Anda di halaman 1dari 14

REFLEKSI KASUS MEI 2018

“Acne Vulgaris”

Disusun Oleh:
Musyarafa
N 111 17 058

PEMBIMBING KLINIK
dr. SENIWATY ISMAIL, Sp. KK, FINSDV

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU


PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2018
STATUS PASIEN

BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

RSUD UNDATA PALU

I. IDENTITAS PASIEN
1) Nama Pasien : Tn. MD
2) Umur : 13 Tahun
3) Jenis Kelamin : laki - laki
4) Alamat : jln. Tanjung Dako
5) Agama : Islam
6) Pekerjaan : pelajar
7) Tanggal Pemeriksaan : 8 Mei 2018
8) Tempat Pemeriksaan : Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD
Undata Palu

II. ANAMNESIS
1) Keluhan utama : Timbul bintik - bintik kemerahan pada wajah
2) Riwayat penyakit sekarang :
Seorang pasien laki - laki berumur 13 tahun datang ke
poliklinik kulit dan kelamin RSUD Undata dengan keluhan timbul
bintik – bintik kemerahan pada wajah yang terasa gatal dan perih.
Bintik kemerahan awalnya mucul pada bagian dahi lalu menyebar
keseluruh wajah dan terdapat pula bintik – bintik kemerahan pada
punggung yang terasa gatal dan perih. Bintik kemerahan yang
dialami sudah sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu, namun
memberat 2 minggu belakangan ini. Pasien sudah pernah
melakukan pengobatan kepada dokter namun belum membaik.

1
3) Riwayat penyakit dahulu:
Hipertensi (-), diabetes mellitus (-), riwayat alergi makanan
dan obat-obatan (-).
4) Riwayat penyakit keluarga:
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami hal yang sama
dengan pasien.

III. PEMERIKSAAN FISIK


Status Generalis
Keadaan umum : Sakit ringan
Status Gizi : Baik
Kesadaran : Komposmentis

Tanda-tanda Vital
TD : 110/60 mmHg
Nadi : 82 kali/menit
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu : 36.4 oC

Status Dermatologis
Ujud Kelainan Kulit :
Kepala : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Wajah : Terdapat papul-papul comedo yang
berukuran miliar berbatas tegas tersebar
secara diskret dan disertai makula
hiperpigmentasi
Leher : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Ketiak : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Perut : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
punggung : Terdapat papul-papul comedo yang

2
berukuran miliar berbatas tegas tersebar
secara diskret dan disertai makula
hiperpigmentasi
Dada : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Bokong : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Genitalia : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit.
Ekstremitas atas : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit.
Ekstremitas bawah : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit

IV. GAMBAR

Gambar 1. Terdapat papul-papul comedo yang berukuran miliar berbatas


tegas tersebar secara diskret dan disertai makula hiperpigmentasi pada
seluruh bagian wajah.

3
Gambar 2. Terdapat papul-papul comedo yang berukuran miliar berbatas
tegas tersebar secara diskret dan disertai makula hiperpigmentasi pada
seluruh bagian frontal.

Gambar 3. Terdapat papul-papul comedo yang berukuran miliar berbatas


tegas tersebar secara diskret dan disertai makula hiperpigmentasi pada
seluruh bagian wajah.

4
Gambar 4. Terdapat papul-papul comedo yang berukuran miliar berbatas
tegas tersebar secara diskret dan disertai makula hiperpigmentasi pada
seluruh bagian punggung.

V. RESUME
Seorang pasien laki - laki berumur 13 tahun datang ke poliklinik kulit
dan kelamin RSUD Undata dengan keluhan timbul bintik – bintik
kemerahan pada wajah yang pruritus dan perih. Bintik kemerahan awalnya
mucul pada bagian frontal lalu menyebar keseluruh wajah dan terdapat
pula bintik – bintik kemerahan pada punggung yang terasa pruritus dan
perih. Bintik kemerahan yang dialami sudah sejak kurang lebih 1 tahun
yang lalu, namun memberat 2 minggu belakangan ini. Pasien sudah pernah
melakukan pengobatan kepada dokter namun belum membaik. Riwayat
penyakit terdahulu Hipertensi (-), diabetes mellitus (-), riwayat alergi
makanan dan obat-obatan (-).
Pasien datang dengan keadaan umum sakit ringan, status gizi baik,
kesadaran komposmentis. Hasil pemeriksaan dermatologis di dapatkan
papul-papul comedo yang berukuran miliar berbatas tegas tersebar secara
diskret dan disertai makula hiperpigmentasi pada wajah dan punggung.

5
VI. DIAGNOSIS KERJA
Acnes Vulgaris

VII. DIAGNOSIS BANDING


1. Erupsi akneiformis
2. Folikulitis
3. Miliaria profunda
4. Adenoma Sebasea
VIII.ANJURAN PEMERIKSAAN
 Histopatologik
 Pemeriksaan Mikrobiologi
 Pemeriksaan ekskohleasi sebum

IX. PENATALAKSANAAN
a. Non-medikamentosa
 Mencuci wajah minimal 2 kali sehari
 Mencegah garukan pada daerah papul
 Hindari stress psikologis
 Istirahat yang cukup
b. Medikamentosa
- Untuk topical :
 Cream Retin-A 0,05% 20 gr 1x1 (
digunakan saat malam hari setelah
wajah dibersihkan)
 Cream Fuson 2% 5 gr 2x1 ( pagi dan
malam)
- Untuk sistemik : Cetrizine 1 x 10 mg/hari

6
c. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad fungtionam : ad bonam
Qua ed cosmetican : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam

7
PEMBAHASAN

Seorang pasien laki - laki berumur 13 tahun datang ke poliklinik kulit dan
kelamin RSUD Undata dengan keluhan timbul bintik – bintik kemerahan pada
wajah yang pruritus dan perih. Bintik kemerahan awalnya mucul pada bagian
frontal lalu menyebar keseluruh wajah dan terdapat pula bintik – bintik
kemerahan pada punggung yang terasa pruritus dan perih. Bintik kemerahan yang
dialami sudah sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu, namun memberat 2 minggu
belakangan ini. Pasien sudah pernah melakukan pengobatan kepada dokter namun
belum membaik. Riwayat penyak terdahulu Hipertensi (-), diabetes mellitus (-),
riwayat alergi makanan dan obat-obatan (-).
Pasien datang dengan keadaan umum sakit ringan, status gizi baik,
kesadaran komposmentis. Hasil pemeriksaan dermatologis di dapatkan papul-
papul comedo yang berukuran miliar berbatas tegas tersebar secara diskret dan
disertai makula hiperpigmentasi pada wajah dan punggung.
Acne vulgaris atau jerawat, selanjutnya disebut acne, adalah penyakit kulit
obstruktif dan inflamatisi kronik pada unit pilosebasea yang sering terjadi pada
masa remaja.1,2 Acne sering menjadi tanda pertama pubertas dan dapat terjadi satu
tahun sebelum menarche atau haid pertama.2
Onset acne pada perempuan lebih awal daripada laki-laki karena masa
pubertas perempuan umumnya lebih dulu dari pada laki-laki.1 Prevalensi acne
pada masa remaja cukup tinggi, yaitu berkisar antara 47-90% selama masa
remaja.1 Perempuan ras Afrika Amerika dan Hispanik memiliki prevalensi acne
tinggi, yaitu 37% dan 32%, sedangkan perempuan ras Asia 30%, Kaukasia 24%,
dan India 23%.1 Pada ras Asia, lesi infl amasi lebih sering dibandingkan lesi
komedonal, yaitu 20% lesi inflamasi dan 10% lesi komedonal. Tetapi pada ras
Kaukasia, acne komedonal lebih sering dibandingkan acne infl amasi, yaitu 14%
acne komedonal, 10% acne inflamasi.1
Acne memiliki gambaran klinis beragam, mulai dari komedo, papul,
pustul, hingga nodus dan jaringan parut, sehingga disebut dermatosis polimorfik
dan memiliki peranan poligenetik.1 Pola penurunannya tidak mengikuti hukum

8
Mendel, tetapi bila kedua orangtua pernah menderita acne berat pada masa
remajanya, anak-anak akan memiliki kecenderungan serupa pada masa pubertas.1
Meskipun tidak mengancam jiwa, acne memengaruhi kualitas hidup dan memberi
dampak sosioekonomi pada penderitanya.1
PATOGENESIS
Patogenesis acne meliputi empat faktor, yaitu hiperproliferasi epidermis
folikular sehingga terjadi sumbatan folikel, produksi sebum berlebihan, inflamasi,
dan aktivitas Propionibacterium acnes (P. acnes).1 Androgen berperan penting
pada patogenesis acne tersebut, acne mulai terjadi saat adrenarke, yaitu saat
kelenjar adrenal aktif menghasilkan dehidroepiandrosteron sulfat, prekursor
testosteron.1 Penderita acne memiliki kadar androgen serum dan kadar sebum
lebih tinggi dibandingkan dengan orang normal, meskipun kadar androgen serum
penderita acne masih dalam batas normal.1
Androgen akan meningkatkan ukuran kelenjar sebasea dan merangsang
produksi sebum, selain itu juga merangsang proliferasi keratinosit pada duktus
seboglandularis dan akroinfundibulum.2 Hiperproliferasi epidermis folikular juga
diduga akibat penurunan asam linoleat kulit dan peningkatan aktivitas interleukin
1 alfa.2 Epitel folikel rambut bagian atas, yaitu infundibulum, menjadi
hiperkeratotik dan kohesi keratinosit bertambah, sehingga terjadi sumbatan pada
muara folikel rambut.2 Selanjutnya di dalam folikel rambut tersebut terjadi
akumulasi keratin, sebum, dan bakteri, dan menyebabkan dilatasi folikel rambut
bagian atas, membentuk mikrokomedo.2 Mikrokomedo yang berisi keratin,
sebum, dan bakteri, akan membesar dan ruptur. Selanjutnya, isi mikrokomedo
yang keluar akan menimbulkan respons infl amasi. Akan tetapi, terdapat bukti
bahwa inflamasi dermis telah terjadi mendahului pembentukan komedo.2
Faktor keempat terjadinya acne adalah Propionibacterium acnes ( P. acnes )
bakteri gram positif dan anaerob yang merupakan flora normal kelenjar
pilosebasea. Remaja dengan acne memiliki konsentrasi P. acnes lebih tinggi
dibandingkan remaja tanpa acne, tetapi tidak terdapat hubungan antara jumlah P.
acnes dengan berat acne.2 Peranan P. acnes pada patogenesis acne adalah
memecah trigliserida, salah satu komponen sebum, menjadi asam lemak bebas

9
sehingga terjadi kolonisasi P. acnes yang memicu inflamasi.2 Selain itu, antibodi
terhadap antigen dinding sel P. acnes meningkatkan respons inflamasi melalui
aktivasi komplemen dari P. acne.2

KLASIFIKASI ACNE VULGARIS


Berdasarkan Pillsburry digolongkan menjadi 4 grade: 3
Grade 1 : tampak komedo pada bagian wajah.

Grade 2 : tampak pustul komedo, papul, dan


peradangan lebih dalam pada area wajah

Grade 3 : tampak komedo, papul, pustul,


dan peradangan llebih dalam di wajah, dada
dan punggung.

Grade 4 : acne konglobata


meliputi komedo putih, komedo hitam dan papul.
Serta peradangan meliputi pustul, nodus dan kista.

10
GEJALA KLINIS DAN DIAGNOSIS

Akne vulgaris mempunyai tempat predileksi diwajah dan leher (99%),


punggung (60%), dada serta bahu dan lengan atas (15%). Kadang – kadang pasien
mengeluh rasa gatal dan nyeri. Sebagian pasien merasa terganggu secara estetis.
Kulit akne vulgaris cenderung lebih berminyak, tetapi tidak semua orang dengan
kulit berminyak disertai dengan akne vulgaris. Efloresensi akne berupa : komedo
hitam dan komedo putih, papul pustul, nodus, kista, jaringan perut, perubahan
pigmentasi.3

Diagnosis akne vulgaris ditegakkan bedasarkan anamnesis dan pemeriksaan


fisik. Saat ini klasifikasi yang digunakan di Indonesia (oleh FKUI/RSCM) untuk
menentukan derajat akne vulgaris yaitu ringan, sedang, berat. Adalah klasifikasi
menurut lehmann dkk:3
table gradasi akne
Derajat lesi

Akne Ringan Komedo < 20 atau lesi inflamasi <15


atau total lesi < 30

Akne sedang Komedo 20 – 100 atau lesi inflamasi


15 – 50, atau total lesi 30 - 125

Akne berat Kista >5 atau komedo <100, atau lesi


inflamasi >50, atau total lesi >125

PENATALAKSANAA
Tatalaksana medikamentosa akne vulgaris berdasarkan gradasi ( ringan –
berat ) akne dan di ikuti dengan terapi pemeliharaan. Brikut tabel penatalaksanaan
nya :4

11
Derajat 1 Derajat II-III Derajat IV Maintenance
(ringan) (sedang) (berat)
Retinoid topikal Retinoid topikal Isotretinoin Retinoid topikal

Benzoil Benzoil peroksida Atau retinoid Benzoil peroksida


peroksida atau atau antibiotik topikal, antibiotik atau antibiotik
antibiotik topikal oral, terapi topikal
topikal hormon
Antibiotik oral

Terapi hormon

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Movita T. Continuing Medical Education : Acne Vulgaris. Erha Clinic &


Erha Apothecary, Kelapa Gading, Jakarta, Indonesia. 2013
2. Cunliffe D, Holland S. Comedogenesis: Some Aetiological, Clinical and
Therapeutic Strategies. Department of Dermatology General Infirmany.
2003
3. Bernadette I dan Sjarif M. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ketujuh.
FKUI : Jakarta. 2015
4. Webster G dan Rawlings A. Acne And Its Therapy. Dermatology : Clinical
& Basic Science Informa healthcare. 2007. 75-71

13

Anda mungkin juga menyukai