I IL
A B
R
PENGERTIAN
Terapi Oksigen adalah memasukan oksigen tambahan dari luar
ke paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat
sesuai kebutuhan (standar pelayanan keperawatan di ICU,
DepKes RI, 2005).
PETUGAS Perawat
2. Kanul nasal/binasal.
7. Jelly.
8. Plester.
51
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2013
9. Gunting.
11. Humidifier.
b. Mencuci tangan.
2. Tahap Orientasi
a. Memberikan salam sebagai pendekatan therapeutic
3. Tahap Kerja
a. Pemberian Oksigen dengan nasal kanul/binasal kanul
1) Pemberian oksigen dengan alat yang sederhana, dapat
memberikan oksigen dengan aliran 1-6 liter/menitdan
konsentrasi oksigen sebesar 24%-44%.
2) Prosedur pemasangan :
a) Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
b) Atur posisi klien yang nyaman (semifowler).
c) Atur peralatan oksigen dengan humidiflierdengan
aliran oksigen yang rendah, beri pelicin (jelly) pada
kedua ujung kanula.
d) Masukan ujung kanula ke lubang hidung.
e) Fiksasi selang oksigen.
52
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2013
f) Alirkan selang oksigen sesuai yang diinginkan.
3) Keuntungan :
a) Toleransi klien baik.
b) Pemasangannya mudah.
c) Klien bebas untuk makan dan minum.
d) Harga lebih murah.
4) Kerugian :
a) Mudah terlepas.
b) Tidak memberikan konsentrasi oksigen lebih dari
44%.
c) Suplai oksigen berkurang jika klien bernafas lewat
mulut
53
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2013
inspirasi sebagian tercampur dengan udara
ekspirasi sehingga konsentrasi karbondioksida
lebih tinggi daripada sungkup sederhana.
c) Prosedur tindakan :
(1) Jelaskan prosedur tindakan pada klien.
(2) Hubungkan selang oksigen dan humidiflier
dengan aliran rendah.
(3) Isi oksigen kedalam kantong dengan cara
menutup lubang antara kantong dengan
sungkup.
(4) Atur tali pengikat sungkup sehingga menutup
rapat dan nyaman. Bila perlu pakai kasa pada
daerah yang tertekan.
(5) Sesuaikan aliran oksigen, sehingga kantung
akan terisi waktu ekspirasi dan hampir kuncup
waktu inspirasi.
d) Keuntungan :
(1) Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari pada
sungkup muka sederhana.
(2) Tidak mengeringkan selaput lendir.
e) Kerugian :
(1) Kantung oksigen bisa terlipat.
(2) Menyebabkan penumpukan oksigen jika aliran
terlalu rendah.
54
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2013
d) Keuntungan :
(1) Konsentrasi oksigen hampir diperoleh 100%
karena adanya katup satu arah antara kantong
dan sungkup, sehingga kantong mengandung
konsentrasi oksigen yang tinggi dan tidak
tercampur dengan usdara ekspirasi.
(2) Tidak mengeringkan selaput lendir.
e) Kerugian :
(1) Kantung oksigen bisa terlipat.
(2) Beresiko untuk terjadi keracunan oksigen.
(3) Tidak nyaman bagi klien.
4. Tahap Terminasi
a. Mengevaluasi hasil tindakan.
d. Mencuci tangan
55
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2013
PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILAN PEMBERIAN
TERAPI OKSIGEN (O2)
N
O ASPEK YANG DINILAI NILAI
0 1 2
A Alat
1 Kateter nasal.
2 Kanul nasal/binasal.
3 Sungkup muka sederhana.
4 Sungkup muka rebreathing dengan kantong oksigen.
5 Sungkup muka non rebreathing dengan kantong oksigen.
6 Sungkup muka venturi.
7 Jelly
8 Plester.
9 Gunting.
10 Sumber oksigen.
11 Humidifier.
12 Flow meter.
13 Aqua steril.
14 Selang oksigen.
B Tahap Pra Interaksi
1 Melakukan pengecek program terapi
2 Mencuci tangan
3 Menempatkan alat di dekat pasien
C Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
D Tahap kerja
1 Menjaga privacy
56
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2013
2 Mengatur posisi pasien dalam posisi semi fowler atau
fowler (jika tidak ada kontra indikasi
3 Isi glass humidifier dengan water for irigation
setinggi batas yang tertera
4 Menghubungkan flow meter dengan tabung oksigen/
sentral oksigen
5 Cek fungsi flow meter dan humidifeir dengan
memutar pengatur konsentrasi 02 dan Amati ada
tidaknya gelembung udara dalam glass flow eter
6 Menghubungkan catheter nasal/ kanul nasal dengan
flowmeter
7 Alirkan oksigen ke Kateter Nasal dengan aliran
antara 1 -6 liter/ menit. Canule Nasal dengan aliran
antara 1 -6 liter/ menit
8 Alirkan oksigen ke sungkup muka partial
rebreathing dengan aliran udara 8-12 l/mnt.
9 Alirkan oksigen ke: Sungkup muka non rebreathing
dengan aliran 8-12 l/mnt
10 Cek aliran kateter nasal / kanul nasal dengan
menggunakan punggung tangan untuk mengetahui
ada tidaknya aliran oksigen.
11 Olesi ujung kateter nasal/ kanul nasal dengan jeli
sebeluin dipakai ke pasien
12 Pasang alat Kateter nasal/ kanul nasal pada klien.
13 Tanyakan pada klien apakah oksigen telah mengalir
sesuai yang diinginkan
14 Rapihkan peralatan kembali
E Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Membereskan alat-alat
3 Berpamitan dengan klien
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
TOTAL NILAI
Nilai : Penguji,
(……………………….)
Keterangan :
1 : Tidak Dilakukan.
2 : Dilakukan Tidak Sempurna.
57
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2013
3 : Dilakukan Dengan Sempurna.
Rumus : Nilai :
x
N: x 100%
2y
Keterangan :
N : Total nilai
x : Total skore
y : Jumlah tindakan
A = 85 – 100
Range Nilai :
B = 75 – 84
58
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2013