“MATA BIONIK”
Disusun Oleh :
Irena Nilasari
NIM. 15028
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kekuatan kepada
hambanya untuk menyelesaikan proposal karya inovasi ini, yang merupakan tugas
dari mata kuliah.
Makalah ini memuat tentang “MATA BIONIC” sebagai alat inovasi untuk
membantu memberikan penglihatan bagi tunanetra. Walaupun makalah ini kurang
sempurna tapi juga memiliki materi yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca, walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Tujuan............................................................................................... 2
BAB II ISI............................................................................................................ 3
A. Definisi............................................................................................. 3
B. Sejarah.............................................................................................. 3
C. Manfaat............................................................................................ 5
D. Cara Kerja........................................................................................ 5
E. Perkembangan Alat.......................................................................... 6
BAB III PENUTUP............................................................................................... 8
A. Kesimpulan...................................................................................... 8
B. Saran................................................................................................. 8
C. Daftar Pustaka.................................................................................. 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutaan adalah penyakit mata yang bisa menyerang siapa saja, baik tua
maupun muda. Pengidap kebutaan disebut juga tunanetra. Secara etimologi kata
tunanetra berasal dari tuna yang berarti rusak, netra berarti mata atau penglihatan.
Jadi secara umum tunanetra berarti rusak penglihatan. Tunanetra berarti buta,
tetapi buta belum tentu sama sekali gelap atau sama sekali tidak dapat melihat.
Ada anak buta yang sama sekali tidak ada penglihatan, anak semacam ini
biasanya disebut buta total
Penyakit ini ada dua macam, yakni kebutaan permanen yang sejak lahir
sudah buta, dan kebutaan akibat serangan penyakit. Menurut Prof. Humayun,
seorang ahli penyakit mata peranakan MonggoIia-AS di Universitas California,
pada dasarnya para penderita kebutaan yang terjadi setelah ia pernah rnelihat
dunia bisa disebuhkan. Ini disebabkan saraf-saraf yang sudah mati bisa
"dihidupkan kembali". Kemajuan teknologi saat ini memungkinkan peneliti dalam
mengembangkan alat bantu dalam bidang kesehatan. Salah satunya alat bantu
dalam penglihatan. Peneliti merancang dan akhirnya menciptakan alat bantu
penglihatan yang disebut dengan mata bionic atau bionic eye. Dengan bantuan
alat bionic eye (mata bionik), penderita tunanetra dapat melihat kembali.
Mata bionic ini sudah dibuat dalam dua generasi. Generasi pertama
resolusinya lebih rendah dan menghasilkan gambar yang tidak jelas atau terlihat
seperti bayang-bayang saja. Akhirnya peneliti mencoba menciptakan generasi
yang lebih maju, yaitu generasi kedua dari mata bionic. Pada generasi kedua mata
bionic ini terdapat peningkatan resolusi sehingga gambar yang tertangkap lebih
jelas dari pada mata bionic generasi pertama. Namun sayangnya gambar tidak
sejelas dengan apa yang diharapkan.
1
B. Tujuan
Adapun tujuan kami membuat makalah ini adalah:
1. Mencari alternatif pengobatan bagi para penderita tuna netra, baik karena
sakit, cacat sejak lahir, atau kecelakaan selain dengan jalan operasi.
2. Mengetahui mekanisme kerja dari “Mata Biotik” sebagai alternatif
pengobatan bagi para penderita tuna netra.
3. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fundamental of Nursing 2.
BAB II
2
ISI
A. Definisi
Mata bionic adalah alat bantu berbasis teknologi yang diciptakan oleh para
peneliti asal Australia. Mereka mengklaim telah berhasil menerapkan implan mata
pra-bionik pertama di dunia. Hasil yang dirasakan dikatakan cukup memuaskan,
yakni pasien yang buta kini mampu melihat walau hanya sedikit cahaya.
Perkembangan dunia kesehatan mata sudah mencapai tahap teknologi bionic.
Peneliti dari Universitas Stanford di California, AS, berhasil menciptakan mata
bionic yang bisa dicangkokkan sebagai pengganti fungsi retina mata.
Australia merancang dan mendanai pembuatan mata bionic tersebut. Mata
bionik dirancang dan diuji oleh Bionic Vision Australia (BVA). Pemasangannya
dilakukan melalui sebuah operasi mata, yang seluruh dokter mata di dunia
dijamin bisa melakukannya. Penny Allen, ahli bedah spesialis dari BVA,
menjelaskan di dalam mata bionik ada 24 elektroda dengan kawat-kawat mungil
yang memanjang pada bagian belakang mata. Kawat-kawat elektroda itu
tersambung ke reseptor yang ditanamkan pada bagian belakang telinga. Cangkok
retina ini bermanfaat untuk orang yang mengalami masalah degeneratif pada
mata.
B. Sejarah
Pada tanggal 30 Mac 2010, Perdana Menteri Australia, Encik Kevin Rudd,
telah melancarkan Bionic Vision Australia, sebuah konsortium termasuk
Australian Vision Prosthesis Group (AVPG) di UNSW, Universiti Melbourne,
University of Western Sydney, Australian National University, Pusat Penyelidikan
Mata Australia, Institut Telinga Bionik dan NICTA. Pelancaran itu termasuk
pendedahan mengenai peranti "pemandangan yang luas” dari AVPG yang akan
menjadi peranti utama yang akan mengambil BVA untuk ujian ke atas manusia,
bagi tujuan digunakan menjelang 2013. Pembentukan BVA adalah satu peristiwa
penting dalam pembangunan mata bionik, dan sebanyak $42M telah dibiaya oleh
3
Majlis Penyelidikan Australia untuk BVA bagi memastikan bahawa penyelidik
Australia boleh meneruskan penyelidikan terkemuka di dunia, dan
membangunkan peranti yang bermanfaat kepada beribu-ribu orang di seluruh
dunia.
4
C. Manfaat
Mata bionik mengandungi kamera yang bersambung dengan sepasang
cermin mata. Mata bionik menggunakan retinal implantasi untuk menghantar
isyarat radio frekuensi ke mikrocip yang telah ditanam pada retina. Elektrod yang
ada pada cip akan menukarkan isyarat ini kepada rangsangan elektrik dan akan
terus merangsang saki-baki sel yang ada pada retina. Ianya bersambung terus ke
saraf optik. Kemudian saki-baki sel retina akan menghantar maklumat visual
melalui saraf optik dan terus ke otak, di mana mesej ini ditafsir. Dengan cara ini
mata bionik sangat menyerupai fungsi utama retina.
D. Cara Kerja
Cara kerja mata bionik cukup ringkas. Di dalam mata bionik ada 24
elektroda dengan kawat-kawat mungil yang memanjang pada bagian belakang
mata. Kawat-kawat elektroda itu tersambung ke reseptor yang ditanamkan pada
bagian belakang telinga. Impuls listrik yang melewati perangkat elektrik, yakni
kawat-kawat elektroda dan reseptor, akan merangsang retina. Kemudian hasil
rangsangannya dikirim ke otak. Setelah itu otak akan menciptakan gambar.
Dalam penggunaannya, seseorang akan diberikan kacamata khusus yang
memberikan pantulan cahaya infra merah ke arah mata. Pantulan itulah yang
kemudian direspon mata dan otak untuk menerjemahkan benda yang ada di
depannya.
Kriteria Alat
1. Kamera yang dipasang di kaca mata
2. Sebuah implan yang ditanam di dekat retina pasien
3. Elektroda pada implannya
E. Perkembangan Alat
5
Peneliti masih mengupayakan pengembangan mata bionic agar lebih
sempurna. Karena mata bionic yang sudah diciptakan belum sesuai dengan apa
yang diharapkan. Pada mata bionic generasi pertama, percobaan alat itu
menggunakan dua perawatan. Pertama, memakai alat yang beresolusi rendah dan
dicobakan pada enam orang pasien. Sementara itu, perawatan kedua
menggunakan alat dengan daya pancar beresolusi tinggi yang diimplan pada
empat pasien. Di luar dugaan, hal tersebut ternyata berhasil sangat memuaskan.
Terry Byland, 58 tahun yang menggunakan mata bionik berkemampuan 16 piksel
elektrodenya,. Percobaan atas dirinya dilakukan sejak tahun 2004, dan ternyata, ia
bisa melihat kembali seperti manusia normal. Ia telah menderita kebutaan sejak
tahun 1993.
6
Para peneliti memperkirakan bahwa sekitar 5 tahun lagi,bionic implan
bukan hanya dapat dimanfaatkan oleh orang buta tapi juga dapat
dimanfaatkan oleh orang-orang yang mengalami rabun dekat maupun rabun
jauh. Mereka dapat memiliki penglihatan yang normal kembali tanpa bantuan
kacamata ataupun lensa kontak. Hanya dengan menjalani operasi ringan
selama setengah jam. Mereka yang pernah menjalani operasi katarak juga
dapat menikmati teknologi ini.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mata bionic membantu orang yang buta agar dapat melihat kembali. Cara
kerja untuk mata bionic sendiri cukup mudah.Mata bionic memiliki 24 elektroda
dengan kawat-kawat mungil yang memanjang pada bagian belakang mata.
Kawat-kawat elektroda itu tersambung ke reseptor yang ditanamkan pada bagian
belakang telinga. Impuls listrik yang melewati perangkat elektrik, yakni kawat-
kawat elektroda dan reseptor, akan merangsang retina. Kemudian hasil
rangsangannya dikirim ke otak. Setelah itu otak akan menciptakan gambar.
Dalam penggunaannya, seseorang akan diberikan kacamata khusus yang
memberikan pantulan cahaya infra merah ke arah mata. Pantulan itulah yang
kemudian direspon mata dan otak untuk menerjemahkan benda yang ada di
depannya.
Operasi bedah yang dilakukan untuk memasang mata bionic ini juga
dijamin dapat dilakukan oleh semua dokter bedah karena proses operasinya yang
tergolong mudah. Peranti mata bionik dengan tekonologi baru ini mendapat
persetujuan dari US FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) AS untuk
digunakan pada pasien tertentu pada penderita kebutaan.
B. Saran
1. Pasien yang melakukan implan mata bionik harus rutin melakukan
pemeriksaan lanjutan guna menghindari putusnya syaraf mata
2. Kita sebagai manusia yang masih memiliki organ tubuh lengkap, hendaknya
menjaga tubuh dan kesehatan kita.
3. Kita sebagai mahasiswa hendaknya tetap menggali pengetahuan agar bisa
mengembangkan teknologi bionik, bahkan lebih baik lagi.
8
C. Daftar Pustaka
http://penemuanilmukesehatan.blogspot.co.id/ diakses pada tanggal 09 Januari
2017
http://st3telkom.blogspot.co.id/2015/06/makalah-sistel-argus-ii-retinal.html
diakses pada tanggal 09 Januari 2017