PENELAAHAN PUSTAKA
A. Keluarga Berencana
1. Definisi
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan
preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita. Peningkatan dan perluasan
angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang
dialami oleh wanita (Depkes RI, 1998). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1997), arti KB adalah: "Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan
jumlah keluarga.
KB merupakan program yang berfungsi bagi pasangan untuk menunda
2008).
merencanakan dan mengatur jumlah anak dan jarak antara kelahiran anak yang
berdasarkan pada kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap generasi sekarang
maupun generasi mendatang. Suami isteri juga mempunyai hak dan kewajiban
Akseptor adalah pasangan usia subur yang menggunakan satu atau lebih
cara kontrasepsi. Pasangan Usia Subur adalah pasangan yang istrinya berumur
15-49 tahun, dalam hal ini termasuk pasangan dimana istrinya berumur dibawah
(Anonim,1990a).
bagi mereka untuk melaksanakan perencanaan keluarga. Hal ini dilakukan baik
a) Penerangan umum.
kabar, majalah, siaran radio, spanduk-spanduk, papan bergambar, dan stempel pos
pada surat-surat.
b) Penerangan kelompok.
penerangan.
c) Penyuluhan wawan-muka.
pendekatan secara langsung kepada calon akseptor maupun kepada mereka yang
telah menjadi akseptor. Dengan demikian diharapkan jumlah akseptor baru terus
bertambah dan bersamaan dengan itu kelangsungan akseptor yang telah ada dapat
terus dipertahankan.
dan Anak (BKIA) yang memberikan pelayanan keluarga berencana dan pada
http://digilib.petra.ac.id/ads-cgi/viewer.pl/jiunkpe/s1/ikom/2006/jiunkpe-ns-s1-2006-
51402165-3896-fiesta-chapter3.pdf
B. Reproduksi
untuk wanita dan 25 tahun bagi laki-laki. Anjuran ini didasarkan pemikiran bahwa
wanita dan pria sudah mempunyai kesiapan batin dan jasmani untuk melakanakan
proses reproduksi. Sedangkan kurun waktu yang paling aman untuk terjadi
jarak kelahiran tiap anak kurang lebih 4 tahun diharapkan ibu hanya akan
melahirkan dua kali. Kurun waktu 20-30 tahun itu disebut kurun reproduksi sehat.
Masa reproduksi adalah masa antara awal seorang wanita mendapat haid
dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: alat reproduksi pria bagian luar dan alat
saluran telur (tuba falopii), rahim (uterus), dan liang senggama (vagina) (Ganong,
1999).
(Notodihardjo, 2002).
4. Fertilisasi
Fertilisasi merupakan proses bertemunya sel telur dan sel sperma di dalam
saluran telur (Mardiya, 1999). Hal ini dapat terjadi karena adanya sel telur dan sel
sperma yang subur, cairan sperma harus ada di dalam vagina sehingga sel sperma
dapat berenang menuju cervix kemudian sel telur yang sudah dibuahi harus
mampu bergerak dan turun ke rahim, di rahim sel telur tersebut akan melakukan
nidasi. Keempat, endometrium atau dinding rahim harus dalam keadaan siap
C. Kontrasepsi
1. Definisi
yang matang, (sebagai contoh metode yang bereaksi sebagai barier / pencegah
ovulasi) atau dengan mencegah ovum yang matang dari penanaman yang sukses
2. Penggolongan
Strategi terapi yang digunakan ada dua yaitu secara non farmakolgis dan
farmakologis.
dengan sel telur (Muchji, dkk 1999). Dilihat dari kata non-farmakologis, artinya
pada metode kontrasepsi ini tidak digunakan obat-obatan sebagai sarana pencegah
B. Secara farmakologis
adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil/tablet yang berisi
gabungan hormon estrogen dan progesteron atau yang hanya berisi hormon
pematangan dan pelepasan sel telur, mengentalkan lendir mulut rahim sehingga
kanker cervix. Spermisida tersedia dalam bentuk foam, krim, suppositoria, jeli dan
film. Spermisida tablet atau suppositoria membutuhkan waktu 10-30 menit untuk
larut. Spermisida dapat menyebabkan iritasi lokal baik pada wanita maupun pria.
2005).
http://911medical.blogspot.com/2008/04/artikel-makalah-tentang-kb-
keluarga.html
Dasar atau cara kerja dari kontrasepsi adalah mencegah masuknya sperma
uteri, mencegah masuknya sel telur ke dalam tuba/rahim (Rukanda dkk, 1993).
D. Perilaku
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor
1. Pengetahuan
Pengetahuan didefinisikan sebagai persepsi yang jelas mengenai sesuatu;
kondisi yang dapat memacu tindakan untuk pemenuhan kebutuhan, yaitu motivasi
dari dalam diri (intrinsic motivation) dan motivasi dari luar diri (extrinsic
Sedangkan aspek luar diri meliputi jabatan, pekerjaan, dan upah (Anonim, 2007c).
E. Pendidikan
Pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor
18 tahun 2003, adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
masyarakat bangsa dan negara (Suyuti, 2005). Berdasarkan definisi di atas dapat
pemeliharaan badan atau batin (Poerwadarminta, 1991). Dari definisi ini diketahui
situasi nyata. Di dalam pendidikan juga ditanamkan sikap dan nilai yang sesuai