Anda di halaman 1dari 6

 TENTANG SAYA

 PELATIHAN

 DOWNLOAD

 PUSTAKA BUKU

 DISCLAIMER

 HUBUNGI SAYA

Search for:

 HOME

 PENGADAAN BARANG/JASA

 RUMUS KONTRAK LUMPSUM DAN HARGA SATUAN

PENGADAAN BARANG/JASA

RUMUS KONTRAK LUMPSUM DAN HARGA SATUAN

By Samsul Ramli / January 1, 2013

“An agreement between two or more persons which


creates an obligation to do or not to do a particular thing. It’s essentials are competent parties, an
mutuality obligation…the writing which contains the agreement of parties, with the terms and
conditions, and which serves as a proof of the obligation.” (Black, Henry Campbell. 1990. Black’s Law
Dictionary).
Kurang lebih menjelaskan bahwa kontrak adalah suatu persetujuan antara dua orang atau lebih yang
menimbulkan kewajiban untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan secara sebagian. Dilakukan
oleh pihak-pihak yang berkompeten dalam kesepakatan yang saling menguntungkan… dokumen tertulis
yang berisi persetujuan dari para pihak, dengan syarat dan ketentuan sebagai bukti dari segala
kewajiban. (Black’s Law Dictionary)

Perpres 54/2010 pasal 1 ayat 22 menjelaskan hal serupa tentang Kontrak Pengadaan Barang/Jasa adalah
perjanjian tertulis antara PPK dengan Penyedia Barang/Jasa atau pelaksana Swakelola.

Dalam modul Tingkat Menengah yang dikeluarkan LKPP menyebutkan bahwa prakteknya tidak
dibedakan antara kontrak (contract) dan nama lainnya. Nama lain dari kontrak (contract) adalah:

1. Perjanjian (Agreement)

2. Nota Kesepakatan (Memorandum of Agreement)

3. Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding)

4. Surat Pernyataan Keinginan (Letter of Intent)

5. Treaty

6. Convenant

7. Accord

Berdasarkan keterangan ini saya berkesimpulan bahwa bentuk lain dari kontrak dalam pengadaan
barang/jasa adalah Dokumen Pengadaan. Sesuai dengan pasal 1 ayat 21 disebutkan Dokumen
Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh ULP/Pejabat Pengadaan yang memuat informasi dan
ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak dalam proses Pengadaan Barang/Jasa. Artinya Dokumen
pengadaan adalah merupakan persetujuan para pihak yang terlibat dalam sebuah proses pemilihan
barang/jasa.

Simpulannya pada tahap pemilihan penyedia persetujuan awal antara para pihak adalah dokumen
pengadaan. Kemudian pada tahap pelaksanaan status persetujuan awal ditingkatkan menjadi
kesepakatan untuk melaksanakan pekerjaan yang disebut dengan perjanjian (kontrak).

Jenis Kontrak dalam P54/2010

Jenis kontrak dijelaskan lengkap dalam pasal 50 seperti ini:

1. PPK menetapkan jenis Kontrak Pengadaan Barang/Jasa dalam rancangan kontrak.

2. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa meliputi :

1. Kontrak berdasarkan cara pembayaran;

2. Kontrak berdasarkan pembebanan Tahun Anggaran;

3. Kontrak berdasarkan sumber pendanaan; dan

4. Kontrak berdasarkan jenis pekerjaan.


3. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan cara pembayaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf a, terdiri atas:

1. Kontrak Lump Sum;

2. Kontrak Harga Satuan;

3. Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga Satuan;

4. Kontrak Persentase; dan

5. Kontrak Terima Jadi (Turnkey).

4. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan pembebanan Tahun Anggaran sebagaimana


dimaksud pada ayat (2) huruf b, terdiri atas:

1. Kontrak Tahun Tunggal; dan

2. Kontrak Tahun Jamak.

5. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan sumber pendanaan sebagaimana dimaksud pada


ayat (2) huruf c, terdiri atas:

1. Kontrak Pengadaan Tunggal;

2. Kontrak Pengadaan Bersama; dan

3. Kontrak Payung (Framework Contract).

6. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan jenis pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf d, terdiri atas:

1. Kontrak Pengadaan Pekerjaan Tunggal; dan

2. Kontrak Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi.

Lumpsum dan Satuan

Tulisan kali ini akan membahas jenis kontrak yang pada intinya mendasari jenis-jenis kontrak pengadaan
barang/jasa dan paling sering digunakan. Kontrak ini adalah kontrak berdasarkan cara pembayaran
jenis Lumpsum dan Satuan.

Untuk memahami ini saya sering menggunakan rumus sederhana seperti gambar yang saya pakai
sebagai penanda tulisan ini. Komponen kontrak terdiri dari item pekerjaan, volume, harga
satuandan total nilai kontrak.

Secara sederhana kemudian dirumuskan sebagai berikut :

Item Pekerjaan : Harga Satuan x Volume = Total

 Item Pekerjaan adalah komponen yang membentuk daftar kuantitas dan harga.

 Harga Satuan adalah nilai harga pasar per satuan item pekerjaan.
 Volume adalah jumlah item pekerjaan dalam satu satuan. Volume ini tidak sama dengan
kuantitas. Volume mengikat pada pencapaian Value for Money (VFM) bahasannya ada pada
artikel Pembangunan Yang Terjebak Harga atau Barang/Jasa dan Penyedia dan beberapa lagi.
Jadi volume disini terdiri dari komponen kualitas, kuantitas, waktu dan lokasi.

 Total adalah total biaya bukan total harga. Pada artikel Pembangunan Yang Terjebak Hargatelah
dibahas perbedaan antara biaya (cost) dan harga (price). Biaya mengandung 5 unsur VFM
sedangkan harga adalah salah satu pembentuk biaya itu sendiri.

Komponen item pekerjaan dan harga satuan dalam kontrak merupakan komponen tetap, yang hanya
bisa berubah pada keadaan tertentu atau kahar.

 Item pekerjaan dalam penawaran dan kontrak penyedia tidak boleh berubah terkecuali dalam
keadaan kahar atau terjadi perubahan ruang lingkup atas perintah pengguna barang/jasa.

 Harga Satuan bersifat tetap baik itu dalam dokumen penawaran maupun dokumen kontrak.
Terkecuali terjadi keadaan kahar seperti diatur dalam pasal 91 ayat 2 ataupun juga
untuk kontrak yang melewati 12 bulan seperti diatur dalam pasal 92 ayat 2.

Komponen volume dan total biaya adalah dua hal yang saling mempengaruhi dan dapat berubah sesuai
jenis kontrak. Dalam hal volume harus melalui screaning atau penyesuaian antara dokumen
pengadaan/pemilihan dan dokumen penawaran penyedia. Proses screaning ini disebut dengan koreksi
aritmatik. Tentang ini Insya Allah akan dibahas dalam artikel berbeda.

Fleksibilitas Volume dan Total Biaya inilah yang membedakan antara jenis Kontrak Lumpsum dan Harga
Satuan.

Kontrak Lumpsum

Kontrak Lumpsum mengikat pada Total Biaya. Ketepatan pencapaian keseluruhan komponen sesuai
kontrak terkait item pekerjaan, harga satuan dan volume menjadi ukuran mutlak. Dalam konsepsi ini
maka kontrak Lumpsum, selama tidak terjadi keadaan kahar, tidak mengenal adanya perubahan
kontrak.

Untuk itu dalam kontrak lumpsum kebutuhan barang/jasa harus diperhitungkan dengan detail dan
setepat mungkin utamanya item pekerjaan. Kontrak lumpsum lebih tepat untuk pekerjaan yang sifatnya
sederhana dan volume mudah diperhitungkan ketepatan kualitas, kuantitas, waktu, lokasi dan
harga/biayanya.

Item Pekerjaan : Harga Satuan x Volume = Total TETAP

Hal ini selaras dengan bunyi Pasal 51 yang menyatakan bahwa :

1. Kontrak Lump Sum merupakan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa atas penyelesaian seluruh
pekerjaan dalam batas waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak, dengan
ketentuan sebagai berikut:

1. jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan penyesuaian harga;

2. semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia Barang/Jasa;


3. pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan sesuai dengan
isi Kontrak;

4. sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran (output based);

5. total harga penawaran bersifat mengikat; dan

6. tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang.

Kontrak Harga Satuan

Kontrak Harga Satuan mengikat pada komponen Harga Satuan dan item pekerjaan. Dengan
sendirinya Total Biaya dan Volume tidak mengikat dan bersifat perkiraan. Dalam konsepsi ini Kontrak
harga satuan harus disadari dapat berubah atau dapat dilakukan perubahan kontrak seperti diatur
dalam pasal 87.

Dapat terjadi tambah/kurang namun total biaya sesuai perkiraan awal atau CCO (Contract Change
Order) ataupun juga pekerjaan tambah atau addendum dengan syarat tidak boleh mengakibatkan
penambahan harga kontrak melebihi 10% atau batas ketersediaan anggaran/pagu. Kontrak harga satuan
lebih tepat untuk pekerjaan yang bersifat kompleks dan volume sulit diperhitungkan ketepatan dari sisi
kualitas, kuantitas, waktu, lokasi dan harga/biayanya.

TETAP Item Pekerjaan : Harga Satuan x Volume = Total

Hal ini selaras dengan pasal 51 yang menyatakan bahwa :

1. Kontrak Harga Satuan merupakan Kontrak Pengadaan Barang/ Jasa ataspenyelesaian seluruh
pekerjaan dalam batas waktu yang telah ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Harga Satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaandengan
spesifikasi teknis tertentu;

2. volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat Kontrak
ditandatangani;

3. pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume


pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa; dan

4. dimungkinkan adanya pekerjaan tambah/kurang berdasarkan hasil pengukuran


bersama atas pekerjaan yang diperlukan.

Yang menjadi catatan adalah bahwa dalam kontrak harga satuan, item pekerjaan ideal harus
dicantumkan dalam RAB atau Rancangan Daftar Kuantitas. Hal ini untuk mengantisipasi kondisi lapangan
apabila dimungkinkan terjadinya optimalisasi output. Maka tidak mengherankan apabila dalam Daftar
Kuantitas ditemukan satu item pekerjaandalam Dokumen Pemilihan Harga Satuannya ada
namun Volumenya = 0 dan harus juga ditawarkan oleh penyedia dalam dokumen penawaran.

Untuk itu effort terhadap jenis harga satuan sangat berbeda dengan kontrak lumpsum.

Contoh :
Jumlah Anggaran/Pagu : 300.000.000,-

Daftar Kuantitas & Harga

PENJELASAN TENTANG PEKERJAAN Harga Satuan Volume SAT Total

Pembuatan dinding partisi 500,000.00 360 m2 180,000,000.00

Pembuatan kusen pintu 250,000.00 2 unit 500,000.00

Pemasangan pintu 350,000.00 2 unit 700,000.00

Pengecatan Dinding 150,000.00 360.00 m2 54,000,000.00

Pemasangan kunci 150,000.00 2 unit 300,000.00

Pemasangan kaca film 200,000.00 4 unit 800,000.00

Pemasangan wall cover 200,000.00 0 m2 –

Jumlah Pekerjaan II 236,300,000.00

PPN 10% 23,630,000.00

Jumlah + PPN 10 % 259,930,000.00

Contoh ini hanya untuk mempermudah pemahaman bukan perhitungan riil.

Item Pekerjaan Pemasangan wall cover meskipun Volume 0, tetap ditawar oleh penyedia dalam Harga
Satuan Penawaran. Hal ini dimaksudkan apabila memungkinkan pengecatan dinding diganti
dengan wall cover akibat optimalisasi selisih Harga Satuan Penawaran dengan Harga Satuan HPS.
Sehingga target minimal pekerjaan tadinya hanya berupa pengecatan dapat dioptimalisasi dengan Wall
Cover melalui perubahan kontrak (CCO).

Untuk jenis kontrak lainnya seperti Gabungan, Persentase maupun Turnkey pada dasarnya diilhami oleh
jenis kontrak lumpsum dan satuan disesuaikan dengan kompleksitas barang/jasa yang

Anda mungkin juga menyukai