PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1. Tren dan isu dalam keperawatan komunitas
Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya sebagai
wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam
tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya maka
keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungannya setiap saat. Keperawatan medikal bedah sebagai cabang ilmu
keperawatan juga tidak terlepas dari adanya berbagai perubahan tersebut, seperti
teknologi alat kesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik intervensi keperawatan.
Adanya berbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan berbagai trend dan isu
yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan keperawatan.
2. Masalah-masalah yang lazim dalam keluarga
Banyak hal bisa menjadi sumber konflik dan menyebabkan sebuah persoalan dalam
rumah tangga. Bahkan, masalah yang seharusnya tidak diributkan pun bisa menjadi
persoalan besar yang tak kunjung selesai. Namanya juga menyatukan dua
kepribadian, pasti tidak gampang. Yang penting adalah, bagaimana menjadikan
perbedaan itu menjadi sesuatu yang indah.
3. Keluarga rentan
Keluarga rentan adalah keluarga muda yang baru menikah (sampai dengan lima tahun
usia pernikahan) yang mengalami masalah sosial ekonomi (berpenghasilan sekitar
10% di atas garis kemiskinan) sehingga kurang mampu memenuhi keutuhan dasar
keluarga.
B. Tujuan
1. Mengidentifikasi trend dalam keperawatan komunitas di Indonesia
2. Mengidentifikasi isu dalam keperawatan komunitas di Indonesia
3. Mengetahui implikasi trend dan isu keperawatan komunitas perawat di Indonesia.
C. Manfaat
1. Meningkatkan pemahaman perawat terhadap perkembangan trend dan isu
keperawatan komunitas di Indonesia
2. Sebagai dasar dalam mengembangkan ilmu keperawatan komunitas
3. Mengetahui keterkaitan keperawatan komunitas dengan trend dan isu yang
berkembang dalam bidang kesehatan
4. Sebagai landasan dalam melakukan penelitian baik klinik dan preklinik
BAB II
PEMBAHASAN
4. Puskesmas Idaman
Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan bermutu yang
memenuhi atau melebihi harapan pelanggan serta memberi pelayanan yang sesuai
dengan standart operating procedure (SOP) pelayanan kesehatan. “Puskesmas
Idaman” sebagai pelayanan masyarakat, akan berusaha untuk selalu meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan pelanggan, oleh karena itu
Puskesmas Idaman juga merubah paradigma dari “ Puskesmas yang mengatur
Masyarakat” menjadi “Puskesmas yang memenuhi harapan Masyarakat”. Puskesmas
Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan yang bermutu yang sesuai
dengan standart operating procedure (SOP) untuk memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan , baik pelanggan eksternal maupun internal.
Visi dan Misi Puskesmas Idaman
a. ”Puskesmas Idaman yang bermutu”, merupakan visi Puskesmas Idaman yang
menggambarkan keadaan yang ingin dicapai oleh Puskesmas di masa yang akan
datang yaitu Puskesmas dengan pelayanan kesehatan bermutu untuk memenuhi
atau melebihi harapan pelanggan , baik pelanggan eksternal maupun internal.
b. Untuk mencapai visi Puskesmas Idaman tersebut, ditetapakan misi sebagai
berikut:
1) Memastikan Pelanggan Puskesmas. Pelanggan Puskesmas perlu diketahui,
untuk mengetahui seberapa besar potensi pasar yang akan kita layani.
2) Memahami psikografi Pelanggan Puskesmas. Psikografi pelanggan perlu
diketahui untuk mengetahui budaya, perilaku dan kebutuhan masyarakat
akan pelayanan kesehatan, sehingga kita dapat mengantisipasi bentuk
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan.
3) Menata Mindset Tim Pelayaan Prima di Puskesmas Idaman. Pola pikir
semua pegawai perlu ditata dan disamakan, dengan tujuan agar semua
pegawai mempunyai pola pikir yang sama untuk menyelenggarakan
pelayanan prima di Puskesmas Idaman.
4) Memberi kesempatan pada “front liner” untuk ikut mengambil keputusan
dan memberikan saran dalam pelaksanaan pelayanan prima di Puskesmas.
Pegawai di garis depan “front liner” seperti petugas parkir dan loket,
merupakan orang pertama yang kontak dengan pelanggan, oleh karena itu
mereka banyak mengetahui informasi yang kita butuhkan dalam
pengambilan keputusan pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas
Idaman.
5) Mengembangkan pelayanan kesehatan yang tak terlupakan pada Pelanggan.
Dengan memberi pelayanan kesehatan yang memberi kesan ”WOO”, maka
hal tersebut akan membanggakan dan memuaskan pada pelanggan yang
juga dapat berfungsi sebagai promosi antar pelanggan.
6) Menjalin komunikasi terus menerus dengan Pelanggan untuk menciptakan
”Customer Market Relationship”. Komunikasi dengan pelanggan yang
terjalin baik, akan menimbulkan ikatan batin antar mereka sehingga hal
tersebut akan membuat pelanggan menjadi loyal.
7) Melakukan penyesuaian organisasi terus menerus untuk peningkatan mutu
pelayanan kesehatan.
C. Keluarga rentan
Keluarga rentan adalah keluarga muda yang baru menikah (sampai dengan lima tahun
usia pernikahan) yang mengalami masalah sosial ekonomi (berpenghasilan sekitar 10%
di atas garis kemiskinan) sehingga kurang mampu memenuhi keutuhan dasar keluarga.
14 kriteria miskin menurut standar BPS
1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang
2. Jenis lantai terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan
3. Jenis dinding tempat tinggal dari/bambu/kayu berkualitas rendah/tembok tanpa
diplester
4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/ bersama-sama denga tetangga lain
5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik
6. Sumber air minum bersala dari sumur/ mata iar tidak terlindung/sungai/air hujan
7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/minyak tanah
8. Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam dalam satu kali seminggu
9. Hanya membeli 1 stel pakaian baru dalam setahun
10. Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari
11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/poliklinik
12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah : petani dengan luas lahan 500m2,
buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau pekerjaan lain
dengan pendapatan dibawah Rp 600.000,- per bulan
13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga : tidak sekolah/tidak tamat SD/tamat SD
14. Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan minimal Rp 500.000,-
Seperti sepeda motor kredit/non kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang
modal lainnya.
Seseorang keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan kesulitan
atau gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya dan karenanya tidak dapat
menjalin hubungan yang serasi dan kreatif dengan lingkungannya sehingga tidak dapat
terpenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial) secara memadai dan wajar.
Hambatan kesulitan dan gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan, keterlambatan,
kecacatan, ketunasosialan, keterbelakangan, ayau keterasingan dan kondisi atau
perubahan lingkungan (secara mendadak) yang kurang mendukung atau menguntungkan.
Peyandang masalah kesejahteraan sosial dapat dibagi menjadi 8 kelompok :
a. Anak
b. Wanita
c. Lanjut Usia
d. Penyandang cacat
e. Tuna sosial
f. Korban penyalahgunaan narkoba
g. Keluarga
h. Masyarakat
BAB III
SARAN DAN KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus-menerus
dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode
keperawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat
sendiri juga dapat menyesuaikan perubahan tersebut. Berbagai faktor yang
mempengaruhi peran perawat dalam masyarakat, politik, isu dan praktik keperawatan,
penyakit, kehadiran puskesmas dan masalah-masalah dalam keluarga. Perawat dapat
membantu masalah-masalah yang terjadi didalam keluarga dan masyarakat. Perawat juga
bertugas sebagai pemberi solusi bagi masalah yang timbul dan pembaharu bagi
peningkatan kualitas kesehatan dalam masyarakat.
B. Saran
1. Diharapkan perawat dapat meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat sesuai
dengan peranannya.
2. Diharapkan perawat up date informasi / mengikuti trend atau isu isu kesehatan yang
terbaru sehingga perawat mampu memberikan pengelolaan kesehatan ataupun
memberikan rencana rencana yang nantinya bisa mengatasi masalah kesehatan yang
ada di masyarakat