Anda di halaman 1dari 2

RANGKUMAN PERTEMUAN 1

MATA KULIAH : ARSITEKTUR PERILAKU (AT 551)


NAMA : TIARA AFWANI ZANNATI
NIM : 1500846

Perilaku merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dijelaskan mengapa individu tersebut
melakukannya. Dalam dunia arsitektur, kajian perilaku muncul sebagai respon dari kegagalan
arsitektur modern. Diruntuhkannya Pruitt Igoe di St Louis, Missouri, Amerika Serikat merupakan
penanda berakhirnya era arsitektur modern.

Pruitt Igoe sendiri dianggap sebagai sebuah karya era arsitektur modern yang dibanggakan. Pruitt
Igoe merupakan solusi melunjaknya populasi di Amerika setelah perang dunia kedua. Dimana
banyaknya tentara yang kembali ke amerika yang memicu angka kelahiran meningkat. Kenaikan
jumlah populasi berdampak pada permasalah tempat tinggal, khususnya di St. Louis. Timbulnya
pemukiman kumuh menjadi permasalahan utama saat itu. Digagaslah pembangunan pemukiman
vertikal.

Minoru Yamasaki ditunjuk sebagai arsitek rencana pemukiman vertikal di St.Louis. Ia memiliki
konsep dimana interaksi pengguna diwadahi oleh ruang publik yang tersebar. Kemudian adanya
pemisahan hunian kulit hitam dibagian komplek Pruitt dan Igoe untuk kulit putih dengan harapan
perbedaan ras tidak menjadi halangan untuk tinggal di lingkungan yang sama. Sayangnya
masyarakat Amerika saat itu belum siap untuk mengabaikan perbedaan ras.

Masih kuatnya rasisme mengakibatkan ketidak seimbangan jumlah penghuni di Pruitt Igoe. Ras
kulit putih merasa tidak nyaman untuk tinggal di Pruitt Igoe, sehingga terdapat flat unit-unit yang
kosong. Unit-unit ini menjadi terbengkalai. Kemudian ras kulit hitam menghuni kawasan Igoe
yang semula diperuntukan untuk ras kulit putih. Lambat laun ras kulit putih merasa tidak nyaman
dan pindah dari Pruitt Igoe.

Permasalahan sosial terus bermunculan di Pruitt Igoe. Menurunnya dana perawatan Pruit Igoe dari
pemerintah memicu lingkungan yang kumuh. Dimulai dari elevator yang hanya berhenti di lantai
tertentu, sehingga penghuni harus menggunakan tangga darurat untuk pulang dan pergi. Tangga
darurat yang gelap dan terdapat ruang yang tidak terawasi mengakibatkan tindak kejahatan seperti
perampokan, kekerasan, dan pemerkosaan. Vandalisme turut menambah kumuh Pruitt Igoe.
Kemudian ada pun pelarangan laki-laki untuk tinggal di Pruitt Igoe menambah ketidaknyamanan
penghuninya. Dikarenakan berbagai permasalahan sosial yang terus terjadi di Pruitt Igoe
diambilah keputusan demolisi oleh pemerintah. Penghancuran Pruitt Igoe ini menjadi menanda
berakhirnya era arsitektur modern.

______________________________________________________________________________

Anda mungkin juga menyukai