Anda di halaman 1dari 2

BAB 2.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pepaya(Caricaceae papaya L.)

Pepaya(Caricaceae papaya L.) merupakan tanaman tropis yang


berasal dari Amerika. Tanaman ini menyebar ke Benua Afrika dan Asia
termasuk Indonesia pada abad 17[CITATION ASe09 \l 1057 ]. Tanaman ini
merupakan tanaman yang cepat tumbuh, berbatang lunak, dan tinggi tanaman
dapat mencapai 3-10 m[CITATION Tha16 \l 1057 ].

Batang, daun, dan buah pepaya muda mengandung getah berwarna


putih. Getah ini mengandung enzim sistein endopeptidase sebagai enzim
proteolitik yang memecah protein menjadi asam amino komponennya. Enzim
sistein endopeptidase ini terdiri dari papain, kimopapain, glisil endopeptidase
dan karikain[CITATION MAz03 \l 1057 ]. Selain itu, kandungan getah pepaya
juga berpotensi untuk dikembangkan sebagai antikanker [ CITATION Ngu13 \l
1057 ]. Ekstrak dari getah pepaya dapat menghambat pertumbuhan berbagai
tipe sel kanker termasuk sel kanker payudara [ CITATION Nis17 \l 1057 ]

Kandungan dalam getah pepaya yang memiliki aktivitas sitotoksik


adalah enzim papain. Enzim papain efektif untuk melawan kanker karena lebih
dari 50 asam amino terkandung di dalamnya[ CITATION Put16 \l 1057 ].
Enzim papain bekerja dengan memecahkan fibrin dari dinding sel kanker yang
menyebabkan sel kanker sulit terdeteksi selama berbulan-bulan hingga tahunan
serta memecah protein menjadi bentuk asam amino. [ CITATION Fau13 \l
1057 ].

2.2 Kanker Payudara

Kanker payudara atau breast cancer adalah neoplasma ganas yang


berasal dari parenchyma payudara. Kanker ini merupakan carcinoma yang
paling sering terjadi pada perempuan, dengan estimasi jumlah sekitar 22% dari
seluruh kanker yang diderita oleh perempuan. Kanker payudara menjadi
penyebab utama kematian perempuan. (Soemardini et al).

Sel MCF-7 merupakan salah satu model sel kanker payudara yang
banyak digunakan dalam penelitian. Sel ini pertama kali diisolasi pada tahun
1970, diperoleh dari jaringan epitel payudara dengan titik metastasis pleural
effusion breast adenocarcinoma seorang wanita Kaukasian berumur 69 tahun
bergolongan darah O dengan RH positif. Akronim dari MCF-7 yaitu Michigan
Cancer Foundation-7 (Armilasari, 2013).

Karakteristik sel ini antara lain resisten terhadap agen kemoterapi,


mengekspresikan reseptor estrogen (ER+), ekspresi berlebih Bcl-2, dan tidak
mengekspresikan caspase-3. Sel MCF-7 merupakan cell line adherent, yang
akan tumbuh melekat. Sel ini dapat ditumbuhkan pada media mengandung
RPMI (Roswell Park Memorial Institute Medium) atau DMEM (Dulbecco’s
Modified Eagle Medium), FBS (Fetal Bovine Serum), dan antibiotik
antimikotik (Armilasari, 2013).

Anda mungkin juga menyukai