Metode penelitian perilaku spasial merupakan pengamatan jejak fisik yang diteliti. Poin yang
perlu diperhatikan antara lain:
1. Bagaimana orang menggunakan ruang
2. Bagaimana lingkungan terbentuk/terdesain.
3. Bagaimana lingkungan memenuhi kebutuhan pengguna
4. Apa yang pengguna rasakan tentang lingkungannya.
5. Keputusan apa yang dibuat oleh desainer,
Penggunaan ruang yang diperkirakan oleh arsitek bisa berubah saat pengguna memakai ruang
tersebut. Seperti tangga yang difungsikan sebagai akses sirkulasi oleh arsitek, oleh pengguna
digunakan sebagai tempat duduk.
Pada sebuah desain terkadang oleh pengguna fungsi ruang tersebut berubah ini disebut jejak
fisik. Contoh jejak fisik antara lain:
1. Taman yang menjadi lintasan pengguna jalan, lama kelamaan tidak tumbuh rumput.
2. Adanya Ramp.
3. Adanya erosi air
4. Sisa-sisa sampah, kotoran hewan, jemuran
Tujuan dari arsitektur perilaku adalah dapat menyesuaikan perilaku manusia pada desain.
Identification
Contoh: nomor pada rumah dan nama dosen pada pintu ruangan dosen.
Sebagai tanda pengenalan
Personalization
Contoh : Meja kerja yang diatasnya ditaruh barang pribadi; Group membership
Sebagai tanda kepemilikan sebah ruang.
Public Message
o Official.
Contoh :pemberian tanda dilarang masuk.
o Unofficial
Contoh:
tulisan positif : “Lebih baik untuk tidak kencing disini”
tulisan negatif: “Disini tempat kencing setan”
o Terlarang
Contoh: Gravity; vandalism; ruang yang tidak terawasi.