung Selamat, A. Besar.Sebelum kedua orang
tersebut meninggal, saatbu Rani 20 th, Ibu Rani yang membesarkanKedua adik laki-lakinya
sampai mereka dewasa.
3. Struktur Keluarga
 Pola komunikasi keluarga :Ibu Rani selalu mengemukakan persoalan-persoalan dan
meminta pendapat suaminya, begitu pula sebaliknya.
 Bapak Ardiansyah dan kedua anaknya mengatakan bahwa komunikasi mereka dengan ibu
mereka terkadang terganggu saat penyakit Ibu Rani kambuh, Ibu Rani menjadi mudah
tersinggung dan cepat marah sehingga Bapak Ardiansyah dan kedua anaknya sulit
mengutarakan sesuatu karena khawatir Ibu Rani tersinggung.
 Saat Ibu Rani kambuh, keluarga memilih untuk diam saja.
 Sruktur kekuatan keluarga :Bapak Ardiansyah berperan memberikan nafkah sedangkan Ibu
Rani mengatur pengeluaran dalam rumah tangga.
4. Strukur peran keluarga
 Bapak Ardiansyah : ayah dan suami, dia sebagai pencari nafkah sekaligus pemimpin
dalam keluarga.
 Ibu Rani : ibu dan istri, bertindak sebagai ibu rumah tangga yang melakukan
aktivitas sehari dalam rumah tangga seperti memasak, menyuci, membersihkan rumah,
berbelanja.
 Mira : anak dan kakak. Anak pertama dan kakak, sudah sering dilibatkan
dalam pengambilan keputusan dalam keluarga. Di sela-sela waktu luang kuliah, dia
menyempatkan diri untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah.
 Aditya : anak dan adik. Anak yang patuh dan berprestasi di sekolah.
 Nilai-nilai keluarga :sangat dipengaruhi oleh agama dan norma di sekitar lingkungan
tempat tinggal.
5. Lingkungan
o Karakteristik rumah : sebuah rumah permanen dengan 3 kamar tidur, ruang tamu, ruang
keluarga, dapur, ruang makan dan kamar mandi yang terlihat bersih dan dilengkapi sejumlah
perabotan yang tertata rapi.
o Ventilasi : pada setiap kamar tidur terdapat 2 jendela dengan ukuran 70 X 110
cm.
o Pada ruang tamu terdapat 4 jendela dengan ukuran 60 X 110 cm.
o Dapur juga memiliki 3 jendela dengan ukuran 60 X 110 cm
o Di ruang keluarga terdapat 4 jendela dengan ukuran 60 X 110 cm
o Penerangan : setiap ruangan terdapat lampu.
o Lingkungan di sekitar rumah : pekarangan ditanami sejumlah bunga dan pohon mangga,
jambu dan kelapa. Pekarangan tampak bersih dan terawat.
o Jaringan dukungan sosial : Bapak Ardiansyah dan Ibu Rani mempunyai tetangga yang
sering mereka ajak berbicara. Bapak Ardiansyah sering mengutarakan dan meminta kepada
tetangga untuk lebih pengertian dengan sikap istrinya.
o Mobilitas geografi keluarga : anggota keluarga tinggal dalam lingkungan di sekitar rumah
yang sama selama kehidupan mereka.
6. Koping Keluarga
Sumber stessor berasal
~ Kekambuhan penyakit Ibu Rani yang tidak dapat diperkirakan oleh keluarga.
~ Kekhawatiran keluarga pada penyakit Ibu Rani yang tidak kunjung sembuh.
~ Muncuknya perubahan sikap dan sifat Ibu Rani sat penyakitnya kambuh.
Kekuatan yang mengimbangi stressor
~ Ekonomi : Bapak Ardiansyah memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap.
~ Pengertian dari suami dan anak-anak terhadap Ibu Rani
~ Keikutsertaan dalam pengajian sangat membantu.
~ Keluarga harmonis.
~ Suasana rumah yang nyaman.
Adaptasi keluarga
~ Keluarga menyerahkan apa yang sudah terjadi kepada Tuhan YME.
~ Menjalankan praktik-praktik keagamaan untuk menenangkan pikiran.
Harapan Keluarga
~ Keluarga berharap penyakit tekanan darah tinggi Ibu Rani bisa sembuh.
~ Pemeriksaan Fisik
o TD : 150/100 mmHg
~ Bunyi jantung III
o RR : 24x/menit
o DN : 100x/menit
o Nafas : cepat dan pendek, tidak teratur
o Kulit : sianosis
o BB : 70 kg
o TB : 150 cm
3.3 ANALISA DATA, PENEGAKAN DAN MEMBUAT PRIORITAS MASALAH
No Data Diagnosa Kriteria Skore Pembenaran
Keperawatan
1. Keluarga mengatakanKurang Sifat masalah 3/3 x 1 Keluarga mengatakan
bahwa penyakit darahpengetahuan Kemungkinan 2/2 x 2 Ibu Rani menderita
tinggi Ibu Ranimengenai hubunganmasalah diubah 3/3 x 1 tekanan darah tinggi dari
merupakan penyakit yangantara aturanPotensi untuk2/2 x 1 orang tuanya.
di turunkan olehpenanganan dandicegah 5 Adanya perawat
keluarganya (ayah Ibucontrol prosesMenonjolnya keluarga yang akan
Rani). Keluargapenyakit padamasalah memberikan penkes
membiarkan Ibu Ranikeluarga BapakTotal skore dengan lengkap.
memakan ikan asin danArdiansyah Pada keluarga yang
daging dan tidakterutama Ibu Rani berlatarbelakang
memisahkan makananb.d KMK merawat pendidikan tinggi.
untuk anggota keluargaanggota keluarga Harus ditangani segera
dengan makanan Ibuyang menderita supaya keluarga dapat
Rani. hipertensi. memutuskan tindakan
perawatan yang tepat
pada anggota keluarga
yang sakit.
2. Data subjektif : keluargaResiko penurunanSifat masalah 2/3 x 1 Jika tidak diobati maka
mengatakan Ibu Ranicurah jantung padaKemungkinan ½x2 akan terjadi penurunan
sering mengeluh jantungkeluarga Bapakmasalah diubah 2/3 x 1 curah jantung.
berdebar-debar danArdiansyah Potensi untuk2/2 x 1 Hipertensi sudah terjadi
pusing. terutama pada Ibudicegah 2 4/3 sejak 2 tahun yang lalu.
Data objektif : TD =Rani b.d KMKMenonjolnya Dengan dukungan
150/110 mmHg merawat anggotamasalah pengobatan dari semua
DN= 100x/menit keluarga yangTotal skore anggota keluarga.
Frek. Nafas = 24x/menit menderita Untuk mencegah jangan
Nafas pendek dan cepat hipertensi. sampai terjadi
Terdengar bunyi menurunnya curah
jantung S3, kulit jantung.
sianosis.
3. Keluarga mengatakanGangguan intregitasSifat masalah 3/3 x 1 Keluhan nyeri sudah
bahwa Ibu Rani mudahego pada keluargaKemungkinan ½x2 terjadi.
tersinggung dan cepatBapak Ardiansyahmasalah diubah 2/3 x 1 Tergantung keberhasilan
marah. terutama pada IbuPotensi untuk½ x 1 terapi penurunan
Rani b.d KMKdicegah 3 1/6 tekanan darah.
merawat anggotaMenonjolnya Ada dukungan
keluarga yangmasalah keluarga ; pengertian
menderita Total skore dari setiap anggota
hipertensi. keluarga.
Tidak mengakibatkan
akibat fatal terhadap
fungsi fisiologis pasien.
4. Keluarga mengatakanAktual nyeri padaSifat masalah 3/3 x 1 Keluhan yang sering
bahwa Ibu Rani seringkeluarga BapakKemungkinan 2/2 x 2 diutarakan pada
mengeluh sakit di kudukArdiansyah masalah diubah 2/3 x 1 keluarga.
bagian belakang, kepalaterutama pada IbuPotensi untuk2/2 x 1 Tergantung keberhasilan
berdenyut-denyut. Rani b.d KMKdicegah 3 2/3 terapi penurunan
merawat anggotaMenonjolnya tekanan darah.
keluarga yangmasalah Perawat bisa
menderita Total skore mengajarkan tehnik-
hipertensi. tehnik tertentu pada
keluarga.
Mengganggu
kenyamanan pasien.
5. Keluarga mengatakanResiko intoleranSifat masalah 2/3 x 1 Ibu Rani masih bisa
bahwa Ibu Rani mudahaktivitas padaKemungkinan ½x1 melakukan aktivitas
lelah saat melakukankeluarga Bapakmasalah diubah 2/3 x 1 sehari-hari yang ringan.
aktivitas. Ardiansyah Potensi untuk2/2 x 1 Kebiasaan Ibu Rani
terutama pada Ibudicegah 4 menyelesaikan aktivitas
Rani b.d KMKMenonjolnya rumah tangga sendiri
merawat anggotamasalah Ada anggota keluarga
keluarga yangTotal skore Karena akan berdampak
menderita pada kekhawatiran Ibu
hiperetensi. Rani jika tidak
melakukan aktivitas
sehari-hari, tanggung
jawab rumah tangga
terbengkalai.
6. Keluarga mengatakan IbuNutrisi; lebih dariSifat masalah 3/3 x 1 Ibu Rani suka makan
Rani suka makan ikankebutuhan tubuhKemungkinan ½x2 makanan sesuka hatinya
asin dan daging. pada keluargamasalah diubah 2/3 x 1 karena
BB : 70 kg , TB : 150 cm. Bapak ArdiansyahPotensi untuk2/2 x 1
terutama Ibu Ranidicegah 3 2/3
b.d KMK merawatMenonjolnya
anggota keluargamasalah
yang menderitTotal skor
hipertensi.

Prioritas diagnosa adalah :


Kurang pengetahuan mengenai hubungan antara aturan penanganan dan kontrol proses
penyakit pada keluarga Bapak Ardiansyah b.d KMK merawat anggota keluarga yang menderita
hipertensi.
Resiko intoleran aktivitas pada keluarga Bapak Ardiansyah terutama pada Ibu Rani b.d KMK
merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.
Aktual nyeri pada keluarga Bapak Ardiansyah terutama pada Ibu Rani b.d KMK merawat anggota
keluarga yang menderita hipertensi.
Nutrisi; lebih dari kebutuhan tubuh pada keluarga Bapak Ardiansyah terutama pada Ibu Rani b.d
KMK merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.
Gangguan intregitas ego pada keluarga Bapak Ardiansyah terutama pada Ibu Rani b.d KMK
merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.
Risiko penurunan curah jantung pada keluarga Bapak Ardiansyah terutama Ibu Rani b.d KMK
merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.

3.4 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI

No Diagnosa Tujuan Intervensi Evaluasi


Tujuan Tujuan Khusus Kriteria Standar
Umum
1. Kurang Keluarga - Keluarga- Berikan- Vocal Keluarga
pengetahuan memiliki mengetahui sejumlah - Verbal mampu
mengenai pengetahuan bahwa informasi - Verbal menjelaskan
hubungan antaramengenai penyakit darahmengenai ttg penyakit,
aturan hubungan tinggi penyakit, gejala gejala, bahaya
penanganan danaturan merupakan dan penyebabnya komplikasi
kontrol prosespenanganan penyakit yangdan bahaya hipertensi.
penyakit padadan kontroldisebabkan krnkomplikasi yang Keluarga
keluarga Bapakpenyakit. gaya hidupditimbulkan mampu
Ardiansyah b.d yang salah. - Anjurkan melakukan
KMK merawat - Keluargakeluarga untuk pengontrolan
anggota tidak membatasi intake
keluarga yang membiarkan intake makanan makanan
menderita Ibu Raniyang tinggi tinggi lemak
hipertensi yang memakan ikangaram dan tinggi dan tinggi
ditandai asin danlemak garam
dengan : daging. - Anjurkan Keluarga
- Keluarga - Keluargakeluarga untuk sudah
mengatakan memisahkan memisahkan memisahkan
penyakit Ibu makanan makanan makanan
Rani berasal anggota anggota keluarga anggota
dari orang keluarga dengan makanan keluarga
tuanya dengan Ibu Rani. dengan
- Keluarga makanan Ibu makanan Ibu
membiarkan Ibu Rani. Rani.
Rani memakan
ikan asin dan
daging
- Tidak
memisahkan
makanan
anggota
keluarga dengan
makanan Ibu
Rani
2. Resiko intoleranDapat - Ibu Rani bisa- Kaji respons- Vocal Merasa
aktivitas padamelakukan melakukan pasien terhadap- Verbal nyaman saat
keluarga Bapakaktivitas aktivitas aktivitas ; nyeri- Verbal beraktivitas
Ardiansyah sehari-hari sehari-hari dada, - Verbal Ibu Rani
terutama padadengan baik. dengan rasapeningkatan TD melakukan
Ibu Rani b.d nyaman yang nyata saat tehnik
KMK merawat - Tidak mudahberaktivitas penghematan
anggota merasa lelah- Anjurkan energy saat
keluarga yang saat pasien tentang beraktivitas
menderita beraktivitas tehnik Ibu Rani
hipertensi yang - penghematan melakukan
ditandai : Menunjukkan energy mis aktivitas
- keluarga penurunan ;menggunakan bertahap yang
mengatakan Ibu dalam tanda-kursi saat mandi, dapat ditolerir
rani mudah tanda melakukan Keluarga
lelah saat intoleransi aktivitas secara membantu
beraktivitas fisiologis perlahan-lahan aktivitas
- Keluarga- Berikan rumah tangga
membantu dorongan untuk yg biasa
mengurangi melakukan dilakukan
beban aktivitasaktivitas oleh Ibu Rani
Ibu Rani. bertahap jika
dapat ditolerir
- Anjurkan
keluarga untuk
membantu
aktivitas-
aktivitas rumah
tangga.
3. Aktual nyeriNyeri hilang - Keluhan- Anjurkan- Verbal Pasien segera
pada keluarga sakit dipasien untuk- Verbal melakukan
Bapak belakang melakukan tirah- Vocal tirah baring
Ardiansyah kepala hilang baring saat fase- Verbal saat nyeri
terutama pada - Keluhanakut. - Verbal kambuh.
Ibu Rani b.d kepala - Ajarkan Keluarga
KMK merawat berdenyut- keluarga untuk melakukan
anggota denyut hilang. melakukan tehnik-tehnik
keluarga yang tindakan kompres
menderita nonfarmakologis dingin, pijatan
hipertensi yang untuk punggung dan
ditandai dengan menghilangkan leher saat
keluarga sakit kepala nyeri muncul.
mengatakan Ibu seperti kompres Keluarga
Rani sering dingin pada dahi, selalu
mengeluh sakit pijat punggung mengingatkan
di kuduk bagian dan leher, tehnik supaya Ibu
belakang, relaksasi. Rani tidak
kepala - Anjurkan membungkuk
berdenyut- pasien dan Keluarga
denyut. keluarga untuk membawakan
mengontrol Ibu Rani ke
aktivitas- puskesmas
aktivitas yang 1x/minggu
dapat untuk cek TD
meningkatkan Keluarga
sakit kepala selalu
missal batuk memantau
panjang, kepatuhan Ibu
membungkuk. Rani dalam
- Anjurkan menjalankan
keluarga untuk terapi
selalu melakukan farmakologis
ck tekanan darah
setiap 3 minggu
sekali
- Anjurkan
keluarga untuk
memantau
kebutuhan pasien
dalam
menjalankan
terapi
farmakologis
4. Nutrisi; lebihNutrisi tidakBB turun 1- Anjurkan- Verbal Ibu Rani
dari kebutuhanberlebih kg/minggu .keluarga dan- Verbal selalu
tubuh padasesuai menunjukkan pasien untuk- Verbal menimbang
keluarga Bapakkebutuhan perubahan polamenimbang BB BB setiap
Ardiansyah tubuh makan ( missetiap minggu minggu dan
terutama pada pilihan - Menjelaskan BB turun 1
Ibu Rani b.d makanan, pada keluarga kg/minggu
KMK merawat kuantitas) dan pasien Keluarga
anggota tentang pengaruh mengetahui
keluarga yang pola makan pengaruh pola
menderita terhadap makan yang
hipertensi yang penyakit salah terhadap
ditandai dengan hipertensi. hipertensi
BB:70 kg; TB : - Anjurkan Ibu Rani rajin
150 cm, keluarga untuk melakukan
keluarga memotivasi Ibu olahraga rutin.
mengatakan Ibu Rani melakukan Ibu Rani tidak
rani suka makan olahraga yang lagi makan
daging tepat secara makanan
individual tinggi lemak
- Anjurkan dan garam.
keluarga untuk
membatasi dan
mengontrol
intake makanan
tinggi lemak.
5. Gangguan Intregitas Ibu Rani tidak- -
intregitas egoego tidakmudah
pada keluargaterganggu tersinggung
Bapak dan tidak cepat
Ardiansyah marah
terutama pada
Ibu Rani b.d
KMK merawat
anggota
keluarga yang
menderita
hipertensi yang
ditandai dengan
keluarga
mengatakan Ibu
Rani mudah
tersinggung dan
cepat marah.
6. Risiko Tidak terjadi- Jantung tidak- Anjurkan- Verbal Keluarga
penurunan penurunan berdebar-debar keluarga untuk- selalu
curah jantungcurah dan tidakmemantau Pengukuran memantau
pada keluargajantung pusing kepatuhan pasien- Auskultasi kepatuhan
Bapak - TD : 120/90dalam - verbal terapi dalam
Ardiansyah mmHg menjalankan menjalankan
terutama Ibu - DJ : 60-100terapi terapi
Rani b.d KMK x/menit - Pantau TD, TD : 120/90
merawat - RR :ukur di kedua mmHg
anggota 20x/menit tangan Ibu Rani Tidak
keluarga yang - Nafas- Auskultasi terdengar
menderita pernafasan tonus jantung tonus jantung
hipertensi yang teratur dan bunyi dan bunyi
ditandai dengan - Kulit merahjantung jantung III.
keluarga muda - Rujuk ke Keluarga rutin
mengatakan Ibu - Tidakpuskesmas dan melakukan
Rani sering terdengar anjurkan untuk kontrol
mengeluh bunyi jantungselalu melakukan tekanan
jantungnya S3 pemeriksaan darahIbu
berdebar-debar tekanan darah. Rani.
dan pusing, TD:
150/100 mmHg,
DJ :
100x/menit,
RR: 24x/menit,
nafas pendek
dan cepat, kulit
sianosis,
terdengar bunyi
jantung S3.
BAB IV

ASUHAN KEPERAWATAN TENTANG HIPERTENSI PADA NY . S

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. S
b. Alamat : Dusun WatuGepeng Desa Telemungsari RT/RW 02/02
c. Telpon : 085210973049
d. Pekerjaan : Pedagang
e. Pendidikan : SD
f. Komposisi : KK, Istri, anak,kakek,nenek
2. Genogram Keterangan :

: perempuan hidup

: laki-laki hidup

: penderita perempuan

3. Tipe Keluarga
Keluarga Tn.S merupakan keluarga dengan tipe keluarga besar karena terdiri dari bapak, ibu,
anak , kakek dan nenek meskipun beda kk tetapi tinggal dalam satu rumah .

4. Suku Bangsa
Seluruh keluarga Tn.S bersuku Madura dan kebangsaan Indonesia

5. Agama
Seluruh Keluarga Tn.S beragama Islam

6. Status Sosial Ekonomi Keluarga


Tn.S bekerja sebagai pedangang, jika dirata-rata perbulan < Rp. 1.500.000; , Istrinya hanya
sebagai ibu rumah tangga dan anaknya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama
dan anak ke 2 masih bersekolah di sekolah dasar . Kebutuhan yang harus dikeluarkan adalah
mengenai kebutuhan sandang pangan dan pembayaran listrik serta biaya pendidikan anak.
Mempunyai barang berharga antara lain sepeda motor 2 buah, 1buah televisi, 2 buah
handphone, perhiasan hanya sepasang anting yang dipakai , 1 kulkas , tanah 20x10 m ,
mesin jahit 2 , mesin obras 1

7. Aktivitas rekreasi keluarga


Keluarga Tn.S tidak memiliki aktivitas rutin untuk berekreasi, namun keluarga Tn.S
memiliki waktu rutin untuk menonton televisi bersama pada malam hari setiap hari.

RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. S memiliki 1 anak laki-laki berusia 12 tahun berstatus sebagai pelajar (duduk
dibangku SMP) tinggal dipesantren. Jadi keluarga Tn.S termasuk dalam tahap
perkembangan keluarga dengan anak Usia Remaja
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi tidak ada sudah terpenuhi .

3. Riwayat keluarga inti

Riwayat keseh KK : Kelg berkata : “saya dalam keadaan sehat ”

Riwayat keseh Istri : Kelg berkata : “saya sering mengalami pusing , kepala berat cekot –
cekot , terkadang mata berkunang – kunang di pagi hari jika terlalu capek dan banyak
pikiran”

Riwayat keseh anak : Kelg berkata : “Alahmdulilah anak dalam keadaan sehat baik yang
dipesantren ataupun dirumah “
4. Riwayat keluarga sebelumnya

Riwayat keseh ortu suami ,Kelg berkata : “ke dua orang tua saya dalam keadaan sehat”

Riwayat keseh ortu Istri,Kelg berkata : “bapak saya punya asma sedangkan ibu saya punya
darah tinggi”

PENGKAJIAN LINGKUNGAN

1. Karakteristik rumah
a) Jenis rumah : permanen
b) Kepemilikan : rumah sendiri
c) Luas rumah : 9,5x12 m
d) Ruang yang ada :
1) Ruang tamu : jumlah 1, ukuran : 2,5 x 2, jendela : 1, ventilasi : 1
2) Ruang tidur : jumlah 3, ukuran 2,5 x 2, jendela : -, ventilasi :1
3) Ruang keluarga : jumlah 1, ukuran 3 x 2,5 , jendela : 1, ventilas1: 1
e) Dapur : ukuran 3,5 x 2 ventilasi : 2 jendela : 2, lantai lester. Ada tempat sampah,
penyimpan makanan di meja dengan tudung saji dan penyimpanan alat di rak terbuka
f) Kamar mandi : jumlah 1, bentuk jumbleng
g) WC dan Septitank : jumlah 1 , jamban cemplung
h) Sumber air : PAM
i) SPAL : ada
j) Penataan ruangan : tidak ada barang – barang yang bergeletakan, lantai lester. Dan
rumah tidak nampak penuh.
k) Pencahayaan : Cukup Terang
l) Kebersihan : Cukup bersih, , terkadang masih ada debu
m) Denah Rumah :

Kamar

mandi kamar

R. keluarga

Dapur gudang

KamaR WC

ruang tamu
/
Masalah kesehatan dengan karakteristik rumah, Kelg berkata :”tidak ada masalah “
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Rumah keluarga Tn.S dengan rumah tetangga lainnya tidak begitu berjauhan, dan karakteristik
dari masyarakat dikampungnya sangat bergotong royong tidak individual.

3. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga menetap tidak pernah berpindah tempat.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Interaksi keluarga Tn.S sangat terbuka dengan masyarakat disekitarnya, dan Tn.S juga sering
mengikuti pengajian , main volley , main sepak bola . Tn. S. juga merupakan ketua rw 02
dimana dia juga sering banyak kegiatan . Istri Tn. S hanya ibu rumah tangga dimana sang istri
setiap pagi hanya mengambil rumput untuk pakan ternak dan menjahit jika ada pelanggan .

5. Sistem pendukung keluarga

Salah satu anggota keluarga yang menjadi pendukung keluarga Tn. S adalah seluruh keluarga
dari Tn.S selain itu keluarga Tn.S juga didukung oleh sarana prasarana yaitu sebuah kendaraan
sepedah motor.

STRUKTUR KELUARGA

1. Komunikasi keluarga
Keluarga Tn.S menggunakan bahasa Madura dalam kesehariannya, jalannya komunikasi antar
anggota juga cukup baik. Etika berkomunikasi antar anggota juga tertata baik, biasanya istri
dan anak selalu menggunakan bahasa Madura halus jika berkomunikasi dengan Tn. S.

2. Struktur kekuatan keluarga

Tn.S sebagai kepala keluarga menggunakan cara demokrasi untuk memimpin keluarganya,
Tn.S selalu membicarakan kepada keluarga terlebih dahulu untuk memutuskan sesuatu. Dan
anggota keluarga yang lain ( istri dan anak serta orang tua ) patuh terhadap peraturan yang
dibuat oleh Tn.S, seperti si anak harus bersalaman sebelum pergi dan setelah pulang sekolah
dan sebelum pergi dan setelah pulang, mengaji pada jam 5 sore anak harus sudah mandi dan
berangkat mengaji ke masjid.

3. Struktur peran

Peran Tn.S sebagai kepalah keluarga selama ini adalah melindungi keluarga, menafkahi
keluarga dan memenuhi kebutuhan keluarga berjalan cukup baik, walaupun terkadang
pengeluaran kebutuhan keluarga lebih banyak dari penghasilan Tn.S sehingga terkadang harta
yang dimiliki seperti emas terjual demi memenuhi kebutuhan keluarga. Peran Ny.S sebagai
istri selama ini juga berjalan cukup baik, menjaga dan merawat anak serta rumah dan
melayani keluarga dengan baik serta membantu Tn. S dengan membuka layanan jahitan . Serta
peran An. S sebagai anak juga berjalan cukup baik, An. S selalu rajin untuk sekolah.

4. Norma keluarga

Keluarga Tn.S tidak memiliki norma yang cukup berarti hanya norma pada umumnya .

FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi afektif

Kehangatan keluarga Tn.S tercipta cukup baik,.Keluarga sering berkumpul bersama dan
bersenda gurau bersama.Antar anggota keluarga terpupuk rasa saling memiliki.

2. Fungsi sosialisasi

Interaksi antar anggota terjalin cukup baik, dan interaksi kepada masyarakat juga cukup baik.
Selama ini keluarga Tn.S berusaha untuk belajar disiplin dan menghormati budaya yang ada di
kampungnya.

3. Fungsi perawatan kesehatan

Keluhan utama :

Kelg berkata : “ pusing , kepala cekot – cekot dan berat”

TUGAS PERAWATAN KELUARGA

a) Mengenal masalah keluarga


1) Pengertian Hipertensi
Kelg berkata : “darah tinggi”
2) Penyebab Hipertensi
Kelg berkata : “capek , banyak pikiran ”
3) Tanda dan gejala Hipertensi
Kelg berkata : “pusing”
4) Predisposisi/cara penularan Hipertensi
Kelg berkata : “tidak tau”
b) Mengambil keputusan
1) Tindakan yang sudah dilakukan dalam mengatasi Hipertensi
Kelg berkata : membawa ke dr. Heri untuk diperiksa
2) Tindakan yang akan dilakukan dlm mengatasi karies gigi
Kelg berkata : “Istirahat dan rajin minum obat “
3) Dampak Hipertensi
Kelg berkata : “tidak tau ”
4) Komplikasi Hipertensi
Kelg berkata : “stroke”

c) Merawat anggota keluarga yang sakit


1) Cara perawatan hipertensi : Kontrol Tekanan darah
Kelg berkata : “ tidak sering hanya jika pusing kambuh”
2) Demonstrasi perawatan hipertensi tentang : Tensi
Kelg berkata : “ tidak tau “
3) Cara perawatan hipertensi tentang : Diet
Kelg berkata : “ tidak boleh makan yang asin – asin “
4) Demonstrasi perawatan penyakit hipertensi tentang : Pola makan
Kelg berkata : “ tidak terlalu memahami , hanya mengerti tidak boleh makan makanan
yang asin “
d) Memelihara lingkungan
1) Cara pemeliharaan rumah sehat: ventilasi,pencahayaan,kebersihan
Kelg berkata : ventilasi cukup, pencahayaan cukup terang, dan rumah disapu setiap
hari
2) Lingkungan pskologis/hubungan antar kelg .
Kelg berkata : hubungan antar keluarga berjalan cukup baik, saling terbuka antar
keluarga, dan saling membantu satu sama lain.
e) Menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan
1) Penggunaan pelayanan kesehatan
Kelg berkata : menggunakan pelayanan kesehatan , biasanya jika sakit langsung
dibawa ke dr. Heri
2) Manfaat, macam macam layanan
Kelg berkata : manfaatnya dikasih obat, macamnya ada rumah sakit, puskesmas,
mantri
3) Trauma terhadap pelayanan kesehatan
Kelg berkata : tidak ada
4. Fungsi reproduksi
Keluarga mengatakan tidak ada yang memiliki gangguan reproduksi. Jumlah anak 2, belum
ada keinginan untuk memiliki anak lagi. Dan ibu menggunakan pil KB

5. Fungsi ekonomi
Tn.S bekerja sebagai pedagang , jika dirata-rata perbulan < Rp. 1.500.000 ; Dan terkadang itu
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya, seperti sandang pangan, pembayaran listrik,
BBM, pembayaran sekolah dan pengeluaran tidak terduga.

STRESS DAN KOPING KELUARGA

a. Stress jangka pendek dan panjang


Stress jangka pendek : tidak ada
Stres jangka panjang : Tidak ada
b. Kemampuan keluarga
Respon keluarga tetap tenang dan berharap semoga sekeluarga sehat semua .

Strategi koping

Keluarga Tn.S menerima dengan ikhlas terhadap hipertensi yang terjadi pada istrinya

c. Strategi adaptasi
Keluarga Tn.S lebih mengarahkan ke pendekatan agama.

Pemeriksaan fisik , Nama : Ny.S

Keadaan Umum

a. Tanda – tanda Vital


Tensi : 140/90 Nadi : 80

RR : 20 Suhu : 36.7

BB :- TB :-

LL : - LK : -

b. Pemeriksaan Cepalo Caudal


1). Kepala dan Rambut

Bentuk kepala simetris, warna kulit sama dengan area sekitar tidak ada lesi maupun
benjolan, rambut berwana hitam, penyebaran rambut merata, tidak ada ketombe, tidak
ada kutu, rambut bersih dan tidak ada nyeri tekan pada kepala

2). Hidung

Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan area sekitar tidak ada lesi maupun
benjolan, tidak ada perdarahan, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada kotoran,
dan tidak ada nyeri tekan.

3). Telinga

Bentuk telinga simetris, warna kulit sama dengan area sekitar tidak ada lesi maupun
benjolan, ada sedikit serumen, pendengaran baik dan tidak ada nyeri tekan pada tragus
dan tulang mastoid

4). Mata
Bentuk mata simetris, warna kulit sama dengan area sekitar tidak ada lesi maupun
benjolan, tidak ada odem, sclera putih, conjunctiva berwarna merah muda, penyebaran
bulu mata dan alis merata, pupil isokor dan tidak ada nyeri tekan.

5). Mulut, Gigi, Lidah, Tonsil dan Pharing

Mukosa bibir lembab, mulut bersih, gigi berwarna hitam terutama dibagian depan atas
dan terdapat gigi berlubang di bagian geraham bawah 1 dikanan dan 1 dikiri, lidah
bersih, tidak ada pembesaran pharing dan tonsil.

6). Leher dan Tenggorokan

Tidak ada lesi, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

7). Dada/ Thorak

a) Pemeriksaan Paru

(1). Inspeksi

Simetris, bentuk dada normal chest, warna sama dengan area sekitar, ekspansi
paru terlihat.

(2). Palpasi

Tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus teraba sama kuat, ekspansi paru sama kuat
20 x / menit.

(3). Perkusi

Suara sonor di semua lapang paru.

(4). Auskultasi

Suara vesikuler, tidak ada suara tambahan seperti wheezing ataupun ronkhi.

b). Pemeriksaan Jantung

(1). Inspeksi

Ictus cordis di ICS V midclavicula line sinistra tidak nampak.

(2). Palpasi

Ictus cordis teraba di ICS 5 midclavicula line sinistra.

(3). Perkusi

Suara pekak pada jantung.


(4). Auskultasi

Bunyi jantung 1 dan bunyi jantung 2 tunggal, tidak ada suara jantung
tambahan.8).

8). Payudara

(1). Inspeksi

Bentuk simetris, warna kulit sama dengan area sekitar, tidak ada lesi maupun benjolan

(2). Palpasi

Tidak ada nyeri tekan.

9). Pemeriksaan Abdomen

(a). Inspeksi

warna sama dengan area sekitar, tidak ada lesi atau benjolan

(b). Auskultasi

Bising usus 10 x menit

(c). Palpasi

Tidak adanya nyeri , tidak ada massa, tidak ada pembesaran hepar

(d). Perkusi

Suara tympani.

10). Ekstrimitas, Kuku dan Kekuatan Otot

Warna kulit ekstremitas sama dengan kulit sekitar, kuku lengkap, CRT <2 detik,
kekuatan otot 5

11). Genetalia dan Anus

Tidak ada kelainan pada alat genital dan anus

12). Pemeriksaan Neurologi

Kesadaran compos mentis, GCS 4-5-6

8. Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada
HARAPAN KELUARGA

Keluarga berharap istrinya tidak sering pusing, sakit kepala dan sekeluarga tetap sehat selalu
Banyuwangi, ………, ………….. 2016

Mahasiswa
ANALISA DATA

Nama Klien : Ny.S

MASALAH :

NO KELOMPOK DATA ETIOLOGI

DATA SUBYEKTIF : KETIDAKMAMPUAN KELUARGA


MENGENAL MASALAH. KESEHATAN
Keluhan utama :
PADA ANGGOTA KELUARGA DENGAN
Kelg berkata : “ pusing , kepala cekot – cekot Hipertensi
dan berat”

Mengenal masalah keluarga

a. Pengertian Hipertensi
Kelg berkata : “darah tinggi”
b. Penyebab Hipertensi
Kelg berkata : “capek , banyak pikiran ”
c. Tanda dan gejala Hipertensi
Kelg berkata : “pusing”
d. Predisposisi/cara penularan Hipertensi
Kelg berkata : “tidak tau”
DATA OBYEKTIF :

Keadaan umum cukup

Tensi = 140/90

RR = 20 x / menit

Nadi = 80x / menit

Suhu = 36,7ºC

DATA SUBYEKTIF : KETIDAKMAMPUAN KELUARGA


MENGAMBIL KEPUTUSAN UNTUK
a. Tindakan yang sudah dilakukan dalam
MENGATASI ANGGOTA KELUARGA
mengatasi Hipertensi
DENGAN Hipertensi
Kelg berkata : membawa ke dr. Heri
untuk diperiksa
b. Tindakan yang akan dilakukan dlm
mengatasi hipertensi
Kelg berkata : “Istirahat dan rajin minum
obat “
c. Dampak Hipertensi
Kelg berkata : “tidak tau ”
d. Komplikasi Hipertensi
Kelg berkata : “stroke”

DATA OBYEKTIF :

Minum obat dari dokter tetapi sebelumnya pergi


ke dokter dulu

DATA SUBYEKTIF : KETIDAKMAMPUAN KELUARGA


MERAWAT ANGGOTA KELUARGA
1. Cara perawatan hipertensi : Kontrol Tekanan
DENGAN Hippertensi
darah
Kelg berkata : “ tidak sering hanya jika
pusing kambuh”
2. Demonstrasi perawatan hipertensi tentang :
Tensi
Kelg berkata : “ tidak tau “
3. Cara perawatan hipertensi tentang : Diet
Kelg berkata : “ tidak boleh makan yang asin
– asin “
4. Demonstrasi perawatan penyakit hipertensi
tentang : Pola makan
Kelg berkata : “ tidak terlalu memahami ,
hanya mengerti tidak boleh makan makanan
yang asin “
DATA OBYEKTIF :

Keluarga hanya bisa untuk mengajak ibu


beristirahat dan jangan terlalu capek

DATA SUBYEKTIF : KETIDAKMAMPUAN KELUARGA


MEMELIHARALINGKUNGAN.RUMAH
a. Cara pemeliharaan rumah sehat: UNTUK MENINGKATKAN
ventilasi,pencahayaan,kebersihan KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA
Kelg berkata : ventilasi cukup, DENGAN Hipertensi
pencahayaan cukup terang, dan rumah
disapu setiap hari
b. Lingkungan pskologis/hubungan antar
kelg .
Kelg berkata : hubungan antar keluarga
berjalan cukup baik, saling terbuka antar
keluarga, dan saling membantu satu sama
lain.
DATA OBYEKTIF :

 Lantai lester
 Ventilasi ada, dikamar ada
 Penataan ruang cukup
 Kebersihan kurang

DATA SUBYEKTIF : KETIDAKMAMPUAN KELUARGA


MEMANFAATKAN PELAYANAN
a. Penggunaan pelayanan kesehatan
KESEHATAN UNTUK MENGOBATI
Kelg berkata : menggunakan pelayanan
ANGGOTA KELUARGA DENGAN
kesehatan , biasanya jika sakit langsung
Hipertensi
dibawa ke dr. Heri
b. Manfaat, macam macam layanan
Kelg berkata : manfaatnya dikasih obat
dan cepet sembuh, macamnya ada rumah
sakit, puskesmas, mantri
c. Trauma terhadap pelayanan kesehatan
Kelg berkata : tidak ada
DATA OBYEKTIF :

Keluarga biasanya hanya membawa ke dr. heri

DX Keperawatan Keluarga :
1. KETIDAKMAMPUAN KELUARGA MENGENAL MASALAH. KESEHATAN PADA
ANGGOTA KELUARGA DENGAN Hipertensi
2. KETIDAKMAMPUAN KELUARGA MENGAMBIL KEPUTUSAN UNTUK MENGATASI
ANGGOTA KELUARGA DENGAN Hipertensi
3. KETIDAKMAMPUAN KELUARGA MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN
Hipertensi
4. KETIDAKMAMPUAN KELUARGA MEMELIHARALINGKUNGAN.RUMAH UNTUK
MENINGKATKAN KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA DENGAN Hipertensi
SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
(BAILON DAN MAGLAYA, 1978)

PERHITU PEMBENARAN
NO KRITERIA Skor BOBOT
NGAN

1. Sifat Masalah 1 3 X 1 = 1 Masalah sudah terjadi Sifat masalah


3 kurang sehat ditandai dengan Ny. S
Skala : Tidak/kurang sehat 3
(ibu) mengeluh pusing , kepala cekot
Ancaman kesehatan 2 – cekot dan berat , pemeriksaan
tanda – tanda vital : Tanda – tanda
Keadaan sejahtera 1
Vital : Tensi:140/90 ,Nadi: 80 ,RR:
20 ,Suhu : 36.7

2. Kemungkinan masalah 2 2 X 2 = 2 Kemungkinan masalah dapat diubah


dapat diubah 2 dengan mudah ditandai dengan
sarana dan prasaran ada , motivasi
Skala : Mudah
2 baik dari keluarga
Sebagian
1
Tidak dapat
0

3. Potensial masalah untuk 1 1 X 1 = 1/3 Potensial masalah untuk dicegah


dicegah 3 rendah ditandai dengan tidak
terjadinya komplikasi
Skala : Tinggi
3
Cukup
2
Rendah
1

4. Menonjolnya masalah 1 1 X 1 = 1/2 Menonjolnya masalah : ada masalah


2 tetapi tidak perlu ditangani ditandai
Skala :
dengan keputusan keluarga
 Masalah berat, harus 2 menganggap bahwa rasa pusing dan
segera ditangani cekot – cekot dikepala Ny. S sudah
 Ada masalah tetapi terbiasa terjadi jika terlalu capek dan
tidak perlu ditangani biasanya langsung dibawa ked r. heri
1
 Masalah tidak
dirasakan

JUMLAH 7/6

Skoring :

1. Tentukan skore untuk setiap criteria


2. Skore dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah

Skore X bobot

Angka tertinggi

3. Jumlahkanlah skore untuk semua kriteria


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama anggota kelg yang sakit : Ny.S

Diagnosa keperawatan kelg yaitu : gangguan Pada Ny. S Keluarga Tn.S dengan Hipertensi

TG NO TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS KRITERIA HASIL INTERVENSI TT


L
RESPON STANDART
Setelah dilakukan tindakan Verbal dan  Pusing hilang
keperawatan selama 2 psikomotor  Mampu mengontrol
minggu maka pusing rasa pusing
berkurang  Wajah rileks
 Mematuhi
penatalaksanaan
Setelah dilakukan VERBAL Keluarga mampu a. BHSP
tindakan keperawatan menjelaskan kembali Jelaskan pada /diskusikan dengan keluarga tentang
selama 1-2 X kunjungan, tentang asma asma yaitu :
keluarga mampu definisi : hipertensi adalah peningkatan tekanan darah
mengenal masalah pada a. Definisinya yaitu didalam tubuh
hipertensi adalah
anggota keluarga dengan peningkatan tekanan tanda dan gejala: pusing , mata berkunang – kunang ,
asma darah didalam tubuh tengkuk berat atau nyeri , sukar tidur
b. Tanda dan gejalanya
yaitu pusing , mata Penyebab : obesitas , pikiran , rokok , alcohol ,
berkunang – kunang , kurang olahraga , pola makan yang salah
tengkuk berat atau nyeri
, sukar tidur b. Motivasi keluarga untuk mengulang penjelasan
c. Penyebabnya yaitu c. Berikan pujian atas kemampuan keluarga
obesitas , pikiran , rokok mengenal masalah
, alcohol , kurang
olahraga , pola makan d. Evaluasi penjelasan perawat
yang salah
d. Cara penularannya
/predisposisi yaitu
obesitas , pikiran , rokok
, alcohol , kurang
olahraga , pola makan
yang salah
Setelah dilakukan VERBAL Keluarga mengatakan a. Kaji tindakan yg dilakukan keluarga baik, sesuai
tindakan keperawatan yaitu : dan yang tidak dengan solusi menurut kesehatan
selama 1-2 X kunjungan, b. Jelaskan solusi yang benar menurut kesehatan
a. Membawa anggota yaitu : rajin melakukan control tekanan darah ,
keluarga mampu
keluarga yang sakit ke menjaga pola makan , perbanyak olahraga ,
mengambil keputusan pelayanan kesehatan istirahat yang cukup , menjaga pikiran .
yang tepat untuk b. Mengatakan dampaknya c. Diskusikan dg kelg bila tidak melakukan tindakan
mengatasi masalah pada yaitu pusing , mata yaitu :
anggota keluarga dengan berkunang – kunang , Dampaknya : pusing , mata berkunang – kunang ,
asma tengkuk berat atau nyeri tengkuk berat atau nyeri , sukar tidur
, sukar tidur
c. Komplkasinya yaitu Komplikasinya : stroke.
stroke .
d. Motivasi keluarga untuk mengambil tindakan yg
sesuai dg solusi yaitu rajin melakukan control
tekanan darah , menjaga pola makan , perbanyak
olahraga , istirahat yang cukup , menjaga pikiran .
e. Evaluasi sejauh mana keluarga sudah mengambil
tindakan
Setelah dilakukan Verbal & Keluarga mampu : a. Jelaskan cara perawatan angg kelg dg peny asma
tindakan keperawatan psikomotor Yaitu :
selama 3-4 X kunjungan, a. Menyebutkan kembali Kontrol tekanan darah ( mencegah terjadinya
cara perawatan pd angg kenaikan darah yang berlebihan )
keluarga mampu kelg dg asma
merawat pada anggota b. Mendemontrasikan Diet ( menjaga pola makan agar tekanan darah tetap
keluarga dengan asma perawatan angg kelg normal ) .
dengan asma yaitu:
1) Kontrol tekanan Jelaskan dan demontrasikan perawatan :
darah .
2) Diet 1. Kontrol tekanan darah ( mencegah terjadinya
kenaikan darah yang berlebihan )
2. Diet ( menjaga pola makan agar tekanan darah
tetap normal ) .
3. Berikan kesempatan pd angg kelg untuk
mendemontrasikan prosedur perawatan
4. Berikan pujian atas pelaksanaan yg dilakukan
kelg
5. Evaluasi keberhasilan kelg dalam melakukan
perawatan
Setelah dilakukan Verbal & Keluarga mampu : a. Jelaskan ling fisik rumah yaitu : kriteria rumah
tindakan keperawatan psikomotor sehat yaitu :
selama 2-3 X kunjungan, a.Menyebutkan kembali 1) Ventilasi rumah > 10 % luas lantai, dan
cara jendela di buka stiap hari
keluarga mampu menciptakan/memelihar 2) Pencahayaan rumah terang/bisa baca dengan
menciptakan/memelihara a lingkungan rumah yg jelas
lingkungan yg dapat dapat menunjang 3) Penataan ruangan baik, rumah bersih
menunjang kesehatan pd kesehatan pd angg kelg 4) Kamar mandi bersih dan tidak licin serta
angg kelg dengan peny dengan peny asma dikuras minimal 1 mgg sekali
asma b. Mendemontrasikan 5) Ada SPAL, lancar dan ada septitank
lingkungan rumah yg 6) Ada jamban, tempat sampah
dapat menunjang 7) Rumah dengan kandang > 100 meter
kesehatan pd angg kelg b. Jelaskan ling psikologis rumah yaitu : hubungan
dengan peny asma yg harmonis antar anggota kelg , selalu ada
yaitu : komunikasi setiap hari, dengan membiasakan
1. Kontrol tekanan makan bersama
darah . c. Bantu & demontrasikan menciptakan lingkungan
2. Diet rumah yg dapat menunjang kesehatan pd angg
kelg dengan peny asma Yaitu :
1) Kontrol tekanan darah
2) Diet
d. Motivasi keluarga untuk menciptakan/memelihara
lingkungan rumah yg dapat menunjang kesehatan pd
angg kelg dengan peny asma

e. Berikan pujian atas pelaksanaan yg dilakukan kelg

f. Evaluasi keberhasilan kelg dalam


menciptakan/memelihara lingkungan rumah yg dapat
menunjang kesehatan pd angg kelg dengan peny
asma
CATATAN KEPERAWATAN

Nama klien : Ny. S

Nama KK : Tn. S

Diagnosa Kep Kelg : gangguan Pada Ny. S Keluarga Tn.S dengan

asma

NO T
TANGGAL JAM TINDAKAN KEPERAWATAN
TUK T

1 a. BHSP
1. Menjelaskan atau mendiskusikan dengan keluarga
tentang asma yaitu :
definisi : hipertensi adalah peningkatan tekanan
darah didalam tubuh
tanda dan gejala: pusing , mata berkunang – kunang ,
tengkuk berat atau nyeri , sukar tidur
Penyebab : obesitas , pikiran , rokok , alcohol ,
kurang olahraga , pola makan yang salah
2. Memotivasi keluarga untuk mengulang penjelasan
3. Memberikan pujian atas kemampuan keluarga
mengenal masalah
4. Mengevaluasi penjelasan perawat

43
CATATAN KEPERAWATAN

Nama klien : Ny. S

Nama KK : Tn. S

Diagnosa Kep Kelg : gangguan Pada Ny. S Keluarga Tn.S dengan

asma

NO T
TANGGAL JAM TINDAKAN KEPERAWATAN
TUK T

2 1. Menkaji tindakan yg dilakukan keluarga baik,


sesuai dan yang tidak dengan solusi menurut
kesehatan
2. Menjelaskan solusi yang benar menurut kesehatan
yaitu : rajin melakukan control tekanan darah ,
menjaga pola makan , perbanyak olahraga , istirahat
yang cukup , menjaga pikiran .
3. Mendiskusikan dg kelg bila tidak melakukan
tindakan yaitu :
Dampaknya : pusing , mata berkunang – kunang ,
tengkuk berat atau nyeri , sukar tidur
Komplikasinya : stroke.
4. Memotivasi keluarga untuk mengambil tindakan
yg sesuai dg solusi yaitu rajin melakukan control
tekanan darah , menjaga pola makan , perbanyak
olahraga , istirahat yang cukup , menjaga pikiran .
5. Mengevaluasi sejauh mana keluarga sudah
mengambil tindakan

44
CATATAN KEPERAWATAN

Nama klien : Ny. S

Nama KK : Tn. S

Diagnosa Kep Kelg : gangguan Pada Ny. S Keluarga Tn.S dengan

asma

NO T
TANGGAL JAM TINDAKAN KEPERAWATAN
TUK T

3 1. Menjelaskan cara perawatan angg kelg dg peny


asma Yaitu :
Kontrol tekanan darah ( mencegah terjadinya
kenaikan darah yang berlebihan )
Diet ( menjaga pola makan agar tekanan darah tetap
normal ) .
2. Menjelaskan dan demontrasikan perawatan :
Kontrol tekanan darah ( mencegah terjadinya
kenaikan darah yang berlebihan )
Diet ( menjaga pola makan agar tekanan darah tetap
normal ) .
3. Memberikan kesempatan pd angg kelg untuk
mendemontrasikan prosedur perawatan
4. Memberikan pujian atas pelaksanaan yg dilakukan
kelg
5. Mengevaluasi keberhasilan kelg dalam melakukan
perawatan

45
CATATAN KEPERAWATAN

Nama klien : Ny. S

Nama KK : Tn. S

Diagnosa Kep Kelg : gangguan Pada Ny. S Keluarga Tn.S dengan

asma

NO T
TANGGAL JAM TINDAKAN KEPERAWATAN
TUK T

4 1. Menjelaskan ling fisik rumah yaitu : kriteria rumah


sehat yaitu :
a. Ventilasi rumah > 10 % luas lantai, dan jendela
di buka stiap hari
b. Pencahayaan rumah terang/bisa baca dengan
jelas
c. Penataan ruangan baik, rumah bersih
d. Kamar mandi bersih dan tidak licin serta
dikuras minimal 1 mgg sekali
e. Ada SPAL, lancar dan ada septitank
f. Ada jamban, tempat sampah
g. Rumah dengan kandang > 100 meter
2. Menjelaskan ling psikologis rumah yaitu :
hubungan yg harmonis antar anggota kelg , selalu
ada komunikasi setiap hari, dengan membiasakan
makan bersama
3. Membantu & demontrasikan menciptakan
lingkungan rumah yg dapat menunjang kesehatan
pd angg kelg dengan peny asma Yaitu :
a. Kontrol tekanan darah
b. Diet
4. Memotivasi keluarga untuk
menciptakan/memelihara lingkungan rumah yg
dapat menunjang kesehatan pd angg kelg dengan
peny asma
5. Memberikan pujian atas pelaksanaan yg dilakukan
kelg
6. Mengevaluasi keberhasilan kelg dalam
menciptakan/memelihara lingkungan rumah yg
dapat menunjang kesehatan pd angg kelg dengan
peny asma

46
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama klien : Ny. S

Nama KK : Tn. S

Diagnosa Kep Kelg : gangguan Pada Ny. S Keluarga Tn.S dengan

asma

NO
TANGGAL TANGGAL TANGGAL
TUK

S : Ny.S mengatakan S : Ny. S mengatakan jika S : Ny. S mengatakan


pusing , kepala cekot – pusing kambuh hanya kurang tau cara perawatan
cekot , berat beristirahat dan pergi ked r. saat terjadi hipertensi .
O: Heri
O: O:
Tensi = 140/90 Tensi = 140/90 Tensi = 140/90

RR = 20 x / menit RR = 20 x / menit RR = 20 x / menit

Nadi = 80x / menit Nadi = 80x / menit Nadi = 80x / menit

Suhu = 36,7ºC Suhu = 36,7ºC Suhu = 36,7ºC

A : Masalah belum teratasi A:


Masalah teratasi sebagian A : Masalah belum teratasi
P:
P : Lanjutkan intervensi P : Lanjutkan Intervensi
- Lanjutkan intervensi
Jelaskan solusi yang benar Jelaskan kegunaan untuk
Kaji pengetahuan keluarga
menurut kesehatan , mengontrol tekanan darah
tentang pengertian, diskusikan tentang dampak dan diet dengan menjaga
penyebab, dan komplikasi yang bisa pola makan.
terjadi , motivasi dari
tanda dan gejala dan faktor keluarga
resiko hipertensi

47
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama klien : Ny. S

Nama KK : Tn. S

Diagnosa Kep Kelg : gangguan Pada Ny. S Keluarga Tn.S dengan

asma

NO
TANGGAL TANGGAL TANGGAL
TUK

S : Ny. S mengatakan S: S:
ventilasi dikamar ada , dan
rumah dibersihkan setiap - Ny. S mengatakan tidak - Ny. S mengatakan tidak
hari tahu penyebab, tanda dan tahu dampak dan
O: gejala serta faktor resiko komplikasi dari
hipertensi. hipertensi jika tidak
Terkadang rumah masih
mengambil keputusan
kotor - Ny. S bertanya apakah yang benar
hipertensi itu ?
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi - Ny. s bertanya apakah
- Setelah mendapat dampak dan komplikasi
Jelaskan tentang pentingnya penjelasan Ny. S mampu hipertensi itu ?
PHBS menyebutkan yaitu hipertensi
adalah peningkatan tekanan - Setelah mendapat
darah didalam tubuh penjelasan Ny. S mampu
menyebutkan bahwa
tanda dan gejala: pusing , dampak dari hipertensi
mata berkunang – kunang , adalah pusing , mata
tengkuk berat atau nyeri , berkunang – kunang ,
sukar tidur , Penyebab : tengkuk berat atau
obesitas , pikiran , rokok , nyeri , sukar tidur
alcohol , kurang olahraga , sedangkan komplikasinya
pola makan yang salah adalah stroke
, faktor resiko obesitas , - Ny. R menjawab
pikiran , rokok , alcohol , pertanyaan perawat
kurang olahraga , pola
makan yang salah - Ny. R cooperative

- Ny. R menjawab A:
pertanyaan perawat
- Masalah teratasi
- Ny. R cooperative
P:

48
A: - hentikan intervensi

- Masalah teratasi

P:

- hentikan intervensi

49
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama klien : Ny. S

Nama KK : Tn. S

Diagnosa Kep Kelg : gangguan Pada Ny. S Keluarga Tn.S dengan

asma

NO
TANGGAL TANGGAL TANGGAL
TUK

S: S:

- Ny. S mengatakan tidak - Ny. S mengatakan ventilasi


tahu cara perawatan dikamar ada , dan rumah
hipertensi dirumah . dibersihkan setiap hari
- Ny. S bertanya apakah
- Ny. S bertanya bagaimana penting berperilaku hidup
cara perawatan hipertensi bersih dan sehat ?

- Setelah mendapat - Setelah mendapat


penjelasan Ny. S mampu penjelasan Ny. S memahami
pusing kambuh Ny. S harus bahwa PHBS merupakan
mengontrol tekanan darah salah satu yang terpenting
dan mengatur pola makan untuk menjaga kesehatan
atau diet keluarga dengan menjaga
kebersihan
- Ny. R menjawab
pertanyaan perawat - Ny. R menjawab
pertanyaan perawat
- Ny. R cooperative
- Ny. R cooperative
A:
A:
- Masalah teratasi
- Masalah teratasi
P:
P:
- hentikan intervensi
- hentikan intervensi

50
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih

dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996). Hipertensi adalah peningkatan

tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG

(Luckman Sorensen,1996).

Berdasarkan penyebab, hipertensi di bagi dalam 2 golongan :

1.Hipertensi Primer (Essensial), yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya.

2.Hipertensi Sekunder, yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain.

5.2 Saran

Hipertensi merupakan penyakit yang tidak asing lagi di negara berkembang maupun

negara maju, tercatat per tahun 2000, hampir satu miliar orang atau kira-kira 26% dari

populasi dewasa dunia mengalami hipertensi.Sebaiknya pada penderita hipertensi harus

memiliki gaya hidup yang sehat.

51
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Jakarta, EGC, 2002

Chung, Edward.K. Penuntun Praktis Penyakit Kardiovaskuler, Edisi III, diterjemahkan oleh

Petrus Andryanto, Jakarta, Buku Kedokteran EGC, 1995

Doenges, Moorhouse & Geissler. 2001. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC; Jakarta.

Gunawan, Lany. Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi , Yogyakarta, Penerbit Kanisius, 2001

Heni Rokhaeni,dkk. 2001. Keperawatan Kardiovaskuler Pusat Jantung Nasional Harapan

Kita. EGC: Jakarta.

Mansjoer,arif.dkk.2001. Kapita Selekta kedokteran , Ed-3, jilid I. Jakarta:FKUI Media

Aesculapius

Slamet Suyono. 2001. Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II Edisi ketiga. EGC: Jakarta.

52
53

Anda mungkin juga menyukai