Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Tidur adalah suatu proses fundamental yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Manusia
dewasa memerlukan tidur rata-rata 6-8 jam/hari. Gangguan tidur lebih sering ditemukan pada
pria, mulai dari sleep walking, sleep paralysis, insomnia, narkolepsi, sampai sleep apnea. Bentuk
gangguan tidur yang paling sering ditemukan adalah sleep apnea (henti nafas pada waktu tidur),
dan gejala yang paling sering timbul pada sleep apnea adalah mendengkur.1
Mendengkur merupakan masalah sosial dan masalah kesehatan. Mendengkur merupakan
masalah yang mengganggu pasangan tidur, menyebabkan terganggunya pergaulan, menurunnya
produktivitas, peningkatan risiko kecelakaan lalu lintas dan peningkatan biaya kesehatan pada
penderita OSA. Pendengkur berat lebih mudah menderita hipertensi, stroke dan penyakit jantung
dibandingkan orang yang tidak mendengkur dengan umur dan berat badan yang sama.2,3,4
Menurut studi yang ada, mendengkur dan OSA meningkatkan risiko hipertensi dua
hingga tiga kali, serta meningkatkan risiko dua kali lipat penyakit koroner atau serangan jantung.
Pendengkur dan penderita OSA juga berisiko terserang stroke dua kali lebih tinggi dibandingkan
dengan orang yang tidak dengan OSA dan mendengkur. Mendengkur dan OSA umumnya terjadi
pada orang dewasa, terutama pria, usia pertengahan, dan obesitas. Di Amerika Serikat,
prevalensi OSA pada 1 kelompok usia di bawah 40 tahun adalah 25 persen pria dan 10 hingga 15
persen perempuan. Adapun pada kelompok usia di atas 40 tahun, prevalensinya mencapai 60
persen pada pria dan 40 persen pada perempuan.5

I.2 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan referat ini adalah untuk mengetahui definisi, patofisiologi, gejala klinis,
diagnosis, komplikasi dan terapi dari obstructive sleep apnea.2

Anda mungkin juga menyukai