PERJANJIAN KREDIT
SEHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN LETTER OF CREDIT
(L/C)
1. Nama :
Pekerjaan :
Alamat :
Dalam hal ini bertindak sebagai kuasa dari dan sebagai demikian untuk dan atas
nama Perseroan Terbatas PT _____ yang beralamat di Jalan _____, berkedudukan di
_____, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
2. Nama :
Pekerjaan :
Alamat :
Dalam hal ini bertindak sebagai kuasa dari dan sebagai demikian untuk dan atas
nama Perseroan Terbatas PT _____ yang beralamat di Jalan _____, berkedudukan di
_____, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Para Pihak yang bertindak sebagaimana tersebut di atas terlebih dahulu menerangkan:
Bahwa Para Pihak telah setuju dan mufakat untuk mengadakan Perjanjian dengan
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:
Pasal 1
JUMLAH PINJAMAN/Utang DAN FASILITAS PINJAMAN
Pasal 2
TUJUAN PENGGUNAAN LETTER OF CREDIT (L/C)
PIHAK KEDUA mempergunakan Letter of Credit (L/C) tersebut dalam bentuk:
Sight/Usance.
Untuk _____.
Pasal 3
PEMBUKUAN
Setiap penerbitan Letter Of Credit (L/C) dibukukan dalam suatu pembukuan khusus atas
nama PIHAK KEDUA yang diselenggarakan oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 4
JANGKA WAKTU
Pasal 5
PROVISI DAN KOMISI
Pasal 6
SYARAT-SYARAT PENERBITAN LETTER OF CREDIT (L/C)
Permintaan Penerbitan Letter of Credit (L/C) dalam bentuk tersebut di atas oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dapat dilaksanakan bilamana PIHAK KEDUA
telah memenuhi syarat-syarat berikut di bawah ini.
a. PIHAK KEDUA telah memenuhi semua ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang
ditetapkan oleh yang berwajib dan sesuai dengan anggaran dasar perseroan PIHAK
KEDUA.
b. PIHAK PERTAMA telah menerima sebelum atau pada tanggal Perjanjian ini dari
PIHAK KEDUA Surat-surat yang isi dan bentuknya disetujui oleh PIHAK
PERTAMA:
Perjanjian-perjanjian jaminan yang disyaratkan dalam Pasal 13 di bawah ini.
c. Pada waktu ini tidak terjadi atau berlangsung suatu peristiwa kelalaian (event of
devault) sebagaimana diuraikan dalam Pasal 14 di bawah ini, sehubungan dengan
Perjanjian ini atau perjanjian lainnya yang dibuat.
d. PIHAK KEDUA telah menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA perjanjian-
perjanjian jaminan secara memuaskan bagi PIHAK PERTAMA bukti-bukti
berkenaan dengan barang-barang yang diserahkan sebagai jaminan kepada PIHAK
PERTAMA.
e. PIHAK KEDUA harus mengajukan permohonan untuk penerbitan Letter of Credit
(L/C) dalam bentuk tersebut di atas.
f. PIHAK KEDUA harus menyetor uang sebesar Rp _____ (_____ Rupiah) dari
jumlah uang setiap Letter Of Credit (L/C) yang dibuka.
Pasal 7
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
Pasal 8
SYARAT-SYARAT PEMBAYARAN TERHADAP LETTER OF CREDIT (L/C)
Pembayaran terhadap Letter of Credit (L/C) tersebut, baru akan dilakukan oleh PIHAK
PERTAMA, apabila PIHAK PERTAMA telah menerima semua dokumen yang
diperlukan menurut ketentuan yang berlaku (Uniform Customs for Documentary
Credit), dan diklaim oleh pihak yang bersangkutan sesuai dengan jangka waktu yang
ditetapkan Letter of Credit (L/C) yang berkenaan.
Pasal 9
PEMBAYARAN KEMBALI UTANG
Setiap pembayaran kembali oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA tersebut
di atas, oleh PIHAK PERTAMA dimasukkan ke dalam suatu pembukuan atas nama
PIHAK KEDUA, dan sekarang untuk nanti pada waktunya, PIHAK KEDUA dengan ini
menyatakari menyetujui dan mengakuinya.
Pasal 10
KELALAIAN DAN DENDA TAMBAHAN
Bilamana PIHAK KEDUA lalai untuk membayar suatu jumlah uang yang wajib
dibayarnya kepada PIHAK PERTAMA berdasarkan Perjanjian ini, baik jumlah pokok
maupun bunga pada tanggal pembayarannya (baik pada tanggal pembayaran yang sudah
ditetapkan maupun pada kejadian di mana tanggal/saat menjadi lebih awal), maka
PIHAK KEDUA wajib membayar kepada PIHAK PERTAMA bunga tambahan
(bilamana jumlah uang yang wajib dibayar adalah bunga) atau bunga denda (bilamana
jumlah uang yang wajib dibayar adalah utang pokok) atas jumlah yang harus dibayarnya
itu sejak (dan termasuk) tanggal sudah harus dibayar lunas sampai dengan jumlah
tersebut lunas sampai dibayar seluruhnya, dengan suku bunga per tahun (yang dihitung
atas dasar bahwa satu tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan untuk hari-hari
yang benar-benar berlalu) yang akan waktu ke waktu oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 11
JAMINAN
2. Jaminan-jaminan yang diberikan oleh PIHAK KEDUA tersebut di atas, akan di-
kembalikan oleh PIHAK PERTAMA, bilamana semua kewajiban yang harus dibayar
oleh PIHAK KEDUA, baik berupa Utang Pokok, bunga, bunga denda, maupun
biaya-biaya lainnya telah dilunasi sebagaimana mestinya oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 12
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
Perjanjian ini akan berakhir sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan dalam Pasal
5 tersebut di atas.
Menyimpang dari pasal 5 di atas:
- PIHAK KEDUA menyetujui bahwa PIHAK PERTAMA setiap waktu berhak meng-
akhiri Perjanjian ini apabila:
a. Bilamana antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA tidak tercapai
persetujuan tentang besarnya bunga yang harus dibayar oleh PIHAK KEDUA
atas jumlah-jumlah yang terutang oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA berdasarkan Perjanjian ini.
b. Bilamana menurut PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA memenuhi atau tidak
memenuhi syarat-syarat Perjanjian ini (dan/atau sesuatu penambah pembar-uan
atau penggantiannya) dan/atau terhadap atau kealpaan menurut syarat-syarat yang
perjanjian-perjanjian jaminan yang dibuat Perjanjian ini:
c. Apabila semata-mata menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA keadaan ke-
uangan PIHAK KEDUA, bonafiditasnya mundur sedemikian rupa, sehingga
PIHAK KEDUA tidak dapat membayar utangnya lagi.
d. Jika kekayaan PIHAK KEDUA seluruhnya atau sebagian disita oleh instansi
yang berwajib.
e. Bilamana sesuatu barang yang menjadi jaminan untuk pembayaran dan
pembayaran kembali utang-utang PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA
berdasarkan Perjanjian ini (termasuk perubahan, penggantian, atau pem-
baruannya) disita oleh instansi yang berwenang, baik untuk sebagian maupun
untuk seluruhnya.
f. Apabila terjadi kerusakan atau kehancuran baik untuk sebagian maupun untuk
seluruhnya pada setiap barang dan/atau gedung yang diberikan sebagai jaminan
untuk pinjaman berdasarkan Perjanjian ini.
g. Apabila PIHAK PERTAMA menilai bahwa PIHAK PERTAMA sendiri karena
satu dan lain hal berada dalam keadaan yang tidak tepat atau kurang layak untuk
meneruskan pemberian pinjaman tersebut, keadaan mana tidak perlu dibuktikan
KEDUA atau pihak lain.
- Penarikan sebagian/seluruh fasilitas tersebut dituangkan secara tertulis oleh PIHAK
PERTAMA dan KEDUA.
- Dalam terjadinya salah satu hal atau peristiwa tersebut di atas, PIHAK PERTAMA
tidak berkewajiban lagi untuk memberikan pinjaman/utang untuk selanjutnya untuk
jumlah yang belum ditarik/dipinjam oleh PIHAK KEDUA, dan PIHAK PERTAMA
berhak untuk:
a. Menuntut/menagih pembayaran semua utang PIHAK KEDUA berdasarkan
(dan/atau penambahan, perubahan dan kemudian), termasuk, tetapi tidak terbatas
pada provisi/komisi, ongkos, dan biaya-biaya; dan/atau
b. Melaksanakan dan mengambil setiap tindakan terhadap jaminan-jaminan yang
telah diberikan PIHAK PERTAMA; dan/atau
c. Mengambil setiap tindakan hukum lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentu-an
hukum yang berlaku.
Pasal 13
MENDEBET REKENING PEMINJAM
Pasal 14
TANPA KOMPENSASI
3. PIHAK KEDUA menyetujui bahwa tagihan tersebut (bila ada) kembali atau
melakukan pengurangan pembayar diperhitungkan atau dikompensasikan dengan
pemenuhan kewajiban-kewajiban PIHAK KEDUA PERTAMA berdasarkan
Perjanjian ini atau berdasarkan perjanjian-perjanjian lain yang disebut dalam
Perjanjian ini.
Pasal 15
LAPORAN BERKALA
PIHAK KEDUA berjanji dan mengikat diri kepada PIHAK PERTAMA, selama PIHAK
KEDUA masih mempunyai utang kepada PIHAK PERTAMA berdasarkan Perjanjian
ini, menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA:
a. Dalam waktu _____ (_____) hari sejak ditutupnya tahun buku PIHAK KEDUA,
Neraca dan perhitungan dari PIHAK KEDUA yang tidak diaudit.
b. Dalam _____ (_____) hari sejak ditutup tahun buku dari PIHAK KEDUA, Neraca,
dan perhitungan laba-rugi dari PIHAK KEDUA yang diaudit oleh Akuntan Publik
yang disetujui oleh PIHAK PERTAMA tersebut.
c. Tiap-tiap _____ bulan, yakni selambat-lambatnya dalam _____ (_____) hari sejak
akhir tersebut, daftar mengenai barang-barang persediaan/barang-barang dagangan
serta daftar mengenai tagihan-tagihan dimiliki oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 16
HASIL PENJUALAN JAMINAN
2. Apabila hasil penjualan jaminan tersebut melebihi jumlah utang PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA wajib membayar kelebihan
tersebut kepada PIHAK KEDUA, akan tetapi tanpa PIHAK PERTAMA diwajibkan
untuk membayar komisi atau ganti kerugian, berupa apa pun atas uang kelebihan
tersebut.
3. Bilamana hasil penjualan tersebut ternyata belum cukup untuk melunaskan utang-
utang PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, maka kekurangan itu akan tetap
menjadi tanggung jawab dan kewajiban PIHAK KEDUA untuk melunasinya.
Pasal 17
URUTAN PEMBAYARAN
Setiap jumlah uang yang diterima oleh PIHAK PERTAMA sebagai pembayaran dari
jumlah yang terutang oleh PIHAK KEDUA berdasarkan Perjanjian ini atau berdasarkan
setiap perpanjangan lain yang disebut atau berhubungan dengan Perjanjian ini akan
dipergunakan:
PERTAMA : Untuk membayar semua ongkos pengacara dan ongkos pengadilan yang
telah dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA untuk pembuatan dan
pelaksa-naan (termasuk secara paksa) setiap perjanjian yang berkenaan.
KEDUA : Untuk pembayaran bunga yang terutang.
KETIGA : Untuk pembayaran jumlah utang pokok.
KEEMPAT : Untuk pembayaran setiap jumlah lain; kepada PIHAK PERTAMA ber-
dasarkan Perjanjian ini dan/atau setiap perjanjian yang berkenaan.
Pasal 18
KUASA TIDAK DAPAT DICABUT KEMBALI
1. Semua dan setiap kuasa yang diberikan kepada PIHAK PERTAMA dalam
dan/atau berdasarkan Perjanjian ini merupakan bagian-bagian yang terpenting dan
tidak terpisah dari Perjanjian ini, yang tanpa adanya kuasa-kuasa itu Perjanjian ini
tidak akan dibuat oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA. Dan sebagai
demikian, maka kuasa-kuasa tersebut tidak dapat ditarik/dicabut kem-bali oleh pihak
yang memberikan kuasa-kuasa tersebut, dan juga kuasa-kuasa tersebut tidak akan
menjadi berakhir/hapus karena pihak yang memberikan kuasa-kuasa tersebut
meninggal dunia, atau karena terjadinya/timbulnya peristiwa atau sebab apa pun
juga.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini melepaskan sebab-sebab yang
tercantum dalam Pasal 1813 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Pasal 19
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Terhadap Perjanjian ini akan berlaku Hukum yang berlaku di Negara Republik
Indonesia.
2. Untuk Perjanjian ini dan segala akibatnya yang timbul serta pelaksanaannya, Para
Pihak memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tetap di Kantor Panitera
Pengadilan Negeri _____ .
Demikianlah agar secara hukum mengikat Para Pihak, ditandatangani oleh Para Pihak,
pada tanggal tersebut di atas.
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
_____________ ___________