baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi
pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra
Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk
6
7
diharapkan.
belajar.
3. Guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan
didiknya.
4. Orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan
kesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang
tersedia.
nasional dan bahasa negara serta sastra Indonesia sebagai hasil cipta intelektual
produk budaya yang berkonsekuensi pada fungsi mata pelajaran Bahasa Indonesia
sebagai :
Indonesia.
a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
berbahasa.
a. Manusia secara fitrah memiliki bekal yang sama dalam upaya memahami
siswa disikapi sebagai subyek belajar yang secara kreatif mampu menemukan
b. Perilaku manusia dilandasi motif dan minat tertentu. Implikasi dari wawasan
secara cepat juga ada yang menguasai isi pembelajaran secara lambat, dan 3)
pebelajar perlu disikapi sebagai subyek yang unik, baik menyangkut proses
masyarakatnya.
b. Dalam proses belajarnya siswa sering kali dihadapkan pada masalah yang
yang dimilikinya secara coba-coba atau hipotesis. Dalam hal ini terjadi cara
keutuhan.
kepada siswa”. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi
pokok pembicaraan.
diantaranya :
e. Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi
f. Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata.
g. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara
tematik dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga
pertemuan.
1. Berpusat pada siswa. Pembelajaran tematik berpusat pada siswa, hal ini sesuai
siswa.
mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang
lingkungan.
6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Siswa diberi
1. Pengertian Menulis
{1989:868) menulis adalah, “membuat huruf, angka, dan sebagainya dengan pena,
adalah :
14
pesan atau komunikasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau
bahwa menulis itu adalah suatu keterampilan berbahasa untuk menuangkan ide,
pikiran manusia kedalam bentuk kata atau kalimat secara tertulis dan digunakan
2. Manfaat Menulis
sebagai berikut :
3. Fungsi Menulis
alat komunikasi secara tertulis dan tidak langsung. Tulisan dapat membantu
menjelaskan pikiran-pikiran kita. Selain itu, menulis juga memiliki fungsi lain
a. Fungsi penataan.
Oleh karena itu pikiran dan lainnya mempunyai wujud yang tersusun.
16
b. Fungsi pengawetan.
c. Fungsi Penciptaan.
d. Fungsi Penyampaian.
Penyampaian itu terjadi bukan saja kepada orang yang berdekatan tempatnya,
4. Tujuan Menulis
berikut:
penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih
Tulisan ini bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang
diutarakannya.
pembaca.
Tujuan tulisan ini erat kaitannya dengan tujuan pernyataan diri. Tulisan ini
1. Menulis Permulaan
sekolah dasar, sejak kelas satu sampai dengan kelas enam. Kemampuan yang
diajarkan di kelas satu dan dua merupakan kemampuan tahap awal atau tahap
permulaan. Oleh sebab itu pembelajaran menulis di kelas satu dan dua di sebut
18
pembelajaran menulis permulaan, sedangkan di kelas tiga, empat, lima dan enam
di sebut pembelajaran menulis lanjut. Jadi di sekolah dasar ada dua jenis menulis
Kemampuan yang diperlukan antara lain kemampuan berpikir secara teratur dan
proses yang panjang. Sebelum sampai pada tingkat mampu menulis, siswa harus
mulai dari tingkat awal, tingkat permulaan, mulai dari pengenalan lambang-
kuat, maka dapat diharapkan hasil pengembangannya pun akan baik pula, dan
apabila dasar itu kurang atau lemah, maka dapat diperkirakan hasil
pengembangannya akan kurang baik pula. Mengingat hal itu maka selayaknya
alat tulis dengan benar, menarik garis, menulis huruf, suku kata, kata, kalimat
Tujuan menulis permulaan ialah, “ Agar anak dapat menulis dengan tulisan yang
19
terang, jelas teliti dan mudah dibaca”. Peranan menulis permulaan menurut
permulaan di kelas satu sekolah dasar dipilah menjadi dua kategori yakni
c. Mencontoh huruf, kata, atau kalimat sederhana dari buku atau papan
tulis dengan benar.
d. Melengkapi kalimat yang belum selesai berdasarkan gambar.
e. Menyalin puisi anak sedehana dengan huruf lepas.
f. Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan huruf tegak
bersambung
g. Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung.
kapital untuk nama orang, awal kalimat dan penggunaan tanda baca titik untuk
akhir kalimat. Materi menulis yang dituntut bagi siswa adalah menulis kalimat.
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan,yang
Kalimat yang diajarkan di kelas satu mengenai kalimat dasar yang terdiri
dari kalimat sederhana, kalimat tunggal dan kalimat luas. Menurut Ambary
(2000:56) Kalimat dasar adalah, “Kalimat yang terdiri atas satu klausa unsur-
sintaksis kalimat dalam bahasa Indonesia, maka pola umum kalimat dasar dalam
Lebih rincinya, dalam bahasa Indonesia, terdapat enam tipe kalimat dasar inti,
1. S – P : Aku makan.
: Aku bangun.
f. Metode Abjad / Alfabet. Yang dimaksud metode Abjad / Alfabet adalah suatu
yang telah dihapalkan itu kemudian dirangkaikan menjadi suku kata, suku kata
g. Metode Suku kata / kupas rangkai. Metode yang memulai pengajaran menulis
menjadi kata. Suku kata dirangkaikan menjadi kata dengan tanda sambung.
Suku kata dikupas menjadi huruf-huruf kemudian dirangkai lagi menjadi suku
kata.
h. Metode kata. Pengajaran dengan metode ini dimulai dengan materi pengajaran
kata yang menjadi lembaga untuk diuraikan menjadi suku kata yang menjadi
menjadi kata.
i. Metode kalimat. Metode ini lebih dikenal dengan metode global karena yang
diuraikan menjadi suku kata dan suku kata diuraikan menjadi huruf.
j. Metode Struktur Analitik Sintetik (SAS). Metode SAS adalah metode yang
dianalisis dan pada akhirnya dikembalikan pada bentuk semula. Metode ini
ilmu linguistic, bahwa bentuk bahasa terkecil adalah kalimat. Bagian kalimat
benar bentuk tulisan dan pelafalannya, baik tulisan cetak huruf lepas maupun
yang baru dikenal oleh siswa. Oleh karena itu, pembelajaran menulis
b. Latihan. Latihan dapat dilaksanakan dari yang mudah sampai yang sukar.
tangan.
menghubungkan titik-titik.
ujung jari (ketika menulis), sehingga ingatan yang berupa bentuk kata/huruf
yang terdapat dalam buku pelajaran atau tulisan guru di papan tulis. Kegiatan
f. Menulis indah. Menulis indah pada dasarnya juga menyalin. Menyalin suatu
kalimat atau huruf dengan memperhatikan bentuk, ukuran dan tebal tipisnya
tulisan secara baik, benar dan rapi. Ukuran suatu tulisan dapat dilihat dari
bertujuan agar siswa dapat menulis dengan tepat, terbaca dan rapi.
huruf yang baru diajarkan dalam kaitannya dengan kata atau kalimat.
kepada siswa untuk kemudian meminta mereka menuliskan kembali apa yang
mereka dengar.
yang benar.
i. Menulis nama. Menulis nama merupakan tugas yang diberikan kepada siswa
sekitarnya.
sampai lima baris kalimat. hal yang terpenting anak dapat menuliskan buah
gagasan dan perasaannya secara tertulis. Tes menulis yang dapat digunakan untuk
huruf kapital pada awal kalimat, nama Tuhan, nama orang, serta tanda baca
b. Tugas dilakukan dengan cara siswa diberi tugas untuk menuliskan nama-nama
ditunjukkan guru.
c. Siswa diminta untuk menuliskan kalimat sesuai dengan gambar. Dalam hal ini
penggunaan huruf kapital pada awal kalimat dan tanda baca titik pada akhir
gambar.
(kurang). Juga secara kuantitatif dengan angka 6,7,8. Penilaian ini juga
disertai dengan pemberian contoh tulisan yang baik dan benar oleh guru.
b. Dikte / imla. Aspek yang dinilai meliputi ketepatan daya dengar, kebenaran,
angka dengan skala 0-10. Setiap ada kesalahan tulisan, harus disertai contoh
pembetulannya.
jenis latihan jenis ini, anak dilibatkan pada proses berpikir dan bernalar pada
d. Mengarang sederhana. Pada latihan ini anak sudah mulai diajak untuk berlatih
tahap operasional kongkret. Hal ini menunjukkan bahwa anak sangat menyukai
lebih menarik dan menumbuhkan motivasi anak terhadap suatu hal, diperlukan
media. Pengertian media menurut Sadiman (2004:7) adalah, “ Segala sesuatu yang
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa
bahwa :
27
dalam kelas, karena media gambar memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan itu
dikemukakan oleh para ahli pendidikan. Slavin (2008 :4) mendefinisikan bahwa
dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam
adalah, “Sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk
bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur disebut
menumbuhkan kerja sama secara maksimal dan masing-masing siswa belajar satu
pendekatan yang mencakup kelompok kecil dari siswa yang bekerja sama sebagai
biasa saling berbagi pengetahuan dan saling mengoreksi bila terdapat kekeliruan
ini amat penting untuk membekali siswa kelak hidup di masyarakat yang banyak
berhubungan dengan orang lain dalam kegiatan yang saling ketergantungan satu
sama lain.
kooperatif adalah :
yaitu :
30
dikelompokkan, tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen. Materi
kelompoknya.
b. Jigsaw. Jenis pembelajaran Jigsaw dikembangkan oleh Eliot Aronson dan para
koleganya (1978). Model ini digunakan bila mana materi yang harus dikaji
berbentuk narasi tertulis. Model ini paling cocok digunakan dalam pelajaran-
pelajaran kajian sosial, sastra, sains, dan berbagai bidang terkait yang tujuan
satu dengan yang lain untuk mengkaji topik kelas. Jenis Co-op Co-op
kelompok.
berkaitan dengan siswa memainkan permainan dengan anggota tim lain untuk
turnamen. Setiap meja turnamen dapat diisi oleh wakil-wakil dari tiap
memberi siswa waktu lebih banyak dalam berfikir, menjawab dan saling
kelas tradisional.
yang paling baik bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Slavin
Pembelajaran kelompok yang terdiri dari empat atau lima orang dengan
struktur heterogen, heterogen dari prestasi, jenis kelamin, dan etnis. Materi
dirancang untuk belajar kelompok, siswa bekerja menyelesaikan lembar
kegiatan secara bersama-sama berdiskusi dan saling membantu dalam
kelompoknya.
Prestasi adalah :
N. (2006:51-52) adalah :
33
1. Persiapan pembelajaran
a. Materi
terdiri dari 4 atau 5 orang yang heterogen baik prestasi maupun jenis
kelamin.
2. Penyajian Materi
Setiap pembelajaran dengan model ini, selalu dimulai dengan penyajian materi
oleh guru. Sebelum menyajikan materi pelajaran, guru dapat memulai dengan
Dalam penyajian kelas dapat dugunakan model ceramah, tanya jawab, diskusi
setiap kelompok.
34
Pemeriksaan hasil tes dilakukan oleh guru, nilai yang didapat anak menjadi
skor kelompok.
7. Penghargaan Kelompok
Setelah diperoleh hasil tes, kemudian dihitung perolehan nilai dari setiap
penghargaan kelompok.