Dalam bahan penilaian autentik PLPG 2015.pdf (unpak.ac.di)
Penilaian autentik (authentic assesment) adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik (Pusat Kurikulum, 2009) Tujuan penilaian autentik: 1. Perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian, 2. Pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan 3. Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif Penilaian autentik mencakup tiga ranah hasil belajar yaitu ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Elemen perubahan dan penilaian pada kurikulum 2013 seperti pada tabel berikut ini (Kunandar, 2013:36).
No. Elemen Perubahan
1 Memperkuat penilaian berbasis kompetensi
2 Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja), menuju penilaian autentik (mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil)
3 Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu mencapai hasil belajar
didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal). Artinya pencapaian hasil belajar (kompetensi) peserta didik tidak dibandingkan dengan pencapaian hasil belajar (kompetensi) peserta didik lain, tetapi dibandingkan dengan kriteria ketuntasan (KKM) Penilaian tidak hanya level kompetensi dasar (KD), tetapi juga pada 4 kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
5 Pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal
Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat peserta didik sebagai
6 instrumen utama penilaian
7 Menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya
Sedangkan menurut Kurniasih (2014:48-49) Penilaian autentik merupakan penilaian
yang dilakukan secara komperenshif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pada penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrument penilaian yang memberikan kesempatan luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang dimilikinya dalam bentuk tugas-tugas seperti ini: a. Membaca dan meringkasnya, b. Eksperimen, c. Mengamati, d. Survey, e. Projek, f. Makalah, g. Membuat multi media, h. Membuat karangan, i. Diskusi kelas Jadi dapat disimpulkan penilaian autentik merupakan penilaian autentik merupakan penilaian secara menyeluruh, meliputi seluruh aspek, mulai dari masukan, proses, dan pengeluaran untuk mengukur kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Menurut Ridwan (2016:25) Perbedaan penilaian autentik dengan penilaian tradisional adalah: Penilaian tradisional Penilaian autentik Memilih respon Menunjukkan tugas/kinerja Pengetahuan akademik Tugas dunia nyata Mengukur aplikasi pengetahuan Memperkaya pengembangan kompetensi yang bermakna Mengingat/memahami Konstruksi/aplikasi Strukturisasi oleh guru Stukturisasi oleh peserta didik Bukti tidak langsung Bukti nyata secara langsung Mengukur pengetahuan “apa” Mengukur pengetahuan tentang “bagaimana” Mendukung cara berpikir konvergen untuk Mendukung cara berpikir divergen untuk mengemukakan satu jawaban yang tepat. mengemukakan beberapa pilihan jawaban.
Abdullah Sani, Ridwan. 2016. Penilaian Autentik. Jakarta: Bumi Aksara.
Bahan Penilaian Autentik PLPG 2015 (https://www.unpak.ac.id) Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013: Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena.