TENTANG
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :
1. Analisis Dampak Lalu Lintas yang selanjutnya disebut ANDALALIN
adalah serangkaian kegiatan kajian mengenai dampak lalu lintas dari
pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang
hasilnya dituangkan dalam bentuk dokumen hasil Analisis Dampak
Lalu Lintas.
2. Tim penyusun adalah tim yang memiliki kompetensi pada
kualifikasi tertentu yang menyusun dokumen ANDALALIN.
3. Tim evaluasi adalah tim yang memenuhi persyaratan untuk menilai
serta mengevaluasi dokumen hasil ANDALALIN yang disampaikan
oleh pengembang atau pembangun.
4. Kompetensi adalah kemampuan personil untuk mengerjakan suatu
tugas dan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan,
dan sikap kerja yang dapat dipertanggungjawabkan.
5. Bangkitan/Tarikan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah jumlah
kendaraan masuk/keluar rata-rata per hari atau selama jam puncak,
yang dibangkitkan/ditarik oleh adanya rencana pembangunan pusat
kegiatan, permukiman dan infrastruktur.
6. Tingkat Pelayanan adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang
menggambarkan kondisi operasional lalu lintas.
7. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah, adalah
Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
Pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
8. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati/walikota, dan
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah.
9. Menteri adalah Menteri Perhubungan Republik Indonesia.
10. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan Darat.
11. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi di wilayah Republik
Indonesia.
12. Bupati/Walikota adalah Kepala Daerah Kabupaten/Kota di wilayah
Republik Indonesia.
BAB II
ANDALALIN
Bagian Kesatu
Kriteria Ukuran Minimal ANDALALIN
Pasal 2
(1) Setiap rencana pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan
infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan Keamanan,
Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan wajib dilakukan Analisis Dampak Lalu Lintas.
(2) Rencana pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa :
a. pembangunan baru;
b. perubahan penggunaan lahan;
catatan :
perubahan penggunaan lahan adalah perubahan peruntukkan
penggunaan lahan, misalnya dari rumah menjadi tempat usaha,
rumah menjadi perhotelan, ruko menjadi tempat pendidikan.
c. perubahan intensitas tata guna lahan dan/atau perluasan lantai
bangunan dan/atau perubahan intensitas penggunaan;
catatan :
intensitas tata guna lahan adalah penambahan bangunan baik
dimensi atau jumlah unit dengan menambah luasan lahan.
d. perubahan kerapatan guna lahan tertentu; dan
catatan :
perubahan kerapatan guna lahan adalah penambahan jumlah
bangunan tanpa menambah luasan wilayah.
e. penggunaan lahan tertentu.
Catatan :
Penggunaan lahan tertentu adalah penggunaan lahan tertentu
untuk pembangunan fasilitas umum.
Pasal 3
Pasal 4
(1) Pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (1) belum memiliki ANDALALIN, apabila melakukan
pengembangan lebih besar 10 % (sepuluh persen) dari kondisi awal....
(2) Pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang sudah memiliki
ANDALALIN, apabila melakukan pengembangan lebih besar 30 % (tiga
puluh persen) dari kondisi awal wajib melakukan ANDALALIN akibat
bangkitan dan tarikan yang akan ditimbulkan oleh pengembangan.
Bagian Kedua
Penyusun Dokumen ANDALALIN
Pasal 5
(1) ANDALALIN dilaksanakan oleh pengembang atau pembangun.
(2) Pengembang atau pembangun sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib menunjuk lembaga konsultan yang memiliki tenaga ahli
bersertifikat.
(3) Konsultan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus berbadan
hukum.
(4) Konsultan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyusun Dokumen
hasil ANDALALIN.
Pasal 6
Ketentuan lebih lanjut mengenai standar dan sertifikasi kompetensi
penyusun dokumen hasil ANDALALIN sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5 diatur dalam Peraturan Menteri tersendiri.
Bagian Ketiga
Dokumen Hasil ANDALALIN
Pasal 7
Dokumen Hasil ANDALALIN merupakan salah satu persyaratan
pengembang atau pembangun untuk memperoleh izin lokasi, Izin
Mendirikan Bangunan (IMB), atau izin pembangunan bangunan gedung
dengan fungsi khusus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang bangunan gedung.
Pasal 8
Dokumen hasil ANDALALIN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 paling
sedikit memuat :
a. analisis bangkitan/tarikan lalu lintas dan angkutan jalan
akibat pembangunan berdasarkan kaidah teknis transportasi dengan
menggunakan faktor trip rate yang ditetapkan secara nasional;
b. simulasi kinerja lalu lintas yang dilakukan terhadap
ANDALALIN, meliputi :
1. simulasi kinerja lalu lintas sebelum pembangunan;
2. simulasi kinerja lalu lintas pada saat pembangunan;
3. simulasi kinerja lalu lintas setelah pembangunan;
4. simulasi kinerja lalu lintas dalam jangka waktu paling sedikit 5 (lima)
tahun.
c. rekomendasi dan rencana implementasi penanganan dampak,
yang meliputi :
1. peningkatan kapasitas ruas dan/atau persimpangan jalan;
2. penyediaan angkutan umum;
3. manajemen dan rekayasa lalu lintas pada ruas jalan;
4. manajemen kebutuhan lalu lintas;
5. penyediaan fasilitas parkir berupa gedung parkir dan/atau taman
parkir;
6. penyediaan akses keluar dan akses masuk untuk orang, kendaraan
pribadi dan kendaraan barang;
7. penyediaan fasilitas bongkar muat barang;
8. penataan sirkulasi lalu lintas di dalam kawasan;
9. penyediaan fasilitas pejalan kaki dan berkemampuan khusus;
10. penyediaan fasilitas perlengkapan jalan di dalam kawasan;
11. penyediaan sistem informasi lalu lintas;
12. penyediaan fasilitas tempat menaikan dan menurunkan penumpang
untuk angkutan umum di dalam kawasan; dan/atau
13. penyediaan fasilitas penyeberangan.
d. tanggung jawab Pemerintah dan pengembang atau pembangun
dalam penanganan dampak berupa kegiatan sebagaimana dimaksud
pada huruf c;
e. rencana pemantauan dan evaluasi yang memuat : .....
1. .....;
2. ......;
f. gambaran umum lokasi yang akan dibangun atau
dikembangkan, meliputi:
1. kesesuaian dengan rencana tata ruang wilayah;
2. peta lokasi yang memuat tentang jenis bangunan, rencana
pembangunan baru, pengembangan dan/atau peningkatan
kepadatan;
3. kondisi fisik sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan di
sekitar lokasi rencana pembangunan baru, pengembangan atau
peningkatan kepadatan;
4. kondisi sosial ekonomi di sekitar lokasi rencana pembangunan baru,
pengembangan atau peningkatan kepadatan; dan
5. kondisi lalu lintas dan pelayanan angkutan jalan yang ada di sekitar
lokasi rencana pembangunan baru, pengembangan atau peningkatan
kepadatan.
g. perencanaan dan metodologi ANDALALIN, meliputi :
1. penjelasan rencana pembangunan baru, pengembangan atau
peningkatan kepadatan;
2. cakupan wilayah kajian berdasarkan rencana pembangunan atau
pengembangan;
3. perkiraan transportasi yang digunakan seperti bangkitan/tarikan lalu
lintas, distribusi perjalanan, pemilihan moda, pembebanan, akses
dan/atau kebutuhan parkir;
4. penetapan tahun dasar yang dipakai sebagai dasar analisis;
5. periode analisis paling sedikit 5 (lima) tahun;
6. kebutuhan pengumpulan data lalu lintas;
7. karakteristik dan intensitas tata guna lahan eksisting maupun
kondisi yang akan datang;
8. penggunaan dan pemilihan model transportasi;
9. Metodologi penyusunan dokumen hasil ANDALALIN.
h. analisis kondisi lalu lintas dan angkutan jalan saat ini,
meliputi:
1. kondisi prasarana dan perlengkapan jalan;
2. kondisi lalu lintas eksisting paling sedikit memuat data historis
volume lalu lintas, volume gerakan membelok, data penumpang
angkutan umum, pejalan kaki, dan pesepeda; dan
3. kondisi angkutan jalan paling sedikit memuat jaringan trayek, faktor
muat, jenis kendaraan dan waktu tunggu.
i. analisis distribusi perjalanan;
j. analisis pemilihan moda;
k. analisis pembebanan perjalanan.
Bagian Keempat
Tim Evaluasi Dokumen Hasil ANDALALIN
Pasal 9
Pasal 10
(1) Tim Evaluasi ANDALALIN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
mempunyai tugas :
a. melakukan penilaian terhadap hasil analisis dampak lalu lintas yang
disusun dalam bentuk dokumen hasil analisis dampak lalu lintas;
(ambil pasal 51 pp 32 tahun 2011):
b. menilai kelayakan rekomendasi yang diusulkan dalam dokumen hasil
ANDALALIN.
(2) Tim Evaluasi dokumen hasil ANDALALIN sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diketuai oleh instansi yang bertanggungjawab di bidang Sarana
dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Pasal 11
(1) Tim Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) harus
mempunyai persyaratan:
a. PNS dari instansi yang bertanggungjawab di bidang
Sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sekurang-
kurangnya III/a dan berpengalaman di bidang lalu lintas angkutan
jalan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
b. PNS dari instansi yang bertanggungjawab di bidang jalan
sekurang-kurangnya III/a dan berpengalaman di bidang pembinaan
jalan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
c. Kepolisian Negara Republik Indonesia sekurang-
kurangnya pangkat AKP (Ajun Komisaris Polisi) dan berpengalaman di
bidang lalu lintas sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun. (menunggu
masukan dari kepolisian).
(2) Petugas dalam tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
mempunyai kompetensi.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kompetensi diatur oleh instansi
masing-masing sesuai dengan kewenangannya.
Bagian Kelima
Prosedur dan Tata Cara ANDALALIN
Pasal 12
Pasal 13
(1) Dalam hal dokumen hasil ANDALALIN tidak memenuhi persyaratan
dan/atau kelengkapan administrasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 ayat (3), Sekretariat mengembalikan dokumen hasil
ANDALALIN kepada pengembang/pembangun melalui surat Direktur
Jenderal, Gubernur, dan Bupati/Walikota sesuai dengan
kewenangannya.
(2) Dalam hal dokumen hasil ANDALALIN tidak memenuhi persyaratan
secara teknis, Ketua Tim Evaluasi mengembalikan dokumen hasil
ANDALALIN secara tertulis kepada pengembang/pembangun untuk
disempurnakan.
(3) Pengembang atau pembangun diberi kesempatan untuk
menyempurnakan dan menyampaikan kembali dokumen hasil
ANDALALIN dalam waktu 15 (lima belas) hari kerja.
(4) Dalam hal pengembang atau pembangun tidak mengembalikan
dokumen hasil ANDALALIN dalam waktu 15 (lima belas) hari kerja,
Direktur Jenderal, Gubernur, dan Bupati/Walikota sesuai dengan
kewenangannya menyampaikan surat penolakan dokumen hasil
ANDALALIN kepada pengembang atau pembangun.
Pasal 14
Dalam rangka penilaian dokumen hasil ANDALALIN dapat dilakukan
peninjauan lapangan.
Pasal 15
(1) Rencana pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur
yang berlokasi di antara 2 (dua) atau lebih status jalan, yang berwenang
memberikan penilaian dan persetujuan ANDALALIN yaitu instansi yang
memiliki kewenangan pada status jalan yang lebih tinggi.
(2) Instansi yang berwenang melakukan penilaian dan persetujuan
ANDALALIN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus melibatkan
instansi yang memiliki kewenangan pada status jalan yang lebih
rendah.
BAB III
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 16
(1) Untuk menjamin penyelenggaraan penyusunan ANDALALIN Menteri
yang bertanggungjawab dibidang sarana dan prasarana LLAJ dan
pemerintah daerah dapat melakukan pembinaan.
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa arahan,
bimbingan, penyuluhan, pelatihan, dan bantuan teknis.
(3) Pembinaan Menteri yang bertanggungjawab dibidang sarana dan
prasarana LLAJ sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada:
a. pemerintah daerah;
b. lembaga konsultan penyusun ANDALALIN;
c. tenaga ahli penyusun Andalalin;
d. lembaga yang melakukan pelatihan; dan/atau
e. pengembang dan pembangun.
BAB IV
PENGAWASAN
Pasal 17
(1) Penyelenggaraan sistem informasi manajemen penyelenggaraan
ANDALALIN terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diselenggarakan oleh :
a. Direktur Jenderal Perhubungan Darat untuk penyelenggaraan
ANDALALIN pada pusat kegiatan dan/atau kawasan yang lokasinya
berada pada ruas jalan nasional;
b. Gubernur untuk penyelenggaraan ANDALALIN pada pusat kegiatan
dan/atau kawasan yang lokasinya berada pada ruas jalan provinsi;
dan
c. Bupati/Walikota untuk penyelenggaraan ANDALALIN pada pusat
kegiatan dan/atau kawasan yang lokasinya berada pada ruas jalan
kabupaten/kota dan/atau jalan dengan klasifikasi di bawahnya.
(2) Data dan informasi yang ada dalam sistem informasi manajemen
penyelenggaraan ANDALALIN terpadu dapat diakses dan digunakan oleh
masyarakat.
(3) Data sistem informasi sebagaimana dimaksud ayat (1) berisi dokumen
administrasi kelengkapan persetujuan ANDALALIN.
BAB V
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 18
Pasal 19
Peraturan Menteri ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara
Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal ...........
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
E.E. MANGINDAAN
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal ................
ttd
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN ..... NOMOR ....
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN
NOMOR :
TANGGAL :
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
E.E. MANGINDAAN