MODUL VI (B 6)
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DEWASA DENGAN RISIKO BUNUH DIRI
Modul ini berisi panduan agar Saudara dapat memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien risiko bunuh diri. Saudara dapat mempelajari isi modul ini, mengerjakan latihan-
latihan sesuai panduan, sehingga saudara mampu menangani pasien yang berisiko bunuh
diri yang ada di wilayah Puskesmas binaan saudara. Selamat mempelajari modul ini !
A. Tujuan Pembelajaran
B. Pengkajian
Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien untuk
mengakhiri kehidupannya. Berdasarkan besarnya kemungkinan pasien melakukan bunuh
diri, kita mengenal tiga macam perilaku bunuh diri, yaitu:
Pada kondisi ini pasien mungkin sudah memiliki ide untuk mengakhiri hidupnya,
namun tidak disertai dengan ancaman dan percobaan bunuh diri. Pasien umumnya
mengungkapkan perasaan seperti rasa bersalah / sedih / marah / putus asa / tidak
berdaya. Pasien juga mengungkapkan hal-hal negatif tentang diri sendiri yang
menggambarkan harga diri rendah
Data ini sesuai dengan format pengkajian untuk masalah risiko bunuh diri (bagian
E pada modul ini).
Jika ditemukan data bahwa pasien menunjukkan isyarat bunuh diri, masalah
keperawatan yang mungkin muncul adalah: Harga diri rendah. Bila saudara telah
merumuskan masalah ini, maka tindakan keperawatan yang paling utama
dilakukan adalah meningkatkan harga diri pasien (selengkapnya lihat modul harga
diri rendah).
Jika ditemukan data bahwa pasien memberikan ancaman atau mencoba bunuh
diri, masalah keperawatan yang mungkin muncul adalah:
C. Diagnosa Keperawatan
Bila saudara telah merumuskan masalah ini, maka saudara perlu segera melakukan
tindakan keperawatan untuk melindungi pasien.
Orientasi:
”Assalamu’alaikum A kenalkan saya adalah perawat B dari Puskesmas X.”
”Bagaimana perasaan A hari ini?”
“Saya kesini untuk melihat keadaan A dan bercakap-cakap tentang apa yang A rasakan
selama ini. Bagaimana A? Dimana dan berapa lama kita bicara?”
Kerja:
“Bagaimana perasaan A setelah bencana ini terjadi? Apakah dengan bencana ini A
merasa paling menderita di dunia ini? Apakah A kehilangan kepercayaan diri? Apakah A
merasa tak berharga atau bahkan lebih rendah daripada orang lain? Apakah A merasa
bersalah atau mempersalahkan diri sendiri? Apakah A sering mengalami kesulitan
berkonsentrasi? Apakah A berniat untuk menyakiti diri sendiri, ingin bunuh diri atau
Modul VI (B6) Askep Dewasa Bunuh Diri 205
berharap bahwa A mati? Apakah A pernah mencoba untuk bunuh diri? Apa sebabnya,
bagaimana caranya? Apa yang A rasakan?”
Jika pasien telah menyampaikan ide bunuh dirinya, segera dilanjutkan dengan tindakan
keperawatan untuk melindungi pasien, misalnya dengan mengatakan:
“Baiklah, tampaknya A membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan untuk
mengakhiri hidup. Untuk itu saya akan menemani A terus menerus sampai ada petugas
kesehatan lain yang datang untuk membawa A ke rumah sakit.”
Tindakan keperawatan untuk melindungi pasien selanjutnya dapat dilihat di latihan 3
Terminasi
Terminasi dilakukan setelah tindakan keperawatan untuk melindungi pasien selesai
dilakukan.
Data yang didapat berdasarkan komunikasi diatas didokumentasikan pada kartu berobat
pasien di Puskesmas. Contoh pendokumentasiannya adalah sebagai berikut:
D. Tindakan Keperawatan
Untuk melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri, maka
saudara dapat:
1) Menemani pasien terus-menerus sampai dia dapat dipindahkan ketempat
yang aman
2) Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas,
tali pinggang)
3) Mendapatkan orang yang dapat segera membawa pasien ke rumah sakit
untuk pengkajian lebih lanjut dan kemungkinan dirawat
4) Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya, jika
pasien mendapatkan obat
5) Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi
pasien sampai tidak ada keinginan bunuh diri
Modul VI (B6) Askep Dewasa Bunuh Diri 206
Orientasi:
”Assalamu’alaikum, A”
”Melihat kondisi A yang membutuhkan pertolongan segera, saya perlu menemani A
terus-menerus disini sampai ada petugas kesehatan lain yang akan membawa A ke
rumah sakit”
Kerja:
”Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar A ini untuk memastikan tidak ada benda-benda
yang membahayakan A.”
”Setelah hampir setengah jam saya menemani A, apakah saat ini A masih memiliki
keinginan untuk bunuh diri.”
”Nah A, Karena A tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri
hidup A, maka saya tidak akan membiarkan A sendiri.”
”Sambil menunggu mobil yang akan membawa A ke rumah sakit, saya mau tanya,
apakah A hari ini sudah minum obat? Kalau belum, saya akan bantu A untuk mimum
obat”
Terminasi:
”Petugas kesehatan yang akan membawa A ke rumah sakit sudah datang, mulai
sekarang A akan dirawat di rumah sakit sampai dinyatakan boleh pulang.”
”Kalau A butuh pertolongan jangan malu untuk meminta bantuan kepada perawat yang
ada di rumah sakit.”
” Walaupun A akan dirawat dirumah sakit oleh perawat yang lain, saya akan terus
memantau keadaan A. Saya juga akan terus merawat A saat A kembali lagi ke rumah,
sampai saya benar-benar yakin A aman dan tidak melukai diri A sendiri.”
b. Tindakan:
Orientasi:
”Bapak/Ibu melihat keadaan A, kita perlu bekerjasama untuk menjaga agar A tetap
selamat dan tidak melukai dirinya sendiri. Bagaimana Pak/Bu?”
”Saya akan terus di rumah ini sampai A dapat pertolongan yang tepat sesuai dengan
kondisi A”
Kerja:
”Bapak/Ibu, karena kondisi A yang dapat mengakiri kehidupannya sewaktu-waktu, kita
semua perlu mengawasi A terus-menerus. Bapak/Ibu dapat ikut mengawasi ya..pokoknya
kalau alam kondisi serius seperti ini A tidak boleh ditinggal sendidrian sedikitpun”
”Bapak/Ibu bisa bantu saya untuk mengamankan barang-barang yang dapat digunakan
A untuk bunuh diri, seperti tali tambang, pisau, silet, tali pinggang. Semua barang-
barang tersebut tidak boleh ada disekitar A”
”Bapak/Ibu, A itu perlu perawatan yang lebih serius lagi. Jadi A perlu dibawa ke rumah
sakit untuk diawasi lebih ketat lagi.
Terminasi:
”Bapak/Ibu, karena petugas rumah sakit sudah datang, Bapak/Ibu perlu menemani A ke
rumah sakit. Kita berpisah dulu sekarang, tapi tolong ingat apa yang kita bicarakan tadi
tentang pentingnya melindungi A. Setelah A kembali dari rumah sakit, saya akan
mengunjungi Bapak/Ibu untuk melanjutkan perawatan A di rumah.”
a. Tujuan:
b.Tindakan keperawatan
Orientasi:
Assalamu’alaikum B! Bagaimana perasaan hari ini? O... jadi B merasa tidak perlu lagi
hidup di dunia ini. Apakah B ada perasaan ingin bunuh diri? Baiklah kalau begitu,
hari ini kita akan membahas tentang bagaimana cara mengatasi keinginan bunuh diri.
Mau berapa lama? Dimana?
Kerja :
”Apa yang B lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau keinginan itu muncul,
maka untuk mengatasinya B harus langsung minta bantuan kepada keluarga atau teman.
Jadi B jangan sendirian di rumah, ya...” Katakan pada keluarga atau teman jika ada
dorongan mengakhiri kehidupan. Kalau tetap tidak dapat mengendalikan perasaan,
hubungi saya ( no. Telp ........)
Terminasi:
“Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali apa yang
telah kita bicarakan tadi? Bagus B. Kalau masih ada perasaan / dorongan bunuh diri,
tolong panggil anggota keluarga yang lain dan jika tetap tidak terkendali kontak saya.
Minggu depan kita akan bertemu lagi untuk membicarakan tentang hal-hal yang patut
kita syukuri.”
Orientasi:
“Assalamu’alaikum B! Bagaimana perasaan B hari ini? Masih adakah dorongan
mengakhiri kehidupan? Baik, hari ini kita akan membahas tentang rasa syukur atas
pemberian Tuhan yang masih B miliki. Mau berapa lama? Dimana?”
Kerja:
“Keluarga masih membutuhkan B. Coba B ceritakan hal-hal yang baik dalam kehidupan
B. Keadaan yang bagaimana yang membuat B merasa puas? Bagus. Ternyata kehidupan
B masih ada yang baik yang patut B syukuri. Coba B sebutkan kegiatan apa yang masih
dapat B lakukan selama ini.
Modul VI (B6) Askep Dewasa Bunuh Diri 209
Terminasi:
“Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali apa-apa
saja yang B patut syukuri dalam hidup B?Ingat dan ucapkan hal-hal yang baik dalam
kehidupan B jika terjadi dorongan mengakhiri kehidupan (affirmasi). Bagus B. Coba B
ingat-ingat lagi hal-hal lain yang masih B miliki dan perlu disyukuri! Seperti biasa
minggu depan kita akan bertemu lagi untuk membahas tentang mengatasi masalah
dengan baik. Tempatnya dimana? Baiklah. Tapi kalau ada yang tidak terkendali hubungi
saya!”
Orientasi:
Assalamu’alaikum, B. Bagaimana perasaan hari ini? Apalagi hal-hal positif yang perlu
disyukuri? Bagus! Hari ini kita akan berdiskusi tentang bagaimana cara mengatasi
masalah yang selama ini timbul. Mau berapa lama? Dimana?
Kerja:
Selain ingin bunuh diri, apakah B memiliki cara lain untuk mengatasi masalah? Oh jadi
sebenarnya ada beberapa cara lain untuk mengatasi masalah. Nah coba kita diskusikan
keuntungan dan kerugian masing-masing cara tersebut. Mari kita pilih cara mengatasi
masalah yang paling menguntungkan! Menurut B cara yang mana? Ya, saya setuju. B
bisa dicoba!
Terminasi:
Bagaimana perasaan B, setelah kita bercakap-cakap? Apa cara mengatasi masalah yang
B akan gunakan? Coba dalam satu minggu ini, A menyelesaikan masalah dengan cara
yang dipilih B tadi. Minggu depan kita akan bertemu lagi disini untuk membahas
pengalaman B menggunakan cara yang pilih.
b. Tindakan keperawatan:
Modul VI (B6) Askep Dewasa Bunuh Diri 210
Orientasi:
”Assalamu’alaikum Bapak/Ibu. Bagaimana keadaan anak Bpk/Ibu?”
” Hari ini kita akan mendiskusikan tentang tanda dan gejala bunuh diri dan cara
melindungi anggota keluarga yang ingin bunuh diri, khususnya kalau terjadi pada anak
Bpk/Ibu”
” Dimana kita akan diskusi. Berapa lama Bapak/Ibu punya waktu untuk diskusi?”
Kerja:
”Apa yang Bapak/Ibu lihat perilaku atau ucapan B?”
” Bapak/Ibu sebaiknya memperhatikan benar-benar munculnya tanda dan gejala bunuh
diri. Pada umumnya orang yang akan melakukan bunuh diri menunjukkan tanda melalui
percakapan misalnya “Saya tidak ingin hidup lagi, orang lain lebih baik tanpa saya.
Apakah B pernah mengatakannya?”
”Kalau Bapak / Ibu menemukan tanda dan gejala tersebut, maka sebaiknya Bapak / Ibu
mendengarkan ungkapan perasaan dari. Pengawasan terhadap B ditingkatkan, jangan
biarkan dia sendirian di rumah atau jangan dibiarkan mengunci diri di kamar. Kalau
menemukan tanda dan gejala tersebut, dan ditemukan alat-alat yang akan digunakan
untuk bunuh diri, sebaiknya dicegah dengan meningkatkan pengawasan dan memberi
dukungan untuk tidak melakukan tindakan tersebut. Katakan bahwa Bpk/Ibu sayang
pada B. Katakan juga kebaikan-kebaikan B!
”Tetapi kalau sudah terjadi percobaan bunuh diri, sebaiknya Bapak/Ibu mencari
bantuan orang lain. Apabila tidak dapat diatasi segeralah rujuk ke Puskesmas atau
rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan yang lebih serius. Setelah kembali
ke rumah, Bapak/Ibu perlu membantu agar B terus berobat untuk mengatasi keinginan
bunuh diri.
Terminasi:
” Bagaimana Pak/Bu? Ada yang mau ditanyakan? Bapak/Ibu dapat ulangi kembali cara-
cara merawat anggota keluarga yang ingin bunuh diri?”
”Ya, bagus. Jangan lupa pengawasannya ya! Jika ada tanda-tanda keinginan bunuh diri
segera hubungi kami. Kita dapat melanjutkan untuk pembicaraan yang akan datang
tentang cara-cara meningkatkan harga diri B dan penyelesaian masalah”
”Bagaimana Bapak/Ibu setuju?” Kalau demikian sampai bertemu lagi minggu depan
disini.
Meningkatkan kemampuan
pasien dalam menyelesaikan
masalah
2. Ancaman bunuh diri Melindungi pasien Melibatkan keluarga untuk
3. Percobaan bunuh diri mengawasi pasien secara
ketat
E. Evaluasi
1. Untuk pasien yang memberikan ancaman atau melakukan percobaan bunuh diri,
keberhasilan asuhan keperawatan ditandai dengan keadaan pasien yang tetap
aman dan selamat.
2. Untuk keluarga pasien yang memberikan ancaman atau melakukan percobaan
bunuh diri, keberhasilan asuhan keperawatan ditandai dengan kemampuan
keluarga berperan serta dalam melindungi anggota keluarga yang mengancam
atau mencoba bunuh diri.
3. Untuk pasien yang memberikan isyarat bunuh diri, keberhasilan asuhan
keperawatan ditandai dengan :
a)Pasien mampu mengungkapkan perasaanya
b)Pasien mampu meningkatkan harga dirinya
c)Pasien mampu menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik
4. Untuk keluarga pasien yang memberikan isyarat bunuh diri, keberhasilan asuhan
keperawatan ditandai dengan kemampuan keluarga dalam merawat pasien dengan
risiko bunuh diri. Untuk itu diharapkan :
a) Keluarga mampu menyebutkan kembali tanda dan gejala bunuh diri
b) Keluarga mampu memperagakan kembali cara-cara melindungi anggota
keluarga yang berisiko bunuh diri
c) Keluarga mampu menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia dalam
merawat anggota keluarga yeng berisiko bunuh diri
Pengkajian:
1. Keluhan utama _______________________________________________________
2. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ____________________________
3. Konsep diri : Harga diri ________________________________________________
(Umumnya pasien mengatakan hal-hal yang negatif tentang dirinya, yang menunjukan
harga diri yang rendah)
4. Alam perasaan ( ) Sedih ( ) Ketakutan ( ) Putus asa ( ) Gembira berlebihan
(Pasien umumnya merasakan kesedihan dan keputuas asaan yang sangat mendalam)
4. Interaksi selama wawancara ( ) Bermusuhan ( ) Tidak kooperatif
( ) Mudah tersinggung ( ) Kontak mata kurang ( ) Defensif ( ) Curiga
(Pasien biasanya menunjukkan kontak mata yang kurang)
5. Afek ( ) Datar ( ) Tumpul ( ) Labil ( ) Tidak sesuai
(Pasien biasanya menunjukkan afek yang datar atau tumpul)
6. Mekanisme koping mal adaptif (cara penyelesaian masalah yang tidak baik)
( ) Minum alkohol ( ) Reaksi lambat ( ) Bekerja berlebihan
( ) Menghundar ( ) Mencederai diri ( ) Lainnya
(Pasien biasanya menyelesaikan masalahnya dengan cara menghindar dan
menciderai diri)
7. Masalah psikososial & lingkungan
( ) Masalah dengan dukungan keluarga ( ) Masalah dengan perumahan
Berikut ini adalah contoh pendokumentasian lengkap asuhan keperawatan pasien yang
meberikan ancaman bunuh diri:
Modul VI (B6) Askep Dewasa Bunuh Diri 214
CATATAN KEPERAWATAN
DI KOMUNITAS (CMHN)