TINJAUAN PUSTAKA
yang dibuatnya.
internal.
menggunakan pertimbangannya.
8
9
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa audit internal adalah aktivitas
berikut:
jaminan dan aktivitas konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan
resiko dengan pendekatan yang terdisiplin dan sistematis yaitu Enterprise Risk
intern.
adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif, yang
melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan
governance.
tetapi juga mengarahkan auditor internal menuju peran yang lebih luas dan
berpengaruh pada masa yang akan datang. Jadi, berdasarkan pengertian tersebut
dapat diambil lima konsep pokok, yaitu independence dan objectivity, assurance
disciplined approach. Lima konsep tersebut berimplikasi pada peran profesi audit
Tujuan audit internal secara umum yaitu untuk membantu para anggota
audit internal harus dinyatakan secara formal dalam charter Audit Internal,
konsisten dengan Standar Profesi Audit Internal, dan mendapat persetujuan dari
Auditors dan dikutip oleh Rule & Renco (2009:1-3), adalah sebagai berikut:
secra efektif. Untuk itu pemeriksa internal akan melakukan analisis, penilaian,
tepat. Fungsi audit internal sebagai pemberi jaminan (assurance) dan konsultan
(2002) yang ditetapkan oleh The Institute of Internal Auditor, terdapat lima
1. Independence
2. Professional proficiency
3. Scope of work
auditor yang berada dalam departemen internal audit dapat ditingkatkan seperti
seiring dengan perkembangan sikap mental dari auditor internal itu sendiri
Chambers (1981:4):
kualitas layanan.
audit, “Professionalism and Auditor Internals” yang diuraikan oleh Kalbers dan
Fogarty (1995:13):
yang akan tidak setuju dengan dalil bahwa peningkatan profesionalisme akan
menguntungkan audit internal. Karena dasar dari Institut Auditor Internal (IIA)
departemen, dan pribadi oleh Institute dan para pemimpinnya. Banyak internal
dengan baik, suatu organisasi dapat lebih siap mematuhi peraturan-peraturan yang
sebagai suatu profesi, ciri utama auditor internal adalah kesediaan menerima
tanggung jawabnya harus dipenuhi dengan menjaga standar perilaku yang tinggi,
(SPAI) yang diadopsi dengan menjaga standar profesi auditor internal akan
meliputi:
1. Personalia
Hal ini harus dimiliki oleh auditor internal agar dapat menjalankan
teknik-teknik pemeriksaan.
3. Pengawasan
Hal ini harus dilakukan dengan baik agar dapat memberikan kepastian
4. Pendidikan berkelanjutan
17
5. Ketelitian profesional
pernyataan bahwa, IIA mendukung peran aktif untuk auditor internal dalam ERM,
“internal auditors should assist both management and the audit committee
in their risk management responsibilities and oversight roles by
examining, evaluating, reporting, and recommending improvements on the
adequacy and effectiveness of management’s risk processes.”
komite audit dalam tanggung jawab manajemen risiko dan peran pengawasan
pada kecukupan dan efektivitas proses risiko manajemen dan auditor internal
tidak hanya sekedar harus memiliki gelar, tetapi seorang auditor internal haruslah
2.1.2 Pengalaman
yang lebih besar bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik.
pengalaman dapat diukur dengan rentang waktu yang telah digunakan terhadap
suatu pekerjaan atau tugas (job). Sedangkan, menurut Sularso dan Na’im (1999),
bidang memiliki lebih banyak hal yang tersimpan dalam ingatannya dan dapat
Dengan demikian orang yang mempunyai jam terbang cukup tinggi dalam bekerja
lebih sedikit.
19
semakin mampu dia menghasilkan kinerja yang lebih baik dalam tugas-tugasnya
dalam caranya menghadapi preferensi klien dan informasi yang bersifat ambigu
gabungan antara jenjang jabatan dan tahun pengalaman, keahlian yang dimiliki
diikuti oleh auditor tentang audit. Masalah penting yang berhubungan dengan
2.1.4 Risiko
risiko sudah banyak dan sering didiskusikan, tetapi tidak ada definisi dan
SPAI (2004), dalam konsep audit berbasis risiko, semakin tinggi risiko
suatu area, maka harus semakin tinggi pula perhatian dalam audit area tersebut.
pengendalian dari bisnis termasuk memahami risiko dan pengendalian dari sistem
diinginkan, atau tidak terduga. Dengan kata lain, “kemungkinan” itu sudah
ketidakpastiannya.
keputusan.
tujuan di semua bidang operasi untuk memastikan bahwa semua bagian organisasi
c. Risiko fundamental
d. Risiko khusus
e. Risiko dinamis
a. Risiko intern
b. Risiko ekstern
manajemen risiko yang sehat tersedia dan berfungsi. Pemeriksa internal harus
Menurut Fahmi (2010:4), manajemen risiko adalah suatu bidang ilmu yang
dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh
masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh
manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya,
dan sebagainya. Adapun sasaran yang mungkin dicapai jika suatu perusahaan
diantaranya:
dalam perusahaan, maka objek utama manajemen risiko harus menyokong objek
perusahaan yang bersangkutan. Jadi penetapan objek manajemen risiko itu terkait
yang sudah matang. Selain itu juga, perusahaan harus mampu mendefinisikan
dengan jelas tujuan yang hendak dicapai karena merupakan pedoman bagi
Pada saat proses untuk menciptakan nilai tambah (added value) bagi
yang menjadi konsep baru yaitu Enterprise Risk Management (ERM) yang
Berdasarkan pernyataan diatas, erm adalah sebuah proses yang dipengaruhi oleh
mengenai pencapaian tujuan entitas. Nilai tambah yang diberikan oleh auditor
internal misalnya dengan mendorong efektivitas ERM sebagai suatu sistem dalam
perusahaan, merancang proses audit sesuai dengan rentang erm sejalan dengan
matriks risiko atau peta risiko dan didasarkan pada distribusi sumber audit
terbatas pada risiko evaluasi dengan benar dan bertujuan meningkatkan efektivitas
internal dengan pengelolaan ERM perusahaan, peran dan fungsi auditor internal
dalam ERM sangat jelas bahwa peran dan fungsi auditor internal sangat krusial
dan diharapkan menjadi salah satu tiang efektivitas ERM di perusahaan secara
dalam dampak ERM pada auditor internal kesediaan untuk melaporkan gangguan
dalam prosedur risiko kepada komite audit. Namun, hubungan yang kuat dengan
dari tingkat keterlibatan ERM. Kami juga menemukan bahwa sebagian besar
auditor internal yang terlibat dalam kegiatan inti seperti memberikan jaminan
suatu sistem dalam penilaian dan pengelolaan risiko dapat dikatakan efektif
27
apabila semua risiko bisnis perusahaan dapat dinilai dan dikelola sampai dengan
Untuk mencapai ERM yang efektif maka sistem internal control yang kuat
akan sangat diperlukan dan sangat membantu dalam hal pencapaian efektivitas
pengendalian dan pencapaian tujuan perusahaan. Peran internal audit dalam ERM
adalah:
dengan baik,
key risk.
risiko yang tepat tersedia dan proses tersebut cukup dan efektif. Auditor internal
dari proses manajemen eksekutif dan komite audit untuk menentukan peran
kebiasaan setempat.
menjadi leader sejak tahun 2004 hingga saat ini. ERM versi COSO memiliki atau
terdiri dari delapan macam komponen yang saling terkait. Kedelapan komponen
dan memberi dasar bagi cara pandang terhadap risiko dari setiap orang
29
manajemen risiko dan risk appetite, nilai-nilai etika dan integritas, dan
Komponen ini menilai sejauh mana dampak dari events (kejadian atau
8. Pengawasan (Monitoring)
pelaporan.
risiko dan peluang, dalam lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi
perusahaan.
yang memadai serta pelaksanaan tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
penggunaan sumber daya secara layak, ekonomis, efisien dan efektif. Lebih jauh
lagi ruang lingkup internal audit digambarkan oleh Ratliff (1996:52), bahwa:
32
perusahaan.
sistem sumber daya dan sistem pengendalian internal. Standards for the
Lisensi oleh negara atau sertifikasi oleh Dewan. Sementara menurut Tugiman
antara jenjang jabatan dan tahun pengalaman, 4) keahlian yang dimiliki auditor
keputusan pada saat penugasan audit dan kompleksitas yang dihadapi oleh
Dengan melakukan pekerjaan, terutama untuk tugas yang berulang dan rutin
34
melakukan pekerjaan yang lebih baik (dengan asumsi ada koordinasi yang baik
jaminan dan aktivitas konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan
pengendalian dan proses tata kelola. Adapun sasaran yang mungkin dicapai jika
(1998:197), diantaranya:
internal adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif,
35
PERUSAHAAN
Gambar 2.1
Paradigma Penelitian
37
Profesionalisme
Auditor Internal
(X1)
Enterprise Risk
Management
(Y)
Pengalaman Auditor
internal
(X2)
Gambar 2.2
Skema Kerangka Penelitian
38
sebagai berikut :
Management
manajemen risiko yang sehat dan berfungsi. Pemeriksa internal harus membantu
menjadi konsep baru sebagai kerangka kerja (framework) dari manajemen risiko.
Enterprise risk management adalah sebuah proses yang dipengaruhi oleh dewan
kejadian potensial yang dapat mempengaruhi entitas, dan mengelola risiko berada
departemen, dan pribadi oleh insitute dan para pemimpinnya. Menurut Andayani
sebagai suatu sistem dalam upaya pengelolaan risiko maupun perjalanan dalam
atau meminimalisir risiko-risiko yang mungkin terjadi, serta mencari solusi untuk
sebagai berikut:
management
Management
auditor, maka semakin mampu auditor menghasilkan kinerja yang lebih baik
perform better because they have a greater knowledge base to draw from and are
more adept at organizing their knowledge yang berarti bahwa auditor yang
berpengalaman akan tampil lebih baik karena mereka memiliki basis pengetahuan
yang lebih menarik dan lebih mahir dalam mengorganisir pengetahuan mereka.
masalah dengan pengetahuan yang mereka miliki, serta auditor yang memiliki
pengalaman yang lebih banyak akan membuat konsesi lebih sedikit ketika
43
mempunyai jam terbang cukup tinggi dalam bekerja akan mempunyai banyak
dan Na’im, 1999). Jadi dapat disimpulkan, auditor internal yang memiliki
pengalaman yang cukup lama, cenderung memiliki kemampuan yang lebih dalam
menangani berbagai masalah. Selain itu auditor internal dengan pengalaman lebih
pada suatu bidang kajian tertentu mempunyai lebih banyak hal yang disimpan
auditor dalam bidang audit internal, jumlah kecurangan yang diketahui oleh
auditor diharapkan bertambah. Maka dalam hal ini, auditor internal yang
berpengalaman akan lebih teliti dalam menilai risiko-risiko bisnis yang mungkin
sebagai berikut:
management