Anda di halaman 1dari 8

REFLEKSI KASUS APRIL 2018

MILIARIA KRISTALINA

DISUSUN OLEH:
DIAH IRFAINI ZULHIJ
N111 17 112

PEMBIMBING KLINIK
dr. Nur Hidayat, Sp.KK

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA PALU
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2018
STATUS PASIEN
BAGIAN ILMU KULIT DAN KELAMIN
RSUD UNDATA

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. A
Umur : 17 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Maleo Permai II
Pekerjaan : Pelajar
Tanggal Pemeriksaan : 02 April 2018

II. ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Gatal pada daerah punggung

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien perempuan umur 17 tahun datang ke poliklinik Kesehatan Kulit
dan Kelamin RSUD Undata dengan keluhan gatal pada daerah punggung sejak
± 1 bulan yang lalu. Awalnya hanya muncul didaerah punggung bagian kiri
kemudian menjalar ke sebelah kanan. Pasien merasa sangat gatal pada daerah
punggung nya sehingga sering digaruk. Gatal dirasakan terus-menerus. Tidak
ada rasa nyeri. Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan kecuali obat
untuk hipertiroid yang dialami pasien (PTU 3 x 100 mg dan Neurodex).

Riwayat Penyakit dahulu :


Pasien tidak pernah menderita gejala ini sebelumnya. Pasien tidak
memiliki riwayat alergi (-), riwayat hipertensi (-), diabetes mellitus (-), riwayat
asma(-).
Riwayat Penyakit Sekarang :
Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit yang sama dengan
pasien.

III. PEMERIKSAAN FISIK


a. Status Generalisata
1) Keadaan Umum : Sakit ringan
2) Status Gizi : Baik
3) Kesadaran : Composmentis
b. Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 72x/menit
Pernapasan : 18x/menit
Suhu : Tidak dilakukan pemeriksaan
c. Status Dermatologis
Ujud Kelainan Kulit :
1. Kepala : Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
2. Leher : Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
3. Dada : Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
4. Punggung : Terdapat lesi berupa papul dengan puncak dan
pusatnya berupa vesikel
5. Perut : Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
6. Genitalia : Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
7. Bokong : Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
8. Ekstremitas atas : Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
9. Ekstremitas bawah: Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
IV. GAMBAR

Gambar 1. Lesi berupa papul dengan puncak dan pusatnya berupa vesikel

V. RESUME
Pasien perempuan datang dengan keluhan gatal pada daerah punggung
sejak ± 1 bulan yang lalu. Awalnya hanya muncul didaerah punggung bagian
kiri kemudian menjalar ke punggung sebelah kanan. Pasien merasa sangat gatal
pada daerah punggung nya sehingga sering digaruk. Gatal dirasakan terus-
menerus. Tidak ada rasa nyeri. Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan
kecuali obat untuk hipertiroid yang dialami pasien (PTU 3 x 100 mg dan
neurodex).
Keadaan umum pasien sakit ringan, status gizi baik, kesadaran
composmentis. Pada pemeriksaan dermatologis didapatkan tampakan lesi
berupa papul dengan puncak dan pusatnya berupa vesikel.
VI. DIAGNOSA KERJA
Miliaria Kristalina

VII. DIAGNOSA BANDING


 Miliaria Rubra
 Erupsi Acneiformis

VIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG


- Pemeriksaan Histopatologi

VIII. PENATALAKSANAAN
a. Non-Medikamentosa
 Hindari aktivitas yang membuat tubuh mengeluarkan keringat
berlebihan
 Hindari penggunaan pakaian yang berbahan tebal
 Hindari tekanan yang dapat membuat kulit mengalami gesekan dari
pakaian
 Gunakan pakaian yang longgar dan dapat menyerap keringat
a. Medikamentosa
- Topikal : Fusycom cream
- Antibiotik sistematik : Doksisiklin 1x100

IX. PROGNOSIS
a. Qua ad vitam : dubia ad bonam
b. Qua ad fungtionam : dubia ad bonam
c. Qua ad sanationam : dubia ad bonam
d. Qua ad cosmetikam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN

Pasien perempuan umur 17 tahun datang ke poliklinik Kesehatan Kulit dan


Kelamin RSUD Undata dengan keluhan gatal pada daerah punggung sejak ± 1 bulan
yang lalu. Awalnya hanya muncul didaerah punggung bagian kiri kemudian menjalar
ke punggung sebelah kanan. Pasien merasa sangat gatal pada daerah punggung nya
sehingga sering digaruk. Gatal dirasakan terus-menerus. Nyeri pada daerah gatal
tidak dirasakan. Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan kecuali obat untuk
hipertiroid yang dialami pasien.
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien didiagnosis dengan Miliaria
Kristalina. Miliaria Kristalina merupakan lesi superfisial berupa vesikel subkorneal
yang jernih, mudah pecah dan asimtomatik karena letak kebocorannya distratum
korneum.
Miliaria adalah kelainan kulit berupa erupsi papulovesikular multiple
nonfolikular 1-3 mm yang disebabkan oleh keluarnya keringat ekrin ke epidermis
atau dermis akibat pecahnya duktus kelenjar keringat ekrin yang tersumbat.1
Berdasarkan letak sumbatannya didalam saluran kelenjar ekrin, gambaran klinis
miliaria dibagi menjadi tiga grup :
1. Miliaria Kristalina (Sudamina), merupakan lesi superfisial berupa vesikel
subkorneal yang jernih, mudah pecah dan asimtomatik karena letak
kebocorannya di stratum korneum. Dapat berkoalesensi dan tidak terjadi
inflamasi.
2. Miliaria Rubra, sumbatannya terjadi di lapisan dalam epidermis,
keringatnya bermigrasi ke lapisan epidermis atau dermis sehingga
menimbulkan reaksi inflamasi. Lesi ditandai dengan macula atau papul
eritematosa (1-4 mm) dengan vesikel punktata diatasnya, dan
ekstrafolikuler. Pada kasus yang lebih luas dan kronis, lesi dapat menjadi
pustul, miliaria rubra disertai keluhan rasa panas atau perih dan gatal.
3. Miliaria Profunda, sumbatan terletak dalam sehingga kebocoran keringat
terjadi di papila dermis. Akibatnya, timbul lesi papul yang ”flesh-colored”
mirip goose-flesh (kulit belibis). Lesi terdapat didaerah badan, leher dan
didaerah lipatan.2
Komplikasi yang sering terjadi pada miliaria adalah infeksi sekunder dan heat
intolerance (intoleransi panas). Infeksi sekunder sebagai impetigo atau abses multiple
yang diskret. Umumnya, heat intolerance berkembang pada pasien dengan miliaria
profunda dan dalam bentuk berat yang dikenal sebagai tropical anhydrotic asthenia.3
Adapun faktor resiko yang biasa dialami miliaria terdiri atas beberapa faktor
yaitu :
1. Usia. Miliaria crystalline dan milliaria rubra dapat terjadi pada orang-orang
dari segala usia , tetapi yang paling umum terjadi pada bayi. Sedangkan
pada miliaria profunda lebih sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan
pada bayi dan anak-anak.
2. Jenis Kelamin. Tidak ada kecenderungan terhadap jenis kelamin tertentu.
Risiko terhadap laki-laki dibanding perempuan adalah sama.
3. Ras. Miliaria terjadi pada individu-individu dari semua ras, walaupun
beberapa studi menunjukkan bahwa orang-orang asia yang menghasilkan
lebih sedikit keringat dari kulit putih, kurang berisiko mengalami miliaria
rubra.3
DAFTAR PUSTAKA

1. Marwali, H. 2008. Ilmu Penyakit Kulit. Penerbit Hipokrates. Jakarta

2. Hendra Utama, dr. 2016. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Badan Penerbit Edisi
Ketujuh. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. FKUI:Jakarta.

3. Mauliyah Ihda, 2013. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Kulit


dengan Kejadian Miliaria Pada Bayi Usia 1-12 bulan di Desa Sumuragung
Kecamatan Sumberejo Kabupaten Bojonegoro. Vol.03, No.XIII

Anda mungkin juga menyukai