Jakarta, CNBC Indonesia - Anjloknya harga saham Facebook membawa petaka bagi sang CEO,
Mark Zuckerberg. Pada perdagangan kemarin (26/7/2018), harga saham Facebook anjlok hingga
19% menjadi US$ 176,26/unit, dari yang sebelumnya US$ 217,5/unit.
Mengutip Investopedia, per 25 Juli 2018 Zuckerberg menguasai sebanyak 14,18 juta saham kelas
A Facebook dan 441,6 juta saham kelas B Facebook. Jika dihitung menggunakan harga
penutupan hari Rabu (25/7/2018), kekayaan Zuckerberg melalui kepemilikannya atas saham
Facebook adalah senilai US$ 99,13 miliar atau setara dengan Rp 1.433 triliun.
Namun, jika dihitung menggunakan harga penutupan hari Kamis, nilainya turun menjadi US$
80,34 miliar atau setara dengan Rp 1.161 triliun. Ini artinya, dalam sehari Zuckerberg kehilangan
hingga US$ 18,8 miliar atau Rp 272 triliun.
Penyebab dari anjloknya saham raksasa media sosial tersebut adalah earnings call yang
diselenggarakan pada hari Rabu. Dalam earnings call tersebut, CFO Facebook David Wehner
memperingatkan bahwa tingkat pertumbuhan pendapatan perusahaan dapat melambat, salah
satunya dikarenakan prioritas perusahaan untuk mengedepankan privasi.
Selain itu, investor juga menghukum saham Facebook lantaran perusahaan gagal menambah
pengguna aktif harian di Amerika Utara dan kehilangan pengguna aktif harian di Eropa pada
kuartal-II 2018.
Mengutip CNBC International, dalam laporan kuartal-II 2018 pengguna aktif harian di Amerika
Utara tercatat sebesar 185 juta, sama seperti kuartal sebelumnya. Padahal, analis memperkirakan
peningkatan menjadi 185,4 juta, seperti dilansir dari FactSet.
Pengguna aktif harian di Eropa turun menjadi 279 juta pada kuartal-II 2018 dari 282 juta pada
kuartal sebelumnya, kemungkinan disebabkan oleh Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR)
yang baru saja diberlakukan. GDPR merupakan peraturan yang memberi pengguna lebih banyak
kendali atas data online milik mereka.
Beriringan dengan saham Facebook yang anjlok hingga 19 persen dan mengikis kapitalisasi
pasar hingga 119 miliar dollar AS, kekayaan CEO Facebook Mark Zuckerberg pun turut tergerus
hingga 15 miliar dollar AS atau sekitar Rp 217,5 triliun (kurs Rp 14.500 per dollar AS).
Sebelum harga saham Facebook anjlok habis-habisan, Zuckerberg merupakan orang kelima
terkaya di Amerika tahun 2018 dengan jumlah pendapatan 71 miliar dollar AS berdasarkan data
dari Forbes Billionaires List. Per Kamis (26/7/2018), kekayaannya turun menjadi sekitar 55,9
miliar dollar AS.
Ini akan membuat Zuckerberg terdepan dari daftar 10 orang terkaya di Amerika, dan berada pada
posisi 11, di bawah co-founder Oracle Larry Elison.
Sebagai informasi, sebelum laporan penghasilan kuartal II-2018 ini, harga saham Facebook
sempat menyentuh rekor tertinggi, yakni 217,5 dollar AS per lembar saham.
Namun, angka ini pun menyusut menjadi 172 dollar AS per lembar saham. Hal ini disebabkan
pengguna facebook hanya tumbuh sekitar 1,54 persen pengguna secara bulanan, padahal pada
kuartal sebelumnya pengguna facebook tumbuh hingga 3,42 persen setiap bulannya.
Penjualan tumbuh menjadi 13,2 miliar dollar AS pada kuartal kedua dibandingkan dengan 9,3
miliar dollar AS setahun yang lalu. Perusahaan ini melaporkan laba 5,1 miliar dollar AS, atau
1,74 dollar AS per saham, dibandingkan dengan estimasi rata-rata 5,1 miliar dollar AS dan 1,72
dollar AS per saham di antara riset yang dikumpulkan Thomson Reuters.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dalam Sehari, Kekayaan Bos Facebook
Anjlok Lebih dari Rp 217 Triliun",
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Saham Facebook Anjlok, Kekayaan Mark
Zuckerberg Turun Sampai Rp 217 Triliun dalam Sehari,
http://wartakota.tribunnews.com/2018/07/27/saham-facebook-anjlok-kekayaan-mark-
zuckerberg-turun-sampai-rp-217-triliun-dalam-sehari.
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga saham Facebook anjlok hingga 20 persen pada sesi
penutupan perdagangan Rabu (25/7/2018) waktu setempat. Perusahaan yang dipimpin Mark
Zuckerberg ini mencatatkan perlambatan pertumbuhan pengguna sekaligus memberikan
peringatan mengenai pertumbuhan pendapatan yang akan melambat dengan cepat dalam waktu
dekat. Sebelum laporan penghasilan kuartal II tahun 2018 ini, harga saham Facebook sempat
menyentuh rekor tertingginya yakni 217,5 dollar AS per lembar saham. Namun angka ini pun
menyusut menjadi 172 dollar AS per lembar saham. Sehingga, bisa dikatakan kapitalisasi pasar
Facebook turun hingga 123 miliar dollar AS. Dalam hitungan 2 jam, Facebook kehilangan nilai
lebih dari yang pernah terjadi pada sebagian besar start up bahkan perusahaan publik. Hal ini
disebabkan, pengguna facebook hanya tumbuh sekitar 1,54 persen pengguna secara bulanan,
padahal pada kuartal sebelumnya pengguna facebook tumbuh hingga 3,42 persen setiap
bulannya. Anjloknya pertumbuhan pengguna dalam waktu yang sangat ini akan sangat
berpengaruh terhadap pendapatan Facebook secara keseluruhan. Facebook memperhitungkan, di
Eropa terjadi penurunan jumlah pengguna dari 377 juta menjadi 376 juta pengguna setiap bulan.
Sementara di Amerika Serikat dan Kanda angka tersebut tertahan pada 241 juta pengguna.
Pengguna dari kedua negara tersebut adalah yang paling menguntungkan dari Facebook, dengan
masing-masing mampu menghasilkan 25,91 dollar AS per pengguna di Amerika bagian utara,
dan 8,75 dollar AS di Eropa. Jika pertumbuhan di kedua wilayah tersebut terhenti atau bahkan
jatuh, maka pertumbuhan pengguna di wilayah lain di dunia yang begitu cepat, namun hanya
menghasilkan 1,91 dollar AS per pengguna tidak akan dapat mengimbangi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saham Facebook Anjlok 20 Persen karena
Pertumbuhan Pengguna Melambat",
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/26/100817126/saham-facebook-anjlok-20-persen-
karena-pertumbuhan-pengguna-melambat.
Berdasarkan artikel diatas, diketahui bahwa harga saham Facebook mengalami penurunan
hingga 19% dari 217,50 dollar AS (pada 25 Juli 2018) menjadi 176,26 dollar AS (pada 26 Juli
2018).
Penurunan harga saham Facebook disebabkan oleh beberapa hal, sebagai berikut :