Anda di halaman 1dari 3

3.

Bimbingan dan Pembinaan Disiplin Siswa

Bimbingan adalah pelayanan komprehensif yang tidak dapat dilakukan semata-mata satu
orang saja, melainkan seluruh personal sekolah perlu menunjang pelaksanaan itu agar tepat
berfungsi secara penuh dan efektif. Secara khusus layanan bimbingan bertujuan untuk
membantu siswa agar dapat tercapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi,
sosial, belajar dan karir bimbingan pribadi; sosial dalam mewujudkan pribadi yang taqwa,
mandiri dan bertanggung jawab. Bimbingan belajar; dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan
tugas perkembangan pendidikan, konselor dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi produktif.
Personel pelaksana pelayanan bimbingan adalah segenap unsur yang terakait di dalam
program pelayanan bimbingan dengan koordiriator dari guru pembimbing konselor sebagai
pelaksana.

Secara umum, bimbingan yang diberikan pihak sekolah terhadap siswa berkaitan dengan hal-
hal sebagai berikut: a. Pilihan bidang studi b. Penyesuaian kepada situasi sekolah. c.
Kesukaran belajar d. Kesukaran yang bertalian dengan keluarga dan lingkungan e. Gagal
dalam bidang studi tertcitu f. Kebutuhan dan kesempatan rekreasi g. Kurang minat terhadap
bidang studi tertentu h. Kurang harga diri i. Hambatan-hambatan fisik, mental, emosi dan
penyesuaian murid j. Pilihan pekerjaanlpenyesuaian waktu senggang k. Pertentangan antara
ambisi dan kesanggupan siswa.

1) Prinsip-Prinsip Bimbingan

Prinsip-prinsip merupakan paduan hasil kajian teoritik dan telaahan lapangan yang digunakan
sebagai pedoman pelaksnaan sesuatu yang dimaksudkan. Dalam pelayanan bimbingan terhadap siswa,
prinsip- prinsip yang digunakan menurut Van Hoose (1969) adalah sebagai berikut : a. Bimbingan di
dasarkan pada keyakinan bahwa dalam diri tiap anak terkandung kebaikan-kebaikan, setiap pribadi
mempunyai potensi dan pendidikan hendaklah mampu membantu anak memanfaatkan potensinya itu.
b. Bimbingan merupakan bantuan kepada anak dan pemuda dalam pertumbuhan dan perkembangan
mereka menjadi pribadi-pribadi yang sehat. c. Bimbingan dalam prinsipnya harus menyeluruh ke
semua murid karena semua orang tentu mempunyai rnasalah yang butuh pertolongan.

2) Tujuan Bimbingan di Sekolah

Tujuan bimbingan dan penyuluhan di sekolah tidak lepas dari tujuan pendidikan dan
pengajaran pada khususnya dan pendidikan pada umumnya. Yaitu yang tercantum dalam Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 dalam Bab II Pasal 3 yang berbunyi “Pendidikan nasional
Indonesia, berfungsi mengembangkan kernampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab”. Menurut Djumhur dalam bukunya Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah
ada tujuan dan layanan bimbingan di sekolah yang diselenggarakan bagi peserta didik, yaitu : a.
Membantu peserta didik untuk mengembangkan pemahaman diri sesuai dengan kecakapan, minat
pribadi, hasil belajar serta kesempatan yang ada. b. Membantu peserta didik untuk mengembangkan
motif-motif intrinsik dalam belajar, sehingga tercapai kemajuan pengajaran yang berarti dan
bertujuan. c. Memberikan dorongan dalam pengarahan diri, pemecahan masalah, pengambilan
keputusan dan keterlibatan diri dalam proses pendidikan. d. Mengembangakan nilai dan sikap secara
menyeluruh serta perasaan sesuai pencernaan diri. e. Membantu peserta didik untuk memperoleh
penyesuaian diri dalam beradaptasi secara maksimal terhadap masyarakat. f. Membantu peserta didik
untuk hidup seimbang dalam berbagai aspek fisik, mental dan sosial. Dengan demikian maka tujuan
bimbingan dan penyuluhan di sekolah ialah membantu tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran
serta membantu individu (siswa) untuk mencapai kesejahteraan.

3) Fungsi-Fungsi Bimbingan

Fungsi bimbingan dan penyuluhan dalam proses pendidikan dan pengajaran ialah rnembantu
tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran. Karena itu segala langkah dan bimbingan dan
penyuluhan harus sejalan dengan langkah-langkah yang diambil dari segi pendidikan. Sehingga suatu
hal wajar dengan adanya bimbingan dan penyuluhan itu diharapkan pendidikan akan berlangsung
lebih lancar dan mengefektifkan program sekolah. Fungsi bimbingan ditinjau dari kegunaan atau
manfaat ataupun keuntungan-keuntungan apa yang diperoleh melalui pelayanan tersebut. Fungsi-
fungsi itu banyak namun dapat dikelompokkan menjadi empat fungsi pokok, yaitu: a. Fungsi
Pemahaman Fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu
oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik. b. Fungsi
Penyaluran Fungsi bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik untuk memilih jurusan
sekolah, jenis sekolah, dan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan minat, bakat dan cirri-ciri
kepribadian lainnya. c. Fungsi Adaptasi Fungsi membantu petugas-petugas di sekolah, khususnya
guru, untuk mengadaptasikan program pendidikan terhadap minat, kemampuan dan kebutuhan para
peserta didik. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai para peserta didik secara
tepat, baik dalam mengelola dan memilih materi pelajaran yang tepat, atau dalam mengadaptasikan
bahan pelajaran pada kecepatan dan kemampuan peserta didik. d. Fungsi Penyesuaian Fungsi
bimbingan untuk membantu peserta didik memperoleh penyesuaian pribadi dan memperoleh
kemajuan dalam perkembangannya secara optimal. Fungsi ini dilaksanakan dalam rangka
mengidentifikasi, memahami, dan memecahkan masalah. 4) Kegiatan-Kegiatan Bimbingan Ada
beberapa kegiatan dalam bimbingan di sekolah, di antaranya adalah: a. Bimbingan pendidikan adalah
bertujuan untuk membantu seseorang dalam memilih program yang tepat. b. Bimbingan belajar ialah
memberikan bantuan kepada individu dalam memecahkan kesulitan yang berhubungan dengan
masalah belajar. c. Bantuan dalam kesulitan belajar maksudnya agar siswa dapat memperoleh sukses
dalam belajar secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya. d. Bantuan dan mekanisme
bimbingan dalam pelaksanaannya dapat berjalan secara teratur dan mencapai tujuan diperlukan
adanya administrasi yang baik serta perlengkapannya. e. Fasilitas dan anggaran marupakan penunjang
bagi terlaksananya program bimbingan di sekolah, seperti ruangan yang memberikan kesan yang
nyaman, menyenangkan untuk pelaksanaan bimbingan. b. Pembinaan Disiplin Siswa Allah selalu
memberikan contoh untuk berlaku disiplin sesuai dengan aturan. Sebagai contoh Allah menciptakan
alam seisinya ini semua ditata sedmikian rupa, jika salah satu diantara yang ada tidak memenuhi
aturan yang ada, maka kelangsungan alam ini terancam.

Disiplin sekolah ialah keadaan tertib dimana para guru, staf sekolah dan siswa yang tergabung
dalam sekolah, tunduk kepada peraturan- peraturan yang telah ditetapkan dengan senang hati. Disiplin
siswa dimaksudkan untuk mengarahkan siswa agar tumbuh dan berkembang sesuai kapasitas dan
kemapuan bakat dan minat serta menjadi pribadi yang utuh sebagai makhluk individu dan sosial,
cerdas, terampil dan bermoral. Menurut asal-usul kata (etimologi), kata disiplin berasal dari bahasa
Latin yakni discilpina dan merupakan bentukan dari discipulus yang berarti seseorang yang datang
kepada orang lain dengan tujuan belajar, yaitu siswa (Oxford: 1959). Sehingga dengan disiplin
diperoleh sesuatu yang terkait dengan pengetahuan, sikap dan perilaku yang sesuai dengan aturan.
Sedang dalam bahasa Inggris digunakan istilah discipline yang berarti (a method of) training to
produce obedience end self control yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan “suatu metode/cara
latihan mengembangkan ketaatan dan kendali diri. Dan selanjutnya dijelaskan bahwa self discipline
(kendali diri) diartikan dengan the training ofoneself to controlone’s habits, actions, and desires
(latihan seseorang untuk mengontrol kebiasaan, ekgiatan dannafsunya). (Longman: 1989)53

Jadi kedisplinan siswa adalah sikap seorang murid yang patuh atau tunduk terhadap peraturan
yang ada di lingkungan (sekolah).

Anda mungkin juga menyukai