Anda di halaman 1dari 12

Modul VI (B6) Askep Dewasa Bunuh Diri 203

MODUL VI (B 6)
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DEWASA DENGAN RISIKO BUNUH DIRI

Modul ini berisi panduan agar Saudara dapat memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien risiko bunuh diri. Saudara dapat mempelajari isi modul ini, mengerjakan latihan-
latihan sesuai panduan, sehingga saudara mampu menangani pasien yang berisiko bunuh
diri yang ada di wilayah Puskesmas binaan saudara. Selamat mempelajari modul ini !

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini saudara diharapkan mampu:


1. Melakukan pengkajian pasien yang berisiko bunuh diri
2. Menetapkan diagnosa keperawatan pasien risiko bunuh diri
3. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien risiko bunuh diri
4. Melakukan tindakan keperawatan pada keluarga pasien risiko bunuh diri
5. Melakukan evaluasi kemampuan pasien dan keluarga pasien risiko bunuh diri
6. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien risiko bunuh diri

B. Pengkajian

Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien untuk
mengakhiri kehidupannya. Berdasarkan besarnya kemungkinan pasien melakukan bunuh
diri, kita mengenal tiga macam perilaku bunuh diri, yaitu:

1. Isyarat bunuh diri


Isyarat bunuh diri ditunjukkan dengan berperilaku secara tidak langsung ingin
bunuh diri, misalnya dengan mengatakan: “Tolong jaga anak-anak karena saya
akan pergi jauh!” atau “Segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya.”

Pada kondisi ini pasien mungkin sudah memiliki ide untuk mengakhiri hidupnya,
namun tidak disertai dengan ancaman dan percobaan bunuh diri. Pasien umumnya
mengungkapkan perasaan seperti rasa bersalah / sedih / marah / putus asa / tidak
berdaya. Pasien juga mengungkapkan hal-hal negatif tentang diri sendiri yang
menggambarkan harga diri rendah

2. Ancaman bunuh diri


Ancaman bunuh diri umumnya diucapkan oleh pasien, berisi keinginan untuk
mati disertai dengan rencana untuk mengakhiri kehidupan dan persiapan alat
untuk melaksanakan rencana tersebut. Secara aktif pasien telah memikirkan
rencana bunuh diri, namun tidak disertai dengan percobaan bunuh diri.
Walaupun dalam kondisi ini pasien belum pernah mencoba bunuh diri,
pengawasan ketat harus dilakukan. Kesempatan sedikit saja dapat dimanfaatkan
pasien untuk melaksanakan rencana bunuh dirinya.
Modul VI (B6) Askep Dewasa Bunuh Diri 204

3. Percobaan bunuh diri


Percobaan bunuh diri adalah tindakan pasien mencederai atau melukai diri untuk
mengakhiri kehidupannya. Pada kondisi ini, pasien aktif mencoba bunuh diri
dengan cara gantung diri, minum racun, memotong urat nadi, atau menjatuhkan
diri dari tempat yang tinggi.

Data ini sesuai dengan format pengkajian untuk masalah risiko bunuh diri (bagian
E pada modul ini).

Setelah melakukan pengkajian, saudara dapat merumuskan diagnosa keperawatan


berdasarkan tingkat risiko dilakukannya bunuh diri (lihat pembagian tiga macam
perilaku bunuh diri pada halaman sebelumnya).

Jika ditemukan data bahwa pasien menunjukkan isyarat bunuh diri, masalah
keperawatan yang mungkin muncul adalah: Harga diri rendah. Bila saudara telah
merumuskan masalah ini, maka tindakan keperawatan yang paling utama
dilakukan adalah meningkatkan harga diri pasien (selengkapnya lihat modul harga
diri rendah).

Jika ditemukan data bahwa pasien memberikan ancaman atau mencoba bunuh
diri, masalah keperawatan yang mungkin muncul adalah:

C. Diagnosa Keperawatan

Risiko bunuh diri

Bila saudara telah merumuskan masalah ini, maka saudara perlu segera melakukan
tindakan keperawatan untuk melindungi pasien.

Latihan 1. Percakapan untuk pengkajian pasien risiko bunuh diri

Orientasi:
”Assalamu’alaikum A kenalkan saya adalah perawat B dari Puskesmas X.”
”Bagaimana perasaan A hari ini?”
“Saya kesini untuk melihat keadaan A dan bercakap-cakap tentang apa yang A rasakan
selama ini. Bagaimana A? Dimana dan berapa lama kita bicara?”

Kerja:
“Bagaimana perasaan A setelah bencana ini terjadi? Apakah dengan bencana ini A
merasa paling menderita di dunia ini? Apakah A kehilangan kepercayaan diri? Apakah A
merasa tak berharga atau bahkan lebih rendah daripada orang lain? Apakah A merasa
bersalah atau mempersalahkan diri sendiri? Apakah A sering mengalami kesulitan
berkonsentrasi? Apakah A berniat untuk menyakiti diri sendiri, ingin bunuh diri atau
Modul VI (B6) Askep Dewasa Bunuh Diri 205

berharap bahwa A mati? Apakah A pernah mencoba untuk bunuh diri? Apa sebabnya,
bagaimana caranya? Apa yang A rasakan?”
Jika pasien telah menyampaikan ide bunuh dirinya, segera dilanjutkan dengan tindakan
keperawatan untuk melindungi pasien, misalnya dengan mengatakan:
“Baiklah, tampaknya A membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan untuk
mengakhiri hidup. Untuk itu saya akan menemani A terus menerus sampai ada petugas
kesehatan lain yang datang untuk membawa A ke rumah sakit.”
Tindakan keperawatan untuk melindungi pasien selanjutnya dapat dilihat di latihan 3

Terminasi
Terminasi dilakukan setelah tindakan keperawatan untuk melindungi pasien selesai
dilakukan.

Data yang didapat berdasarkan komunikasi diatas didokumentasikan pada kartu berobat
pasien di Puskesmas. Contoh pendokumentasiannya adalah sebagai berikut:

Data: Pasien A mengungkapkan bahwa dirinya merasa telah kehilangan segalanya


setelah mengalami bencana tsunami. A merasa dirinya tidak berharga karena tidak
mampu menolong keluarganya dari bencana tersebut. A menyatakan niatnya untuk
mengakhiri hidupnya dan pernah beberapa kali mencoba bunuh diri dengan cara
minum racun serangga
.

D. Tindakan Keperawatan

Ancaman/percobaan Bunuh Diri

1. Tindakan keperawatan untuk pasien

a. Tujuan: Pasien tetap aman dan selamat

b. Tindakan : Melindungi pasien

Untuk melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri, maka
saudara dapat:
1) Menemani pasien terus-menerus sampai dia dapat dipindahkan ketempat
yang aman
2) Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas,
tali pinggang)
3) Mendapatkan orang yang dapat segera membawa pasien ke rumah sakit
untuk pengkajian lebih lanjut dan kemungkinan dirawat
4) Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya, jika
pasien mendapatkan obat
5) Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi
pasien sampai tidak ada keinginan bunuh diri
Modul VI (B6) Askep Dewasa Bunuh Diri 206

Latihan 2: Percakapan untuk melindungi pasien dari percobaan bunuh diri

Orientasi:
”Assalamu’alaikum, A”
”Melihat kondisi A yang membutuhkan pertolongan segera, saya perlu menemani A
terus-menerus disini sampai ada petugas kesehatan lain yang akan membawa A ke
rumah sakit”

Kerja:
”Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar A ini untuk memastikan tidak ada benda-benda
yang membahayakan A.”
”Setelah hampir setengah jam saya menemani A, apakah saat ini A masih memiliki
keinginan untuk bunuh diri.”
”Nah A, Karena A tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri
hidup A, maka saya tidak akan membiarkan A sendiri.”
”Sambil menunggu mobil yang akan membawa A ke rumah sakit, saya mau tanya,
apakah A hari ini sudah minum obat? Kalau belum, saya akan bantu A untuk mimum
obat”

Terminasi:
”Petugas kesehatan yang akan membawa A ke rumah sakit sudah datang, mulai
sekarang A akan dirawat di rumah sakit sampai dinyatakan boleh pulang.”
”Kalau A butuh pertolongan jangan malu untuk meminta bantuan kepada perawat yang
ada di rumah sakit.”
” Walaupun A akan dirawat dirumah sakit oleh perawat yang lain, saya akan terus
memantau keadaan A. Saya juga akan terus merawat A saat A kembali lagi ke rumah,
sampai saya benar-benar yakin A aman dan tidak melukai diri A sendiri.”

2. Tindakan keperawatan untuk keluarga

a. Tujuan: Keluarga berperan serta melindungi anggota keluarga yang


mengancam atau mencoba bunuh diri

b. Tindakan:

1) Menganjurkan keluarga untuk ikut mengawasi pasien serta jangan pernah


meninggalkan pasien sendirian
2) Menganjurkan keluarga untuk membantu perawat menjauhi barang-barang
berbahaya disekitar pasien
3) Mendiskusikan dengan keluarga orang yang dapat membawa pasien ke
rumah sakit sesegera mungkin
4) Menjelaskan kepada keluarga pentingnya pasien minum obat secara teratur

Latihan 3: Percakapan dengan keluarga untuk melindungi pasien yang


Modul VI (B6) Askep Dewasa Bunuh Diri 207

mencoba bunuh diri

Orientasi:
”Bapak/Ibu melihat keadaan A, kita perlu bekerjasama untuk menjaga agar A tetap
selamat dan tidak melukai dirinya sendiri. Bagaimana Pak/Bu?”
”Saya akan terus di rumah ini sampai A dapat pertolongan yang tepat sesuai dengan
kondisi A”

Kerja:
”Bapak/Ibu, karena kondisi A yang dapat mengakiri kehidupannya sewaktu-waktu, kita
semua perlu mengawasi A terus-menerus. Bapak/Ibu dapat ikut mengawasi ya..pokoknya
kalau alam kondisi serius seperti ini A tidak boleh ditinggal sendidrian sedikitpun”
”Bapak/Ibu bisa bantu saya untuk mengamankan barang-barang yang dapat digunakan
A untuk bunuh diri, seperti tali tambang, pisau, silet, tali pinggang. Semua barang-
barang tersebut tidak boleh ada disekitar A”
”Bapak/Ibu, A itu perlu perawatan yang lebih serius lagi. Jadi A perlu dibawa ke rumah
sakit untuk diawasi lebih ketat lagi.

Terminasi:
”Bapak/Ibu, karena petugas rumah sakit sudah datang, Bapak/Ibu perlu menemani A ke
rumah sakit. Kita berpisah dulu sekarang, tapi tolong ingat apa yang kita bicarakan tadi
tentang pentingnya melindungi A. Setelah A kembali dari rumah sakit, saya akan
mengunjungi Bapak/Ibu untuk melanjutkan perawatan A di rumah.”

Isyarat Bunuh Diri

1. Tindakan keperawatan untuk pasien isyarat bunuh diri

a. Tujuan:

1) Pasien mendapat perlindungan dari lingkungannya


2) Pasien dapat mengungkapkan perasaanya
3) Pasien dapat meningkatkan harga dirinya
4) Pasien dapat menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik

b.Tindakan keperawatan

1) Mendiskusikan tentang cara mengatasi keinginan bunuh diri, yaitu dengan


meminta bantuan dari keluarga atau teman.

Latihan 4. Percakapan melindungi pasien dari risiko bunuh diri


Modul VI (B6) Askep Dewasa Bunuh Diri 208

Orientasi:

Assalamu’alaikum B! Bagaimana perasaan hari ini? O... jadi B merasa tidak perlu lagi
hidup di dunia ini. Apakah B ada perasaan ingin bunuh diri? Baiklah kalau begitu,
hari ini kita akan membahas tentang bagaimana cara mengatasi keinginan bunuh diri.
Mau berapa lama? Dimana?

Kerja :
”Apa yang B lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau keinginan itu muncul,
maka untuk mengatasinya B harus langsung minta bantuan kepada keluarga atau teman.
Jadi B jangan sendirian di rumah, ya...” Katakan pada keluarga atau teman jika ada
dorongan mengakhiri kehidupan. Kalau tetap tidak dapat mengendalikan perasaan,
hubungi saya ( no. Telp ........)

Terminasi:
“Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali apa yang
telah kita bicarakan tadi? Bagus B. Kalau masih ada perasaan / dorongan bunuh diri,
tolong panggil anggota keluarga yang lain dan jika tetap tidak terkendali kontak saya.
Minggu depan kita akan bertemu lagi untuk membicarakan tentang hal-hal yang patut
kita syukuri.”

2) Meningkatkan harga diri pasien, dengan cara:

a) Memberi kesempatan pasien mengungkapkan perasaannya.


b) Berikan pujian bila pasien dapat mengatakan perasaan yang
positif.
c) Meyakinkan pasien bahwa dirinya penting
d) Membicarakan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh
pasien
e) Merencanakan aktifitas yang dapat pasien lakukan

Latihan 5. Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien

Orientasi:
“Assalamu’alaikum B! Bagaimana perasaan B hari ini? Masih adakah dorongan
mengakhiri kehidupan? Baik, hari ini kita akan membahas tentang rasa syukur atas
pemberian Tuhan yang masih B miliki. Mau berapa lama? Dimana?”

Kerja:
“Keluarga masih membutuhkan B. Coba B ceritakan hal-hal yang baik dalam kehidupan
B. Keadaan yang bagaimana yang membuat B merasa puas? Bagus. Ternyata kehidupan
B masih ada yang baik yang patut B syukuri. Coba B sebutkan kegiatan apa yang masih
dapat B lakukan selama ini.
Modul VI (B6) Askep Dewasa Bunuh Diri 209

Terminasi:
“Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali apa-apa
saja yang B patut syukuri dalam hidup B?Ingat dan ucapkan hal-hal yang baik dalam
kehidupan B jika terjadi dorongan mengakhiri kehidupan (affirmasi). Bagus B. Coba B
ingat-ingat lagi hal-hal lain yang masih B miliki dan perlu disyukuri! Seperti biasa
minggu depan kita akan bertemu lagi untuk membahas tentang mengatasi masalah
dengan baik. Tempatnya dimana? Baiklah. Tapi kalau ada yang tidak terkendali hubungi
saya!”

3) Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah, dengan cara:


a) Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalahnya
b) Mendiskusikan dengan pasien efektifitas masing-masing cara
penyelesaian masalah
c) Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalah yang
lebih baik

Latihan 6. Berikut ini percakapan untuk meningkatkan kemampuan pasien


dalam menyelesaikan masalah

Orientasi:
Assalamu’alaikum, B. Bagaimana perasaan hari ini? Apalagi hal-hal positif yang perlu
disyukuri? Bagus! Hari ini kita akan berdiskusi tentang bagaimana cara mengatasi
masalah yang selama ini timbul. Mau berapa lama? Dimana?

Kerja:
Selain ingin bunuh diri, apakah B memiliki cara lain untuk mengatasi masalah? Oh jadi
sebenarnya ada beberapa cara lain untuk mengatasi masalah. Nah coba kita diskusikan
keuntungan dan kerugian masing-masing cara tersebut. Mari kita pilih cara mengatasi
masalah yang paling menguntungkan! Menurut B cara yang mana? Ya, saya setuju. B
bisa dicoba!

Terminasi:
Bagaimana perasaan B, setelah kita bercakap-cakap? Apa cara mengatasi masalah yang
B akan gunakan? Coba dalam satu minggu ini, A menyelesaikan masalah dengan cara
yang dipilih B tadi. Minggu depan kita akan bertemu lagi disini untuk membahas
pengalaman B menggunakan cara yang pilih.

2. Tindakan keperawatan untuk keluarga

a. Tujuan : keluarga mampu merawat pasien dengan risiko bunuh diri.

b. Tindakan keperawatan:
Modul VI (B6) Askep Dewasa Bunuh Diri 210

1) Mengajarkan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri

a) Menanyakan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri yang


penah muncul pada pasien.
b) Mendiskusikan tentang tanda dan gejala yang umumnya muncul
pada pasien berisiko bunuh diri.

2) Mengajarkan keluarga cara melindungi pasien dari perilaku bunuh diri

a) Mendiskusikan tentang cara yang dapat dilakukan keluarga bila


pasien memperlihatkan tanda dan gejala bunuh diri.
b) Menjelaskan tentang cara-cara melindungi pasien, antara lain:

(1) Memberikan tempat yang aman. Menempatkan pasien di


tempat yang mudah diawasi, jangan biarkan pasien mengunci
diri di kamarnya atau jangan meninggalkan pasien sendirian
di rumah
(2) Menjauhkan barang-barang yang bisa digunakan untuk bunuh
diri. Jauhkan pasien dari barang-barang yang bisa digunakan
untuk bunuh diri, seperti: tali, bahan bakar minyak / bensin,
api, pisau atau benda tajam lainnya, zat yang berbahaya
seperti obat nyamuk atau racun serangga.
(3) Selalu mengadakan pengawasan dan meningkatkan
pengawasan apabila tanda dan gejala bunuh diri meningkat.
Jangan pernah melonggarkan pengawasan, walaupun pasien
tidak menunjukan tanda dan gejala untuk bunuh diri.
d) Menganjurkan keluarga untuk melaksanakan cara tersebut di atas.
3) Mengajarkan keluarga tentang hal-hal yang dapat dilakukan apabila pasien
melakukan percobaan bunuh diri, antara lain:
a) Mencari bantuan pada tetangga sekitar atau pemuka masyarakat
untuk menghentikan upaya bunuh diri tersebut
b) Segera membawa pasien ke rumah sakit atau puskesmas
mendapatkan bantuan medis
4) Membantu keluarga mencari rujukan fasilitas kesehatan yang tersedia bagi
pasien
a) Memberikan informasi tentang nomor telepon darurat tenaga
kesehatan
b) Menganjurkan keluarga untuk mengantarkan pasien
berobat/kontrol secara teratur untuk mengatasi masalah bunuh
dirinya.
c) Menganjurkan keluarga untuk membantu pasien minum obat
sesuai prinsip lima benar yaitu benar orangnya, benar obatnya,
benar dosisnya, benar cara penggunakannya, benar waktu
penggunaannya

Latihan 7. Percakapan untuk mengajarkan keluarga tentang cara


Modul VI (B6) Askep Dewasa Bunuh Diri 211

merawat anggota keluarga berisiko bunuh diri.

Orientasi:
”Assalamu’alaikum Bapak/Ibu. Bagaimana keadaan anak Bpk/Ibu?”
” Hari ini kita akan mendiskusikan tentang tanda dan gejala bunuh diri dan cara
melindungi anggota keluarga yang ingin bunuh diri, khususnya kalau terjadi pada anak
Bpk/Ibu”
” Dimana kita akan diskusi. Berapa lama Bapak/Ibu punya waktu untuk diskusi?”

Kerja:
”Apa yang Bapak/Ibu lihat perilaku atau ucapan B?”
” Bapak/Ibu sebaiknya memperhatikan benar-benar munculnya tanda dan gejala bunuh
diri. Pada umumnya orang yang akan melakukan bunuh diri menunjukkan tanda melalui
percakapan misalnya “Saya tidak ingin hidup lagi, orang lain lebih baik tanpa saya.
Apakah B pernah mengatakannya?”
”Kalau Bapak / Ibu menemukan tanda dan gejala tersebut, maka sebaiknya Bapak / Ibu
mendengarkan ungkapan perasaan dari. Pengawasan terhadap B ditingkatkan, jangan
biarkan dia sendirian di rumah atau jangan dibiarkan mengunci diri di kamar. Kalau
menemukan tanda dan gejala tersebut, dan ditemukan alat-alat yang akan digunakan
untuk bunuh diri, sebaiknya dicegah dengan meningkatkan pengawasan dan memberi
dukungan untuk tidak melakukan tindakan tersebut. Katakan bahwa Bpk/Ibu sayang
pada B. Katakan juga kebaikan-kebaikan B!
”Tetapi kalau sudah terjadi percobaan bunuh diri, sebaiknya Bapak/Ibu mencari
bantuan orang lain. Apabila tidak dapat diatasi segeralah rujuk ke Puskesmas atau
rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan yang lebih serius. Setelah kembali
ke rumah, Bapak/Ibu perlu membantu agar B terus berobat untuk mengatasi keinginan
bunuh diri.

Terminasi:
” Bagaimana Pak/Bu? Ada yang mau ditanyakan? Bapak/Ibu dapat ulangi kembali cara-
cara merawat anggota keluarga yang ingin bunuh diri?”
”Ya, bagus. Jangan lupa pengawasannya ya! Jika ada tanda-tanda keinginan bunuh diri
segera hubungi kami. Kita dapat melanjutkan untuk pembicaraan yang akan datang
tentang cara-cara meningkatkan harga diri B dan penyelesaian masalah”
”Bagaimana Bapak/Ibu setuju?” Kalau demikian sampai bertemu lagi minggu depan
disini.

Ringkasan tindakan keperawatan untuk pasien berisiko bunuh diri


Modul VI (B6) Askep Dewasa Bunuh Diri 212

berdasarkan perilaku bunuh diri yang ditampilkan

Tiga macam perilaku Tindakan keperawatan untuk Tindakan keperawatan


bunuh diri pasien untuk keluarga

1. Isyarat bunuh diri Mendiskusikan cara mengatasi Melakukan pendidikan


keinginan bunuh diri kesehatan tentang cara
merawat anggota keluarga
Meningkatkan harga diri yang ingin bunuh diri
pasien

Meningkatkan kemampuan
pasien dalam menyelesaikan
masalah
2. Ancaman bunuh diri Melindungi pasien Melibatkan keluarga untuk
3. Percobaan bunuh diri mengawasi pasien secara
ketat

E. Evaluasi

Di bawah ini tanda-tanda keberhasilan asuhan keperawatan yang saudara berikan


kepada pasien dan keluarganya, berdasarkan perilaku bunuh diri yang ditampilkan.

1. Untuk pasien yang memberikan ancaman atau melakukan percobaan bunuh diri,
keberhasilan asuhan keperawatan ditandai dengan keadaan pasien yang tetap
aman dan selamat.
2. Untuk keluarga pasien yang memberikan ancaman atau melakukan percobaan
bunuh diri, keberhasilan asuhan keperawatan ditandai dengan kemampuan
keluarga berperan serta dalam melindungi anggota keluarga yang mengancam
atau mencoba bunuh diri.
3. Untuk pasien yang memberikan isyarat bunuh diri, keberhasilan asuhan
keperawatan ditandai dengan :
a)Pasien mampu mengungkapkan perasaanya
b)Pasien mampu meningkatkan harga dirinya
c)Pasien mampu menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik

4. Untuk keluarga pasien yang memberikan isyarat bunuh diri, keberhasilan asuhan
keperawatan ditandai dengan kemampuan keluarga dalam merawat pasien dengan
risiko bunuh diri. Untuk itu diharapkan :
a) Keluarga mampu menyebutkan kembali tanda dan gejala bunuh diri
b) Keluarga mampu memperagakan kembali cara-cara melindungi anggota
keluarga yang berisiko bunuh diri
c) Keluarga mampu menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia dalam
merawat anggota keluarga yeng berisiko bunuh diri

F. Dokumentasi Asuhan Keperawatan


Modul VI (B6) Askep Dewasa Bunuh Diri 213

Pendokumentasian atau pencatatan dilakukan pada semua tahap proses perawatan.


Berikut adalah panduan pengkajian pada pasien risiko bunuh diri

Pengkajian:
1. Keluhan utama _______________________________________________________
2. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ____________________________
3. Konsep diri : Harga diri ________________________________________________
(Umumnya pasien mengatakan hal-hal yang negatif tentang dirinya, yang menunjukan
harga diri yang rendah)
4. Alam perasaan ( ) Sedih ( ) Ketakutan ( ) Putus asa ( ) Gembira berlebihan
(Pasien umumnya merasakan kesedihan dan keputuas asaan yang sangat mendalam)
4. Interaksi selama wawancara ( ) Bermusuhan ( ) Tidak kooperatif
( ) Mudah tersinggung ( ) Kontak mata kurang ( ) Defensif ( ) Curiga
(Pasien biasanya menunjukkan kontak mata yang kurang)
5. Afek ( ) Datar ( ) Tumpul ( ) Labil ( ) Tidak sesuai
(Pasien biasanya menunjukkan afek yang datar atau tumpul)
6. Mekanisme koping mal adaptif (cara penyelesaian masalah yang tidak baik)
( ) Minum alkohol ( ) Reaksi lambat ( ) Bekerja berlebihan
( ) Menghundar ( ) Mencederai diri ( ) Lainnya
(Pasien biasanya menyelesaikan masalahnya dengan cara menghindar dan
menciderai diri)
7. Masalah psikososial & lingkungan
( ) Masalah dengan dukungan keluarga ( ) Masalah dengan perumahan

Berikut ini adalah contoh pendokumentasian lengkap asuhan keperawatan pasien yang
meberikan ancaman bunuh diri:
Modul VI (B6) Askep Dewasa Bunuh Diri 214

CATATAN KEPERAWATAN
DI KOMUNITAS (CMHN)

Nama Pasien : Bpk Andi


Nama Puskesmas : Ingin Jaya
No RM : 02 34 56

Tgl : 2 September 2005

Data : Bapak mengungkapakan bahwa dirinya merasa telah kehilangan


segalanya setelah mengalami bencana tsunami. A merasa dirinya
tidak berharga karena tidak mampu menolong keluarganya dari
bencana tersebut. A menyatakan niatnya untuk mengakhiri
hidupnya dan pernah beberapa kali mencoba bunuh diri dengan
cara minum racun serangga

Diagnosa Keperawatan : Risiko bunuh diri


Tindakan Keperawatan : Melindungi pasien, yaitu dengan cara:

a) Menemani pasien terus-menerus sampai dia dapat dipindahkan ketempat yang


aman
b) Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas, tali
pinggang)
c) Mendapatkan orang yang dapat segera membawa pasien ke rumah sakit untuk
pengkajian lebih lanjut dan kemungkinan dirawat
d) Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya,
Jika pasien mendapatkan obat
e) Menjelaskan pada pasien bahwa perawat akan melindungi pasien sampai tidak
ada keinginan bunuh diri
Evaluasi :
S : Pasien mengatakan masih ada keinginan untuk bunuh diri
Pasien mengatakan kesediaannya dirawat di RS sampai benar-benar hilang
keinginannya untuk bunuh diri.
O : Pasien aman dan selamat
A : Masalah teratasi sebagian
P : -Merujuk pasien kepada perawat di RS untuk mendapatkan perlidungan
selanjutnya.
-Melanjutkan tindakan keperawatan untuk meningkatkan harga diri dan
kemampuan pasien dalam menyelesaikan masalah secara baik.

Nama Perawat : Tina


Tanda Tangan : ...................

Anda mungkin juga menyukai

  • Avrizal Resume Ok 10 FR Humerus
    Avrizal Resume Ok 10 FR Humerus
    Dokumen11 halaman
    Avrizal Resume Ok 10 FR Humerus
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • 1 Cover
    1 Cover
    Dokumen3 halaman
    1 Cover
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • Angket Komunitas 8 Subsistem EDIT
    Angket Komunitas 8 Subsistem EDIT
    Dokumen6 halaman
    Angket Komunitas 8 Subsistem EDIT
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Fraktur
    Jurnal Fraktur
    Dokumen5 halaman
    Jurnal Fraktur
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • 7.daftar Pustaka
    7.daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    7.daftar Pustaka
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • SOAL Minggu 2
    SOAL Minggu 2
    Dokumen3 halaman
    SOAL Minggu 2
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • 2019 21 Jadwal Wawancara
    2019 21 Jadwal Wawancara
    Dokumen10 halaman
    2019 21 Jadwal Wawancara
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Print
    BAB 1 Print
    Dokumen4 halaman
    BAB 1 Print
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Batu Ginjal
    Jurnal Batu Ginjal
    Dokumen9 halaman
    Jurnal Batu Ginjal
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • Soal Icu 1
    Soal Icu 1
    Dokumen3 halaman
    Soal Icu 1
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • 6.bab 5-7
    6.bab 5-7
    Dokumen17 halaman
    6.bab 5-7
    Avrizal Falefi
    100% (1)
  • 1 Cover
    1 Cover
    Dokumen3 halaman
    1 Cover
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • Format Pengkajian Lansia Edit
    Format Pengkajian Lansia Edit
    Dokumen10 halaman
    Format Pengkajian Lansia Edit
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • 5 Bab-Iv
    5 Bab-Iv
    Dokumen10 halaman
    5 Bab-Iv
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Fraktur
    Jurnal Fraktur
    Dokumen5 halaman
    Jurnal Fraktur
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • LP Hipertermia
    LP Hipertermia
    Dokumen29 halaman
    LP Hipertermia
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • Cover Men
    Cover Men
    Dokumen1 halaman
    Cover Men
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • Cover Icu
    Cover Icu
    Dokumen1 halaman
    Cover Icu
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • Cover Avrizal
    Cover Avrizal
    Dokumen1 halaman
    Cover Avrizal
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • LP Gerontik Katarak
    LP Gerontik Katarak
    Dokumen9 halaman
    LP Gerontik Katarak
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • 7.daftar Pustaka
    7.daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    7.daftar Pustaka
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • LP Mediastinum
    LP Mediastinum
    Dokumen26 halaman
    LP Mediastinum
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • LEMBAR PENGESAHAN Gadar
    LEMBAR PENGESAHAN Gadar
    Dokumen1 halaman
    LEMBAR PENGESAHAN Gadar
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • Konsep Lansia
    Konsep Lansia
    Dokumen5 halaman
    Konsep Lansia
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • BAB I Seminar KMB
    BAB I Seminar KMB
    Dokumen4 halaman
    BAB I Seminar KMB
    Luluk Marucchii
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • Konsep Lansia
    Konsep Lansia
    Dokumen5 halaman
    Konsep Lansia
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • Analisa Dat1
    Analisa Dat1
    Dokumen6 halaman
    Analisa Dat1
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat
  • BAB 4 N 5
    BAB 4 N 5
    Dokumen4 halaman
    BAB 4 N 5
    Avrizal Falefi
    Belum ada peringkat