Anda di halaman 1dari 15

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DAN PEMASARAN UNTUK

INOVASI BIJI PISANG PUDAK DI DESA PANDANKRAJAN

Oleh:

AGUSTIN RAHAYU

5.15.02.03.0.012

Abstrak

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan yang mampu


memberikan pengalaman dan pelatihan dimana mahasiswa terjun di masyarakat,
seperti KKN yang dilaksanakan di Desa Pandankrajan Kecamatan Kemlagi
Kabupaten Mojokerto. Berdasarkan hasil observasi, salah satu produk unggulan
yaitu kerajinan dengan bahan dasar biji pisang pudak. Pemasaran merupakan salah
satu kegiatan pokok yang perlu di lakukan suatu perusahaan. Oleh karena itu,
untuk mendukung serta memberi jalan keluar penulis melakukan peningkatan
kualitas produk dan pemasaran untuk inovasi biji pisang pudak. Program ini
diharapkan mampu menyelesaikan masalah dan memberikan lapangan kerja baru
dengan cara menginovasi, meningkatkan kualitas produk dan pemasaran.

Kata Kunci : Observasi, pemasaran dan inovasi

1
Pendahuluan

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang perlu di lakukan

oleh suatu perusahaan baik itu kecil,sedang ataupun besar. Pemasaran juga

dilakukan baik itu perusahaan barang atau jasa. Kegiatan pemasaran sangat perlu

dikarenakan kegiatan tersebut berhubungan langsung dengan konsumen.

Dalam era globalisasi khususnya persaingan yang semakin tinggi dan ketat

maka dalam setiap perusahaan harus mampu bersaing dan lebih memajukan

perusahaannya dari perusahaan-perusahaan lain. Produk-produk yang dipasarkan

dibuat melalui suatu proses yang berkualitas akan memiliki sejumlah

keistimewaan yang mampu meningkatkan kepuasan konsumen tersendiri.

Sedangkan untuk dapat mendistribusikan kualitas bidang jasa merupakan

hal yang tidak mudah. Oleh karena itu, dalam proses pendistribusian barang

kepada konsumen harus ada perhatian penuh dari manajemen pemasaran. Bukan

hanya itu melakukan inovasi-inovasi juga perlu dalam setiap produk, supaya

memperkuat persaingan di dunia bisnis. Dengan begitu suatu perusahaan akan

mampu berjalan dengan baik.

Suatu usaha atau produk bisa dikatakan berhasil jika produk tersebut dapat

diterima oleh masyarakat atau konsumen, tetapi untuk memulai usaha tidaklah

mudah. Sebelum membuat usaha, terlebih dahulu buatlah produk yang bisa kamu

jual jangan membuat produk yang bisa kamu buat.

2
Pada kesempatan ini, penulis akan membahas tentang peningkatan

kualitas produk dan pemasaran untuk inovasi biji pisang pudak di Desa

Pandankrajan. Kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas produk dalam

pemasaran guna mendapatkan laba atau keuntungan yang maksimal. Berdasarkan

pendahuluan yang telah diuraikan, penulis menyusun rumusan masalah dalam

artikel ini adalah “ Bagaimana cara meningkatkan kualitas produk dan pemasaran

untuk inovasi biji pisang pudak di Desa Pandankrajan ?”

Tinjauan Konseptual dan Teoritik

1. Kualitas Produk

Kualitas produk dalam suatu perusahaan sangatlah berpengaruh untuk

kelangsungan setiap perusahaan, dimana dalam usaha produk yang menjadi

jaminan untuk mencari konsumen tetap. Konsumen tetap merupakan konsumen

atau pembeli yang menjadi pelanggan setia untuk produk yang kita hasilkan.

Produk berkualitas akan mampu bersaing di dunia bisnis, bertambahnya bahkan

semakin banyak usaha – usaha yang bermunculan, maka semakin sulitnya produk

yang dihasilkan akan bersaing.

Menurut Kotler dan keller (2009:143), kualitas produk adalah totalitas

fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya

untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.

Menurut Assauri (2015:211), kualitas produk adalah pernyataan tingkat

kemampuan dari suatu merek atau produk tertentu dalam melaksanakan fungsi

yang diharapkan.

3
Jadi, dari beberapa definisi para ahli tentang kualitas produk dapat

disimpulkan bahwa kualitas produk adalah keseluruhan ciri, karakteristik dan

spesifikasi yang dimiliki suatu barang atau jasa yang bergantung pada

kemampuannya untuk memenuhu kebutuhan konsumen.

2. Pemasaran

Manajemen pemasaran merupakan alat analisis, perencanaan, penetapan,

dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan

mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan target pasar sasaran

dengan maksud mencapai tujuan utama yaitu memperoleh laba.

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:29), pemasaran adalah serangkaian

proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan suatu nilai bagi

pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai

pelanggan yang unggul.

Menurut Hasan (2014:1), menjelaskan pemasaran merupakan sebuah

konsep ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan

berkelanjutan bagi stakeholder (pelanggan, karyawan, dan pemegang saham).

Pentingnya pemasaran bagi perusahaan akan menjamin kelangsungan atau

kelancaran jalannya proses pendistribusian. Seperti kerajinan yang dibuat di Desa

Pandansari ini di harapkan mampu menghasilkan sesuatu yang mampu

meningkatkan pendapatan warga sekitar .

Dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah sebagai proses dimana

perusahaan menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai bagi

4
pelanggan dengan tujuan menangkap kepuasan yang berkelanjutan dari

pelanggan.

3. Inovasi

Inovasi merupakan setiap ide atau pun gagasan baru yang belum pernah

ada sebelumnya. Sebuah inovasi berisi mengenai terobosan-terobosan baru

mengenai sebuah hal yang diteliti. Setiap inovasi suatu inovator mengharapkan

dengan adanya inovasi-inovasi mengenai pengembangan produknya ingin

menciptakan sesuatu yang beda, sehingga meningkatkan kualitas produk dan

sekaligus pemasarannya.

Menurut West dan Far (Ancok,2012:34) inovasi adalah pengenalan dan

penerapan dengan sengaja gagasan, proses, produk, dan prosedur yang baru pada

unit yang menerapkannya, yang dirancang untuk memberikan keuntungan bagi

individu, kelompok, organisasi dan masyarakat luas.

Menurut Evert M. Rogers (Suwarno, 2008:9), inovasi adalah suatu ide,

gagasan, praktek atau objek / benda yang didasari dan diterima sebagai suatu hal

baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.

Dapat disimpulkan bahwa inovasi merupakan ide atau gagasan yang harus

mampu ada di benak para pengusaha, karena dengan adanya suatu inovasi atau

ide-ide yang muncul maka produk yang dihasilkan tersebut akan mampu bersaing

dengan berjalannya waktu.

Program kegiatan “peningkatan kualitas produk dan pemasaran untuk

inovasi biji pisang pudak di Desa Pandankrajan” dilaksanakan Minggu, 16

5
September 2018 pukul 15.00 sampai 17.00 di rumah Bapak Saribudi (mitra).

Untuk memperlancar dan menunjang proses kegiatan ini, terlebih dahulu

dipersiapkan alat dan bahan.

Metode Kajian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif atau naturalistik karena

dilakukan pada kondisi yang alamiah. Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa

metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai

instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi

(gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna daripada generalisasi.

Obyek alamiah yang dimaksud oleh Sugiyono (2013) adalah obyek yang
apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti sehingga kondisi pada saat peneliti
memasuki obyek, setelah berada di obyek dan setelah keluar dari obyek relatif
tidak berubah. Jadi selama melakukan penelitian mengenai kebermaknaan
hidup penyandang disabilitas yang berwirausaha ini peneliti sama sekali tidak
mengatur kondisi tempat penelitian berlangsung maupun melakukan
manipulasi terhadap variabel. Metode kualitatif merupakan prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari
orang-orang dan perilaku yang diamati.

Karakteristik pokok yang menjadi perhatian dalam penelitian kualitatif


adalah terhadap makna. Dalam hal ini penelitian naturalistik tidak peduli
terhadap persamaan dari obyek penelitian melainkan sebaliknya tentang
pandangan tentang kehidupan dari orang yang berbeda-beda. Pemikiran ini

6
didasari pula oleh kenyataan bahwa makna yang ada dalam setiap orang
berbeda-beda. Oleh karena itu, tidak mungkin untuk mengungkap kenyataan
yang ada dalam diri orang yang unik itu menggunakan alat lain kecuali
manusia sebagai instrument.

Dengan menggunakan metode kualitatif ini, realitas mengenai peningkatan

kualitas produk dan pemasaran untuk inovasi biji pisang pudak di desa

pandankrajan akan dipandang sebagai suatu hasil konstruksi pemikiran yang

dinamis dan penuh makna. Hal tersebut sesuai dengan teori dari Sugiyono (2013)

yang menyebutkan bahwa realitas dalam metode penelitian kualitatif merupakan

konstruksi dari pemahaman terhadap semua data dan maknanya.

Paparan Data

Paparan data merupakan sekumpulan atau penjelasan yang berupa

keterangan atau bahan nyata yang dijadikan dasar kajian, dengan menguraikan

data dan hasil penelitian tentang permasalahan yang telah dirumuskan yaitu “

Bagaimana cara meningkatkan kualitas produk dan pemasaran untuk inovasi biji

pisang pudak di Desa Pandankrajan ?”.

Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara langsung dengan

mitra secara mendalam dengan informan sebagai bentuk pencarian data dan

dokumentasi langsung dilapangan yang kemudian melakukan analisis. Analisis ini

sendiri terfokus pada pemasaran yang tidak stabil dan kurang ditingkatkan lagi.

Peneliti menggunakan metode kualitatif untuk mengetahui kondisi alami suatu

fenomena. Peneliti kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan

data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan didasari oleh orang atau

7
pelaku yang diamati, untuk tahap analisis, yang dilakukan oleh peneliti adalah

membuat daftar pertanyaan untuk wawancara, pengumpulan data, dan

menganalisis data yang dilakukan oleh peneliti sendiri.

Sebagai bentuk keakuratan hasil penelitian, maka dalam penelitian ini

menyertakan beberapa data-data yang menjadikan suatu obyek penelitian dengan

mudah mencari jalan keluar mengenai permasalahan. Berikut paparan data yang

dijadikan keakuratan penelitian :

1. Paparan Data berupa dokumentasi.

NO TANGGAL KETERANGAN DOKUMENTASI

1. Senin, 27 Agustus Melakukan observasi.

2018

2. Selasa, 28 Agustus Rapat dengan kelompok

2018 membahas kendala

mitra dalam usahanya.

3. Senin, 3 September Mengunjungi mitra (

2018 meminta izin menjadi

mitra dan berbincang

mengenai produk).

8
4. Selasa, 4 Pelatihan pertma

September 2018 dengan mitra.

5. Rabu, 12 Mengerjakan proker

September 2018 tambahan (memulai

melakukan penyiapan

bahan dasar)

6. Kamis, 13 Mengerjakan proker

September 2018 tambahan (membuat

inovasi)

7. Jum’at, 14 Mengerjakan proker

September 2018 tambahan (membuat

inovasi)

8. Minggu, 16 Pelatihan dengan mitra

September 2018 (pemberian inovasi dan

jalan keluar tentang

masalah yang

dihadapi).

9
2. Paparan data penelitian yang berbentuk daftar dari semua pertanyaan yang
diajukan kepada narasumber atau informan (Bapak Saribudi) serta
jawaban dari narasumber.

NO. DAFTAR PERTANYAAN

1. Apa saja kendala yang bapak alami selama memproduksi tasbih

(pemasaran) ?

2. Dimana proses produksi berlangsung ?

3. Mengapa bapak memilih memproduksi tasbih ?

4. Siapa yang menjadi pembeli (konsumen) tasbih bapak?

5. Bagaiman cara membuat tasbih dari biji pisang pudak ?

6. Kapan bapak memulai usaha pembuatan tasbih ?

NO. DAFTAR JAWABAN

1. Banyak sekali kendala yang saya alami seperti salah satunya

dalam pemasaran, untuk pemasaran yang saya lakukan yaitu

hanya bisa memasarkan sesuai pesanan saja, itupun tidak

banyak dan dalam pemesananya tidak setiap hari atau

mingguan, melainkan pada waktu-waktu tertentu saja seperti

pada musimnya orang berziarah saja.

2. Untuk proses produksinya dilakukan di rumah saya sendiri.

3. Karena dari dulu saya sudah bisa membuatnya dan disini dulu

sebenarnya banyak yang memproduksinya tetapi dikarenakan

pemasarannya yang cukup menunggu waktu lama karena sesuai

10
pesanan, maka semuanya lebih memilih untuk bertani yang

penghasilannya bisa dibuat kebutuhan sehari-hari karena

mayoritas penduduk sini kalangan menengah ke bawah.

4. Yang menjadi pembeli (konsumen) saya adalah pengunjung

ziarah atau peziarah.

5. 1. Siapkan alat dan bahan.

2. Rendam biji pisang pudak 1 hari 1 malam.

3. Tiriskan setelah itu lubangi biji dengan alat bor.

4. Potong benang secukupnya, selanjutnya masukkan benang

ke lubang biji yang sudah dilubangi.

5. Setelah sudah ikat dengan rapat.

6. Rebus tasbih setengah jadi tersebut kurang lebih selama 3

jam.

7. Angkat dan tiriskan.

8. Gosok biji pisang tersebut dengan menggunakan minyak

goreng supaya terlihat mengkilap dan bagus.

9. Terakhir pasang bagian benang atas tasbih.

10. Tasbih siap dijual

6. Saya sudah memproduksi kurang lebih berpuluh-puluh tahun.

Hasil wawancara diatas dari Bapak Saribudi (narasumber), dapat ditarik

kesimpulan bahwa produksi tasbih yang digeluti oleh beliau belum berjalan lancar

11
dan masih ada kendala-kendala yang dihadapi salah satunya masalah

pemasarannya yang masih harus ditingkatkan lagi.

Pembahasan Hasil

Dalam pelaksanaan program kegiatan tambahan “peningkatan kualitas

produk dan pemasaran untuk inovasi biji pisang pudak di desa pandankrajan”

tersebut mampu memberikan peluang atau kesempatan bagi masyarakat sekitar

untuk menambah lapangan pekerjaan dan meningkatkan produksi dengan tidak

menunggu pesanan lagi, sehingga semua bisa berjalan maksimal. Dengan adanya

inovasi-inovasi yang telah diciptakan mampu menciptakan kerajinan tangan yang

bagus dan tidak kalah bersaing dengan lainnya.

1. Keadaan awal sebelum program (inovasi) dilakukan

bi TEMPAT
BIJI PISANG TASBIH
PUDAK ZIARAH

PEMASARAN
RENDAH

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa bahan dasar dari biji pisang pudak

oleh Bapak Saribudi diolah hanya menjadi tasbih dan hanya bisa dipasarkan di

satu tempat saja yaitu tempat ziarah dan juga pembuatannya menunggu pesanan,

sehingga pemasarannya juga rendah dan pendapatan atau laba yang dihasilkan

juga sedikit.

12
2. Keadaan setelah program (inovasi) dilakukan

TASBIH
TEMPAT
ZIARAH
BIJI PISANG KALUNG PEMASARAN
PUDAK
MENINGKAT
TOKO
GELANG AKSESORIS

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa bahan dasar dari biji pisang pudak

diolah atau di inovasi menjadi tiga buah karya yaitu tasbih, kalung dan gelang

dan juga dalam pendistribusian atau pemasaran produk tersebut dipasarkan di dua

tempat yaitu di tempat ziarah dan toko, sehingga pemasarannya semakin

meningkat, bukan hanya itu pendapatan atau laba yang dihasilkan bisa meningkat,

sehingga produk olahan kerajinan ini akan berjalan lancar dan mampu membuka

lapangan kerja baru atau tidak akan berhenti seperti produsen olahan biji pisang

pudak lainnya. Karena olahan kerajinan berbahan dasar biji pisang pudak ini

sudah jarang ditemui maka dengan adanya program ini semoga mampu membantu

untuk mengembangkan dengan cara atau dengan kreasi yang lebih bagus lagi.

Pada akhirnya program tersebut dapat mendukung dan memberikan jalan

keluar untuk masalah pengembangan produk yang berbahan dasar dari biji pisang

pudak tersebut. Dan dengan berjalannya program tersebut mampu mengatasi

masalah dimana produksi awalnya tasbih yang hanya sesuai pesanan atau dapat

dikatakan hanya pada waktu-waktu tertentu saja, sehingga pendapatan atau laba

13
yang dihasilkan kurang maksimal, tetapi setelah berjalannya program tersebut

mampu memberikan inovasi-inovasi atau perubahan yang mampu

mengembangkan produk awal dari tasbih menjadi aksesoris seperti kalung dan

gelang, tetapi tetap menggunakan bahan dasar dari binji pisang pudak.

Dari uraian pembahasan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan

adanya program peningkatan kualitas produk dan pemasaran untuk inovasi biji

pisang pudak di desa pandankrajan mampu memenuhi dan memperbaiki usaha

yang ada di Desa Pandankrajan, sehingga mampu memperbaiki kebutuhan

finansial warga Desa Pandankrajan dan mengembangkan kreatifitas warga.

Kesimpulan dan Refleksi

1. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya program peningkatan kualitas

produk dan pemasaran untuk inovasi biji pisang pudak di Desa Pandankrajan,

memberikan masukan secara positif untuk warga sekitar dan mampu memberikan

atau menciptakan kreatifitas-kreatifitas warga sekitar yang akan dituangkan dalam

kerajinan tangan yang dihasilkan. Pelatihan program tersebut juga mampu

meningkatkan pendapatan warga sekitar serta membuka lapangan pekerjaan baru

khususnya bagi Bapak Saribudi. Oleh karena itu supaya produk berbahan dasar

dari biji pisang pudak ini tidak sampai berhenti maka dimunculkan inovasi-

inovasi baru sehingga pemasaran meningkat dan pendapatan atau laba juga

menungkat serta tidak melupakan kualitas produk.

14
2. Refleksi

Gunakan atau tuangkan kreatifitas-kreatifitas yang mampu membuat suatu

produk yang baru, sehingga nilai atau harga produk tersebut bisa bersaing dengan

yang lain dengan tidak melupakan kualitas produk tersebut. Salah satunya yaitu

dengan mengembangan kerajinan dari biji pisang pudak yang awalnya hanya

dibuat tasbih sekarang berkembang menjadi berbagai produk seperti kalung dan

gelang , dengan adanya program seperti pelatiha ini akan mampu

mengembangkan kreatifitas warga dan mendukung usaha-usaha yang ada di

berbagai daerah, salah satunya seperti di Desa Pandankrajan ini.

Daftar Rujukan

Izmi, hanifah. Kualitas Produk (ProductQuality).http://googleweblight.com/i?u=

http://hani309.blogspot.om/2016/12/kualitas-produk-product-quality.html?

m%3DI&hl=id-ID diakses 15 September 2018 pukul 11.11 WIB.

Islami, S.A. BauranPemasaran.http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123

456789/6806bab_slami_10090311251_skr_2015.pdf?sequence=6&isAL

owed=ydiakses 15 September 2018 pukul 11.43 WIB.

Mutiara, M. PengertianPemasaran.http://eprints.polsri.ac.id/4183/3/BAB%2011.

pdf diakses 15 September 2018 pukul 12.12 WIB

15

Anda mungkin juga menyukai