Anda di halaman 1dari 3

Studi Kasus

Drydocks PHK Massal Buruh


Penulis: FX. Laksana Agung S | Editor: Erlangga Djumena
Selasa, 8 Februari 2011 | 10:46 WIB

BATAM, KOMPAS.com - Drydocks World Pertama yang beroperasi di Tanjung Uncang, Batam,
melakukan Pemutusan Hubungan Kerja massal terhadap 534 buruhnya. Keputusan ini efektif berlaku
per Selasa (8/2/2011).Buruh yang tak-tahu menahu terkejut atas keputusan itu. Mereka pagi tadi
bermaksud masuk kerja seperti biasa mengenakan seragam kerja. Namun mereka yang namanya
tercantum dalam daftar buruh ter-PHK, pengumumannya ditempel di papan pengumuman, dilarang
masuk ke lokasi kerja. "Pengumuman PHK baru kami tahu hari ini. Tak ada pembicaraan
sebelumnya," kata Anto (27), salah seorang buruh.

HR Manager Drydocks World Pertama Ricky Syahrul, menyatakan, PHK dilakukan atas alasan efisiensi.
Pesanan dari konsumen dalam beberapa bulan terakhir jumlahnya makin sedikit.Dari 534 buruh yang
di-PHK, 530 berstatus buruh permanen dengan masa kerja rata-rata tiga tahun dan 4 orang
outsourcing. Drydocks World Pertama adalah anak perusahaan Drydocks World, bergerak di bidang
galangan kapal.

Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat diartikan sebagai komunikasi di suatu organisasi yang
dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya
dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan
sasaran organisasi (Effendy,1989: 214).

Price (1997) mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai derajat atau tingkat informasi tentang
pekerjaan yang dikirimkan organisasi untuk anggota dan diantara anggota organisasi.

Komunikasi memelihara motivasi dengan memberikan penjelasan kepada para karyawan tentang apa
yang harus dilakukan, seberapa baik mereka mengerjakannya dan apa yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kinerja jika sedang berada di bawah standar (Robbins, 2002).

Solusi Kasus

Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh PT. Drydock World Pertama tanpa diketahui oleh
para karyawan dan dinilai sepihak, sangat merugikan para karyawan. Tanpa adanya diskusi
sebelumnya mengenai hal ini, para karyawan yang tidak tahu-menahu akan keputusan manajemen
ini, jelas sangat keberatan untuk menerima hal ini. Tanpa adanya komunikasi antara pihak
manajemen dengan serikat pekerja yang mewakili para pekerja tersebut, keputusan PHK massal ini
menjadi tidak etis karena walaupun diberikan kompensasi atau pesangon, namun keberlanjutan
hidup para pekerja tidak bisa dijamin lagi apabila kompensasi dari keputusan PHK tersebut telah
habis dan para pekerja tidak memiliki kemampuan lain selain menjadi pekerja di perusahaan
galangan kapal ini.

Padahal, jika komunikasi antara pihak manajemen dan serikat pekerja dapat dilakukan sebelum final
decision ini diumumkan pada pekerja secara tiba-tiba, mungkin saja para pekerja yang telah ter-PHK
tersebut lebih dapat menerima keputusan tersebut meskipun dengan berat hati dalam penerimaan
keputusan tersebut. Berdasarkan teori mengenai komunikasi organisasi yang telah dijelaskan
sebelumnya, bahwa komunikasi memiliki beberapa fungsi, yang salah satunya adalah fungsi
informatif, dimana seharusnya sebelum keputusan tersebut diumumkan kepada pekerja, wacana
mengenai hal tersebut dapat diinformasikan kepada para pekerja sebagai asset perusahaan dan roda
operasional perusahaan yang juga memiliki peran penting dalam perkembangan perusahaan.
Selanjutnya, komunikasi dapat dijadikan alat dalam penyelesaian konflik apabila terdapat gejolak atas
keputusan tersebut.

Kesimpulan
Organisasi adalah suatu tempat dimana terdapat kesamaan tujuan untuk mencapainya bersama-
sama melalui jenjang kepangkatan dan pembagian tugas dimana manajemen mengordinasikan
sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan
wewenang. Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat diartikan sebagai komunikasi di suatu
organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada
kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan
dan sasaran organisasi (Effendy,1989: 214).

Komunikasi merupakan bagian yang penting dalam kehidupan kerja. Hal ini mudah dipahami sebab
komunikasi yang tidak baik bisa mempunyai dampak yang luas terhadap kehidupan organisasi, misal
konflik antar pegawai, dan sebaliknya komunikasi yang baik dapat meningkatkan saling pengertian,
kerjasama dan juga kepuasan kerja . Mengingat yang bekerjasama dalam suatu organisasi dalam
rangka mencapai tujuan merupakan sekelompok sumber daya manusia dengan berbagai karakter,
maka komunikasi yang terbuka harus dikembangkan dengan baik. Dengan demikian masing-masing
karyawan dalam organisasi mengetahui tanggung jawab dan wewenang masing masing.

Karyawan yang mempunyai kompetensi komunikasi yang baik akan mampu memperoleh dan
mengembangkan tugas yang diembannya, sehingga tingkat kinerja karyawan menjadi semakin baik.
Komunikasi memegang peranan penting di dalam menunjang kelancaran aktivitas karyawan di
perusahaan. Komunikasi organisasi merupakan suatu proses dinamik yang berfungsi sebagai alat
utama bagi sukses atau tidaknya organisasi dalam hubungannya dengan lingkungan tugas.

Saran
Hakekat komunikasi organisasi antara bawahan dengan atasannya adalah membangun saluran
komunikasi dua arah yang dapat menjadi alat penyampaian gagasan dalam pencapaian individu
maupun organisasi. Sehingga, seharusnya pihak manajemen dapat membangun saluran komunikasi
yang cukup baik antara pihak manajemen dengan serikat pekerja agar segala keputusan yang
nantinya akan diambil oleh perusahaan dapat menemukan penyelesaian yang sama-sama baik untuk
perusahaan dan juga untuk pihak pekerja.

Daftar Pustaka

http://adiprakosa.blogspot.com/2007/12/teori-komunikasi-organisasi.html (diakses pada tanggal 25


Januari 2011)

http://batamtimes.com/batam/2744-karyawan-pt-drydock-di-phk-massal.html (diakses pada tanggal


10 Februari 2011)

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/02/08/10461430/Drydocks.PHK.Massal.Buruh
(diakses pada tanggal 8 Februari 2011)

Anda mungkin juga menyukai