Anda di halaman 1dari 7

INTOLERANSI LAKTOSA

Aditya Pratama Putra

102017081 (F3)

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510

Aditya.2017fk081@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak

Susu merupakan sumber nutrisi yang penting pada saat masa pertumbuhan, karena
mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin. Di dalam susu terkandung
komponen komponen gula atau karbohidrat yang dikenal dengan laktosa. Laktosa merupakan
gula pada susu mamalia yang unik. Laktosa merupakan disakarida yang terdiri dari glukosa
dan galaktosa yang dihidrolisa dengan bantuan enzim laktase dan menghasilkan
monosakarida. Laktosa sangatlah penting untuk tubuh manusia, jika sesorang kekurangan
enzim laktase ia akan mengalami intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa adalah suatu kondisi
dimana tubuh tidak mampu mengurai laktosa yang ada dalam susu karena tidak cukupnya
enzim lactase yang dapat menyebabkan diare.

Kata kunci: Laktosa, enzim laktase, intoleransi laktosa

Abstrack

Milk is an important source of nutrients during growth, because it contains carbohydrates,


proteins, fats, minerals and vitamins. In the milk contained components of sugar or
carbohydrate components known as lactose. Lactose is a sugar in a unique mammalian milk.
Lactose is a disaccharide consisting of glucose and galactose that is hydrolyzed with the help
of lactase enzyme and producing monosaccharides. Lactose is very important for the human
body, if one lacks the lactase enzyme it will experience lactose intolerance. Lactose
intolerance is a condition in which the body is unable to break down the lactose present in
milk due to insufficient lactase enzymes that can cause diarrhea.

Keywords: Lactose, lactase enzyme, lactose intolerance


Pendahuluan

Susu merupakan sumber nutrisi yang penting pada masa pertumbuhan, karena mengandung
karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin. Laktosa yang merupakan satu-satunya
karbohidrat dalam susu mammalia yaitu disakarida yang terdiri dari gabungan 2 monosakrida
yaitu glukosa dan galaktosa.1

Laktosa yang ada pada susu, perlu dihidrolisa menjadi glukosa dan galaktosa terlebih dahulu
supaya mudah untuk diserap oleh dinding usus dan memasuki peredaran darah. Untuk proses
hidrolisa tersebut diperlukan enzim laktase, yang terdapat pada brush border mukosa usus
halus. Adanya defisiensi enzim ini akan menyebabkan kondisi yang disebut intoleransi
laktosa.2

Intoleransi laktosa adalah suatu kondisi yang sering terjadi di seluruh dunia dimana laktosa
tidak bisa tercerna dengan baik karena adanya defisiensi enzim laktase. Laktosa yang tidak
bisa terpecah menjadi glukosa dan galaktosa inilah yang akan menimbulkan beberapa
manifestasi klinis yang beragam, mulai dari sakit perut, mual, muntah, kembung, hingga
diare.1

ISI

Laktosa

Laktosa, β galacotse 1,4 glukosa merupakan komposisi gula pada susu mammalia yang unik.
Laktosa merupakan disakarida yang terdiri dari glukosa dan galaktosa.3 Laktosa adalah
sumber energi yang memasok hampir setengah dari keseluruhan kalori yang terdapat pada
susu (35-45%). Selain itu, laktosa juga diperlukan untuk absorbsi kalsium. Hasil hidrolisa
laktosa yang berupa galaktosa yaitu senyawa yang penting untuk pembentukan serebrosida.
Serebrosida ini penting untuk perkembangan fan fungsi otak. Galaktosa juga dapat dibentuk
oleh tubuh dari glukosa di hati. Karena itu keberadaan laktosa sebagai karbohidrat utama
yang terdapat di susu mammalia, termasuk ASI, merupakan hal yang unik dan penting.2

Laktosa hanya dibuat di sel-sel kelenjar mamma pada masa menyusui melalui reaksi antara
glukosa dan galaktosa uridin difosfat dengan bantuan lactose synthetase. Kadar laktosa dalam
susu sangat bervariasi antara satu mammalia dengan yang lain. ASI mengandung 7% laktosa,
sedangkan susu sapi hanya mengandung 4%.2

Metabolisme Laktosa
Karbohidarat yang dimakan diserap dalam bentuk monosakarida (glukosa, galaktosa, dan
fruktosa). Karena itu laktosa harus dihidrolisa menjadi glukosa dan galaktosa terlebih dahulu
agar proses absorbsi dapat berlangsung. Hidrolisa ini dilakukan oleh laktase (β-
galactosidase), suatu enzim yang terdapat pada brush border mukosa usus halus. 4 Laktosa
dalam bentuk bebas dan tidak terikat dengan molekul lainnya hanya dapat ditemukan pada
susu. Laktosa disintetase dengan menggunakan UDP-galaktose dan glukosa sebagai substrat.
Sintetase laktose terdiri dari 2 subunit: galactosyltransferase dan α-lactalbumin. α-
lactalbumin merupakan subunit yang meyebabkan galactosyltransferase mengubah galaktosa
menjadi glukosa. Subunit katalitik meningkat selama kehamilan, dimana kadar α-
lactalbumin dipengaruhi oleh hormon dan meningkat hanya pada akhir kehamilan ketika
kadar prolaktin meningkat.5

Gambar 1. Kerja Enzim Laktase4

Enzim Laktase

Laktase merupakan enzim yang penting untuk hidrolisa laktosa yang terdapat pada susu. Pada
brush border vili usus halus terdapat enzim lain seperti sukrase, maltase, dan glukoamilase.
Laktase ditemukan pada bagian luar brush border dan di antara semua disakaridase, laktase
yang paling sedikit. Pada kerusakan mukosa karena gastroenteritis, akan aktivitas ensim
laktase akan terganggu.2

Laktase dapat menghidrolisa berbagai macam substrat. Ensim laktase termasuk dalam kelas
ensim β-galactosidase sehingga memiliki aktivitas glukosidase dan glikosilceramidase.
Laktase memiliki 2 sisi yang aktif, satu untuk memecah laktosa dan yang lainnya untuk
hidrolasi pholorizin dan glicolipid. Sejumlah aksi dari sisi phlorizin berguna untuk manusia
dan dapat menjelaskan mengapa masih terdapat aktivitas ensim laktase setelah proses
penyapihan.5

INTOLERANSI LAKTOSA

Intoleransi laktosa merupakan sindroma klinis yang ditandai oleh satu atau lebih manifestasi
klinis seperti sakit perut, diare, mual, kembung, produksi gas di usus meningkat setelah
konsumsi laktosa atau makanan yang mengandung laktosa. Jumlah laktosa yang
menyebabkan gejala bervariasi dari individu ke individu, tergantung pada jumlah laktosa
yang dikonsumsi, derajat defisiensi laktosa, dan bentuk makanan yang dikonsumsi.1

Gejala intoleransi laktosa biasanya terjadi antara 30 menit hingga 2 jam setelah
mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa. Gejala yang timbul antara
lain kembung, kram, flatus, nyeri perut, mual, dan diare. Laktosa yang tidak tercerna akan
menumpuk di kolon, kemudian oleh koloni bakteri dikolon akan difermentasikan, dan
menghasilkan gas hydrogen. Laktosa yang tidak di absorpsi akan menyebabkan efek osmotic
intralumen yang menimbulkan diare.6,7

Gejala yang timbul pada umumnya ringan, tidak spesifik, dan berbeda antara individu. Gejala
yang persisten dan lebih parah dapat mengindikasikan penyakit lain. Perubahan faktor
fisiologis dan psikologis juga dapat memberikan gejala yang serupa. Tingkat keparahan
gejala bervariasi, tergantung dari jumlah laktosa yang di konsumsi, kondisi saat laktosa
dikonsumsi, kemampuan mentoleransi laktosa, usia, dan etnis atau ras.6,7

Beberapa terminologi yang berkaitan dengan intoleransi laktosa antara lain

 Malabsorbsi laktosa permasalahan fisiologis yang bermanifestasi sebagai intoleransi


laktosa dan disebabkan karena ketidakseimbangan antara jumlah laktosa yang yang
dikonsumsi dengan kapasitas laktase untuk menghidrolisa disakarida.1
 Defisiensi laktase primer tidak adanya laktase baik secara relatif maupun absolut yang
terjadi pada anak-anak pada usia yang bervariasi pada kelompok ras tertentu dan
merupakan penyebab tersering malabsorbsi laktosa dan intoleransi laktosa. Defisiensi
laktase primer juga sering disebut hipolaktasia tipe dewasa, laktase nonpersisten, atau
defisiensi laktase herediter.1
 Defisiensi laktase sekunder defisiensi laktase yang diakibatkan oleh injuri usus kecil,
seperti pada gastroenteritis akut, diare persisten, kemoterapi kanker, atau penyebab
lain injuri pada mukosa usus halus, dan dapat terjadi pada usia berapapun, namun
lebih sering terjadi pada bayi.1
 Defisiensi laktase kongenital merupakan kelainan yang sangat jarang yang disebabkan
karena mutasi pada gen LCT. Gen LCT ini yang memberikan instruksi untuk
pembuatan ensim laktase.8

Epidemologi

Secara global, diperkirakan 65-75% penduduk dunia sebenarnya mengalami defisiensi laktase
primer dan sangat sering terjadi pada orang Asia, Amerika Selatan, dan Afrika.9

Patofisiologi

Apabila terjadi defisiensi laktase baik primer maupun sekunder, laktosa tidak bisa dipecah
menjadi bentuk yang bisa diserap, sehingga laktosa akan menumpuk. Laktosa merupakan
sumber energi yang baik untuk mikroorganisme di kolon, dimana laktosa akan difermentasi
oleh mikroorganisme tersebut dan menghasilkan asam laktat, gas methan (CH4) dan hidrogen
(H2). Gas yang diproduksi tersebut akan memberikan perasaan tidak nyaman dan distensi
usus dan flatulensia. Asam laktat yang diproduksi oleh mikroorganisme tersebut aktif secara
osmotik dan menarik air ke lumen usus, demikian juga laktosa yang tidak tercerna juga
menarik air sehingga menyebabkan diare. Bila cukup berat, produksi gas dan adanya diare
tadi akan menghambat penyerapan nutrisi lainnya seperti protein dan lemak.2

Skenario

Setelah lelah belajar bersama mempersiapkan ujian, Andika mengajak sahabatnya Budi pergi
membeli es krim kesukaannya. Budi menolak karena setiap makan es krim, tak lama
kemudian Budi mengalami sakit perut dan diare. Sebenarnya, Andika pun kerap mengalami
hal yang sama. Oleh dokter, Andika disarankan untuk mengkonsumsi obat x karena ia
menderita lactose intolerance. Obat x adalah supplement makanan yang mengandung enzim
laktase. Andika membagi obat x kepunyaannya dan meneraktir Budi es krim favoritnya.

Pembahasan

Berdasarkan scenario diatas, jika seseorang kekurangan enzim laktase, ia akan mengalami
intoleransi laktase dimana ketidakmampuan tubuh mengurai laktosa yang terdapat dalam susu
karena tidak cukup enzim laktese yang ada dan akan menyebabkan orang tersebut diare.
Tetapi dengan bantuan supplement x yang mengandung enzim laktase orang intoleransi
laktase tidak terjadi.

Kesimpulan

Laktosa merupakan disakarida yang terdiri dari gugus galaktosa dan glukosa akan dihidrolisa
dengan bantuan enzim laktase akan menghasilkan monosakarida yaitu galaktosa dan glukosa.
Enzim laktase merupakan salah satu enzim pada getah pankreas yang disekresikan ke dalam
usus halus saat proses pencernaan. Oleh karena itu laktosa sangatlah penting untuk tubuh
manusia. Jika seseorang kekurangan enzim laktase, ia akan mengalami intoleransi laktosa.
Intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan tubuh mengurai laktosa yang terdapat dalam susu
karena tidak cukup enzim laktase yang dapat menyebabkan diare sehingga seseorang akan
mengalami dehidrasi.

Daftar pusaka

1. Heyman MB. Lactose itolerance in infants, children, and adolescent. Ped.J 2006;
4(1):255.
2. Sinuhaji AB. Intoleransi laktosa. Majalah kedokteran nusantara. 2006; 39( 4): 424-
429.
3. Solomons NW. Fermentation, fermented foods and lactose intolerance. Eur. J. Clin.
Nutr. 56, Suppl 4;2002 50-55.
4. Matthews SB, Waud JP, Roberts AG, Campbell AK. Systemic lactose intolerance: a
new perspective on an old problem. Postgrad. Med. J. 2005 ; 81: 167-173.
5. Campbell AK, Waud JP, Matthews SB. The molecular basis of lactose intolerance.
Sci. Prog. 2005; 88(3): 157-202.
6. Stear GIJ, Horsburgh K, Steinman HA. Lactose Intolerance – A Review. Current
Allergy & Clinical Immunology. 2005;18(3):114-119

7. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. Lactose Intolerance.
http://digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/pubs/ lactoseintolerance/ ; 2006. Diakses
pada 19 Desember 2017.
8. Madry E, Fidler E, Walkowiak J. Lactose intolerance – current state of knowledge.
Acta Sci. Pl., Tecnol. Aliment. 2010; 9 (3): 343-350
9. Swallow DM. Genetics of lactase persistence and lactose intolerance. Ann. Rev.
Genet. 2003; 37(2): 197-219.

Anda mungkin juga menyukai