Skenario
Tidak sadar
Tidak memberi respon dan tetap mendengkur
Irama napas 40 X/menit
Muka pucat dan nadi radial tidak teraba
Jejas pada pelipis kanan, bahu kanan dan perut kiri bawah
Patofisiologi Kesadaran Menurun
Penanganan Awal
Anamnesis AMPLE
Penilaian ulang tingkat kesadaran dan Pupil
Pemeriksaan Penunjang
Anamnesis AMPLE
Penilaian GCS
Pemeriksaan penunjang
Berdasarkan mekanisme
Trauma kepala tumpul, dapat disebabkan oleh kecelakaan
kendaraan bermotor, jatuh atau pukulan benda tumpul.
Trauma kepala tembus (penetrasi), disebabkan luka tembak atau
pukulan benda tajam.
Klasifikasi
Untuk mengukur berat ringannya cedera kepala secara klinis digunakan Glasgow
Coma Scale (GCS) dengan nilai minimal 3 dan nilai maksimal 15. Ini tercemin dari nilai
GCS enam jam pertama atau sesudah resusitasi, dibagi 3 kategori.
a) Cedera kepala ringan : GCS 13-15
b) Cedera kepala sedang : GCS 9-12
c) Cedera kepala berat : GCS 3-8
Dalam praktek klinis dapat diurai lagi :
1) Cedera kepala minimal: GCS 15 tanpa gangguan kesadaran
2) Cedera kepala kritis : GCS 3-4
3) Mati otak/mati batang otak : GCS 3 tanpa adanya fungsi otak/ batang otak
Penanganan cedera kepala ringan (GCS 13-15)
• Nama, umur, jenis kelamin, ras, pekerjaan
• Mekanisme cedera
• Waktu cedera
• Tidak sadar setelah cedera
• Tingkat kewaspadaan
Anamnesis : Retrograde atau Antegrade
• Sakit kepala : ringan, sedang, berat
Penanganan cedera kepala ringan dengan fraktur linear terbuka
di daerah rural :
Diagnosa : Bila ada luka terbuka, eksplorasi luka sampai kalvaria sebelum
lukadijahit.
Penanganan :
a) Debridement lokal.
b) Tidak perlu fiksasi tulang.
c) Jahit luka primer.
d) Pasien di rawat inap. Observasi : Level kesadaran (GCS), bila GCS turun berarti ada lucid
interval, kemungkinan ada perdarahan Epidural, maka pasien dirujuk ke rumah sakit rujukan
dengan fasilitas bedah saraf.
e) Pasien dipulangkan bila kesadaran baik setelah beberapa hari rawatan dengan penjelasan
peringatan untuk pasien cedera kepala ringan yang dipulangkan.
Penanganan cedera kepala ringan dengan fraktur basis
kranii di daerah rural :
Diagnosa :
Diangnosa :
1. Fraktur tertutup :
a. Sulit didiagnosa dengan pemeriksaan fisik karena jaringan SCALP yang bengkak, kecuali fraktur
depressed yang ekstrim atau pembengkakan jaringan SCALP minimal.
b. Foto Schedel : Gambaran double contour.
2. Fraktur terbuka :
a. Dapat didiagnosa dengan inspeksi/eksplorasi luka SCALP.
b. Kadang disertai jaringan otak yang prolaps.
• Penanganan :
a. Pada fraktur terbuka dilakukan debridement lokal, hentikan perdarahan, bila perlu jahit luka situasional.
b. Rujuk ke Rumah Sakit dengan fasilitas pelayanan bedah saraf.
PENANGANAN CEDERA KEPALA SEDANG (GCS 9 – 12)
Pemeriksaan inisial :
1. Sama dengan pasien cedera kepala ringan ditambah
pemeriksaan darah sederhana
2. Pemeriksaan CT scan kepala pada semua kasus
Setelah dirawat inap
1. Lakukan pemeriksaan neurologis periodic
2. Lakukan pemeriksaan CT scan ulang bila kondisi pasien memburuk
dan bila pasien akan dipulangkan
PENANGANAN CEDERA KEPALA BERAT (GCS 3 – 8)
1. ABCDE
b. Respon motorik
c. Respon verbal
1. Cairan Intravena
2. Hiperventilasi
3. Antikonvulsan
4. Manitol
Prognosis
Peningkatan TIK
Perdarahan intrakranial
Kebocoran cairan serebrospinal
Infeksi
Kejang
Trauma Abdomen
Definisi
Trauma yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada organ
abdomen yang dapat menyebabkan perubahan fisiologi sehingga
terjadi gangguan metabolisme, kelainan immunologi dan gangguan faal
berbagai organ
Etiologi trauma abdomen
1. Trauma tumpul
a. benturan karena benda tumpul ; mengakibatkan perforasi pada organ visera berongga
dan perdarahan pada organ visera padat
b. cedera kompresi ; mengakibatkan robekan dan hematoma pada organ visera padat.
Lebih dari 50% trauma abdomen oleh trauma tumpul disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas.
2. Trauma tajam
penetrasi ke dalam rongga peritoneum.
a. luka akibat terkena tembakan ; tembakan kecepatan rendah dapat mengakibatkan
kerusakan jaringan, laserasi, dan putus., sedangkan luka tembak kecepatan tinggi dapat
mengakibatkan hancurnya organ dalam
b. luka akibat tusukan
Langkah Penegakan Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Fisik
Adanya luka lecet di dinding perut Ditentukan apakah bising usus ada atau
tidak
Adanya perdarahan di bawah kulit
seperti Grey Turner Sign atau
Cullen Sign
Adanya distensi pada dinding
perut
Pergerakan pernafasan perut
Palpasi Perkusi
1. Perdarahan intraabdomen
2. Infeksi Sepsis
3. Kematian
Prognosis
Umumnya baik
Angka kematian pada pasien yang dirawat di rumah sakit sekitar 5-10%.
Jika cedera abdomen tidak segera didiagnosis, suatu keadaan yang lebih buruk dapat
terjadi.
Terapi yang terlambat akan menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi jika
terjadi perforasi saluran gastrointestinal.
TRAUMA BAHU
Anamnesis :
1. Autoanamnesis
2. Alonamnesis
Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan umum (Status Generalisata).
Meliputi TTV
1. Pemeriksaan setempat (Status Lokalis).
Look,feel,move
Pemeriksaaan penunjang
Terima Kasih