Kinematika Hal 216-225
Kinematika Hal 216-225
Aliran saluran terbuka tidak lain daripada aliran suatu fluida melalui saluran
yang ada permukaan bebasnya. Contohnya banyak, baik yang muatan (alur
gelontor, * alur pelimpah, kanal , bendung , selokan, gorong-gorong),
maupun yang ada di alam (kali, sungai, kuala, aliran banjir / DAB) . dalam
bab ini dibahas secara sederhana aliran-aliran semacam itu, yang sangat
dipengaruhi gravitasi.
Sebelum kita mulai, seperti biasanya kita catat bahwa banyak buku
yang telah ditulis mengenai hidrolika saluran terbuka {1-4}. Juga ada buku-
buku teks khusus tentang gerak gelombang [5,6] dan tentang segi-segi
kerekayasaan aliran permukaan bebas di daerah pantai.
Pendekatan Satu-Dimensi
Suatu saluran terbuka selalu mempunyai dua posisi dan satu alas
tempat alirannya memenuhi syarat takgelincir. Karena itu, bahkan saluran
yang lurus pun mempunyai distribusi keepan tiga dimensi. Seperti yang
ditanyakan pesamaan (6.93). Dalam saluran tidak bulatterjadi juga gerak
sekunder yang mirip dengan gambar 6-18 pada aliran talang tertutup.
Gambar 10.1 kontur-kontur kecepatan-sama (esovelositas) terukur dalam
aliran saluran terbuka yang lazim.
𝑉12 𝑉22
+ 𝑧1 = + 𝑧2 + ℎ𝑓
2𝑔 2𝑔
Gambar 10.3 analisis sebuah gelombang muka yang kecil, yang merambat
ke dalam air dangkal yang tenang : (a) gelombang bergerak didalam
kerangka acuan tak lembam; (b) gelombang konstan di dalam kerangka
acuan lembam.
10.2 ALIRAN SERAGAM : RUMUS CHEZY
Aliran seragam terjadi dibagian saluran yang panjang, lurus, dan kemiringan
serta penampang melintang nya konstan. Kedalaman air itu konstan, yaitu
𝑦 = 𝑦n dan kecepatan nya pun memiliki nilai konstan 𝑣 = 𝑣o misalkan
kemiringan 𝑠o = tan 𝜃, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝜃 adalah sudut antara dasar saluran itu dengan
arah mendatar atau horizontal.
Keiringan ini dianggap positif untuk aliran yang arahnya ke bawah.
Gambar 10.4 aliran dibawah gerbang pintu air mengalami percepatan dari
aliran subkritis ke kritis ke subkritis, lalu meloncat kembali ke aliran
subkritis.
TABEL 10.1
NILAI PECOBAAN FAKTOR N MANNING
ay
a= cot ∅
w y ∅
Contoh : berapakah ukuran yang paling baik untuk aluran berdinding bata
yang penampangnya persegi yang dirancang untuk menyalurkan air dengan
debit m3/s dalam aliran seragam dengan S0 = = 0.001 ?
1
Penyelesaian : dari persamaan 𝐴 = 2𝑦 2 𝑅ℎ = 𝑦 rumus manning SI untuk
2
n= 0.015
1 1 1
1,0 𝑚2 1,5 1
𝑄= 𝐴𝑅ℎ 2 𝑆ℎ 2 atau 5 = (2𝑦 2 )( y)2 (0,001) 2
𝑛 s 0,015 2
y = 1,27 m
Seperti disarankan oleh Bakhmeteff [1] dalam tahun 1911 , energy spesifik
E merupakan parameter yang berguna dalam aliran saluran
𝑉2
E=y+
2𝑔
(10.28)
Dengan y adalah kedalam air dalam saluran. Tertentu pada gambar 10-7a
bahwa E adalah tinggi garis derajat (GDE) diukur dari dasar saluran. Untuk
laju aliran tertentu, biasanya ada dua keadaan yang mungkin , yang
bersangkutan dengan energy spesifik yang sama.
SALURAN PERSEGI
(10.29)
Garis mendatar
Y
hf q konstan
GDE 2
V persamaan
subkritis
2g (10.29) kritis
Y
superkritis
Vc = (gyc)1/2 = Co Fr = 1
(10.33)
Untuk E < Emin tidak ada penyelesaian dalam gambar 10 -7b, jadi aliaran
semacam itu secara fisis mustahil bisa terjadi. Untuk E > Emin ada dua
penyelesaian yang mungkin: (1) kedalaman yang besar dengan V < Vc yang
disebut subkritis. Dan (2) kedalaman kecil dengan V > Vc yang disebut
superkritis. Dalam aliran subkritis gangguan dapat meraambat ke hulu,
sebab kepesatan gelombangnya Co > V . Dalam aliran superkritis
gelombangnya hanyut kehilir ; bagian hulu merupakan daerah atau zina
lengang, dan penghalang kecil dalam aliran itu akan membangkitkan
gelombang berbentuk baji persis seperti gelombang mach dalam gambar
9 -18c. sudut gelombang haruslah
𝐶𝑂 = (𝑔𝑦)1/2
µ = sin-1 sin-1
𝑉 𝑉
(10.34)
𝑔 𝑓 𝑔𝑛2
atau Sc = = ≈
𝐶 2 8 𝜁𝑦𝑐 1/3
(10.35)
Dengan Ԑ = 1,0 ubtuk saluran SI dan 2,208 untuk saluran BG. Untuk saluran
dengan kekasaran penuh, kemiringan kritisnya berubah-ubah dari sekitar
0,002 sampai 0,006saja , kalau rumus Moody (10.15) dipakai :
(b) kalau kedalaman sebenarnya adalah 3 ft, berarti lebih dangkal dari yc ,
alirannya pasti superkritis.
ϴ = 0,250
Jawab (c)
Titik kritis dengan energy minimum yang terjadi dengan dE/dy = 0 pada Q
konstan. Karena A = A (y), untuk E = Emin persamaan (10.36) mengahsilka :
𝑑𝐴 𝑔𝐴3
=
𝑑𝑦 𝑄2
𝑄 𝑔𝐴𝑐 1/2
𝑉𝑐 = =( )
𝐴𝑐 𝑏𝑜
2
𝑔𝐴𝑐 3
𝑄 = = 𝐶 2 𝐴2𝑐 𝑅ℎ 𝑆𝑐
𝑏𝑜
𝑓 𝑝 𝑔𝑛2 𝑃
𝑆𝑐 = = 1/3
8 𝑏𝑜 𝜉𝑅ℎ 𝑏𝑜
Contoh 10.5 saluran berpenampang segitiga dengan sudut 500 pada gambar
C10.5 mempunyai debit Q = 16 m3/s . hitunglah (a) yc , (b) Vc dan (c) Sc
jika n = 0,018
y cot 500
y csc 500
y
500
𝑔𝐴3𝑐 = 𝑏𝑜 𝑄2
1/5 1/5
2𝑄2 2(16)2
Sehingga 𝑦𝑐 = ( ) = [ ]
𝑔 𝑐𝑜𝑡 2 500 9,81 (0,839)
Jawab (a)
Jawab (c)
Loncatan hidrolik yang sangat bergolak itu berfungsi efektif sekali sebagai
pelesap energy . ini merupakan sifat yang menguntungkan dalam
penerapannya pada waduk peneduh dan alur pelimpah [12]. Gambar 10-8
memperlihatkan lonctan yang terbentuk di dasar alur pelimpah sebuah
bendungan dalam pengujian sebuah model. Penting sekali untuk
menempatkan loncatan semacam itu pada apron kokoh yang dirancang
secara khusus; sebab kalau tidak , maka dasar saluran itu akan rusak terkikis
oleh golakan yang hebat itu. Loncatan hidrolikn juga mencampurkan fluida
dengan sangat efektif , sehingga dapat diterapkan dalam perancangan sistem
pengolah air limbah.
Klasifikasi
termodinamika
Suatu loncatan yang terjadi pada saluran miring yang curam dapat di
pengaruhi oleh perbedaan komponen-komponen berat air di sepanjang
alirannya. Tetapi efek ini kecil, sehingga dalam teori klasik loncatan itu
dianggap terjadi pada dasar yang mendatar.
Anda akan senang untuk mengetahui bahwa kita telah menganalisis soal
inidi bagian 10.1. suatu loncacan hidrolik persis setara dengan gelombang
konstan yang kuat dalam gambar 10-3b yang perubahan kedalamannya, δy,
tidak diabaikan. Kalau 𝑉1 dan 𝑌1 di bagian hulu di ketahui, 𝑉2 dan 𝑌2 di
tentukan dengan menetapkan persamaan-persamaan kontunuitas dan
momentummelintasi gelombang itu, seperti dalam persamaan (10.7) dan
(10.8). karena itu persamaan (10.9) merupakan penyelesaian yang betul
untuk suatu loncatan kalau kita menafsirkan C dan y dalam gambar 10-3b
sebagai besaran-besaran 𝑉1 dan 𝑦1 di bagian hulu, sedang C- δV dan y+δy
sebagai besaran-besaran 𝑉2 dan 𝑌2 dibagian hilir seperti dalam gambar 10-
9b. persamaan (10.9) menjadi
1
𝑉12 = g 𝑦1 ᶯ(ᶯ+1)
2
(10.41)
Dengan ᶯ = 𝑦2 /𝑦1 . Kalau kita masukan bilangan Froude F𝑟1 = 𝑉1 /(g𝑦1 )1/2 ,
persamaan kuadrat ini dapat kita selesaikan untuk mendapatkan ᶯ, dan
hasilnya adalah
2𝑦2
= -1 + (1+8 F𝑟 12 )1/2
𝑦1
(10.42)
Dengan 𝑦2 yang kini telah diketahui itu, 𝑉2 kita peroleh dari persamaan
kontinuitas untuk saluran lebar
𝑉1𝑦1
𝑉2 =
𝑦2
(10.43)
Akhirnya, kita dapat menentukan rugi hulu lepasan melintasi loncatan itu
dari persamaan energy aliran-tunak
𝑉 12 𝑉 22
ℎ𝑓 = 𝐸1 - 𝐸2 = (𝑦1 + ) – (𝑦2 + )
2𝑔 2𝑔
(10.44)
Jika 𝑦2 dan 𝑉2 kita masukan dari persamaan (10.42) dan (10.43), setelah
melalui perhitungan aljabar yang lumayan panjangnya, kita dapatkan
(𝑦2− 𝑦1 )3
ℎ𝑓 =
4𝑦1 𝑦2
(10.45)
Persamaan (10.45) menunjukan bahwa rugi lepasan itu hanya positif kalau
𝑦2 > 𝑦1 , sesuai dengan hokum kedua termodinamika. Maka persamaan
(10.42) mensyaratkan bahwa F𝑟1 > i , 0; artinya aliran dibagian hulu harus
super kritis. Akhirnya persamaan (10.43) menunjukan bahwa 𝑉2 < 𝑉1 dan
aliran dibagian hilirnya subkritis. Semua hasil ini sesuai dengan pengalaman
kita waktu menganalisis gelombang kejut-normal.
Teori ini adalah untuk loncatan hidrolik dalam saluran mendatar yang lebar.
Untuk mempelajari teori yang berlaku bagi saluran prisma atau saluran yang
melandai, lihatlah buku-buku teks lanjutan [misalnya, Acuan 3, Bab 15 dan
16].
𝑞 10 𝑚3 ⁄(𝑠. 𝑚)
𝑉1 = = = 8,0 𝑚⁄𝑠
𝑦1 1,25 𝑚
Dari gambar 10-9, jelaslah bahwa ini suatu loncatan lemah. Kedalaman nya
𝑦2 diperoleh dari persamaan (10.42):
2𝑦2
= −1 + [1 + 8(2,285)2 ]1⁄2 = 5,54
𝑦1
1 1
𝑦2 = 𝑦1 (5,54) = (1,25)(5,54) = 3,46
2 2
Jawab (a)
(b) dari persamaan (10.43) kita dapatkan kecepatan dibagian hilir, yakni
𝑉1 𝑦1 8,0(1,25)
𝑉2 = = = 2,89 𝑚⁄𝑠
𝑦2 3,46
Jawab (b)
Jawab (c)
(d) seperti kita harapkan, 𝐹𝑟2 adalah subkritis. Dari persamaan (10.45) kita
dapatkan rugi lesapannya, yakni
(3,46 − 1,25)3
ℎ𝑓 = = 0,625
4(3,46)(1,25)
Jawab (d)
𝑉12 (8,0)2
𝐸1 = 𝑦1 + = 1,25 + = 4,51 𝑚
2𝑔 2(9,81)
Maka
ℎ𝑓 100(0,625)
persentase rugi = (100) = = 14 persen
𝐸1 4,51
jawab (e)
Daya = 𝑝𝑔𝑞ℎ𝑓 =
(9800 𝑁⁄𝑚3 )[10 𝑚3 ⁄(𝑠. 𝑚)](0,625 𝑚)
= 61,3 𝑘 𝑊 ⁄𝑚
Jawab (f)
Daya = 𝑚𝑐𝑝 ∆𝑇
Atau
∆𝑇 = 0,0015 𝐾
Jawab (g)
atau
𝑑𝑦 𝑑 𝑉2
+ ( ) = 𝑆° - S
𝑑𝑥 𝑑𝑥 2𝑔
(10.46)
𝑑𝑦 𝑉 2 𝑏𝑜
(1 − ) = 𝑆𝑜 − 𝑆
𝑑𝑥 𝑔𝐴
(10.48)
𝑑ℎ 𝑓 𝑉2 𝑉2
𝑆 = 𝑆𝑜𝑛 = 𝑓= =
𝑑𝑥 𝐷ℎ 2𝑔 𝑅ℎ 𝐶 2
(10.50)
Klasifikasi Penyelesaian
Penyelesaian Numerik
Analisis praktikum dari profil aliran yang berubah secara berangsur biasanya
diperlukan analisis numeric. Sketsa numeric yang sederhana tapi efektif
adalah dengan menulis persamaan (10.46) dalam bentuk beda takterhingga
antara dua kedalaman y dan y + ∆y
Dengan ᶓ = 1,0 untuk satuan SI dan 2,208 untuk satuan BG. Kecepatan rata-
rata dan jari-jari hidraulik rata-rata dapat diperkirakan dengan persamaan
berikut.
1
𝑉𝑟𝑟 ≈ [𝑉(𝑦) + 𝑉(𝑦 + ∆𝑦)] 𝑅ℎ.𝑟𝑟 ≈
2
1
[𝑅ℎ (𝑦) + 𝑅ℎ (𝑦 + ∆𝑦)]
2
Penyelesaian Numerik
Analisis praktikum dari profil aliran yang berubah secara berangsur biasanya
diperlukan analisis numeric. Sketsa numeric yang sederhana tapi efektif
adalah dengan menulis persamaan (10.46) dalam bentuk beda takterhingga
antara dua kedalaman y dan y + ∆y
Dengan ᶓ = 1,0 untuk satuan SI dan 2,208 untuk satuan BG. Kecepatan rata-
rata dan jari-jari hidraulik rata-rata dapat diperkirakan dengan persamaan
berikut.
1
𝐸𝐸𝐸 ≈ [𝐸(𝐸) + 𝐸(𝐸 + ∆𝐸)]
2
1
𝐸ℎ.𝐸𝐸 ≈ [𝐸ℎ (𝐸) + 𝐸ℎ (𝐸 + ∆𝐸)]
2
Bendung adalah suatu penghalang didasar saluran yang harus dilintasi oleh
aliran. Untuk bentuk geometris sederhana, debit saluran Q terkait dengan
tinggi halangan H yang menyimpangkan aliran hulu karena adanya bending
tersebut.bendung merupakan aliran meteran sederhana tapi efektif.
Analisis satu dimensi tanpa gesekan yang sangat sederhana ditemukan oleh
insinyur perancis J.V Boussinesq pada tahun 1907. Distribusikan kecepatan
𝐸2 (ℎ) diatas bending itu diperkirakan dengan persamaan bernouli yang
bersangkutan dengan titik 1 dibagian hulu.
𝑉12 𝑉22
+𝐻+𝑌 ≈ + 𝐻 + 𝑌 − ℎ 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑉22 = 2𝑔ℎ + 𝑉12
2𝑔 2𝑔
Tanpa pembuktian kita telah mengambil jeram itu hanya sekitar 2H/3 diatas
bending.
Dalam persamaan 10.56 tanpa dibuktikan maka laju alirannya diberikan oleh
1 2𝐻 𝑉12 3/2
𝑞= (𝑔𝑦𝑐3 )2 ( + )
3 3𝑔
Kalau hulu kecepatan dibagian hulu kita abaikan persamaan ini menjadi
1
−( ) 2
𝑞 ≈ (3 2 ) ( ) (2𝑔)1/2 𝐻 3/2
3
CONTOH 10.8 sebuah bendung dalam saluran mendatar lebarnya 12 ft dan
tingginya 4 ft. kedalaman air dibagian hulunya adalah 5,2 ft. tafsirkanlah
debit air yang diluahkannya jika bendung itu (a) bertepi-tepi (Tj);(b) bertepi-
tepi(TB).
Kurva Air Terbendung
𝑄 1 (30)2 1
𝑦𝑐 = ( 2 )3 = [ 2 ]3 = 1,13 𝑚
𝑏 𝑔 (8) (9,81)
RINGKASAN