15
Gambar 3.1 Lapangan Badak
3.3.1 Satellite
Satellite ialah suatu fasilitas produksi yang berfungsi untuk
mengumpulkan fluida hasil produksi dari berbagai sumur berdasarkan slot
slot tertentu untuk di teruskan ke plant. Pada satellite sendiri terdapat
flowline yang berasal dari sumur sumur kemudian melewati safety shut
down valve, ssdv ini diatur secara otomatis akan trip atau menutup ketika
terjadi pressure yang minimal dan pressure yang maksimal, ssdv ini juga
diatur menjadi very low pressure dan low pressure. Setelah melewati ssdv
kemudian expansion loop yang berfungsi untuk mengatasi presssure yang
besar, tetapi sekarang sudah tidak berguna lagi karena pressure pada
sumur sumur yang mengalir sudah mengalai penurunan tekanan.
Kemudian masuk ke manifold sebelum akhirnya diteruskan ke plant. Pada
daerah Northern Area Operations terdapat 3 satellite yaitu central satellite,
south satellite, dan north satellite.
16
Gambar 3.2 North Satelite
3.3.2 Separator
Separator merupakan suatu alat pemisahan fluida yang mana fluida
dipisahkan berdasarkan densitasnya. Di satelite terdapat separator test,
separator ini berfungsi untuk mengukur temperature, statik pressure dan
juga differential pressure, dan pembacaan dapat kita lihat pada barton. Di
plant separator terbagi menjadi 3 yaitu very low preesure (VLP), Low
pressure (LP), dan Medium pressure (MP), fluida produksi masuk ke
separator berdasarkan pressure yang dimilki. Di separator fluida
terpisahkan berdasarkan densitas, gas menuju scrubber, oil menuju oil
processing atau heater, dan water menuju tanki pengumpul water untuk
kemudian diinjeksikan pada disposal well.
17
3.3.3 Scrubber
Scrubber ini berfungsi untuk memisahkan kembali liquid yang
masih terkandung pada gas, menjaga jangan sampai ada material atau zat
apapun yang tidak diperkenankan (liquid) masuk ke dalam kompresor
karena akan menyebabkan kompresor tidak bekerja optimal dan juga bisa
menyebabkan kompresor mengalami kerusakan.
3.3.4 Compressor
18
Gambar 3.5 Compressor
19
kawat baja agar tetesan HC cair yang terkandung oleh gas terpisah dan
jatuh pada dasar bejana. Gas akan kontak dengan glycol pada tray, dimana
pada daerah ini terjadi absorbsi air oleh glycol. Gas yang sudah kering
kemudian keatas bejana dan akan melewati dua buah demister pada
puncak bejana sebelum meninggalkan bejana. Demister ini digunakan
untuk mengembunkan sisa – sisa tetesan minyak yang mungkin msih
terbawa oleh gas. Gas yang keluar dari gas contactor ini kemudian
didinginkan dengan pertukaran penalisan lean glycol yang masuk
contactor, tujuannya agar lean glycol tidak banyak yang menguap. Rich
gycol yang berasal air contactor ini kemudian dialirkan ke sistem
regenerasi glycol, sedangkan gas yang sudah kering dialirkan ke export
manifold yang kemudian dikirim ke bontang melalui pipe line.
3.3.6 Heater
Heater merupakan peralatan surface yang mana berfungsi sebagai
pemisah fluida minyak gas dan air dengan cara dipanaskan. Setelah
minyak terpisahkan maka akan langsung disalurkan ke tanki pengumpul.
20
Gambar 3.7 Heater
21
Gambar 3.8 Tangki Pengumpul
Gas dari satellite akan melalui separator lalu masuk ke sistem kompressor
dimana di bagi menjadi VLP, LP dan MP. Misalnya gas dengan sistem VLP dari
separator akan masuk ke scrubber yang mempunyai fungsi untuk menyerap titik-
titik liquid sehingga hanya akan berfasa gas saja (agar dapat masuk ke
kompressor).
22
Dari kompressor VLP, kemudian terdapat air cooler (pendingin) yang
membuat gas bertransformasi menjadi dua fasa kembali. Lalu fluidanya masuk ke
sistem LP dan MP, dimana proses yang sama terjadi. Dari sistem MP , terdapat
sebagian volume gas yang masuk ke sistem HP kompressor, dan sisanya masuk ke
sistem Glycol dehydration. Fungsi dari glycol dehydration ialah mengeringkan
aliran gas yang keluar (dry gas) untuk menjaga dew point nya sebab di pipeline
dibutuhkan dew point di bawah 20 lb/MMSCFD.
Gas yang berada di HP kompressor akan di gunakan sebagai sumber dari
gas lift injection. Sebagian dari gas yang ada di MP akan di kirim ke Bontang dan
lainnya akan digunakan sebagai bahan bakar. Gas yang akan di kirim ke Badak
terlebih dahulu di antar ke Badak Export Manifold (BEM) yang mana terdapat
empat pipa berukuran 42 dan 36 inchi. Gas yang dikirim berpressure sekitar 600
psia dan di kirim melalui tujuh buah train yang di miliki dan di tentukan oleh
Badak LNG. Kapasitas sebuah train mencapai 300 MMSCFD.
Liquid yang terproduksi masuk ke tangki kondensat yang memiliki sistem
atmospheric dan ambient temperatur ( jadi apabila terdapat gas, gas nya akan di
lepaskan). Air yang terikut akan masuk ke water tank dan kemudian akan masuk
ke pollution control yang akan di olah sebelum di buang ke sumur injeksinya.
Dari flash separator, air akan ke heater treater dimana akan di panaskan, dan akan
dimasukkan ke CPI untuk memisahkan kondensat dan air berdasarkan prinsip
gravitasi. Sedangkan oil nya akan di bawa ke oil box , sementara air akan ke GFU
yang menggunakan chemical dan energi kinetik dalam bentuk centirfugal. Setelah
itu oil akan mengalir ke oil box sementara air akan mengalir ke API separator
yang menggunakan prinsip gravitasi. Akhirnya, air akan masuk ke water tank dan
oil akan ke oil box lagi. Air di dalam water tank siap untuk di injeksikan melalui
sumur untuk di buang. Oil di oil box akan di alirkan ke stock oil tank dan di jaga
API nya sebesar 45 lalu akan di kirim ke Santan.
23
Gambar 3.10 Processing
24